Menanti Hadirnya Pesawat Tempur Made in Indonesia..

Dipublikasikan oleh Natasya Anggita Saputri

15 Mei 2024, 21.08

sumber: nasional.kompas.com

CUKUP SERING saya menerima pertanyaan dari anak anak muda yang penuh semangat, kapan nih kita bisa bikin fighter aircraft atau pesawat terbang tempur sendiri? Sebuah pertanyaan yang sangat menggelitik, karena pada dasarnya siapa orang Indonesia yang tidak menginginkan negaranya memiliki kemampuan membuat pesawat terbang sendiri. Kalau semata berbicara tentang kemampuan, sebenarnya sudah terjawab bahwa kita memiliki kemampuan untuk yang satu ini. Sejak Bapak Nurtanio sampai dengan Bapak BJ Habibie, sudah memberikan sinyal kuat menjawab pertanyaan tentang bangsa ini memang memiliki kemampuan untuk membuat pesawat terbang.

Pesawat terbang dalam hal ini pesawat terbang tempur adalah salah satu saja, sub-sub sistem alat utama persenjataan pertahanan udara. Pada sisi lain, pesawat tempur merupakan bagian dari jenis pesawat terbang yang peruntukkannya khusus menjalankan misi tertentu. Walaupun fenomena global kini tengah berada dalam arus menuju efisiensi kekuatan udara yang lebih condong kepada penggunaan sistem senjata dari cyber world berikut artificial intelligent-nya dengan antara lain penggunaan unmanned vehicle, populer disebut drone. Lebih jauh lagi sistem pertahanan udara nasional adalah merupakan bagian dari sistem pertahanan keamanan negara secara keseluruhan. Dari sebuah sistem pertahanan keamanan negara yang sudah tersusun rapi dan detail, akan muncul kebutuhan-kebutuhan yang antara lain bernama Angkatan Perang.

Dari Bab mengenai Angkatan Perang maka akan muncul kebutuhan-kebutuhan Angkatan Darat, Angkatan Laut, dan Angkatan Udara. Demikian seterusnya, maka akan sampai kepada pasal-pasal yang menyebutkan AD butuh ini, AL butuh itu, AU butuh ini dan seterusnya. Pada salah satu jabarannya itulah akan muncul kebutuhan akan berbagai jenis pesawat terbang yang antara lain pesawat terbang tempur. Memilih untuk pengadaan jenis pesawat tempur adalah bak memilih kancing bagi keperluan sebuah baju yang bernama sistem pertahanan keamanan negara. Tanpa tahu tentang model baju apa yang akan dibuat, maka mustahil akan dapat memilih kancing yang tepat.

Itu sebabnya, unsur keterpaduan dari seluruh pihak yang berkait dengan sistem pertahanan keamanan negara menjadi penting. Pada titik inilah akan ditentukan kemudian apakah kebutuhan tersebut akan dibeli atau membuat perencanaan strategis untuk membuat sendiri, misalnya. Kajian kajian tentang keputusan ini tidak mudah, karena akan terletak dalam landasan yang multi disiplin sifatnya.

Sekadar contoh sederhana saja, apabila kita menengok sejenak ke beberapa negara maju pada umumnya, maka disain awal dari membangun sebuah Angkatan Perang pasti akan mempertimbangkan, bahkan tersandera pada dua hal utama, yaitu tentang “high technology” dan "total defense", di samping ketersediaan dana tentu saja. Hal ini mengindikasikan bahwa tidak hanya akan berhubungan erat dengan perencanaan strategis yang konsisten berlanjut dan terpadu, akan tetapi juga berkait erat dengan kegiatan kegiatan research and develepment, penelitian dan pengembangan bidang hankamneg. Demikianlah gambaran sederhana tentang bagaimana atau dari mana kita harus memulainya untuk menuju pada kemampuan membuat sendiri pesawat terbang tempur.

Bagi pemikiran untuk cepat-cepat berhasil akan sulit untuk dapat mewujudkannya, karena semuanya memerlukan proses yang menyita waktu cukup panjang. Di samping itu akan sangat bergantung pula kepada pemikiran para elite (pengambil keputusan) yang diharapkan memiliki perhatian yang cukup terhadap masalah masalah pertahanan keamanan negara terutama pertahanan udara. Universitas Pertahanan dengan 13 bidang program studi mungkin dapat memulainya dengan brainstorming dan diskusi intensif untuk "merangsang" pemikiran yang fokus pada masalah ini.

Namun yang pasti, pada umumnya topik tentang militer dan persenjataan kecenderungannya kurang menarik untuk dibahas, apalagi di masa sekarang ini. Belanda masih jauh adalah jargon populer yang kerap berkembang. Tidak perlu putus asa, Universitas Pertahanan kiranya salah satu wadah yang tepat dan dapat bersama-sama beberapa lembaga lainnya menyusun "partitur" saja terlebih dahulu. Partitur dari sebuah lagu beraliran pertahanan keamanan negara dengan judul lagu "Pesawat tempur made in Indonesia". Dengan demikian bila nanti suatu saat muncul pemimpin yang akan tergerak untuk menjadi “konduktor" dan akan memainkan judul lagu itu, maka partiturnya sudah siap.

Sumber: nasional.kompas.com