Air sebagai Fondasi Kemajuan Eropa
Di tengah perubahan iklim, pertumbuhan penduduk, urbanisasi, dan tantangan polusi, air bersih dan aman menjadi isu strategis bagi masa depan Eropa. Paper “Quantifying the Impact of the Water Security Index on Socio-Economic Development in EU27” karya Monica Laura Zlati dkk. menghadirkan analisis komprehensif tentang bagaimana indeks keamanan air (water security index, WSI) mempengaruhi pembangunan ekonomi dan sosial di 27 negara Uni Eropa (EU27) selama dua dekade terakhir. Dengan metodologi canggih dan data lintas negara, penelitian ini menawarkan wawasan baru yang sangat relevan dengan kebutuhan kebijakan dan tren global menuju pembangunan berkelanjutan.
Kerangka Teori dan Tinjauan Literatur: Dari Teori ke Praktik
Penelitian ini menggabungkan pendekatan lintas disiplin, mulai dari teori pembangunan berkelanjutan, resource dependency, integrated water resources management, hingga keadilan lingkungan (environmental justice). Literatur sebelumnya menyoroti keunggulan negara-negara Nordik dan Eropa Barat dalam pengelolaan air, sementara kawasan Eropa Timur dan Selatan masih menghadapi tantangan besar terkait polusi, akses air, dan infrastruktur. Namun, penelitian ini melangkah lebih jauh dengan menghubungkan keamanan air, pembangunan ekonomi, dan sosial dalam satu model trilateral yang lebih representatif dan sensitif terhadap dinamika regional.
Model Persamaan Struktural dan Analisis Disparitas
Penelitian ini menggunakan data dari Eurostat dan sumber resmi lain untuk periode 2000–2022. Indikator utama meliputi efisiensi penggunaan air, akses sanitasi dan air minum, ekosistem air, belanja pemerintah untuk perlindungan lingkungan, hingga GDP per kapita. Model yang digunakan adalah structural equation modeling (SEM), yang memetakan hubungan antara tiga variabel laten: Water Security Index (WSI), Economic Development (ED), dan Social Development (SD).
Pengujian statistik dilakukan dengan berbagai indeks validitas, termasuk RMSEA yang selalu berada di bawah 0,08, menandakan model yang sangat fit. Selain itu, disparitas regional diuji dengan Kruskal-Wallis Test, yang mampu mengidentifikasi perbedaan signifikan antar kelompok negara di EU27.
Temuan Utama: Disparitas, Studi Kasus, dan Angka-angka Kunci
Disparitas Keamanan Air di Eropa
Penelitian ini menemukan disparitas tajam dalam keamanan air di seluruh EU27. Negara-negara seperti Irlandia, Denmark, Finlandia, Swedia, Austria, Luksemburg, Latvia, Lituania, dan Slovakia menempati posisi teratas dengan nilai WSI di atas 0,8. Mereka menunjukkan efisiensi pengelolaan air, akses sanitasi dan air minum yang sangat baik, serta investasi lingkungan yang signifikan.
Sebaliknya, negara-negara seperti Prancis, Kroasia, Belgia, Rumania, Italia, Belanda, Bulgaria, Spanyol, dan Yunani berada di kelompok terbawah dengan WSI negatif. Mereka menghadapi tantangan polusi tinggi, akses air bersih yang rendah, dan keterbatasan anggaran lingkungan.
Efisiensi dan Akses Sanitasi
Luxemburg, Irlandia, dan Denmark menjadi contoh sukses efisiensi penggunaan air. Negara-negara ini tidak hanya mengadopsi teknologi mutakhir, tetapi juga menerapkan kebijakan insentif dan edukasi publik yang efektif. Sebagai contoh, Irlandia berhasil meningkatkan efisiensi penggunaan air domestik hingga lebih dari 90% pada tahun 2022, jauh di atas rata-rata EU27.
Di sisi lain, Rumania, Polandia, Lithuania, dan Latvia menghadapi disparitas besar dalam akses sanitasi layak. Rumania, misalnya, pada tahun 2022 hanya mampu menyediakan sanitasi layak bagi 72% penduduknya, dibandingkan rata-rata EU27 yang mencapai 95%. Hal ini menyoroti perlunya intervensi infrastruktur dan kebijakan yang lebih agresif di kawasan Eropa Timur.
Dampak Ekonomi dan Sosial
Negara dengan pertumbuhan ekonomi tinggi, seperti Jerman dan Belanda, harus mengalokasikan anggaran besar untuk menjaga kualitas air. Pada tahun 2022, Jerman menghabiskan lebih dari 1,2% GDP-nya untuk perlindungan lingkungan air, sementara negara-negara di cluster bawah hanya mampu mengalokasikan kurang dari 0,5% GDP. Akibatnya, beban sosial dan ekonomi akibat polusi dan akses air yang buruk menjadi lebih berat di negara-negara dengan kapasitas fiskal terbatas.
Kepadatan penduduk dan tingkat polusi juga menjadi faktor kunci. Belanda, misalnya, meski memiliki GDP per kapita tinggi, harus menghadapi tantangan besar akibat kepadatan penduduk dan polusi pertanian yang tinggi, sehingga biaya pengelolaan air terus meningkat.
Krisis dan Guncangan Eksternal
Penelitian ini juga menyoroti dampak guncangan eksternal seperti Brexit dan pandemi COVID-19. Selama periode 2020–2022, korelasi antara belanja lingkungan dan indeks keamanan air menurun tajam, menandakan kerentanan sistem pengelolaan air terhadap krisis global.
Analisis Kritis dan Perbandingan dengan Penelitian Lain
Model trilateral yang diusulkan penelitian ini menawarkan keunggulan dibandingkan model-model sebelumnya yang hanya fokus pada satu atau dua dimensi. Dengan mengintegrasikan aspek ekonomi, sosial, dan lingkungan secara simultan, model ini memberikan gambaran yang lebih holistik dan relevan dengan kebutuhan kebijakan masa kini.
Namun, kompleksitas model dan kebutuhan data yang sangat detail bisa menjadi tantangan bagi negara-negara dengan kapasitas statistik terbatas. Selain itu, meski model ini sangat cocok untuk konteks Eropa, penerapannya di kawasan lain mungkin memerlukan penyesuaian indikator dan metodologi.
Penelitian ini juga mengonfirmasi temuan sebelumnya bahwa negara-negara Nordik dan Eropa Barat unggul dalam keamanan air, tetapi menambahkan dimensi sosial-ekonomi yang lebih dalam dan memperkuat argumen perlunya kebijakan berbasis data.
Implikasi Kebijakan: Rekomendasi dan Strategi Masa Depan
Penelitian ini menawarkan sejumlah rekomendasi kebijakan yang sangat relevan dengan tren industri dan kebutuhan masa depan Uni Eropa:
- Standarisasi Kerangka Kerja Nasional: Negara-negara anggota perlu menyesuaikan kebijakan pengelolaan air mereka dengan standar Uni Eropa, guna memastikan harmonisasi dan efektivitas lintas negara.
- Pembentukan Organisasi Pemantau: Diperlukan lembaga khusus yang memantau keamanan air dan kesehatan masyarakat secara berkelanjutan.
- Inovasi Berkelanjutan: Investasi pada riset dan teknologi baru di bidang pengelolaan air harus menjadi prioritas, terutama untuk menghadapi tantangan perubahan iklim dan urbanisasi.
- Promosi Tanggung Jawab Sosial: Edukasi publik dan industri tentang pentingnya menjaga ekosistem air perlu terus ditingkatkan, agar tercipta budaya hemat dan peduli lingkungan.
- Perbaikan Tata Kelola: Transparansi dan efektivitas pengelolaan air harus diperkuat, termasuk melalui digitalisasi data dan pelibatan masyarakat.
Hubungan dengan Tren Global dan Industri
Penelitian ini sangat relevan dengan tren global menuju ekonomi sirkular, di mana pengelolaan air tidak lagi hanya soal suplai, tetapi juga efisiensi, daur ulang, dan inovasi teknologi. Urbanisasi dan migrasi yang pesat di Eropa memperlebar disparitas akses air bersih, sehingga kebijakan berbasis data menjadi semakin penting.
Krisis iklim dan energi juga menempatkan ketahanan air sebagai prioritas utama, terutama untuk mendukung pertumbuhan ekonomi hijau dan pencapaian target Sustainable Development Goals (SDGs).
Kesimpulan: Menuju Keamanan Air yang Berkelanjutan dan Inklusif
Penelitian ini menegaskan bahwa keamanan air adalah fondasi utama pembangunan ekonomi dan sosial di Eropa. Disparitas regional yang tajam menuntut kebijakan yang lebih terintegrasi, inovatif, dan responsif terhadap dinamika lokal maupun global. Model trilateral yang diusulkan memberikan alat analisis yang kuat bagi pembuat kebijakan untuk memetakan prioritas, merancang intervensi, dan memonitor dampak kebijakan secara real-time.
Tantangan utama ke depan adalah harmonisasi data, peningkatan kapasitas institusi, dan adaptasi terhadap guncangan eksternal seperti krisis ekonomi, pandemi, dan perubahan iklim. Nilai tambah penelitian ini terletak pada integrasi dimensi sosial, ekonomi, dan lingkungan secara simultan, serta penekanan pada pentingnya kebijakan berbasis data dan inovasi teknologi untuk mencapai tujuan pembangunan berkelanjutan di sektor air.
Referensi
Quantyfing the impact of the water security index on socio-economic development in EU27
Monica Laura Zlati, Valentin-Marian Antohi, Romeo-Victor Ionescu, Catalina Iticescu, Lucian Puiu Georgescu
Socio-Economic Planning Sciences 93 (2024) 101912
0038-0121/© 2024 The Authors. Published by Elsevier Ltd.
Available online 6 May 2024