Psikologi
Heuristik, berasal dari bahasa Yunani εὑρίσκω (heurískō), yang berarti "menemukan", adalah proses dimana orang menggunakan jalan pintas mental untuk mengambil keputusan. Ini adalah strategi sederhana yang digunakan oleh manusia, hewan, organisasi, dan bahkan mesin untuk membuat penilaian cepat, mengambil keputusan, dan menemukan solusi terhadap masalah yang kompleks. Heuristik sering kali melibatkan pemfokusan pada aspek paling relevan dari suatu masalah atau situasi untuk merumuskan solusi. Meskipun heuristik dapat memberikan jawaban dan solusi yang tepat, heuristik tidak selalu benar atau lebih akurat.
Herbert A.Simon memperkenalkan konsep heuristik pada tahun 1950an, menunjukkan batasan pengambilan keputusan yang rasional. Pada tahun 1970-an, Amos Tversky dan Daniel Kahneman melanjutkan penelitian mereka tentang bias kognitif dan memperkenalkan model heuristik tertentu. Sementara beberapa orang mengklaim bahwa heuristik muncul semata-mata karena kemalasan, yang lain mengklaim bahwa proses ini bisa lebih tepat daripada keputusan berdasarkan faktor dan konsekuensi yang diketahui, terutama dalam situasi ketidakpastian.
Filsafat
Perangkat heuristik digunakan dalam entitas. Cerita, metafora, dan sejenisnya juga dapat disebut sebagai heuristik dalam konteks ini. Sebagai contoh klasik, gagasan utopia dalam karya Plato The Republic bukanlah sesuatu yang dikejar, melainkan panduan untuk memahami hubungan antar konsep dan implikasinya.
Selain itu, istilah heuristik sering digunakan untuk menggambarkan aturan, prosedur, atau metode praktis.Para filsuf sains menekankan pentingnya heuristik untuk pemikiran kreatif dan pembangunan teori ilmiah, termasuk karya seperti The Logic of Scientific Discovery karya Karl Popper dan tulisan lain oleh Imre Lakatos, Lindley Darden, dan William C. Wimsatt.
Hukum
Dalam teori hukum, khususnya teori hukum dan ekonomi, heuristik digunakan ketika analisis kasus per kasus dianggap tidak praktis tergantung kepentingan regulator. Misalnya saja dalam sistem regulasi sekuritas, asumsi bahwa semua investor bertindak dengan rasionalitas yang tinggi tidak selalu sesuai dengan kenyataan karena investor menghadapi keterbatasan kognitif akibat bias, heuristik, dan framing effect. Misalnya, batasan usia untuk meminum minuman beralkohol yaitu 21 tahun di Amerika Serikat dianggap sebagai batas heuristik dan sewenang-wenang karena sulit untuk menentukan kapan seseorang sudah cukup umur.
Berdasarkan undang-undang paten, pemberian monopoli sementara atas suatu ide penemuan dibenarkan untuk menciptakan insentif bagi para penemu. Namun, seperti dalam kasus usia minimum untuk meminum minuman beralkohol, batas 20 tahun untuk monopoli paten dianggap heuristik dan dapat dikatakan bahwa batas tersebut diatur secara berbeda tergantung pada jenis industrinya, misalnya dalam kasus paten perangkat lunak.
Ekonomi Perilaku
Heuristik dalam ekonomi perilaku mengacu pada strategi kognitif yang digunakan individu untuk menyederhanakan proses pengambilan keputusan dalam konteks ekonomi. Heuristik yang banyak diteliti adalah penahan dan penyesuaian, dimana penahan atau informasi awal dapat mempengaruhi penilaian di masa depan meskipun tidak ada kaitannya dengan keputusan yang diambil. Penyesuaian ini melibatkan perubahan bertahap terhadap peringkat awal. Fenomena ini diamati dalam berbagai konteks, termasukkeputusan keuangan, perilaku konsumen, dan negosiasi.
Para peneliti mencari strategi untuk mengurangi dampak penahan dan adaptasi, seperti menyediakan banyak jangkar, mendorong pembentukan jangkar alternatif, dan memberikan isyarat kognitif untuk meningkatkan kehati-hatian dalam pengambilan keputusan. Heuristik lain yang diperiksa mencakup keterwakilan, di mana orang-orang dikategorikan berdasarkan kesamaan dengan contoh-contoh yang umum, dan ketersediaan, di mana kemungkinan suatu peristiwa dinilai berdasarkan kemudahan kejadian tersebut terjadi pada mereka.
Disadur dari : en.wikipedia.org