Mendalami Sekolah Vokasi UGM: Membuka Pintu Keahlian Terapan dan Kerjasama Industri

Dipublikasikan oleh Dimas Dani Zaini

22 April 2024, 10.07

Sumber: kompas.com

KOMPAS.com - Sebelum menempuh pendidikan di suatu universitas, mahasiswa harus memahami program pendidikan apa saja yang ditawarkan di universitas. Ternyata ada tiga di antaranya, yaitu pendidikan akademik, pendidikan vokasi, dan pendidikan profesi. Yang pertama adalah pendidikan akademik, yaitu program pelatihan yang mengarahkan peserta didik untuk menguasai dan mengembangkan bidang ilmu pengetahuan, teknologi, dan seni tertentu.

Pendidikan kejuruan adalah pelatihan untuk suatu pekerjaan tertentu atau pekerjaan yang memerlukan keterampilan khusus, misalnya. dokter, apoteker, dll. Pendidikan profesi ini merupakan program yang dapat diikuti setelah menyelesaikan gelar sarjana atau sarjana. Namun, jika Anda ingin memperoleh dan mengembangkan keterampilan terapan atau skill yang menerapkan ilmu pengetahuan dan/atau teknologi tertentu, maka mengikuti program pelatihan vokasi adalah jawabannya. Pelatihan profesional ini cocok bagi mereka yang belum puas memiliki ilmu sebelum langsung mengaplikasikan ilmunya.

UGM Facia School

Calon mahasiswa yang belajar di UGM Facia School harus mengenal UGM. SV. Berdasarkan laporan yang dimuat di website Universitas Gadjah Mada (UGM), Minggu (2 Juni 2022), pendidikan vokasi memiliki kurikulum yang lebih banyak dimensi praktiknya dibandingkan teori, yakni 60 persen praktik dan hanya 40 persen teori. Pada semester terakhir, mahasiswa menyelesaikan magang di industri. Tugas akhir dapat dikerjakan selama magang bersama dosen pembimbing dari SV UGM dan departemen terkait. Terakhir, ketika lulus, lulusan VET mendapatkan gelar Sarjana Terapan Sains (S.Tr).

Sekolah Vokasi (SV) UGM sebelumnya memiliki program Diploma III (D3) yang mana lulusannya mendapatkan gelar Associate Degree (A). ) derajat. .Md). Namun pada tahun 2019, seluruh program studi di Sekolah Facia UGM adalah Diploma IV (D4) atau Sarjana Terapan. Karena tidak lagi membuka program D3, SV UGM tidak lagi menghasilkan mahasiswa yang menjadi teknisi/operator. Namun melalui program sarjana terapan, lulusan SV UGM menjadi pencipta, inovator, praktisi dan perekayasa teknologi terapan, yang tidak lagi berorientasi hanya pada pelaksanaan tugas industri, tetapi juga pionir dalam pengembangan bidang tersebut. Terdapat 21 program sarjana terapan di SV UGM yang terbagi dalam departemen kelompok ilmu pengetahuan alam dan teknologi serta departemen kelompok ilmu sosial dan humaniora.

Kerjasama berbagai pihak

Dekan SV UGM Dr. bahasa Inggris Ir. Agus Maryono, untuk mendukung pengelolaan dan pengembangan keterampilan terapan mahasiswa, SV UGM terus meningkatkan jumlah kerjasama dengan berbagai instansi dan industri, baik dalam negeri maupun internasional. Sejauh ini SV UGM telah mendaftarkan mitra dengan 500 instansi dan industri, dimana 250 diantaranya telah menandatangani nota kesepahaman dan PKS. Selain industri besar, industri baru dan emerging juga menjadi sasaran, seperti industri manufaktur energi surya, industri pemetaan lokasi berbasis teknologi digital, dan lain-lain. Mahasiswa SV UGM mempunyai peluang kegiatan magang, penelitian dan pengabdian yang luas sesuai dengan minat masing-masing mahasiswa.

Sumber: kompas.com