Manajemen Risiko K3 Berbasis Penilaian dan Pengendalian Risiko

Dipublikasikan oleh Izura Ramadhani Fauziyah

14 Februari 2025, 10.18

pexels.com

Keselamatan dan kesehatan kerja (K3) merupakan tantangan utama bagi perusahaan, terutama dalam manajemen risiko pekerjaan. Paper berjudul “Occupational Risk Management in OHS Based on Risk Assessment and Control” oleh Aleksandra Kuzior dan Grzegorz Kopij membahas pentingnya penilaian risiko yang akurat untuk mengurangi kecelakaan kerja dan meningkatkan produktivitas.

Dalam dunia industri yang terus berkembang, penerapan sistem K3 yang efektif dapat berdampak signifikan terhadap kesejahteraan pekerja dan profitabilitas perusahaan. Paper ini menyoroti bagaimana banyak perusahaan masih mengabaikan hubungan antara penilaian risiko yang buruk dengan meningkatnya absensi pekerja dan biaya kecelakaan kerja.

Metode yang digunakan dalam mengelola risiko kerja melalui pendekatan yang sistematis. Tiga aspek utama yang dibahas dalam penelitian ini meliputi:

  • Identifikasi risiko kerja
  • Penerapan langkah-langkah pengendalian risiko
  • Dampak pengelolaan risiko terhadap efisiensi operasional perusahaan

Paper ini menyoroti bahwa perusahaan yang menerapkan penilaian risiko yang sistematis dapat mengurangi tingkat kecelakaan kerja, menurunkan biaya kompensasi tenaga kerja, serta meningkatkan efisiensi produksi secara keseluruhan.

Beberapa temuan penting dalam penelitian ini meliputi:

  • Tingkat kecelakaan kerja yang tinggi akibat minimnya analisis risiko. Banyak perusahaan masih menganggap manajemen risiko sebagai beban tambahan daripada bagian integral dari sistem operasional mereka.
  • Penilaian risiko yang baik berkontribusi terhadap pengurangan biaya kecelakaan dan peningkatan produktivitas. Sebagai contoh, penelitian ini mengutip bahwa perusahaan yang mengimplementasikan langkah-langkah pencegahan dapat menurunkan tingkat kecelakaan hingga 40%.
  • Dampak ekonomi dari kecelakaan kerja. Studi ini menyoroti bahwa perusahaan yang mengalami kecelakaan kerja secara terus-menerus mengalami penurunan produktivitas hingga 20%, yang berujung pada kerugian finansial yang signifikan.

Pendekatan proaktif dalam manajemen risiko K3 dapat memberikan manfaat besar bagi perusahaan, antara lain:

  1. Peningkatan Keselamatan Pekerja
    Penerapan sistem K3 yang baik dapat mengurangi risiko kecelakaan dan meningkatkan kesejahteraan pekerja.
  2. Efisiensi Operasional yang Lebih Baik
    Dengan mengurangi gangguan akibat kecelakaan kerja, perusahaan dapat mempertahankan produktivitas yang stabil dan menghindari biaya yang tidak perlu.
  3. Kepatuhan terhadap Regulasi
    Banyak negara mewajibkan perusahaan untuk memiliki sistem manajemen risiko yang memadai. Implementasi yang baik dapat membantu perusahaan menghindari sanksi hukum dan meningkatkan reputasi mereka.
  4. Dukungan terhadap Keberlanjutan Perusahaan
    Perusahaan yang memprioritaskan K3 cenderung memiliki lingkungan kerja yang lebih sehat, yang berujung pada loyalitas pekerja dan citra perusahaan yang lebih baik di mata publik.

Pentingnya integrasi sistem manajemen risiko dalam operasi perusahaan untuk mengurangi kecelakaan kerja dan meningkatkan efisiensi. Dengan menerapkan strategi pengendalian risiko yang tepat, perusahaan dapat mengurangi biaya, meningkatkan keselamatan, dan menciptakan lingkungan kerja yang lebih produktif.

Untuk penelitian selanjutnya, disarankan agar dilakukan analisis lebih lanjut mengenai efektivitas teknologi digital dalam mempermudah manajemen risiko dan meningkatkan kepatuhan pekerja terhadap standar K3.

Sumber Artikel:
Kuzior, A. & Kopij, G. (2024). Occupational Risk Management in OHS Based on Risk Assessment and Control. System Safety: Human - Technical Facility - Environment, 6(1).