Sistem dan teknik jalan raya
Dipublikasikan oleh Siti Nur Rahmawati pada 22 Agustus 2022
Penyeberangan pejalan atau zebra crossing adalah lajur penyeberangan melintasi jalan yang diperuntukkan untuk pejalan kaki yang akan menyeberangi jalan tersebut, yang dinyatakan dengan markah jalan berupa garis-garis membujur atau setrip berwarna putih yang tebal garisnya sekitar 300 mm dan dengan celah antargaris yang sama dengan panjang garis minimum adalah 2500 mm. Pejalan kaki yang berjalan melalui penyeberangan pejalan akan mendapatkan prioritas terlebih dahulu, kecuali jika penyeberangan pejalan diatur oleh lampu lalu lintas atau tombol kendali. Di tempat-tempat tertentu, pinggiran jalan yang dekat dengan penyeberangan pejalan masih ditambah lagi dengan larangan parkir agar pejalan kaki yang akan menyeberang dapat terlihat oleh pengemudi kendaraan di jalan.
Penyeberangan pejalan di Kota Meksiko.
Penyeberangan pejalan disebut juga sebagai zebra crossing karena menggunakan garis-garis setrip hitam dan putih yang mirip seperti corak loreng pada kulit hewan zebra.
Sumber Artikel: id.wikipedia.org
Sistem dan teknik jalan raya
Dipublikasikan oleh Siti Nur Rahmawati pada 22 Agustus 2022
Parkir adalah keadaan tidak bergerak suatu kendaraan yang bersifat sementara karena ditinggalkan oleh pengemudinya. Secara hukum dilarang untuk parkir di tengah jalan raya; namun parkir di sisi jalan umumnya diperbolehkan. Fasilitas parkir dibangun bersama-sama dengan kebanyakan gedung, untuk memfasilitasi kendaraan pemakai gedung.Termasuk dalam pengertian parkir adalah setiap kendaraan yang berhenti pada tempat-tempat tertentu baik yang dinyatakan dengan rambu lalu lintas ataupun tidak, serta tidak semata-mata untuk kepentingan menaikkan dan/atau menurunkan orang dan/atau barang.
Ada tiga jenis utama parkir, yang berdasarkan mengaturan posisi kendaraan, yaitu parkir paralel, parkir tegak lurus, dan parkir serong.
Parkir sepeda motor di kawasan Kuta Square di Kuta, Bali
Satuan ruang parkir
Parkir untuk penyandang cacat di Negeri Sembilan, Malaysia.
Satuan ruang parkir (SRP) merupakan ukuran luas efektif untuk meletakkan satu buah kendaraan (mobil penumpang, bus/truk, atau sepeda motor). Di dalamnya sudah termasuk ruang bebas di kiri dan kanan kendaraan dengan pengertian pintu bisa dibuka untuk turun naik penumpang serta hal-hal tertentu seperti ruang gerak untuk kursi roda khusus untuk parkir kendaraan bagi penderita cacat serta ruang bebas depan dan belakang. Bila tanpa penjelasan, SRP adalah SRP untuk mobil penumpang.
Fasilitas parkir
Fasilitas parkir untuk umum di luar badan jalan dapat berupa taman parkir dan/atau gedung parkir. Penetapan lokasi dan pembangunan fasilitas parkir untuk umum, dilakukan dengan memperhatikan rencana umum tata ruang daerah, keselamatan dan kelancaran lalu lintas, kelestarian lingkungan, dan kemudahan bagi pengguna jasa. Penyelenggaraan fasilitas parkir untuk umum dilakukan oleh pemerintah, badan hukum negara atau warga negara. Penyelenggara fasilitas parkir untuk umum dapat memungut biaya terhadap penggunaan fasilitas yang diusahakan.
Fasilitas parkir berbentuk:
Cara parkir
Bagi sebagian besar kendaraan bermotor, ada tiga cara parkir, berdasarkan susunan kendaraan - parkir paralel, parkir tegak lurus, dan parkir serong. Ini adalah konfigurasi di mana pengemudi kendaraan dapat mengakses parkir secara mandiri.
Parkir paralel
Parkir sejajar di mana parkir diatur dalam sebuah baris, dengan bumper depan mobil menghadap salah satu bumper belakang yang berdekatan. Parkir dilakukan sejajar dengan tepi jalan, baik di sisi kiri jalan atau sisi kanan atau kedua sisi bila hal itu memungkinkan,. Parkir paralel adalah cara paling umum dilakasanakan untuk parkir mobil dipinggir jalan. Cara ini juga digunakan dipelataran parkir ataupun gedung parkir khususnya untuk mengisi ruang parkir yang parkir serong tidak memungkinkan.
Parkir tegak lurus
Dengan cara ini mobil diparkir tegak lurus, berdampingan, menghadap tegak lurus ke lorong/gang, trotoar, atau dinding. Jenis mobil ini parkir lebih terukur daripada parkir paralel dan karena itu biasanya digunakan di tempat di pelataran parkir parkir atau gedung parkir. Sering kali, di tempat parkir mobil menggunakan parkir tegak lurus, dua baris tempat parkir dapat diatur berhadapan depan dengan depan, dengan atau tanpa gang di antara keduanya. Bisa juga parkir tegak lurus dilakukan dipinggir jalan sepanjang jalan di mana parkir ditempatkan cukup lebar untuk kendaraan keluar atau masuk ke ruang parkir.
Parkir serong
Salah satu cara parkir yang banyak digunakan dipinggir jalan ataupun di pelataran maupun gedung parkir adalah parkir serong yang memudahkan kendaraan masuk ataupun keluar dari ruang parkir. Pada pelataran ataupun gedung parkir yang luas, diperlukan gang yang lebih sempit bila dibandingkan dengan parkir tegak lurus.
Kebijakan
Beberapa kebijakan parkir yang diterapkan diberbagai negara antara lain:
Istilah
Celukan Parkir
Jalur tambahan dengan panjang terbatas, terutama didisain untuk parkir kendaraan.
Durasi Parkir
Lama waktu di mana kendaraan masih berada pada posisi parkir.
Fasilitas Parkir
Lokasi yang ditentukan sebagai tempat pemberhentian kendaraan yang tidak bersifat sementara untuk melakukan kegiatan pada suatu kurun waktu.
Fasilitas Parkir Luar Badan Jalan
Fasilitas parkir kendaraan yang dibuat khusus yang dapat berupa taman parkir dan/atau gedung parkir.
Fasilitas Parkir Pada Badan Jalan
Fasilitas untuk parkir kendaraan dengan menggunakan sebagian badan jalan.
Fasilitas Parkir Untuk Umum
Fasilitas parkir di luar badan jalan berupa gedung parkir atau taman parkir yang diusahakan sebagai kegiatan usaha yang berdiri sendiri dengan menyediakan jasa pelayanan parkir untuk umum.
Jalur Gang
Jalur antara dua deretan ruang parkir yang berdekatan.
Jalur Sirkulasi
Tempat yang digunakan untuk pergerakan kendaraan yang masuk dan keluar dari
fasilitas parkir.
Jumlah Kendaraan Parkir
Jumlah kendaraan di daerah parkir pada waktu tertentu dalam jam kendaraan.
Kawasan Parkir
Kawasan atau area yang memanfaatkan badan jalan sebagai fasilitas parkir dan terdapat pengendalian parkir melalui pintu masuk
Marka Parkir
Marka garis sebagai batas ruang parkir.
Meter Parkir
Alat otomatis untuk menyetel waktu parkir yang digerakan dengan koin.
Parkir Pada Badan Jalan (On Street Parking)
Fasilitas parkir yang menggunakan tepi badan jalan.
Pelataran Parkir
Ruang atau taman yang disediakan khusus untuk parkir kendaraan.
Permintaan Parkir
Jumlah kendaraan yang akan diparkir di tempat dan waktu tertentu.
Tempat Parkir Ulak-Alik
Tempat parkir di mana orang-orang yang pergi dari rumah ke tempat kerja dapat memarkirkan mobil mereka dan melajutkan perjalanan dengan menggunakan mobil bersama, vanpool, bis, bis komuter, kereta api atau jenis angkutan umum lainnya.
Volume Parkir Perhari
Jumlah kendaraan di daerah parkir selama satu hari, dalam kendaraan dalam satu hari.
Sumber Artikel: id.wikipedia.org
Sistem dan teknik jalan raya
Dipublikasikan oleh Siti Nur Rahmawati pada 22 Agustus 2022
Polisi tidur, alat pembatas kecepatan atau markah kejut adalah bagian jalan yang ditinggikan berupa tambahan aspal atau semen yang dipasang melintang di jalan untuk pertanda memperlambat laju/kecepatan kendaraan. Untuk meningkatkan keselamatan dan kesehatan bagi pengguna jalan ketingginya diatur dan apabila melalui jalan yang akan dilengkapi dengan rambu-rambu pemberitahuan terlebih dahulu mengenai adanya polisi tidur, khususnya pada malam hari, maka polisi tidur dilengkapi dengan markah jalan dengan garis serong berwarna putih atau kuning yang kontras sebagai pertanda.
Akan tetapi polisi tidur yang umumnya ada di Indonesia lebih banyak yang bertentangan dengan desain polisi tidur yang diatur berdasarkan Keputusan Menteri Perhubungan No 3 Tahun 1994 dan hal yang demikian ini bahkan dapat membahayakan keamanan dan kesehatan para pemakai jalan tersebut.
Polisi tidur dari aspal yang tidak memenuhi ketentuan
Polisi tidur dari karet
Etimologi
Tidak jelas siapa pencipta ungkapan polisi tidur dan sejak kapan ungkapan itu digunakan dalam bahasa Indonesia. Ada kemungkinan istilah ini berasal dari bahasa Inggris Britania, sleeping policeman.
Polisi tidur sudah dicatat Abdul Chaer dalam Kamus Idiom Bahasa Indonesia (1984) dan diberi makna "rintangan (berupa permukaan jalan yang ditinggikan) untuk menghambat kecepatan kendaraan". Jadi, ungkapan polisi tidur pasti sudah ada sebelum tahun 1984.
Kamus Besar Bahasa Indonesia Edisi Pertama (1988) dan Edisi Kedua (1991), polisi tidur belum terdaftar. Polisi tidur mulai diakui dalam KBBI Edisi Ketiga (2001) dan diberi makna "bagian permukaan jalan yang ditinggikan secara melintang untuk menghambat laju kendaraan".
John M. Echols dan Hassan Shadily mencantumkannya dalam Kamus Indonesia-Inggris Edisi Ketiga (1989) dan memadankannya dengan traffic bump.
A. Teeuw memperkenalkan polisi tidur kepada masyarakat Belanda dalam Kamus Indonesia-Belanda (2002) sebagai verkeersdrempel.
Alan M. Stevens dan A. Ed Schmidgall-Tellings pun mencatat polisi tidur dalam Kamus Lengkap Indonesia-Inggris (2005) dan menginggriskannya menjadi speed trap, traffic bump.
Dalam Kamus Indonesia-Rusia dan Kamus Rusia-Indonesia (ISBN 978-5-9576-0376-4) oleh V.A. Pogadaev yang diterbitkan oleh penerbit "Russky Yazik" di Moskow pada tahun 2008 kata itu dimasukkan untuk pertama kali dengan terjemahan Rusia seperti "спящий полицейский" (spyashy politseisky).
Kesehatan
Pengaturan ketinggian polisi tidur harus diatur agar tidak membahayakan pemakai jalan karena ketinggian dari polisi tidur berkaitan dengan saat melintas maka beban dan berat tubuh bagian atas akan membuat stres signifikan pada struktur tubuh yang rendah dibagian punggung, terutama pada disk antara lumbalis kelima dan vertebra sakral pertama yang dikenal sebagai L5/S1 lumbosacral disc atau dengan perhitungan atau pengangkatan beban dengan berat beban tubuh bagian atas yang dapat menyebabkan adanya risiko cedera atau berisiko tinggi bagi para penderita osteoporosis.
Pengaturan polisi tidur di Indonesia
Ketentuan yang berlaku di Indonesia untuk polisi tidur
Di Indonesia, ketentuan yang mengatur tentang desain polisi tidur diatur oleh Keputusan Menteri Perhubungan No 3 Tahun 1994 tentang Alat Pengendali dan Pengaman Pemakai Jalan, dimana sudut kemiringan adalah 15% dan tinggi maksimum tidak lebih dari 120 mm.
Penempatan polisi tidur
Alat pembatas kecepatan ditempatkan pada:
Penempatan dilakukan pada posisi melintang tegak lurus dengan jalur lalu lintas. Bila dilakukan pengulangan penempatan alat pembatas kecepatan ini harus disesuaikan dengan kajian manajemen dan rekayasa lalu lintas.
Perlengkapan polisi tidur
Rambu peringatan jalan tidak datar
Polisi tidur dinamis
Polisi tidur dinamis berbeda dari polisi tidur konvensional dimana hanya akan aktif jika kendaraan yang melintas di atasnya melaju melebihi batas kecepatan tertentu. Kendaraan yang melaju dengan kecepatan yang tidak melebihi batas tidak akan mengalami pengaruh polisi tidur tersebut. Polisi tidur dinamis memungkinkan lewatnya kendaraan-kendaraan darurat pada kecepatan tinggi.
Dalam satu desain, sebuah karet dilengkapi dengan katup tekanan yang mampu mengetahui kecepatan dari sebuah kendaraan. Jika kendaraan tersebut bepergian dibawah batas kecepatan maka katup tersebut akan terbuka dan polisi tidur akan menjadi datar ketika kendaraan melintas di atasnya, tetapi katup tetap tertutup bila kendaraan tersebut melaju terlalu cepat. Katup tersebut juga dapat diatur untuk memungkinkan kendaraan berat, seperti mobil pemadam kebakaran, ambulans, dan bis untuk lewat pada kecepatan yang tinggi.
Sumber Artikel: id.wikipedia.org
Sistem dan teknik jalan raya
Dipublikasikan oleh Siti Nur Rahmawati pada 22 Agustus 2022
Jalur sepeda adalah jalur yang khusus diperuntukkan untuk lalu lintas untuk pengguna sepeda dan kendaraan yang tidak bermesin yang memerlukan tenaga manusia, dipisah dari lalu lintas kendaraan bermotor untuk meningkatkan keselamatan lalu lintas pengguna sepeda. Penggunaan sepeda memang perlu diberi fasilitas untuk meningkatkan keselamatan para pengguna sepeda dan bisa meningkatkan kecepatan berlalu lintas bagi para pengguna sepeda. Di samping itu penggunaan sepeda perlu didorong karena hemat energi dan tidak mengeluarkan polusi udara yang signifikan.
Cara jaringan jalan umum dirancang, dibangun, dan dikelola dapat memiliki pengaruh yang signifikan terhadap utilitas dan keselamatan bersepeda. Jaringan bersepeda mungkin dapat menyediakan rute langsung dan nyaman bagi pengguna, meminimalkan penundaan dan upaya yang tidak perlu dalam mencapai tujuan mereka. Pemukiman dengan jaringan jalan padat dari jalan-jalan yang saling berhubungan cenderung menjadi lingkungan bersepeda utilitas yang layak.
Jalur sepeda
Desain persimpangan terlindungi (protected intersection) di Belanda, secara fisik memisahkan jalur sepeda dari seluruh persimpangan.
Jalur sepeda adalah jalur, rute, jalan, atau jalur yang dalam beberapa hal dirancang dan/atau dirancang khusus untuk perjalanan menggunakan sepeda. Jalur sepeda yang dibatasi oleh tanda yang dicat cukup umum di banyak kota. Jalur sepeda yang dibatasi oleh pembatas, bollard atau boulevard cukup umum di beberapa negara Eropa seperti Belanda, Denmark, dan Jerman.
Ketentuan
Beberapa jalur sepeda dipisahkan dari jalur kendaraan bermotor oleh pembatas fisik (misalnya barrier atau bollard), tetapi sebagian lainnya hanya dipisahkan oleh marka yang dicat—jalur khusus sepeda, jalur sepeda penyangga, dan jalur sepeda contraflow. Beberapa berbagi jalan dengan kendaraan bermotor — jalan sepeda, sharrow, jalur sepeda imbauan — atau bersama dengan pejalan kaki — jalur penggunaan bersama dan jalur hijau.
Segregasi/terpisah
Fasilitas sepeda terpisah di Karlsruhe, Jerman. Fahrradstraße berarti "jalan sepeda".
Jalur sepeda terpisah dalam beberapa kasus dapat berarti jalur pengecualian kendaraan bermotor (kadang pejalan kaki juga) karena diutamakan untuk pesepeda. Dengan demikian, ini termasuk jalur sepeda dengan garis dicat padat tetapi tidak jalur dengan garis putus-putus dan jalur sepeda imbauan di mana kendaraan bermotor diizinkan untuk merambah jalur tersebut.[2] Ini mencakup jalur sepeda yang secara fisik berbeda dari jalan raya dan trotoar (misalnya pembatas jalan, bollard atau trotoar).[3] Dan itu termasuk jalur sepeda dengan cara mereka sendiri yang eksklusif untuk bersepeda. Jalur yang digunakan bersama dengan pejalan kaki dan lalu lintas tidak bermotor lainnya tidak dianggap terpisah dan biasanya disebut jalur penggunaan bersama, jalur multiguna di Amerika Utara, dan jalur pejalan kaki penggunaan bersama di Inggris.
Aspek keselamatan jalur sepeda
Aspek keselamatan yang paling rawan untuk jalur sepeda adalah:
Desain jalur sepeda
Jalur sepeda di jalan raya yang terpisah
Ada beberapa pendekatan desain jalur sepeda yang terpisah:
Jalur sepeda bersama di jalan raya
Jalur sepeda imbauan
Jalur sepeda imbauan di Belanda
Jalur sepeda imbauan (advisory bike lane) adalah konfigurasi striping jalan raya yang menyediakan lalu lintas sepeda dan kendaraan bermotor dua arah menggunakan jalur perjalanan kendaraan pusat dan jalur sepeda "imbauan" di kedua sisinya. Jalur tengah didedikasikan untuk, dan digunakan bersama oleh, pengguna kendaraan bermotor yang bepergian di kedua arah. Jalur tengah lebih sempit dari dua jalur perjalanan kendaraan dan tidak memiliki garis tengah; beberapa lebih sempit dari lebar mobil. Pengendara sepeda diberikan preferensi di jalur sepeda tetapi pengendara dapat melanggar batas ke jalur sepeda untuk melewati kendaraan bermotor lain setelah menyerah pada pengendara sepeda. Jalur sepeda penasihat biasanya dipasang di jalan bervolume rendah.
Boulevard sepeda
Boulevard sepeda di Oregon, AS
Boulevard sepeda adalah jalan kecepatan rendah yang telah dioptimalkan untuk lalu lintas sepeda. Boulevard sepeda melarang lalu lintas kendaraan bermotor yang terputus tetapi membolehkan lalu lintas kendaraan bermotor lokal. Mereka dirancang untuk memprioritaskan pesepeda sebagai pengguna jalan.
Jalan raya sepeda
Jalan raya sepeda di Enschede, Belanda
Belanda dan Denmark telah mempelopori konsep "bicycle superhighways" atau "jalan raya super sepeda". Rute di Belanda pertama dibuka pada tahun 2004 antara Breda dan Etten-Leur; banyak lainnya telah ditambahkan sejak saat itu. Pada tahun 2017 beberapa superhighway sepeda dibuka di wilayah Arnhem-Nijmegen, dengan RijnWaalpad sebagai contoh terbaik dari infrastruktur bersepeda jenis baru ini.
Rute pertama di Denmark, C99, dibuka pada 2012 antara stasiun kereta Vesterbro di Kopenhagen dan Albertslund, pinggiran barat. Rute ini menelan biaya 13,4 juta DKK dan panjangnya 17,5 km, dibangun dengan beberapa pemberhentian dan jalur baru yang jauh dari lalu lintas. "Stasiun servis" dengan pompa udara ditempatkan secara berkala, dan di mana rute harus melintasi jalan, pegangan tangan dan papan lari disediakan sehingga pesepeda dapat menunggu tanpa harus menginjakkan kaki di tanah.[6] Proyek serupa telah dibangun di Jerman di antara negara-negara lain.
Biaya membangun jalan raya super sepeda tergantung pada banyak hal, tetapi biasanya antara €300.000/km (untuk jalur sepeda khusus yang lebar) dan €800.000/km (bila diperlukan struktur teknik sipil yang rumit).
Karakteristik
Dimensi
Jalur sepeda di Abruzzo, Italia
Lebar lajur sepeda sekurang-kurangnya 1 meter cukup untuk dilewati satu sepeda dengan ruang bebas di kiri dan kanan sepeda yang cukup, dan jalur untuk lalu lintas dua arah sekurang-kurangnya 2 meter.
Perkerasan jalur sepeda
Perkerasan jalur sepeda dapat berupa:
Fasilitas parkir
Parkir sepeda
Gedung parkir sepeda di Amsterdam, Belanda
Karena parkir sepeda yang aman dan nyaman merupakan faktor kunci dalam mempengaruhi keputusan seseorang untuk bersepeda, infrastruktur parkir yang layak harus disediakan untuk mendorong penggunaan sepeda. Parkir sepeda yang layak melibatkan infrastruktur tahan cuaca seperti loker, rak, parkir sepeda berawak atau tak berawak, serta fasilitas parkir sepeda di dalam tempat kerja untuk memfasilitasi perjalanan sepeda. Ini juga akan membantu jika pengaturan hukum tertentu diberlakukan untuk memungkinkan parkir ad hoc yang sah, misalnya untuk mengizinkan orang mengunci sepeda mereka ke pagar, rambu-rambu dan perabotan jalan lainnya ketika rak sepeda individu yang tepat tidak tersedia.
Jalur sepeda di Indonesia
Beberapa kota sudah memiliki jalur sepeda, salah satunya adalah Lippo Karawaci, Lippo Cikarang, Sentul City dan Jababeka yang memiliki jalur sepeda yang cukup baik. Namun di daerah perkotaan sering kali terdapat angkot yang berhenti menghalangi jalur sepeda sehingga pengemudi sepeda terpaksa menggunakan trotoar atau jalan umum yang berbahaya. Seringkali juga terlihat para pengemudi motor menggunakan jalur sepeda yang seharusnya tidak boleh. Tukang ojek pun sering memparkir motornya di jalur sepeda. Hingga kini, fasilitas jalur sepeda di Indonesia masih belum sempurna.
Galeri
Jalur sepeda di Santos, Brasil
Jalur sepeda di Póvoa de Varzim, Portugal
Jalur sepeda di Amsterdam, Belanda
Jalur sepeda di Paris, Prancis
Jalur sepeda di Kopenhagen, Denmark
Jalur sepeda di New York, AS
Jalur sepeda di Boston, AS
Jalur sepeda di Jalan Muhamad Husni Thamrin, Lippo Cikarang
Sumber Artikel: id.wikipedia.org
Sistem dan teknik jalan raya
Dipublikasikan oleh Siti Nur Rahmawati pada 22 Agustus 2022
Jembatan penyeberangan orang disingkat JPO adalah fasilitas pejalan kaki untuk menyeberang jalan yang ramai dan lebar atau menyeberang jalan tol dengan menggunakan jembatan, sehingga orang dan lalu lintas kendaraan dipisah secara fisik.
Jembatan penyeberangan orang di Jl. Jend Basuki Rahmat, Surabaya, Jawa Timur
Jembatan penyeberangan juga digunakan untuk menuju tempat pemberhentian bus (seperti busway Transjakarta di Indonesia), untuk memberikan akses kepada penderita cacat yang menggunakan kursi roda, tangga diganti dengan suatu akses dengan kelandaian tertentu. Langkah lain yang juga dilakukan untuk memberikan kemudahan akses bagi penderita cacat adalah dengan menggunakan tangga berjalan ataupun dengan menggunakan lift seperti yang digunakan pada salah satu akses JPO menuju tempat perhentian bus di Jl. M.H. Thamrin, Jakarta.
Desain JPO
Desain jembatan penyeberangan biasanya menggunakan prinsip yang sama dengan jembatan untuk kendaraan. Tetapi karena biasanya lebih ringan dari jembatan kendaraan, dalam desain JPO biasanya mempertimbangkan getaran dan efek dinamik dari penggunanya. Di samping itu masalah estetika juga menjadi pertimbangan penting dalam membangun JPO terutama dijalan-jalan protokol dimana desain arsitektur menjadi pertimbangan yang penting.
Variabel-variabel yang memengaruhi penggunaan JPO
Kombinasi JPO dengan perbelanjaan
JPO antara PIM I dan PIM II di Jl Arteri Pondok Indah, Jakarta
Salah satu pendekatan lain yang digunakan dikawasan perbelanjaan yang ramai adalah dengan mengkombinasikan JPO dengan pertokoan/perbelanjaan seperti:
Contoh lain JPO yang digabungkan dengan tempat perhentian bus dan trotoar yang baik
Sumber Artikel: id.wikipedia.org
Sistem dan teknik jalan raya
Dipublikasikan oleh Siti Nur Rahmawati pada 22 Agustus 2022
Jalan tol adalah jalan umum atau tertutup di mana para penggunanya dikenakan biaya (atau tol) untuk melintasinya sesuai tarif yang berlaku. Jalan ini merupakan suatu bentuk pemberian tarif pada jalan yang umumnya diterapkan untuk menutupi biaya pembangunan dan perawatan jalan.
Penetapan tarif didasarkan pada golongan kendaraan. Bangunan atau tempat fasilitas tol dikumpulkan disebut sebagai gerbang tol. Bangunan ini biasanya ditemukan di dekat pintu keluar, di awal atau akhir jembatan (misal: Jembatan Suramadu), dan ketika di awal memasuki suatu jalan layang (fly-over).
Di Indonesia, jalan tol sering dianggap sinonim untuk jalan bebas hambatan, meskipun hal ini sebenarnya salah. Di dunia secara keseluruhan, tidak semua jalan bebas hambatan memerlukan bayaran. Dalam bahasa Inggris, jalan bebas hambatan tanpa berbayar dinamakan freeway atau expressway sedangkan jalan bebas hambatan berbayar dinamakan dengan tollway atau toll road.
Sejarah
Rumah tol abad ke-19 di Kings County, New York
Zaman kuno
Jalan tol telah ada setidaknya selama 2.700 tahun terakhir, karena tol harus dibayar oleh pengendara yang menggunakan jalan Susa–Babylon di bawah rezim Ashurbanipal yang berkuasa pada abad ke-7 SM. Aristotle dan Pliny merujuk pada tol di Arabia dan bagian lain Asia. Di India, sebelum abad ke-4 SM, Arthashastra mencatat penggunaan tol. Suku-suku Jermanik membebani pengguna jalan yang melintasi gunung.
Abad pertengahan
Banyak jalan-jalan Eropa modern pada awalnya dibangun sebagai jalan tol untuk menutup biaya konstruksi. Di Inggris abad ke-14, beberapa jalan yang paling banyak digunakan diperbaiki dengan uang yang berasal dari tol. Turnpike trust didirikan di Inggris dari 1706 dan seterusnya, dan akhirnya bertanggung jawab atas pemeliharaan dan perbaikan jalan-jalan utama di Inggris dan Wales, sampai mereka secara bertahap dihapuskan pada tahun 1870-an.
Tol digunakan pada zaman Kekaisaran Romawi Suci pada abad ke-14 dan 15.
Abad ke-19
Rumah tol Brockton di Ontario, Kanada
Kebanyakan mempercayai jalan yang ada untuk ditingkatkan, tetapi beberapa jalan tol baru, biasanya tidak terlalu panjang, juga dibangun. Jalan Thomas Telford Holyhead (sekarang A5 road) sebagai jalan baru yang sangat panjang, dibangun pada awal abad ke-19 dengan banyak gerbang tol sepanjang jalan tersebut.
Beberapa kota di Kanada memiliki jalan tol pada abad ke-19. Jalan tersebut membentang dari Toronto yang membutuhkan pengguna untuk membayar pada gerbang tol di sepanjang jalan (Yonge Street, Bloor Street, Davenport Road, Kingston Road)[5] dan menghilang setelah 1895.
Abad ke-19, jalan motor biasanya dioperasikan sebagai jalan tol. Salah satu dari jalan motor pertama di Amerika Serikat, Long Island Motor Parkway (yang dibuka pada tanggal 10 Oktober 1908) dibangun oleh William Kissam Vanderbilt II, cucu buyut dari Cornelius Vanderbilt. Jalan tersebut ditutup pada tahun 1938 ketika diambil alih oleh negara bagian New York sebagai pengganti pajak.
Abad ke-20
Pada abad ke-20, penerapan tol jalan diperkenalkan di Eropa untuk membiayai pembangunan jaringan jalan tol dan infrastruktur transportasi khusus seperti jembatan dan terowongan. Italia adalah negara Eropa pertama yang mengenakan tol pada bagian jalan sepanjang 50 km dekat Milan pada tahun 1924. Hal ini kemudian diikuti oleh Yunani, yang membuat pengguna membayar jaringan jalan raya di sekitar dan di antara kota-kota pada tahun 1927. Kemudian pada tahun 1950-an dan 1960-an, Prancis, Spanyol dan Portugal mulai membangun jalan raya sebagian besar dengan bantuan konsesi, memungkinkan pengembangan infrastruktur ini dengan cepat tanpa hutang negara yang besar. Sejak saat itu, jalan tol telah diperkenalkan di sebagian besar negara anggota Uni Eropa.
Abad ke-21
Gerbang Tol Ciawi merupakan gerbang tol akhir di Jalan Tol Jagorawi
Pada abad ke-21, jalan tol diperkenalkan pertama kali di Indonesia yang dimulai pada tahun 1978 dengan dioperasikannya Jalan Tol Jagorawi dengan panjang 59 km (termasuk jalan akses), yang menghubungkan Jakarta, Bogor, dan Ciawi. Pembangunan jalan tol yang dimulai tahun 1975 ini, dilakukan oleh pemerintah dengan dana dari anggaran pemerintah dan pinjaman luar negeri yang diserahkan kepada PT. Jasa Marga (persero) Tbk. sebagai penyertaan modal. Selanjutnya PT. Jasa Marga ditugasi oleh pemerintah untuk membangun jalan tol dengan tanah yang dibiayai oleh pemerintah. Mulai tahun 1987 swasta mulai ikut berpartisipasi dalam investasi jalan tol sebagai operator jalan tol dengan menanda tangani perjanjian kuasa pengusahaan (PKP) dengan PT Jasa Marga. Hingga tahun 2007, 553 km jalan tol telah dibangun dan dioperasikan di Indonesia. Dari total panjang tersebut 418 km jalan tol dioperasikan oleh PT Jasa Marga dan 135 km sisanya dioperasikan oleh swasta lain. Proses pembangunan jalan tol kembali memasuki fase percepatan mulai tahun 2005. Pada 29 Juni 2005 dibentuk Badan Pengatur Jalan Tol sebagai regulator jalan tol di Indonesia.
London, dalam upaya untuk mengurangi lalu lintas di dalam kota, menerapkan tarif kemacetan London pada tahun 2003, yang secara efektif membuat semua jalan di dalam kota dikenai tarif.
Di Amerika Serikat, saat negara bagian mencari cara untuk membangun jalan baru tanpa pendanaan federal lagi, untuk meningkatkan pendapatan untuk pemeliharaan jalan lebih lanjut, dan untuk mengendalikan kemacetan, konstruksi jalan tol baru mengalami peningkatan yang signifikan selama dua dekade pertama abad ke-21.
Variasi
Beberapa jalan tol menerapkan biaya tol hanya dalam satu arah, seperti penyeberangan antara Pennsylvania dan New Jersey dioperasikan oleh Delaware River Port Authority, dan penyeberangan antara New Jersey dan New York dioperasikan oleh Port Authority of New York and New Jersey, menggunakan metode ini (dalam koordinasi dengan transponder sistem elektronik E-ZPass) mengingat jarak antara jembatan di sepanjang sungai, lalu lintas daerah komuter, dan tol serupa di setiap jembatan.
Pembayaran tol dapat dilakukan secara tunai, dengan kartu kredit, dengan kartu pra-bayar, atau oleh sistem pengumpulan tol elektronik. Di beberapa negara Eropa, pembayaran dilakukan dengan menggunakan stiker yang ditempelkan pada kaca depan. Beberapa gerbang tol bersifat otomatis. Tol mungkin bervariasi sesuai dengan jarak yang ditempuh, gedung dan biaya pemeliharaan jalan tol, dan jenis kendaraan.
Tiga sistem jalan tol ada diantaranya: sistem terbuka (dengan gerbang tol penghalang arus utama); tertutup (dengan tol masuk/keluar) dan jalan terbuka (tidak ada gerbang tol, hanya pengumpulan tol elektronik di pintu masuk dan keluar, atau di lokasi strategis pada jalur-utama jalan). Jalan tol modern sering menggunakan kombinasi dari tiga sistem tersebut, dengan berbagai tol masuk dan keluar dilengkapi dengan jalur-utama sesekali.
Jalan tol terbuka
Plaza tol Balintawak di Jalan Tol Luzon Utara di Caloocan, Filipina. Gerbang tol ini menyediakan pembayaran tunai dan pengumpulan tol elektronik di gerbang yang sama, sebelum gerbang tol tambahan yang baru dibuat.
Pada sistem tol terbuka, semua kendaraan berhenti di berbagai lokasi di sepanjang jalan untuk membayar tol. Meskipun hal ini dapat menghemat uang dari kurangnya kebutuhan untuk membangun gerbang tol di setiap jalan keluar, hal ini dapat menyebabkan kemacetan lalu lintas sementara lalu lintas antrian di gerbang tol jalur-utama (hambatan tol). Hal ini juga memungkinkan pengendara untuk memasuki jalan tol terbuka setelah gerbang tol dan keluar sebelum gerbang tol yang berikutnya, sehingga pengendara dapat menggunakan jalan tol, walaupun tidak membayar.
Jalan tol tertutup
Tiket tol dari Turnpike Kansas
Dalam sistem tertutup ini, kendaraan mengambil tiket tol saat akan memasuki jalan tersebut. Saat akan keluar, pengemudi harus membayar jumlah yang tercantum untuk keluar. Jika tiket hilang, pengendara biasanya harus membayar jumlah maksimum yang mungkin untuk perjalanan di jalan raya itu. Jalan tol yang pendek dengan tidak adanya pintu masuk/keluar ditengahnya mungkin hanya memiliki satu plaza tol di satu sisi, dengan pengendara perjalanan di kedua arah membayar biaya rata-rata baik ketika mereka memasuki atau ketika mereka keluar dari jalan tol. Dalam sebuah variasi dari sistem tol tertutup, hambatan arus utama yang hadir pada kedua ujung jalan tol, dan pertukaran masing-masing memiliki jalan tol yang dibayarkan pada saat keluar atau masuk. Selain itu, dengan kebanyakan sistem, pengendara hanya dapat membayar tol dengan uang tunai dan/atau perubahan; kartu debit dan kredit tidak diterima. Namun, beberapa jalan tol mungkin memiliki plaza perjalanan (drive thru) dengan ATM sehingga pengendara dapat menghentikan dan menarik uang tunai untuk tol.
Tol dihitung dengan jarak yang ditempuh pada jalan tol. Di Indonesia, sistem ini merupakan yang paling sering dipergunakan sebagai sistem pembayaran tol.
Jalan tol elektronik
Gardu Tol Otomatis (GTO) di Jalan Tol Lingkar Dalam Jakarta, melayani pembayaran dengan kartu elektronik e-Toll Mandiri, BRIzzi BRI dan TapCash BNI.
Dalam sistem ini, tidak ada pengumpulan uang tunai yang dilakukan, tol biasanya dikumpulkan dengan menggunakan transponder yang dipasang pada kaca depan setiap kendaraan, yang terkait dengan rekening nasabah yang didebit untuk setiap penggunaan jalan tol. Dengan merancang pintu tol khusus untuk pengumpulan elektronik, adalah mungkin untuk menerapkan jalan tol terbuka, dimana pelanggan tidak perlu memperlambat laju kendarannya sama sekali saat melewati pintu tol.
Union Toll Plaza di Garden State Parkway adalah yang pertama kali menggunakan mesin pengumpulan tol otomatis. Sebuah plakat yang memperingati acara tersebut mencakup 25 sen pertama yang dikumpulkan di gerbang tol tersebut.
Penyebaran besar pertama dari sistem pengumpulan tol elektronik RFID di Amerika Serikat berada di Dallas North Tollway pada tahun 1989 oleh Amtech (lihat TollTag). Teknologi RFID Amtech yang digunakan di Dallas North Tollway pada awalnya dikembangkan di Sandia Labs untuk digunakan dalam penandaan dan pelacakan ternak. Pada tahun yang sama, sistem transponder RFID aktif Telepass diperkenalkan di seluruh Italia.
Kamera atas dan pembaca tertempel pada gerbang tol di Highway 407 di Ontario.
Highway 407 di provinsi Ontario, Kanada, tidak memiliki gardu tol, dan namun membaca transponder yang diletakkan di kaca depan tiap kendaraan yang menggunakan jalan (plat nomor depan kendaraan yang tidak memiliki transponder difoto ketika mereka masuk dan keluar jalan tol). Hal ini membuat jalan tol ini menjadi jalan tol terotomatisasi pertama di dunia. Tagihan dikirimkan secara bulanan untuk pemakaian 407. Biaya yang lebih rendah diberlakukan kepada pengguna rutin 407 yang membawa transponder electronik di kendaraan mereka. Pendekatan ini tidak dilakukan tanpa adanya kontroversi: Pada tahun 2003 407 ETR menetapkan tindakan kelas dengan pengembalian dana kepada pengguna. Fort Bend Westpark Tollway dekat Houston, Texas, mengharuskan semua kendaraan yang akan melewati jalan tersebut harus dilengkapi dengan transponder.
Penerapan pengumpulan tol berbasis elektronik di Indonesia dimulai pada tahun 2009 dengan diberlakukannya penggunaan kartu pintar nirkontak e-Toll yang digunakan untuk membayar tarif masuk. Kartu ini menggunakan sistem RFID. Pengguna e-Toll hanya perlu menempelkan kartu untuk membayar uang tol dalam waktu 4 detik, lebih cepat dibandingkan bila membayar secara tunai yang membutuhkan waktu 7 detik. Secara bertahap, pada akhir Januari 2009, Kartu e-Toll diberlakukan di Jalan Tol Lingkar Dalam Jakarta, Jalan Tol Prof. Dr. Sedyatmo, dan Jalan Tol Tangerang-Merak. Sebagai pengembangan dari kartu e-Toll, diluncurkan pula e-Tollpass agar pembayaran tol dapat dilakukan dengan lebih cepat. e-Tollpass merupakan layanan baru hasil kerja sama Bank Mandiri dengan operator tol yang memungkinkan transaksi di gardu tol tanpa perlu menghentikan dan membuka kaca jendela kendaraan. Untuk transaksi ini, dibutuhkan on-board unit yang dipasang di dalam kendaraan. Penggunaan e-Tollpass, namun, terbatas hanya pada gardu tol yang bertanda khusus e-Tollpass.
Galeri
Sebuah plaza tol kecepatan tinggi pada Florida State Road 417 dekat Orlando, Florida, Amerika Serikat
Sayama bypass (Jalan 397 Prefektur Saitama) di Jepang
Plaza tol di M6 Toll di Great Wyrley dekat Birmingham, Inggris, Britania Raya
Gerbang jalur tol ke-32 di National Highway 8 di Gurgaon adalah gerbang tol terbesar di Asia dan ketiga terbesar di dunia
Gerbang tol Venesia di Autostrada A57 di Italia
Gerbang masuk ERP di North Bridge Road. Singapura
di Dom Pedro I Highway dekat kota Itatiba, Brasil
Tanda No. 391 – tanda jalan tol di Eropa.
Gerbang tol otomatis (GTO) di Tønsberg, Norwegia.
Gerbang tol Nusa Dua di Jalan Tol Bali Mandara
Sumber Artikel: id.wikipedia.org