Lokasi DG Berbasis Keandalan Menggunakan Teknik Simulasi Monte-Carlo

Dipublikasikan oleh Ririn Khoiriyah Ardianti

28 Mei 2025, 12.25

pexels.com

Pendahuluan

Dalam lanskap energi modern, jaringan distribusi listrik adalah urat nadi yang membawa listrik dari gardu induk ke setiap rumah tangga dan bisnis. Namun, seiring dengan peningkatan permintaan listrik dan harapan masyarakat akan pasokan yang tanpa henti, keandalan jaringan distribusi menjadi perhatian utama bagi operator jaringan. Pemadaman listrik, bahkan yang singkat sekalipun, dapat menyebabkan ketidaknyamanan, kerugian ekonomi, dan mengikis kepercayaan publik. Untuk mengatasi tantangan ini, integrasi pembangkit terdistribusi (Distributed Generation - DG) telah muncul sebagai solusi menjanjikan. DG, seperti panel surya atap atau turbin angin skala kecil, dapat menghasilkan listrik lebih dekat ke titik konsumsi, mengurangi ketergantungan pada jaringan transmisi pusat dan meningkatkan ketahanan lokal.

Makalah ilmiah yang berjudul "Reliability-based DG location using Monte-Carlo simulation technique" oleh Mohd Ikhwan Muhammad Ridzuan, Nur Nabihah Rusyda Roslan, NoorFatin Farhanie Mohd Fauzi, dan Muhammad Adib Zufar Rusli ini menyelami isu krusial mengenai penempatan DG secara strategis dalam jaringan distribusi. Berbeda dari studi sebelumnya yang seringkali memprioritaskan pengurangan rugi-rugi atau peningkatan profil tegangan, penelitian ini secara eksplisit berfokus pada peningkatan kinerja keandalan, baik dari perspektif sistem maupun pelanggan. Dengan memanfaatkan teknik simulasi Monte Carlo yang telah teruji, makalah ini mengilustrasikan bagaimana penempatan DG yang cerdas dapat menjadi pilar utama untuk jaringan distribusi yang lebih tangguh dan efisien.

Urgensi Keandalan Jaringan Distribusi di Era Modern

Sebelum kita menggali lebih dalam metodologi yang diusulkan, mari kita pahami mengapa keandalan jaringan distribusi menjadi begitu sentral dalam operasi perusahaan listrik dan ekspektasi konsumen.

  • Tuntutan Regulator dan Sanksi Finansial: Di banyak negara, regulator energi telah menetapkan target keandalan minimum yang harus dicapai oleh operator jaringan distribusi (Distribution Network Operators - DNOs). Kegagalan untuk memenuhi target ini seringkali berujung pada denda atau sanksi finansial yang signifikan. Misalnya, di Inggris, Office of Gas and Electricity Markets (OFGEM) secara rutin memantau dan mengenakan sanksi pada DNOs yang gagal memenuhi Standar Kinerja yang Dijamin (Guaranteed Standards of Performance) terkait pemadaman listrik. Hal ini mendorong DNOs untuk secara aktif mencari solusi peningkatan keandalan.
  • Dampak Ekonomi dan Sosial Pemadaman: Pemadaman listrik, bahkan yang singkat, dapat mengganggu aktivitas bisnis, menghentikan produksi industri, merusak peralatan elektronik, dan memengaruhi layanan publik esensial seperti rumah sakit dan sistem transportasi. Menurut laporan dari berbagai sumber, kerugian ekonomi akibat pemadaman listrik dapat mencapai miliaran dolar per tahun secara global. Di negara-negara berkembang, di mana infrastruktur mungkin lebih rentan, dampak ini bisa jauh lebih parah.
  • Pergeseran Paradigma ke Smart Grid: Konsep Smart Grid menekankan integrasi teknologi informasi dan komunikasi untuk meningkatkan efisiensi, keamanan, dan keandalan jaringan. Dalam visi smart grid, DG memainkan peran penting sebagai sumber daya terdistribusi yang dapat meningkatkan resiliensi lokal dan mengurangi ketergantungan pada infrastruktur pusat yang mungkin lebih rentan.

Makalah ini secara tepat menyoroti bahwa meskipun manfaat lain dari DG (seperti pengurangan rugi-rugi daya dan peningkatan profil tegangan) telah banyak diteliti, aspek keandalan yang fundamental ini seringkali kurang mendapat perhatian dalam konteks penempatan optimal.

Memahami Indikator Keandalan Kritis

Untuk menilai keandalan, makalah ini menggunakan dua kategori indikator utama yang diakui secara luas dalam industri:

  1. Indikator Keandalan Terkait Sistem (System-Related Reliability Indices): Ini memberikan gambaran umum tentang kinerja keandalan seluruh jaringan. Contohnya termasuk:
    • SAIFI (System Average Interruption Frequency Index): Rata-rata frekuensi pemadaman per pelanggan dalam setahun.
    • SAIDI (System Average Interruption Duration Index): Rata-rata durasi pemadaman per pelanggan dalam setahun (sering diukur dalam jam atau menit).
    • ASAI (Average System Availability Index): Persentase waktu pelanggan memiliki pasokan listrik dalam setahun.
  2. Indikator Keandalan Terkait Pelanggan (Customer-Related Reliability Indices): Ini fokus pada dampak keandalan pada pelanggan individual. Contohnya termasuk:
    • CAIDI (Customer Average Interruption Duration Index): Rata-rata durasi pemadaman per pelanggan yang mengalami pemadaman. Ini membantu mengidentifikasi seberapa lama pelanggan yang terpengaruh harus menanggung pemadaman.

Dengan mengukur dan membandingkan indikator-indikator ini sebelum dan sesudah penempatan DG, para peneliti dapat secara kuantitatif menunjukkan peningkatan keandalan yang dicapai.

Kekuatan Simulasi Monte Carlo dalam Penilaian Keandalan

Makalah ini menggunakan teknik simulasi Monte Carlo untuk menilai kinerja keandalan jaringan. Mengapa Monte Carlo menjadi pilihan yang tepat untuk tugas ini?

Simulasi Monte Carlo adalah pendekatan berbasis probabilitas yang menggunakan pengambilan sampel acak untuk mensimulasikan peristiwa tak terduga dalam sistem. Dalam konteks keandalan jaringan distribusi, ini berarti:

  • Pemodelan Kegagalan Acak: Komponen jaringan (misalnya, saluran, transformator, pemutus sirkuit) memiliki tingkat kegagalan acak. Monte Carlo dapat mensimulasikan kegagalan ini berdasarkan distribusi probabilitasnya (misalnya, distribusi eksponensial untuk waktu antar kegagalan atau durasi perbaikan).
  • Memperhitungkan Ketidakpastian: Selain kegagalan komponen, Monte Carlo juga dapat memodelkan ketidakpastian lain, seperti variasi beban atau ketersediaan DG yang berintermiten (misalnya, tenaga surya atau angin).
  • Analisis Skenario Kompleks: Jaringan distribusi adalah sistem yang kompleks dengan banyak interkoneksi dan mode operasi yang berbeda. Monte Carlo dapat mensimulasikan ribuan atau jutaan skenario kegagalan dan perbaikan, serta dampaknya terhadap aliran daya dan pasokan pelanggan.
  • Estimasi Indeks Keandalan: Dengan mensimulasikan sistem dalam jangka waktu yang panjang (misalnya, satu tahun operasional) dan mencatat semua pemadaman yang terjadi, durasinya, dan jumlah pelanggan yang terpengaruh, Monte Carlo dapat memperkirakan semua indeks keandalan (SAIFI, SAIDI, CAIDI, dll.) dengan akurasi statistik.

Meskipun Monte Carlo dikenal intensif komputasi, fleksibilitasnya dalam memodelkan sistem yang kompleks dan ketidakpastian menjadikannya alat yang tak tergantikan dalam penilaian keandalan.

Studi Kasus: Jaringan Distribusi Urban dan Suburban

Untuk mendemonstrasikan efektivitas metodologi yang diusulkan, para peneliti menerapkan model mereka pada dua jenis jaringan distribusi yang umum:

  1. Jaringan Distribusi Menengah (MV) Suburban: Ini adalah representasi realistis dari jaringan yang melayani area perumahan atau komersial dengan kepadatan sedang. Jaringan MV beroperasi pada tegangan sekitar 11 kV hingga 33 kV.
  2. Jaringan Distribusi Tegangan Rendah (LV) Suburban: Ini adalah bagian akhir dari jaringan distribusi yang membawa listrik langsung ke konsumen pada tegangan rendah (misalnya, 230/400 V).

Penerapan pada kedua jenis jaringan ini sangat penting karena karakteristik keandalan dan dampak penempatan DG dapat sangat bervariasi antara tingkat tegangan yang berbeda. Misalnya, kegagalan pada jaringan MV cenderung memengaruhi lebih banyak pelanggan daripada kegagalan pada jaringan LV individual.

Meskipun makalah ini tidak menyajikan angka-angka spesifik dari setiap simulasi dalam abstrak, temuan utamanya adalah bahwa penempatan DG, baik di jaringan MV maupun LV, secara konsisten menunjukkan peningkatan kinerja keandalan. Ini adalah hasil yang sangat berarti bagi DNOs yang ingin memenuhi target regulasi dan meningkatkan kepuasan pelanggan.

Implikasi dari temuan ini sangat besar. Misalnya, jika sebuah jaringan MV memiliki SAIDI sebesar 250 menit/pelanggan/tahun, penempatan DG yang optimal mungkin dapat mengurangi angka ini menjadi 150 menit/pelanggan/tahun. Ini bukan hanya angka di atas kertas; ini berarti ribuan pelanggan mengalami pemadaman yang lebih jarang dan lebih singkat.

Analisis Mendalam dan Nilai Tambah: Membangun Jaringan yang Lebih Tangguh

Makalah ini tidak hanya menyajikan hasil, tetapi juga membuka peluang untuk analisis dan inovasi lebih lanjut:

Beyond Hanya Lokasi: Optimalisasi Ukuran dan Teknologi DG: Meskipun makalah ini berfokus pada lokasi, penelitian di masa depan dapat memperluas kerangka kerja ini untuk secara bersamaan mengoptimalkan ukuran (kapasitas) dan jenis teknologi DG (misalnya, surya, angin, baterai penyimpanan) untuk hasil keandalan terbaik. Lokasi optimal untuk surya mungkin berbeda dari lokasi optimal untuk penyimpanan baterai karena karakteristik operasionalnya yang berbeda.

Integrasi Aspek Ekonomi: Meskipun fokus utama makalah ini adalah keandalan, penempatan DG juga memiliki implikasi ekonomi yang signifikan (biaya instalasi, biaya operasional, pendapatan dari penjualan listrik). Penelitian di masa depan dapat mengintegrasikan analisis biaya-manfaat keandalan yang lebih rinci, termasuk nilai ekonomi dari pengurangan downtime bagi pelanggan (Cost of Customer Interruption - COCI), untuk mencapai solusi penempatan yang paling ekonomis.

Pertimbangan Regulasi dan Kebijakan: Kebijakan energi dan insentif regulasi memainkan peran besar dalam adopsi dan penempatan DG. Makalah ini secara implisit mendukung argumen bagi pembuat kebijakan untuk menyediakan kerangka kerja yang mendukung investasi DG, khususnya yang berfokus pada peningkatan keandalan. Misalnya, program insentif yang memberikan poin bonus atau kompensasi kepada DNOs yang mencapai peningkatan keandalan signifikan melalui DG.

Resiliensi Terhadap Peristiwa Ekstrem: Dalam menghadapi perubahan iklim dan meningkatnya frekuensi peristiwa cuaca ekstrem (badai, banjir), kemampuan DG untuk menciptakan microgrid atau beroperasi dalam mode islanded (terisolasi dari jaringan utama) menjadi semakin penting untuk resiliensi. Makalah ini menyediakan fondasi untuk penelitian yang lebih jauh tentang bagaimana penempatan DG yang optimal dapat meningkatkan kemampuan jaringan untuk pulih lebih cepat dari gangguan besar.

Keterkaitan dengan Active Distribution Networks: Dengan semakin banyaknya DG yang terhubung, jaringan distribusi bertransformasi dari jaringan pasif menjadi Active Distribution Networks (ADN). Dalam ADN, aliran daya bisa dua arah, dan ada kebutuhan untuk kontrol yang lebih canggih. Makalah ini berkontribusi pada pemahaman tentang bagaimana merancang ADN yang andal, menyoroti pentingnya mempertimbangkan keandalan sejak awal dalam perencanaan dan operasional.

Perbandingan dengan Penelitian Lain: Makalah ini memperkuat temuan dari penelitian sebelumnya yang mendukung manfaat DG terhadap keandalan. Namun, penekanannya pada penggunaan Monte Carlo untuk menilai kedua indikator sistem dan pelanggan secara bersamaan, serta penerapannya pada jaringan MV dan LV di area suburban, memberikan nilai tambah yang unik. Banyak penelitian mungkin hanya berfokus pada satu jenis indikator atau satu jenis jaringan.

Tantangan dan Arah Penelitian Masa Depan: Beberapa tantangan masih ada. Bagaimana mengatasi kompleksitas komputasi Monte Carlo untuk jaringan yang sangat besar? Apakah ada cara untuk mengintegrasikan optimasi berbasis metaheuristik (misalnya, algoritma genetik, optimasi partikel) dengan Monte Carlo untuk mencari lokasi optimal dengan lebih cepat? Bagaimana memodelkan dampak intermitensi DG (misalnya, variasi output surya atau angin) secara lebih akurat dalam penilaian keandalan? Pertanyaan-pertanyaan ini adalah area yang matang untuk penelitian lebih lanjut.

Kesimpulan: Membangun Jaringan yang Lebih Kuat dengan DG yang Terlokasi Strategis

Makalah "Reliability-based DG location using Monte-Carlo simulation technique" oleh Muhammad Ridzuan dan rekan-rekannya adalah kontribusi yang relevan dan berharga bagi bidang rekayasa sistem tenaga. Dengan secara eksplisit berfokus pada peningkatan keandalan melalui penempatan pembangkit terdistribusi, dan dengan memanfaatkan kekuatan simulasi Monte Carlo, mereka telah menunjukkan peta jalan yang jelas bagi DNOs untuk memenuhi target regulasi dan meningkatkan kualitas layanan kepada pelanggan.

Temuan bahwa penempatan DG secara konsisten meningkatkan kinerja keandalan di berbagai tingkat jaringan (MV dan LV) adalah pesan penting. Ini bukan hanya tentang menambahkan sumber daya, tetapi tentang menempatkannya secara strategis untuk memaksimalkan manfaat. Pada akhirnya, penelitian ini mendukung pengembangan jaringan distribusi yang lebih cerdas, lebih tangguh, dan lebih andal di masa depan, yang esensial untuk masyarakat yang semakin bergantung pada listrik.

Sumber Artikel:

Muhammad Ridzuan, M.I., Ruslan, N.N.R., Fauzi, N.F.F.M. et al. Reliability-based DG location using Monte-Carlo simulation technique. SN Appl. Sci. 2, 145 (2020). DOI: 10.1007/s42452-019-1609-7