Industri katering di China berkembang pesat seiring dengan meningkatnya standar hidup masyarakat. Namun, pertumbuhan ini juga diiringi dengan tingginya angka kecelakaan kerja dan permasalahan kesehatan akibat kondisi kerja yang tidak aman. Dalam makalah "A Discussion of Occupational Health and Safety Management for the Catering Industry in China" oleh Chen Qiang dan Wan Ki Chow, yang diterbitkan dalam International Journal of Occupational Safety and Ergonomics (2007), dibahas pentingnya penerapan sistem manajemen kesehatan dan keselamatan kerja (K3) di industri katering China.
Menurut data tahun 2002, terdapat lebih dari 3,5 juta tempat makan di China yang mempekerjakan lebih dari 18 juta orang. Dengan jumlah tenaga kerja yang besar, risiko kecelakaan kerja dan penyakit akibat kerja menjadi perhatian utama. Beberapa faktor utama yang menyebabkan tingginya risiko K3 di industri katering meliputi faktor lingkungan kerja seperti suhu tinggi, ventilasi buruk, dan paparan zat karsinogenik dari asap memasak. Selain itu, kurangnya standar keselamatan, seperti tidak adanya tanda darurat, kondisi lantai yang licin, serta prosedur penyimpanan bahan berbahaya yang tidak tepat, turut meningkatkan risiko kecelakaan. Kurangnya pelatihan bagi pekerja terkait keselamatan kerja serta kurangnya inspeksi rutin juga menjadi faktor yang memperburuk kondisi K3 di sektor ini.
Implementasi Sistem Manajemen K3 (OHSMS)
Penulis mengusulkan penerapan sistem manajemen K3 berbasis OHSAS 18001:1999 (sekarang ISO 45001). Sistem ini bertujuan untuk mengidentifikasi bahaya, mengevaluasi risiko, dan menerapkan tindakan pengendalian untuk menciptakan lingkungan kerja yang lebih aman.
Langkah-langkah utama dalam implementasi sistem ini meliputi identifikasi bahaya dan penilaian risiko menggunakan standar GB/T13861-1992 untuk mengklasifikasikan faktor bahaya, termasuk faktor fisik, kimia, biologis, serta faktor perilaku manusia. Tingkat bahaya ditentukan dengan metode LEC (Likelihood, Exposure, Consequence), yang mengukur probabilitas kecelakaan, tingkat paparan, dan dampak potensialnya.
Pengendalian teknis juga diperlukan untuk meningkatkan keselamatan kerja. Beberapa langkah yang direkomendasikan termasuk peningkatan ventilasi untuk mengurangi paparan asap berbahaya, pemasangan sistem pemurnian asap dapur, serta desain ulang dapur agar lebih ergonomis dan aman. Pencegahan kecelakaan juga harus menjadi prioritas utama, seperti pemasangan pelindung pada mesin pencacah daging dan pengaduk adonan untuk mencegah cedera mekanis, perawatan rutin peralatan listrik untuk menghindari risiko sengatan listrik, serta penggunaan alat bantu ergonomis untuk mengurangi risiko cedera akibat pengangkatan beban berat.
Selain itu, penerapan program keselamatan dan peningkatan kesadaran karyawan sangat penting. Pelatihan keselamatan harus diberikan secara rutin agar pekerja lebih sadar akan risiko kerja dan cara mengatasinya. Penegakan prosedur kerja yang lebih ketat sesuai dengan standar keselamatan nasional serta peningkatan jumlah tanda peringatan dan jalur evakuasi yang lebih jelas juga harus dilakukan.
Dalam penelitian ini, dilakukan analisis risiko di dapur restoran menggunakan metode LEC. Beberapa risiko yang diidentifikasi antara lain lantai licin yang dapat menyebabkan cedera fisik, kebocoran gas yang berpotensi menyebabkan kebakaran dan ledakan, serta paparan asap berbahaya yang dapat mempengaruhi kesehatan pekerja. Risiko kebocoran gas merupakan yang paling tinggi dan membutuhkan tindakan pengendalian segera, seperti inspeksi rutin dan pemasangan detektor gas.
Penelitian ini menyoroti pentingnya penerapan sistem manajemen K3 di industri katering China. Dengan meningkatnya jumlah restoran dan pekerja di sektor ini, perhatian terhadap keselamatan dan kesehatan kerja harus menjadi prioritas. Beberapa rekomendasi utama dari penelitian ini meliputi penerapan standar OHSMS berbasis OHSAS 18001 untuk meningkatkan keselamatan kerja, peningkatan pelatihan pekerja agar lebih sadar akan risiko kerja dan cara mengatasinya, serta investasi dalam teknologi keselamatan, seperti sistem ventilasi yang lebih baik dan perangkat pelindung pada mesin dapur.
Dengan menerapkan strategi ini, diharapkan industri katering di China dapat mengurangi tingkat kecelakaan kerja dan meningkatkan kesejahteraan pekerja.
Sumber Asli
Chen Q, Chow WK. A Discussion of Occupational Health and Safety Management for the Catering Industry in China. International Journal of Occupational Safety and Ergonomics, 13(3), 333-339.