Jakarta - Pengembangan Sumber Daya Manusia (SDM) berbasis teknologi digital adalah salah satu dari 5 program prioritas pemerintah Presiden Joko Widodo dan Wapres Kiai Ma’ruf Amin menyongsong era industri 4.0. Oleh karena itu, di samping terus mendorong pembangunan infrastruktur dengan metodologi Building Information Modelling (BIM), Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) juga melakukan pelatihan untuk meningkatkan kompetensi para Aparatur Sipil Negara (ASN) PUPR di Bidang Teknologi Informasi dan Komunikasi.
Program pelatihan teknologi informasi salah satunya dilakukan Kementerian PUPR melalui Badan Pengembangan Sumber Daya Manusia (BPSDM) berupa pendalaman materi Web Development, Data Science, dan User Interface/User Experience (UI/UX). Pelatihan bekerjasama dengan Purwadhika Digital Technology School diikuti sejumlah 64 ASN PUPR semenjak 11 Juni - 19 Juli 2022.
Menteri PUPR Basuki Hadimuljono menyampaikan melalui pelatihan ini, ASN Kementerian PUPR harapannya bisa memahami perkembangan teknologi dalam rangka menciptakan digitalisasi sistem pemerintahan dan mengaplikasikannya di Kementerian PUPR. Hal ini sejalan dengan arahan Presiden Joko Widodo agar pemerintah menghadirkan pelayanan publik yang transparan, cepat dan efektif. Salah satunya dengan penerapan SPBE atau e-government agar pelayanan kepada masyarakat bisa berlangsung lebih baik.
"ASN Kementerian PUPR harus membekali diri dengan kemampuan dan pengetahuan baik bersifat soft ataupun technical skill yang kaitannya dengan pengelolaan data dan teknologi informasi. Jadilah problem solver Teknologi Informasi," ungkap Menteri Basuki dalam sambutannya yang dibacakan Kepala BPSDM Khalawi Abdul Hamid pada acara Penutupan Pelatihan Teknologi Informasi di Auditorium Kementerian PUPR, Selasa(19/7/2022).
Kepala BPSDM Kementerian PUPR Khalawi Abdul Hamid mengungkapkan program pelatihan Web Development, Data Science, dan UI/UX diikuti oleh perwakilan masing - masing Unit Organisasi Kementerian PUPR yang terdiri dari Data Science 19 orang, Web Development 25 orang, dan UI/UX 20 orang.
"Skema pelatihannya ialah team work, jadi dibagi 3 orang untuk menguasai masing-masing materi pelatihan. Dari 3 orang ini akan mentrasformasikan kepada teman-temannya yang belum mengikuti pelatihan, " ungkap Khalawi.
Menurut Khalawi, peningkatan kompetensi ASN PUPR pada pemanfaatan teknologi ini, juga harapannya bisa memberikan nilai tambah untuk pelaksanaan pembangunan infrastruktur, tak hanya pada kecepatan atau efisiensi dalam manajemen organisasi.
Dalam men-support pembangunan infrastruktur, Kementerian PUPR sudah mengadopsi beraneka sistem teknologi informatika seperti mengembangkan aplikasi Sistem Informasi Tanggap Bencana (SITABA) PUPR yang memanfaatkan data geofisika tujuannya untuk mendukung Early Warning System Infrastruktur (EWSI) yaitu berupa prediksi cuaca harian dan bulanan, potensi infrastruktur terdampak gempa dan potensi dampak gerakan tanah terhadap infrastruktur.
Selain itu dikembangkan pula aplikasi Sikasep (Sistem Informasi KPR Subsidi Perumahan), SiKumbang (Sistem Informasi Kumpulan Pengembang), dan Sipetruk (Sistem Pemantauan Konstruksi) dalam bidang penyediaan perumahan. Dalam menciptakan target capaian Jalan Tol yang berkelanjutan di masa depan Kementerian PUPR mengaplikasikan konsep Intelligent Toll Road System (ITRS) dengan building block transformasi digital jalan tol yang terdiri dari beraneka inovasi terintegrasi pengelolaan jalan tol.
Disadur dari sumber pu.go.id/berita