Strategi
Dipublikasikan oleh Ririn Khoiriyah Ardianti pada 19 Mei 2025
Pendahuluan: Mengapa Evaluasi Enterprise Architecture Itu Krusial
Di era digital yang serba cepat, organisasi tidak hanya dituntut untuk gesit beradaptasi, tapi juga harus mampu menyelaraskan sistem informasi mereka dengan tujuan strategis. Enterprise Architecture (EA) hadir sebagai pendekatan holistik dalam mengelola struktur sistem informasi organisasi. Namun, bagaimana kita menilai apakah EA tersebut efektif? Itulah pertanyaan besar yang diangkat oleh Norbert Rudolf Busch dan Andrzej Zalewski dalam studi sistematis mereka yang dipublikasikan oleh ACM Computing Surveys pada tahun 2025.
Melalui Systematic Literature Review (SLR) terhadap 109 artikel dari 3.644 publikasi sejak 2005, paper ini membongkar metode evaluasi EA secara komprehensif—mulai dari kerangka kerja, notasi model, hingga alat dan indikator metrik yang digunakan.
Metodologi yang Solid dan Relevan
Penelitian ini menonjol karena proses SLR-nya yang teliti, mengacu pada protokol dari bidang rekayasa perangkat lunak. Mereka hanya menyertakan studi yang:
Proses seleksi ini menghasilkan 109 studi utama yang menjadi dasar analisis mereka.
Komponen EA yang Dievaluasi: Dominasi TOGAF
Framework yang Paling Banyak Dievaluasi
Model dan Notasi: ArchiMate Memimpin
Insight Tambahan: Keunggulan ArchiMate terletak pada cakupan enterprise-nya yang luas, dibandingkan UML yang lebih fokus pada perangkat lunak.
Kriteria Evaluasi: Selaras tapi Masih Kurang Lengkap
Penelitian ini mengidentifikasi 36 kriteria evaluasi, yang terbagi menjadi:
Kesesuaian dengan ISO
Opini Penulis: Ketimpangan ini ironis, mengingat pentingnya kualitas data dalam pengambilan keputusan berbasis data. Ini celah besar bagi penelitian dan inovasi.
Metode Evaluasi: Beragam tapi Belum Terstandar
Tiga Tipe Pendekatan Evaluasi
Jenis Metode Paling Umum
Pemanfaatan Metode Software Architecture
Hanya 6% studi yang mengadopsi metode mapan seperti ATAM atau SAAM. Hal ini menunjukkan bahwa evaluasi EA berkembang dengan jalurnya sendiri—menyesuaikan kompleksitas dan cakupan EA.
Penerapan di Dunia Nyata: Setengah Lebih Sudah Teruji
Lebih dari 51% metode evaluasi telah diaplikasikan secara nyata. Ini penting karena menunjukkan bahwa:
Studi Kasus Nyata (Ilustratif)
Sebuah perusahaan telekomunikasi di Eropa menggunakan pendekatan Bayesian Network untuk mengevaluasi kerapuhan arsitektur TI mereka terhadap ancaman siber. Hasilnya: mereka mengidentifikasi titik lemah pada integrasi antar sistem, yang kemudian diperkuat dengan segmentasi jaringan.
Tantangan dan Riset Masa Depan: Tiga Pilar Utama
Penelitian ini mengidentifikasi 35 open research problems yang dikelompokkan menjadi:
Kaitkan dengan Industri: Tren otomasi dan arsitektur berbasis data membuat evaluasi EA menjadi lebih dinamis dan real-time—ini mensyaratkan model evaluasi yang scalable dan adaptif.
Kritik Konstruktif dan Saran Praktis
Kelebihan Paper
Catatan Kritis
Saran Praktis bagi Profesional TI
Kesimpulan: Saatnya Evaluasi EA Jadi Lebih Terstruktur dan Adaptif
Studi ini bukan hanya katalog metode evaluasi, tapi juga blueprint untuk masa depan evaluasi EA. Dengan tantangan digital yang makin kompleks, organisasi memerlukan metode evaluasi yang:
Penutup: Evaluasi EA yang kuat adalah fondasi transformasi digital yang berkelanjutan. Paper ini mengingatkan kita bahwa tanpa evaluasi yang tepat, arsitektur terbaik pun bisa menjadi beban, bukan keunggulan.
Sumber Referensi
Busch, N. R., & Zalewski, A. (2025). A Systematic Literature Review of Enterprise Architecture Evaluation Methods. ACM Computing Surveys, 57(5), Article 113. https://doi.org/10.1145/3706582