Teknik Produksi Mesin

Las

Dipublikasikan oleh Muhammad Farhan Fadhil pada 09 Juli 2022


Las adalah penyambungan (besi dan sebagainya) dengan cara membakar.[1] Lebih lanjut, pengelasan adalah salah satu proses fabrikasi logam, termoplastik, atau semacamnya yang berupa penggabungan dua benda dari bahan-bahan tersebut dengan cara melelehkan ujung kedua benda bersama-sama menggunakan panas tinggi dan kemudian membiarkannya menjadi dingin sehingga kedua ujung tersebut menyatu. Pengelasan berbeda dengan teknik penyambungan logam bersuhu lebih rendah seperti pematrian dan penyolderan, yang harus menggunakan logam tambahan yang mudah meleleh dan tidak melelehkan logam dasar. Tergantung penerapannya, las boleh menggunakan logam pengisi pada sambungannya.

Definisi las

Deutsche Industrie Normen (DIN) dalam Harsono dkk(1991:1), mendefinisikan bahwa "Las adalah ikatan metalurgi pada sambungan logam paduan yang dilakukan dalam keadaan lumer atau cair." Sedangkan Maman Suratman (2001:1) mengemukakan bahwa mengelas, yaitu "Salah satu cara menyambung dua bagian logam secara permanen dengan menggunakan tenaga panas". Sedangkan Sriwidartho mengatakan, "Las adalah suatu cara untuk menyambung benda padat dengan cara mencairkannya melalui pemanasan."

Proses pengelasan

Proses pengelasan berkaitan dengan lempengan baja yang dibuat dari kristal besi dan karbon sesuai struktur mikronya, dengan bentuk dan arah tertentu. Lalu sebagian dari lempengan logam tersebut dipanaskan hingga meleleh. Kalau tepi lempengan logam itu disatukan, terbentuklah sambungan. Umumnya, pada proses pengelasan juga ditambahkan dengan bahan penyambung seperti kawat atau batang las. Kalau campuran tersebut sudah dingin, molekul kawat las yang semula merupakan bagian lain kini menyatu.

Proses pengelasan tidak sama dengan menyolder di mana untuk menyolder bahan dasar tidak meleleh. Sambungan terjadi dengan melelehkan logam lunak misalnya timah, yang meresap ke pori-pori di permukaan bahan yang akan disambung. Setelah timah solder dingin maka terjadilah sambungan. Perbedaan antara solder keras dan lunak adalah pada suhu kerjanya di mana batas kedua proses tersebut ialah pada suhu 450 derajat Celcius. Pada pengelasan, suhu yang digunakan jauh lebih tinggi, antara 1500 hingga 1600 derajat Celcius.

Kampuh Las

Kampuh las merupakan bagian dari logam induk yang akan diisi oleh logam las, kampuh las awalnya adalah berupa kubungan las yang kemudian diisi dengan logam las. Sambungan las dengan menggunakan alur kampuh dikategorikan kedalam sambungan las tumpul. Sambungan las tumpul adalah jenis sambungan paling efisien. Sambungan ini dibagi menjadi dua yaitu sambungan penetrasi penuh dan sambungan penetrasi sebagian.

Pada dasarnya dalam memilih bentuk kampuh harus menuju kepada penurunan masukan panas dan penurunan logam las sampai kepada harga terendah dan tidak menurunkan mutu sambungan. Untuk kampuh-kampuh las pada saat pembakarannya dapat mengisi pada seluruh tebalnya pelat. Sebelum pengelasan dilaksanakan kampuh las harus melalui proses pengerjaan awal. Karat, minyak, cat harus dihilangkan. Untuk memperoleh pembakaran yang baik, pada kampuh V dipakai elektrode dengan diameter yang kecil atau disesuaikan dengan besar sudut kampuh dan tebal pelat yang akan dilas.

Efek Sinar Las

Beberapa Laporan menyebutkan efek samping dari kontak langsung dengan sinar las, umumnya adalah rasa pedih pada mata dan juga rasa seperti ada pasir di kelopak mata. Adapun untuk pertolongan pertamanya adalah dengan obat tetes mata ataupun analgesik. Selain itu dianjurkan setelah melakukan proses pengelasan kompres mata menggunakan air dingin atau es agar tidak terjadi kelelahan pada mata.mesin

Sumber Artikel: id.wikipedia.org

Selengkapnya
Las

Teknik Produksi Mesin

Patri

Dipublikasikan oleh Muhammad Farhan Fadhil pada 09 Juli 2022


Patri (atau disebut juga sebagai patri keras untuk membedakannya dengan patri lunak/solder) adalah suatu logam paduan yang digunakan sebagai logam pengisi pada proses pematrian. Pematrian adalah proses penyambungan dua atau lebih item logam dengan cara melelehkan dan membubuhkan patri ke dalam sambungan tersebut. Patri tersebut harus memiliki titik lebur yang lebih rendah daripada logam induk yang disambungkan.

Pematrian berbeda dengan pengelasan yang meleburkan logam yang disambung. Pematrian (keras) juga berbeda dari penyolderan (disebut juga pematrian lunak) dalam hal penggunaan suhu yang lebih tinggi dan bagian yang dipasang jauh lebih dekat pada saat mematri bila dibandingkan dengan pada saat menyolder. Suhu 450 °C biasanya digunakan sebagai batas untuk suatu proses disebut penyolderan atau pematrian; pematrian menggunakan suhu di atas 450 °C, sedangkan penyolderan menggunakan suhu di bawah itu. Selama proses pematrian, logam pengisi mengalir ke celah antara bagian yang pas dengan fenomena kapilaritas. Logam pengisi dipanaskan hingga sedikit di atas suhu lebur (likuidus) sambil dilindungi oleh lingkungan atmosfer yang sesuai, biasanya oleh fluks (bahan pelindung dari oksidasi). Kemudian logam pengisi tersebut mengalir di atas logam induk (dalam proses yang dikenal sebagai "pembasahan") dan kemudian didinginkan untuk menyatukan sambungan tersebut.[1] The strength of the brazed joint is likely to be less than that of the base metal(s) but greater than the filler metal.[2] Keuntungan utama dari pematrian adalah dapat menggabungkan kedua logam yang sama atau berbeda dengan kekuatan yang cukup besar.

Berbagai macam paduan logam dapat digunakan sebagai patri (logam pengisi) untuk mematri, tergantung pada tujuan penggunaan atau cara pembubuhan patri. Secara umum, patri terdiri dari tiga atau lebih logam yang dipadukan untuk membentuk logam paduan dengan sifat yang diinginkan. Kriteria pemilihan patri ditentukan berdasarkan kemampuannya untuk "membasahi" (diletakkan pada sambungan) logam induk, tahan terhadap kondisi sekitar yang ada, dan meleleh pada suhu yang lebih rendah daripada logam induk atau pada suhu yang sangat spesifik. Patri umumnya tersedia dalam bentuk batangan bulat, batangan pipih seperti pita, bubuk, adonan pasta, krim, kawat, dan juga bentuk asalnya (seperti ring pipih bercap).[3] Tergantung pada penerapannya, bahan patri dapat langsung dibubukan atau diletakkan sebelumnya pada sambungan atau diletakkan pada saat pemanasan. Pada proses pematrian manual, patri berbentuk kawat dan batang merupakan patri yang paling umum digunakan karena yang paling mudah diletakkan pada saat pemanasan. Pada prose pematrian dalam tungku, patri biasanya diletakkan pada sambungan terlebih dahulu karena prosesnya pematrian biasanya otomatis pada saat pembakaran.[3]

Beberapa logam paduan yang biasa dijadikan paduan adalah sebagai berikut.

  • Aluminium-silikon
  • Tembaga
  • Tembaga-perak
  • Kuningan (tembaga-seng)
  • Perunggu (tembaga-timah)
  • Emas-perak
  • Paduan nikel
  • Perak[1][4]
  • Kertas patri amorf, yang terdiri dari nikel, besi, tembaga, silikon, boron, fosforus, dll.

Sumber Artikel: id.wikipedia.org

Selengkapnya
Patri

Teknik Produksi Mesin

Penyolderan

Dipublikasikan oleh Muhammad Farhan Fadhil pada 09 Juli 2022


Penyolderan, atau kadang disebut pematrian lunak, adalah suatu proses penyambungan pada dua material atau lebih dengan cara meleburkan dan membubuhkan suatu logam pengisi ke dalam sambungan tersebut. Logam pengisi tersebut, yang memiliki titik leleh yang lebih rendah daripada logam-logam yang akan disambungkan, disebut sebagai solder. Pada peralatan elektronik dan instalasi listrik, solder biasanya dilelehkan menggunakan alat-alat seperti setrika solder atau pistol solder.

Penyolderan mirip dengan pematrian, kecuali suhu yang digunakan untuk melelehkan logam pengisi dalam pematrian jauh lebih tinggi dan menggunakan bahan berbeda dengan titik lebur yang lebih tinggi daripada dalam penyolderan. Suhu 450 °C biasanya digunakan sebagai pembatas antara proses yang disebut penyolderan dan proses yang disebut pematrian.

Penyolderan tidak melibatkan peleburan benda kerja, tidak seperti pengelasan. Di masa lalu dan sampai saat ini, hampir semua solder mengandung timbal, tetapi masalah lingkungan dan kesehatan semakin mendorong penggunaan logam paduan bebas timbal, biasanya dengan timah, untuk keperluan penyambungan perangkat elektronik dan pipa leding.

Sumber Artikel: id.wikipedia.org

Selengkapnya
Penyolderan

Teknik Produksi Mesin

Pengecoran kontinu

Dipublikasikan oleh Muhammad Farhan Fadhil pada 09 Juli 2022


Pengecoran kontinu, atau pengecoran untaicontinuous castingcasting strand, adalah proses dimana logam cair dibentuk padatkan menjadi "setengah jadi" billet, bloom, atau slab kemudian bergulir pada tahap berikutnya di pabrik finishing.

Sebelum pengenalan pengecoran kontinu pada 1950-an, logam dituangkan ke dalam cetakan untuk membentuk ingot padat. Sejak itu, "pengecoran kontinyu" telah berkembang hingga mencapai peningkatan hasil, kualitas, produktivitas dan efisiensi biaya.

Dalam pengecoran kontinu, baja yang masih cair dari tungku, dituangkan ke dalam cetakan berpendingin air (penuh), logam muncul sebagai untai yang mengeras pada permukaan. Untai melewati serangkaian rol yang disemprotkan air untuk menghasilkan padatan (slab, bloom atau billet) yang kemudian dikirimke roll panas.

Sumber Artikel: id.wikipedia.org

Selengkapnya
Pengecoran kontinu

Teknik Produksi Mesin

Pengolahan logam

Dipublikasikan oleh Muhammad Farhan Fadhil pada 09 Juli 2022


Pengolahan logam adalah proses mengolah logam untuk membuat perkakas atau suku cadang mesin. Istilah pengolahan logam mencakup semua pekerjaan logam yang luas, mulai dari pembuatan kapal-kapal besar dengan koponen baja yang besar dan keras, pembuatan kilang minyak lepas pantai atau pengeboran sampai pembuatan instrumen mesin yang presisi dan pembuatan perhiasan yang kecil dan halus.

Maka dalam bidang pengolahan logam mencakup banyak keahlian, keterampilan dan penggunaan berbagai macam peralatan.

Sejarah

Proses pengolahan logam telah dimulai sejak sekitar 6000 tahun Sebelum Masehi. Logam awal ditemukan adalah Emas (6000 SM) dan tembaga (4200 SM). Tujuh logam purbakala adalah: Emas (6000 SM), Tembaga (4200 SM), Perak (4000 SM), Timbal (3500 SM), Timah (1750 SM), Peleburan Besi (1500 SM) dan Air Raksa (750 SM). Antara tahun 5000 SM lembaran tembaga dibuat dengan cara dipukul. Artefak tembaga lebur dari tahun 3600 SM ditemukan di lembah sungai Nil.

Sepanjang sejarahnya, pengolahan logam mencakup perdagangan, seni, hobi, dan industri yang berkaitan dengan metalurgi. Sebuah seni dan karya yang diperdagangkan dan sebagai industri yang sudah mengakar sejak zaman dahulu. Menyebar luas ke seluruh kebudayaan peradaban. Menilik dari periode sejarah Firaun di Mesir, raja Vedic di India, sampai peradaban Maya di Amerika Utara yang merupakan populasi yang tertua, logam mulia memiliki nilai penting dan terkadang menjadi awal mula terbentuknya hukum kepemilikan, distribusi, dan perdagangan yang dipegang teguh dan disetujui oleh masyarakat pada saat itu.

Seiring berjalannya waktu, logam menjadi hal yang biasa dan menjadi lebih kompleks. Pengolahan logam sangat tergantung pada ekstraksi dari logam yang kemudian diaplikasikan untuk membuat perhiasan, membuat mesin elektronik yang lebih efisien, dan untuk kebutuhan industri dan aplikasi teknologi mulai dari konstruksi sampai kontainer, rel dan alat transportasi udara. Tanpa logam, barang-barang dan jasa akan berhenti bergerak di seluruh dunia.

Macam-macam pengolahan logam

Pengecoran kontinu
Pengecoran kontinu, atau pengecoran untai, continuous casting, casting strand, adalah proses dimana logam cair dibentuk padatkan menjadi "setengah jadi" billet, bloom, atau slab kemudian bergulir pada tahap berikutnya di pabrik finishing.

Penyolderan dan pematrian
Penyolderan dan pematrian adalah proses penyambungan logam dengan cara membubuhkan atau meletakkan suatu logam pengisi yang telah dilelehkan pada sambungan itu. Penyolderan menggunakan logam pengisi bertitik lebur rendah, sedangkan pematrian sebaliknya.

Pengelasan
Pengelasan adalah proses penyambungan logam dengan melelehkan ujung dari kedua logam tersebut untuk disambungkan. Berdasarkan logam induknya, pengelasan mungkin saja menggunakan logam pengisi untuk menambal sambungan.

Pengerolan
Pengerolan adalah suatu proses deformasi dimana ketebalan dari benda kerja direduksi(dikurangi) menggunakan daya tekan dan menggunakan dua buah rol atau lebih. Rol berputar untuk menarik dan menekan secara bersamaan benda kerja yang berada diantaranya.

Penempaan
Penempaan adalah proses deformasi di mana benda kerja ditekan di antara dua die (cetakan). Penekanan dapat dilakukan dengan tekanan kejut atau tekanan berangsur-angsur (perlahan). Proses penekanan tersebut akan menghasilkan bentuk benda kerja yang sesuai dengan apa yang diinginkan.

Logam lembaran
Sheet metal atau Logam lembaran adalah proses fabrikasi atau pembuatan lembaran metal untuk berbagai keperluan dan kegunaan. Lembaran logam yang di hasilkan dalam proses ini kemudian akan di bentuk menjadi produk-produk standard untuk memenuhi kebutuhan perlengkapan kantor, sekolah, rumah sakit, bengkel kerja, alat-alat rumah tangga dan lain sebagainya. Ataupun produk-produk khusus yang dibuat sesuai dengan pesanan. Biasanya perusahaan pemrosesan lembaran metal atau lembaran logam juga menerima order dan mengerjakannya sesuai dengan design dan permintaan si pemesan.

Pembengkokan
Pembengkokan logam atau penekukan adalah proses deformasi secara plastik dari logam terhadap sumbu linier dengan hanya sedikit atau hampir tidak mengalami perubahan luas permukaan dengan bantuan tekanan piston pembentuk dan cetakan (die). Sepotong besi dapat menjadi bengkok akibat tekanan mesin sederhana dengan menggunakan pres yang disebut bending. Biasanya pekerjaan bending menggunakan sepotong besi panjang, lembaran logam ataupun piring. Bending biasanya memakai die berbentuk V, U, W atau yang lainnya. Bending menyebabkan logam pada sisi luar sumbu netral mengalami tarikan, sedangkan pada sisi lainnya mengalami tekanan.

Fabrikasi logam

Fabrikasi logam adalah suatu proses produksi logam yang meliputi antara lain rekayasa (perancangan), pemotongan, pembentukan, penyambungan, perakitan atau pengerjaan akhir.

Dalam istilah industri kegiatan ini mengacu pada struktur bangunan logam dengan tahapan pemotongan, pembengkokan, dan juga perakitan. Fabrikasi sendiri menjadi proses yang mesti dilalui dalam proyek industri berat.

Galvanisasi

Galvanisasi adalah proses pemberian lapisan seng pelindung untuk besi dan baja yang bertujuan untuk melindunginya dari karat. Istilah ini diturunkan dari ilmuwan Italia Luigi Galvani. Galvanisasi umumnya dilakukan dengan metode celupan panas di mana baja dicelupkan ke seng cair. Metode galvanisasi lainnya dapat dilakukan secara elektrokimia dan elektrodeposisi.

Sumber Artikel: id.wikipedia.org

Selengkapnya
Pengolahan logam
« First Previous page 2 of 2