Pendahuluan: Kenapa K3L Terpadu Kini Jadi Prioritas Industri?
Industri konstruksi menyumbang lebih dari 10% PDB global, namun tetap menjadi salah satu sektor paling berbahaya di dunia. Setiap tahun, lebih dari 60.000 kematian kerja terjadi di sektor ini, dan konstruksi juga berkontribusi pada hingga 35% kerusakan lingkungan global. Di banyak negara berkembang seperti Ghana, pelaksanaan sistem Kesehatan, Keselamatan, dan Lingkungan (K3L atau SHE: Safety, Health, and Environment) secara terpisah masih mahal, birokratis, dan kurang efektif.
Penelitian ini hadir untuk mengidentifikasi atribut organisasi kunci yang menentukan keberhasilan implementasi sistem manajemen K3L terpadu, dengan fokus pada industri konstruksi Ghana. Studi ini menjadi acuan penting bagi negara-negara berkembang yang menghadapi tantangan serupa.
Metodologi: Kombinasi Delphi dan Voting AHP
Penelitian ini dilakukan melalui tiga tahap:
- Kajian literatur sistematis untuk mengidentifikasi atribut awal.
- Verifikasi ahli terhadap 27 atribut, kemudian diringkas menjadi 20 atribut inti.
- Delphi Tiga Putaran dengan 30+ pakar konstruksi di Ghana.
- Voting Analytical Hierarchy Process (VAHP) untuk mengurutkan bobot kepentingan atribut.
Delphi digunakan untuk mencapai konsensus, sementara VAHP digunakan untuk menghitung prioritas global setiap atribut dalam lima kategori utama.
Lima Pilar Atribut Organisasi untuk SHE Terpadu
Penelitian ini mengelompokkan 20 atribut menjadi lima kategori utama, yaitu:
- Strategi: visi organisasi, komitmen manajemen puncak, kebijakan SHE.
- Orang: kompetensi, peran, pelatihan, keterlibatan karyawan.
- Proses: manajemen risiko, kontrol operasional, pengukuran performa.
- Sumber Daya: fasilitas fisik & dana untuk implementasi SHE.
- Informasi: komunikasi SHE, dokumentasi, dan manajemen pengetahuan.
Hasil Utama: Mana yang Paling Penting?
1. Strategi = Pilar Utama
- Atribut terpenting secara global adalah “komitmen manajemen puncak terhadap SHE” (23% dari total bobot).
- Kebijakan SHE menempati urutan kedua tertinggi.
- Kombinasi keduanya menyumbang lebih dari 60% bobot kategori strategi.
2. Orang = Kekuatan Implementasi
- Kompetensi staf menjadi atribut ketiga terpenting secara global.
- Peran & tanggung jawab yang jelas serta pelatihan SHE juga sangat signifikan.
- Atribut "keterlibatan karyawan" juga masuk dalam 10 besar prioritas.
3. Sumber Daya = Dukungan Operasional
- Fasilitas fisik menempati urutan keempat global, diikuti oleh sumber daya keuangan.
- Atribut ini mencerminkan kebutuhan akan teknologi, alat kerja aman, dan investasi dalam sistem digital SHE.
4. Proses & Informasi = Pelengkap Sistem
- Dalam proses, manajemen risiko SHE adalah yang paling penting.
- Pengukuran performa dan pengendalian operasional menyusul.
- Di kategori informasi, komunikasi internal SHE dianggap paling vital dibanding dokumentasi atau pembelajaran organisasi.
Studi Kasus: Ghana Sebagai Cermin Negara Berkembang
- Ghana menunjukkan tingkat kecelakaan dan kematian tertinggi di antara sektor industri lokal.
- Implementasi SHE secara terpisah sangat rendah akibat biaya tinggi, kurangnya staf terlatih, dan resistensi terhadap perubahan.
- Penelitian ini jadi tonggak awal untuk pengembangan kerangka SHE terpadu nasional di Ghana.
Temuan Tambahan: Angka dan Fakta
- Tujuh atribut teratas (35% dari 20 atribut) mencakup 57,47% bobot total.
- Sepuluh atribut teratas menyumbang 72,5% dari total bobot global, menunjukkan distribusi yang sangat terkonsentrasi pada faktor-faktor inti.
- SHE auditing dan investigasi insiden memiliki bobot terendah, mengindikasikan lemahnya fokus pada umpan balik sistemik di banyak organisasi.
Opini & Implikasi Strategis
- Tanpa komitmen manajemen, sistem SHE hanya jadi dokumen formalitas.
Studi ini menggarisbawahi pentingnya leadership visible dalam budaya keselamatan. - Investasi pada pelatihan dan fasilitas bukan pengeluaran, tapi strategi mitigasi risiko.
Perusahaan yang gagal melatih staf akan membayar lebih mahal akibat kecelakaan dan sanksi hukum. - Keterlibatan karyawan bukan pelengkap, melainkan mesin penggerak suksesnya sistem SHE.
Standar seperti ISO 45001 dan OSHA juga menekankan pentingnya keterlibatan pekerja dalam perencanaan dan evaluasi SHE.
Rekomendasi Praktis
- Bangun sistem SHE terintegrasi berbasis lima pilar utama: strategi, proses, orang, sumber daya, dan informasi.
- Lakukan audit internal kapasitas organisasi berdasarkan 20 atribut yang diidentifikasi.
- Fokus investasi awal pada manajemen risiko, pelatihan SHE, dan komunikasi internal.
- Kembangkan kebijakan SHE berbasis visi jangka panjang dan nilai perusahaan.
- Gunakan pendekatan VAHP atau metode prioritisasi lainnya untuk menyesuaikan alokasi sumber daya dan pelatihan internal.
Kesimpulan: Strategi & SDM adalah Jantung Sistem K3L Terpadu
Penelitian ini menegaskan bahwa keberhasilan manajemen SHE tidak hanya soal memiliki sistem, tapi soal kesiapan organisasi untuk mengimplementasikannya. Komitmen manajemen puncak, SDM kompeten, kebijakan yang jelas, dan komunikasi yang kuat adalah kunci transformasi SHE yang efektif dan berkelanjutan. Tanpa pemetaan dan penguatan kemampuan organisasi secara sistematis, penerapan SHE terpadu hanya akan menjadi wacana tanpa dampak nyata.
Sumber : Asah-Kissiedu, M., Manu, P., Booth, C., Mahamadu, A. M., & Agyekum, K. (2021). Integrated Safety, Health And Environmental Management in The Construction Industry: Key Organisational Capability Attributes. Journal of Engineering, Design and Technology. https://doi.org/10.1108/JEDT-08-2021-0436