Pendahuluan
Produktivitas tenaga kerja konstruksi masih menjadi tantangan besar di Indonesia, bahkan di daerah sepesat Bali yang tengah berkembang pesat secara infrastruktur. Dalam konteks inilah, penelitian yang dilakukan oleh Komang Gde Krisna Maha dan timnya dari Politeknik Negeri Bali menjadi relevan dan penting. Dengan meneliti bagaimana kompetensi dan motivasi memengaruhi produktivitas serta perbandingan koefisien tenaga kerja lapangan dan standar SNI 2022, studi ini menawarkan kontribusi nyata bagi sektor konstruksi nasional.
Latar Belakang Masalah
Menurut BPS (2018), lebih dari 18,57% proyek konstruksi mengalami keterlambatan. Salah satu penyebab utamanya adalah rendahnya kompetensi tenaga kerja di lapangan. Mirisnya, dari sekitar 4,9 juta pekerja konstruksi di Indonesia, hanya sekitar 3% yang telah memiliki sertifikat keahlian. Ini menunjukkan adanya kesenjangan antara kebutuhan keterampilan lapangan dan kenyataan di lapangan.
Dalam proyek pembangunan Villa Jimbaran Greenhill R.13, penelitian ini bertujuan mengukur sejauh mana kompetensi dan motivasi individu dapat meningkatkan efisiensi tenaga kerja. Hal ini dilakukan untuk menciptakan pendekatan produktivitas berbasis data yang relevan dan kontekstual.
Metodologi Penelitian
Penelitian ini menggunakan metode deskriptif korelatif dengan 30 responden. Data dikumpulkan melalui kuesioner, wawancara, dan observasi lapangan.
Instrumen pengumpulan data telah diuji validitas dan reliabilitasnya:
-
Semua item kuesioner menunjukkan nilai r-hitung > r-tabel.
-
Cronbach’s Alpha untuk seluruh variabel di atas 0,76 (termasuk reliabel).
Analisis dilakukan menggunakan regresi linier berganda dan perbandingan koefisien tenaga kerja lapangan dengan acuan SNI 2022.
Temuan Utama: Kompetensi, Motivasi, dan Produktivitas
A. Hasil Regresi dan Uji Statistik
-
Kompetensi kerja (X1) berpengaruh signifikan terhadap produktivitas (t-hitung 4,218 > t-tabel 2,048).
-
Motivasi kerja (X2) juga berpengaruh signifikan (t-hitung 2,808 > t-tabel 2,048).
-
Nilai R-Square sebesar 0,936, menunjukkan bahwa 93,6% variasi produktivitas dijelaskan oleh kedua variabel tersebut.
B. Hasil Analisis Deskriptif
-
Rata-rata skor kompetensi: 4,20 (kategori setuju).
-
Rata-rata skor motivasi: 4,18.
-
Rata-rata produktivitas: 4,19.
Dengan nilai yang tinggi dan saling terkait, hasil ini menunjukkan bahwa meningkatkan kompetensi dan motivasi secara simultan akan memberikan hasil nyata pada produktivitas proyek.
Studi Kasus: Perbandingan Upah Riil vs SNI
Penelitian ini juga membandingkan selisih upah tenaga kerja berdasarkan dua pendekatan koefisien:
1. Pemasangan Bata Ringan (10 cm):
-
Total biaya lapangan: Rp 22.200/m2
-
Total biaya menurut SNI: Rp 233.620/m2
-
Selisih: Rp 211.400/m2 atau 90% lebih tinggi menurut SNI
2. Plesteran Dinding (20 mm):
-
Total biaya lapangan: Rp 24.280/m2
-
Total biaya menurut SNI: Rp 65.680/m2
-
Selisih: Rp 41.400/m2 atau 63% lebih tinggi menurut SNI
Temuan ini menunjukkan adanya potensi pemborosan biaya jika hanya mengandalkan standar tanpa mempertimbangkan realisasi lapangan. Selain itu, menjadi penting bahwa standar nasional harus fleksibel dan adaptif terhadap kondisi aktual proyek.
Nilai Tambah dan Refleksi Industri
A. Kontribusi Studi:
-
Memberikan dasar empiris untuk kebijakan peningkatan kompetensi tenaga kerja.
-
Menyediakan data pembanding aktual yang dapat digunakan dalam estimasi biaya konstruksi.
B. Kritik dan Keterbatasan:
-
Jumlah responden terbatas (30 orang), kurang representatif untuk generalisasi nasional.
-
Studi dilakukan hanya pada satu proyek dan belum memperhitungkan faktor eksternal seperti cuaca, teknologi, atau manajemen proyek.
C. Perbandingan Penelitian Lain:
Penelitian ini konsisten dengan hasil studi oleh Mariana et al. (2018) yang juga menegaskan bahwa motivasi kerja berkorelasi positif dengan produktivitas. Hal serupa juga ditemukan oleh Prasetyo (2022) dan Agassy (2019) dalam kajian perbandingan koefisien lapangan vs SNI.
Implikasi Praktis
-
Bagi kontraktor: Perlu dilakukan penyesuaian estimasi biaya berdasarkan observasi realisasi lapangan.
-
Bagi pemerintah: Diperlukan revisi reguler terhadap SNI agar tetap relevan dan tidak menyebabkan overestimasi.
-
Bagi pendidikan vokasi: Perlu memperbanyak program sertifikasi untuk tenaga kerja konstruksi.
Kesimpulan
Penelitian ini menunjukkan bahwa kompetensi dan motivasi memiliki pengaruh kuat terhadap produktivitas tenaga kerja konstruksi. Dengan kontribusi 93,6% terhadap variasi produktivitas, dua faktor ini layak menjadi prioritas dalam pelatihan dan pengelolaan sumber daya manusia proyek.
Selain itu, analisis terhadap selisih koefisien biaya lapangan dan SNI menegaskan perlunya pendekatan biaya berbasis realita, bukan sekadar standar.
Penelitian ini membuka ruang untuk riset lanjutan yang lebih luas, lintas proyek dan daerah, guna mendukung pengambilan keputusan berbasis data di sektor konstruksi Indonesia.
Sumber:
Komang Gde Krisna Maha, Lilik Sudiajeng, I Made Anom Santiana. (2023). Pengaruh Kompetensi dan Motivasi Kerja terhadap Produktivitas serta Koefisien Tenaga Kerja pada Proyek Pembangunan Villa Jimbaran Greenhill R.13. Politeknik Negeri Bali.