KOMPAS.com - Nail art tidak hanya mempercantik penampilan, tetapi juga menjadi peluang bisnis atau usaha yang menggiurkan bagi lulusan vokasi bidang tata kecantikan.
Pasalnya, seni menghias atau merias kuku ini semakin berkembang di tengah kebutuhan kaum hawa untuk merawat dan mendandani kuku menjadi sehat dan cantik. Terutama, untuk acara khusus seperti pernikahan atau pesta ulang tahun. Bahkan, nail art sendiri bisa digunakan untuk penampilan sehari-hari.
Saat ini penggemar nail art tidak hanya dari kalangan menengah atas, selebritas, beauty blogger maupun beauty enthusiast.
Masyarakat umum juga sudah mulai terbiasa menghias kuku-kuku mereka dengan aneka bentuk dan warna yang cantik.
Nail art sendiri dilakukan dengan cara melukis, menghias, meningkatkan, dan memperindah kuku. Seni menghias kuku ini tidak hanya membuat kuku semakin cantik dan indah, namun juga bisa menambah kantong pendapatan para perias kuku atau yang biasa disebut nailist.
Para nailist sendiri, bisa bekerja sebagai profesional di salon-salon kecantikan ataupun bekerja freelance.
Seperti yang dilakukan oleh Cahya Faradiba. Sejak beberapa tahun terakhir ini, Cahya membuka jasa merias kuku secara freelance. Cahya biasa mematok tarif sekitar Rp 150 ribu untuk jari-jari tangan kliennya.
"Kebutuhan nailist banyak sebenarnya, hampir setiap salon ada layanan perawatan merias kuku. Nailist juga bisa bekerja secara freelance," kata Cahya, dilansir dari laman Vokasi Kemendikbudristek.
Bahkan, tarif nail art sendiri bisa mencapai jutaan dalam sehari. Tergantung permintaan customer akan cara menghias kuku. Apakah ditambah aksesoris, gambar tertentu atau dihias biasa saja.
Semakin bagus kualitas bahan kutek, semakin rumit desain kuku, maka semakin bagus hasil nails art. Tentu saja, harga untuk jasa ini juga semakin mahal.
Selain itu, cara melakukan promosi nails art ini cukup mudah. Hasil nails art satu pelanggan terlihat eye-catching, biasanya membuat orang lain ikut bertanya-tanya di mana salon atau jasa nail art tersebut. Promosi mouth to mouth, cukup membantu bisnis ini dikenal.
Selain itu, kamu juga bisa menjadi pengajar atau membuka kursus nail art. Seperti yang dilakukan Cahya, ia ternyata merupakan seorang pengajar di sebuah sekolah kecantikan ternama di Indonesia.
Kamu bisa bekerja sama dengan sekolah vokasi sebagai pengajar nail art, atau membuka sendiri sekolah atau les privat khusus nail art. Dengan begini, pendapatanmu juga ikut meningkat.
Untuk belajar nail art bisa melalui jalur pendidikan formal seperti SMK jurusan tata kecantikan. Selain itu, keterampilan menghias kuku juga bisa didapat dari lembaga pendidikan vokasi lainnya, seperti kursus atau pelatihan di lembaga-lembaga sekolah kecantikan.
Untuk menjadi nailist, menurut Cahya, diperlukan sisi kreativitas dan seni yang tinggi untuk bisa mengembangkan berbagai teknik-teknik dalam merias kuku. “Harus kreatif, terus update teknik, dan mengikuti perkembangan tren nail art,” pesannya.
Sumber: www.kompas.com