Lima Kualitas Utama yang Harus Dicari Saat Merekrut: Cara Menilai Kandidat yang Mampu Bertahan, Berkontribusi, dan Berkembang

Dipublikasikan oleh Guard Ganesia Wahyuwidayat

26 November 2025, 19.30

Merekrut anggota tim baru bukan hanya soal mengisi posisi kosong—ini adalah proses strategis yang memengaruhi masa depan organisasi. Pemimpin yang hebat memahami bahwa kualitas tim berbanding lurus dengan kualitas orang-orang yang mereka rekrut. Namun dalam wawancara yang waktunya terbatas, bagaimana cara menemukan kandidat yang tidak hanya memiliki keterampilan, tetapi juga karakter dan kapasitas untuk berkembang?

Bab ini memberikan pendekatan sistematis: alih-alih mengejar kandidat yang “sempurna”, manajer perlu memfokuskan perhatian pada lima kualitas inti yang dapat memberi dampak besar pada tim. Pendekatan ini tidak hanya membantu memilih orang yang tepat, tetapi juga memperkuat budaya kerja yang sehat dan berorientasi pertumbuhan.

 

1. Entrepreneurial Mindset: Kemauan Mencari Jalan, Bukan Mencari Alasan

Entrepreneurial mindset bukan milik para pendiri startup saja. Dalam konteks organisasi, kualitas ini berarti kemampuan untuk:

  • melihat masalah sebagai peluang,

  • merancang solusi ketika struktur belum jelas,

  • mengambil inisiatif tanpa menunggu instruksi,

  • dan menunjukkan komitmen kuat terhadap hasil organisasi.

Kandidat seperti ini tidak mudah patah ketika menghadapi “no”, kegagalan, atau hambatan. Mereka responsif terhadap kompleksitas dan cepat beradaptasi dalam lingkungan yang berubah.

Dalam wawancara, kualitas ini muncul melalui kisah tentang:

  • memulai proyek yang diragukan orang lain,

  • memperbaiki proses tanpa diminta,

  • atau menunjukkan kebanggaan dalam mengatasi hambatan.

Kandidat yang memiliki pola pikir ini memberi energi positif bagi tim dan memperkuat budaya “bisa dikerjakan”.

2. Curiosity: Bahan Bakar Pembelajaran dan Inovasi

Rasa ingin tahu bukan sekadar sifat pribadi—ia adalah penanda budaya belajar. Kandidat yang ingin memahami “mengapa” di balik tindakan organisasi cenderung lebih adaptif, lebih cepat belajar, dan lebih inovatif.

Dalam wawancara, rasa ingin tahu ditandai oleh:

  • keinginan belajar sesuatu tanpa diminta,

  • minat eksplorasi terhadap industri, pelanggan, atau teknologi,

  • serta pertanyaan kritis yang mereka ajukan kepada pewawancara.

Walaupun terkadang jumlah pertanyaan yang banyak membuat manajer kewalahan, ingat bahwa kandidat juga sedang menilai apakah organisasi mendukung pembelajaran. Kandidat yang ingin tahu biasanya berkembang menjadi kontributor strategis dalam jangka panjang.

3. Leading from Where They Are: Kemampuan Memengaruhi Tanpa Jabatan

Kepemimpinan bukan tentang posisi, melainkan tentang kontribusi. Karyawan yang “leading from where they are” mampu:

  • menciptakan peluang,

  • mengambil inisiatif untuk kepentingan tim,

  • memengaruhi rekan kerja melalui kolaborasi,

  • dan mendorong perubahan meskipun tidak memiliki otoritas formal.

Dalam wawancara, mereka sering menyebut:

  • memimpin proyek lintas departemen,

  • menginisiasi proses baru,

  • memengaruhi kolega untuk mencoba pendekatan baru,

  • atau pengalaman menggerakkan hasil melalui kolaborasi.

Kualitas ini sangat penting untuk organisasi modern yang dinamis dan menuntut kepemimpinan lateral.

4. Self-Awareness: Fondasi Kolaborasi yang Dewasa

Banyak orang percaya mereka memiliki self-awareness, tetapi tidak semuanya benar-benar memahaminya. Self-awareness mencakup kemampuan untuk:

  • mengetahui kekuatan utama,

  • mengakui area yang perlu dikembangkan,

  • memahami bagaimana perilaku pribadi memengaruhi orang lain.

Dalam wawancara, tanda self-awareness muncul melalui:

  • jawaban jujur tentang kekuatan dan kelemahan,

  • pemahaman atas persepsi rekan kerja,

  • serta refleksi tentang bagaimana mereka memperbaiki diri.

Tanpa self-awareness, kolaborasi sering terhambat oleh ego, miskomunikasi, atau resistensi terhadap umpan balik. Kandidat dengan self-awareness tinggi lebih mudah berkembang dan membangun hubungan yang sehat dalam tim.

hbr-guide-to-better-recruiting-…

5. Growth Potential: Kemampuan untuk Terus Berkembang dan Menambah Nilai

Rekrutmen modern tidak lagi hanya mengutamakan siapa yang paling “jadi” hari ini. Yang jauh lebih penting adalah siapa yang dapat tumbuh paling cepat dan paling kuat dalam enam bulan ke depan.

Growth potential mencakup:

  • motivasi belajar tinggi,

  • kemampuan memperluas keterampilan,

  • rekam jejak kontribusi yang meningkat,

  • keinginan membangun masa depan di organisasi baru.

Kandidat dengan potensi tumbuh biasanya dapat menunjukkan:

  • bagaimana mereka meningkat dalam peran sebelumnya,

  • upaya mandiri untuk belajar,

  • visi tentang apa yang ingin mereka pelajari di pekerjaan berikutnya.

Merekrut untuk potensi memberikan organisasi fleksibilitas, keberagaman kemampuan, dan talenta yang lebih loyal karena merasa didukung.

Mengapa Fokus pada Lima Kualitas Ini Sangat Penting

Pemimpin baru kadang merasa perlu mencari kandidat yang “sempurna”—tetapi kesempurnaan tidak ada. Sebaliknya, manajer harus mencari kandidat yang:

  • mampu memecahkan masalah,

  • mau terus belajar,

  • dapat memengaruhi tanpa otoritas,

  • memahami diri sendiri,

  • dan memiliki ruang pertumbuhan besar.

Kandidat dengan kualitas ini tidak hanya memperkuat kinerja tim hari ini, tetapi juga membangun masa depan organisasi.  Mereka adalah orang-orang yang bisa diandalkan ketika organisasi berubah, ketika tantangan baru muncul, dan ketika inovasi menjadi kebutuhan.

Bagian Tambahan: Mengapa “Bagaimana Anda Belajar?” Adalah Pertanyaan Penting

Bab ini juga menambahkan perspektif kedua: kemampuan belajar tidak lagi menjadi nice-to-have, tetapi menjadi kompetensi inti. Pertanyaan sederhana seperti “Bagaimana Anda belajar?” dapat mengungkap:

  • kapasitas adaptasi,

  • sistem belajar yang mereka gunakan,

  • kemampuan mengelola informasi,

  • kesiapan menghadapi masa depan.

Era skill-based economy menuntut pekerja yang bukan hanya tahu lebih banyak, tetapi bisa belajar lebih cepat. Kandidat yang memiliki sistem belajar terstruktur hampir selalu menjadi high performers dalam jangka panjang.

hbr-guide-to-better-recruiting-…

Penutup: Merekrut untuk Potensi, Karakter, dan Kapasitas Tumbuh

Bab ini menyimpulkan bahwa rekrutmen yang baik tidak mengejar kandidat yang paling impresif di atas kertas, melainkan mencari mereka yang:

  • punya pola pikir membangun,

  • ingin tahu,

  • mampu memimpin dari posisinya,

  • memahami diri sendiri,

  • dan berpotensi tumbuh.

Itulah fondasi tim yang kuat, adaptif, dan relevan untuk masa depan. Dengan memperhatikan lima kualitas ini, manajer dapat membuat keputusan yang lebih bijak, lebih manusiawi, dan lebih efektif dalam jangka panjang.

 

Daftar Pustaka

HBR Guide to Better Recruiting and Hiring – Chapter 17.