Perindustrian
Dipublikasikan oleh Mochammad Reichand Qolby pada 15 Februari 2023
Kawasan Industri
Kawasan Industri adalah sebuah area yang dikhususkan dan direncanakan untuk tujuan pengembangan industri. Sebuah kawasan industri dapat disebut sebagai versi lebih berat dari sebuah kawasan bisnis atau kawasan perkantoran, yang lebih banyak diisi oleh perkantoran dan industri ringan, bukannya industri berat.
Kawasan Industri biasanya didirikan terletak dekat dengan fasilitas transpportasi seperti jalan tol, stasiun, bandar udara dan pelabuhan. Hal ini bermanfaaat untuk :
1. Agar dapat memusatkan infrastruktur yang dibutuhkan oleh industri di dalam satu kawasan, sehingga dapat mengurangi pengeluaran industri tersebut.
2. Menarik investasi dengan menyediakan infrastruktur terintegrasi dalam satu lokasi.
3. Dapat lebih mudah memberikan insentif-insentif kepada industri
4. Dapat lebih mudah mengawasi dampak industri terhadap lingkungan.
Beberapa Kawasan Industri di Indonesia
1. Kawasan Ekonomi Khusus Sei Mangkei Sumatera Utara
2. Kawasan Industri JIIPE Gresik Jawa Timur
3. Kawasan Industri Kendal Semarang Jawa Tengah
4. Kawasan Berikat Nusantara Cakung & Marunda
5. Jakarta Industrial Estate Pulogadung
6. Surabaya Industrial Estate Rungkut
Sumber : Wikipedia
Perindustrian
Dipublikasikan oleh Mochammad Reichand Qolby pada 14 Februari 2023
Green Industry/Industri Hijau
Green industry merupakan sebuah industri yang memiliki proses produksi dengan mengutamakan penggunaan yang efisiensi dan efektivitas penggunaan sumber daya yang baik secara berkelanjutan. Hal ini dapat membantu untuk membangun industri dengan memanfaatkan kelestarian fungsi lingkungan hidup untuk memberikan manfaat bagi banyak orang.
Standar Green Industry
- Menggunakan secara efisien dan efektifitas untuk penggunaan bahan baku dan lainnya
- Mengoptimalisasi terhadap kinerja proses pada produksi perusahaan
- Memenuhi syarat mutu, contohnya adalah kemasan pada produk
- Pengadopsian sistem manajemen yang baik
- Menggunakan teknologi yang membuat efektif untuk pengolahan bahan baku mutu lingkungan
Sumber : Lsigs
Perindustrian
Dipublikasikan oleh Admin pada 25 November 2022
BANGKAPOS.COM, BANGKA - Logam Tanah Jarang (LTJ) menjadi isu seksi di masa depan bisnis pertambangan Indonesia. Bangka Belitung ditenggarai menyimpan harta karun tersebut bersama timah.
Kepala Badan Geologi Kementerian ESDM, Eko Budi Lelono mengatakan bahwa Indonesia menyimpan potensi Logam Tanah Jarang, namun sejauh ini Indonesia masih perlu banyak belajar mengenal mineral yang disebut mineral kritis tersebut
Mengingat, sejauh ini baru China yang paling pesat dalam pengembangan LTJ.
"Namanya juga mineral jarang, keberadaannya hanya di lokasi tertentu, gak semua negara punya. Karena jarang, hukum ekonomi barang langka dan jarang menjadi mahal, lebih jauh dari batu bara misalnya, coba dilihat lithium berapa harganya. Tapi memang mahal itu per gramnya," ungkap Eko Budi, di Jakarta, Rabu (10/8/2022).
"Namun potensi itu ada, tahunya dari mineral kritis tadi sebenarnya sudah dideteksi keberadaannya bersamaan dengan mineral utama saat menggali timah, di situ ada LTJ nya ternyata," kata dia.
Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral melakukan eksplorasi terkait potensi logam tanah jarang di Bangka Belitung. Hal ini merupakan upaya untuk meningkatkan akurasi sumber daya dan cadangan logam tanah jarang.
Adapun estimasi sumber daya logam tanah jarang di Bangka mencapai 350 ribu ton, yang dapat diolah untuk kebutuhan industri pertahanan maupun bahan baku baterai kendaraan listrik.
Direktur Jenderal Mineral dan Batu Bara Kementerian ESDM Ridwan Djamaluddin mengatakan eksplorasi detil di Bangka Belitung berada di Bangka Selatan. Namun dia tidak membeberkan secara rinci lokasi eksplorasi tersebut.
"Estimasi sumber daya Logam Tanah Jarang sebesar 350 ribu ton," kata Ridwan dalam Rapat Dengar Pendapat dengan Komisi VII Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) di Jakarta, Senin (11/4/2022).
Beberapa waktu lalu, Ridwan Djamaluddin yang kini menjadi Penjabat Gubernur Bangka Belitung kembali mengungkit soal keberadaan Logam Tanah Jarang di Bangka Belitung.
Dikatakannya, sejauh data yang ada, wilayah kita adalah pemilik sumber daya yang paling banyak.
"Kita tahu bahwa logam tanah jarang ini ke depan akan banyak pemanfaatannya, akan menjadi sumber material masa depan, tapi kita belum menguasai teknologinya," kata Ridwan Djamaluddin.
Apa itu Rare Earth?
Rare Earth Elements (REE) atau Unsur Tanah Jarang (UTJ) adalah unsur penting yang digunakan pada berbagai produk yang kita gunakan sehari-hari seperti telepon seluler, hard drive, lensa kamera, microwave, peralatan medis, persenjataan canggih maupun berbagai produk teknologi tinggi lainnya.
Dikutip dari laman Badan Geologi, REE adalah 17 unsur dalam kerak bumi yang terdiri dari 15 unsur logam lanthanides (La, Ce, Pr, Nd, Pm, Sm, Eu, Gd, Tb, Dy, Ho, Er, Tm, Yb, Lu) ditambah scandiun dan yitrium.
Sebenarnya, unsur-unsur tersebut tidak sepenuhnya langka dan terdapat dalam jumlah cukup banyak dalam kerak bumi.
Hanya saja disebut unsur jarang karena unsur-unsur tersebut cukup sulit diperoleh dalam jumlah signifikan sesuai kebutuhan kehidupan modern saat ini.
Karena sifatnya yang unik REE tidak bisa digantikan oleh komponen lainnya dalam menunjang perkembangan teknologi modern.
Sulitnya memperoleh REE dengan jumlah yang signifikan menyebabkan REE menjadi mahal harganya.
REE biasanya ditemukan dalam beberapa bentuk mineral, seperti monasit, xenotime, dan bastnaesite.
Namun beberapa penelitian terbaru di luar negeri menunjukkan batubara juga dapat mengandung REE dengan kadar setara dengan kadar REE yang ditemukan pada mineral pembawa REE.
Berdasarkan penyelidikan Badan Geologi periode tahun 2011 hingga tahun 2014 ditemukan indikasi timah bersama LTJ dalam bentuk monasit dan xenotim.
Sedangkan pada jalur barat ditemukan indikasi di bagian daratan Sumatera bagian timur.
Beberapa ahli geologi terdahulu telah melakukan penyelidikan dan batuan induknya mengalami pelapukan kimiawi secara intensif pada kondisi hangat.
Granit tipe-S di bagian utara Pulau Bangka (Granit Klabat) merupakan salah satu jenis batuan granit yang kaya kandungan LTJ.
Fungsi Rare Earth
1. Rare Earth sebagai komponen kendaraan listrik dan daya baterai
Beberapa pon senyawa Rare Earth ada di dalam baterai yang memberi daya pada setiap kendaraan listrik dan kendaraan listrik hibrida, dikutip dari Geology.
Permintaan baterai yang dibuat dengan senyawa tanah jarang akan naik lebih cepat, karena kekhawatiran perubahan iklim, dan masalah lain mendorong penjualan kendaraan listrik dan hibrida.
2. Rare Earth juga digunakan sebagai katalis, fosfor, dan senyawa pemoles.
Ini digunakan untuk pengendalian polusi udara, layar yang menyala pada perangkat elektronik, dan pemolesan kaca berkualitas optik.
Semua produk tersebut diperkirakan akan mengalami peningkatan permintaan.
Zat lain dapat menggantikan unsur Rare Earth dalam kegunaannya, namun biasanya kurang efektif dan mahal.
3. Rare Earth sebagai bahan peralatan militer
Rare Earth berguna untuk membuat beberapa peralatan militer seperti kacamata penglihatan malam, senjata berpemandu presisi, peralatan komunikasi, peralatan GPS, baterai, dan elektronik pertahanan lainnya.
Selain itu Rare Earth dijadikan bahan utama membuat paduan yang sangat keras pada kendaraan lapis baja dan proyektil yang pecah saat terkena benturan.
4. Magnet Rare Earth digunakan dalam turbin angin.
Beberapa turbin besar membutuhkan dua ton magnet tanah jarang.
Magnet ini sangat kuat dan membuat turbin sangat efisien.
Magnet tanah jarang digunakan dalam turbin dan generator di banyak aplikasi energi alternatif.
5. Fungsi lainnya
Berikut ini rincian kandungan dalam Rare Earth dan kegunaannya:
- Lanthanum, sebagai bahan kacamata penglihatan malam
- Neodymium, sebagai bahan pencari jangkauan laser, sistem panduan, komunikasi
- Europium, sebagai bahan fluoresen dan fosfor dalam lampu dan monitor
- Erbium, sebagai bahan amplifier dalam transmisi data serat optik
- Samarium, sebagai bahan magnet permanen yang stabil pada suhu tinggi, senjata berpemandu presisi, dan bahan produksi "white noise" dalam teknologi stealth.
REE juga Terdapat di dalam Batubara
Kementerian ESDM menyebutkan, batubara terdiri dari komponen organik dan non organik.
Keberadaan REE pada batubara berasosiasi dengan komponen non organiknya.
Proses pembakaran batubara di PLTU akan menghilangkan komponen organik dan menyisakan komponen non organik.
Kemudian, proses ini mengakibatkan pengkayaan kandungan REE pada abu hasil pembakaran batubara.
Kadar REE dalam fly ash batubara diindikasikan 10 kali lebih besar dibandingkan di dalam batubara itu sendiri.
Penelitian pada fly ash dari berbagai batubara peringkat tinggi dunia menunjukkan kadar REE rata rata sebesar 445 ppm, atau setara dengan REE dalam mineral yang telah diusahakan secara komersial.
Sedangkan penelitian di Indonesia tentang REE dalam batubara masih sangat terbatas.
Penelitian yang dilakukan terhadap batubara Bangko Sumatera Selatan menunjukkan, batubara tersebut memiliki kadar REE sebesar 2,4 hingga 118,4 ppm.
Dengan asumsi kadar REE dalam fly ash 10 kali lipat kadar REE dalam batubara, maka potensi REE dalam fly ash batubara Bangko diperkirakan bisa mencapai sekitar 1000 ppm.
Angka tersebut adalah jumlah yang cukup besar dan menjanjikan untuk diekstrak secara komersial.
Diperkirakan Indonesia memiliki sumberdaya batubara yang signifikan yaitu sebesar 166milyar ton dengan cadangan sekitar 37milyar ton.
Selain itu, lebih dari 48 persen pembangkit listrik yang beroperasi saat ini menggunakan batubara sebagai sumber energinya.
Pada tahun 2017, konsumsi batubara pada beberapa PLTU di Indonesia tercatat sebesar 82 juta ton.
Proses pembakaran di PLTU untuk jumlah tersebut menghasilkan residu abu batubara sebesar kurang lebih 4,93 juta ton dengan rincian 0,78 juta ton berupa bottom ash dan 4,20 juta ton berupa fly ash.
Fly ash batubara jika tidak diutilisasi akan dianggap sebagai produk buangan.
Proses ekstraksi REE dari fly ash batubara berpotensi meningkatkan nilai tambah batubara.
Dengan asumsi kadar REE dalam fly ash sebesar 400 hingga 1000 ppm, maka potensi REE dalam abu batubara Indonesia diperkirakan cukup besar.
Saat ini Badan Geologi melalui Pusat Sumber Daya Mineral, Batubara dan Panas Bumi (PSDMBP) tengah melakukan studi terkait potensi REE dalam batubara Indonesia.
Studi dilakukan bekerjasama dengan Fakultas Teknik Universitas Gadjah Mada.
Hasil studi diharapkan dapat mengungkap potensi REE dalam batubara Indonesia dan membuka peluang peningkatan nilai tambah batubara serta peningkatan pendapatan negara melalui produksi REE dari batubara Indonesia.
Lebih jauh, produksi REE akan juga berarti membuka peluang berdirinya berbagai industri modern di Indonesia yang artinya juga membuka banyak lapangan kerja baru.
Lebih Mahal dari Emas
Sementara itu, melansir kompas.com, Badan Geologi Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) mengungkap potensi kandungan logam tanah jarang atau rare earth di dalam lumpur Lapindo.
Menanggapi hal tersebut, Dosen Kimia Fakultas Sains dan Teknologi Universitas Airlangga (Unair) Ganden Supriyanto, memberikan penjelasan mengenai apa itu rare earth.
Ganden menuturkan bahwa logam tanah jarang atau rare earth di dalam rumus kimia sistem periodik masuk ke dalam golongan lantanida dan aktanida.
Selain masuk ke dalam golongan lantanida dan aktanida, logam tanah jarang juga disebut sebagai logam transisi.
Logam itu sangat penting dan memiliki harga yang cukup tinggi karena digunakan untuk teknologi tinggi seperti campuran logam pada bidang meteorologi.
“Logam tanah jarang ini sangat penting kaitannya pada beberapa bidang tertentu seperti bidang meteorologi untuk pembuatan pesawat luar angkasa, lampu energi tinggi, dan semi konduktor," ucap Ganden dilansir dari laman Unair.
Sehingga logam tersebut sangat mahal, bahkan jauh lebih mahal dibandingkan emas, dan platina.
Lebih lanjut, Gaden menjelaskan bahwa logam tanah jarang merupakan jenis logam lantanida dan aktinida yang meliputi beberapa logam di dalamya seperti litium, dan scandium.
Logam itulah yang ditemukan di lumpur Lapindo Sidoarjo.
Selama ini, litium banyak digunakan sebagai bahan pembuatan baterai, terutama baterai mobil listrik.
Temuan logam itu terhitung penting kaitanya karena ke depan semua kendaraan harus bebas emisi, sehingga mobil listrik lebih banyak digunakan.
Selain potensi dari pemanfaatan litium, scandium juga memiliki potensi tak kalah besar.
Scandium banyak digunakan sebagai bahan pembuatan lampu berteknologi tinggi.
Karena logam scandium memiliki daya tahan yang kuat, sehingga logamnya tidak meleleh meskipun lampu tersebut memiliki watt yang sangat tinggi.
Selain dimanfaatkan sebagai bahan pembuatan lampu berteknologi tinggi, scandium juga banyak digunakan untuk semi konduktor.
“Penemuan logam tanah jarang di Lumpur Lapindo Sidoarjo memiliki potensi pemanfaatan yang sangat besar karena bernilai tinggi dan sangat penting untuk teknologi tinggi ke depan,” tutupnya.
Sebaran Rare Earth di Indonesia
Dilansir dari World Today News, Indonesia sendiri memiliki potensi menjadi lokasi penyebaran rare earth.
Mineral yang terkandung dalam rare earth berpeluang untuk dibudidayakan sebagai produk sampingan yang dapat memberikan nilai tambah.
Tercatat beberapa wilayah Indonesia menjadi Jalur timah Asia Tenggara di antaranya Kepulauan Karimunjawa, Singkep, Bangka serta Belitung.
Temuan terbaru didapat di Sidoarjo, Jawa Timur.
Kementerian ESDM menemukan fakta mengejutkan tentang kandungan Lumpur Lapindo di Sidoarjo, Jawa Timur.
Lumpur Lapindo yang lama dipandang jadi masalah, kini punya potensi menjadi berkah tersendiri bagi Indonesia.
Tak ada yang menyangka lumpur panas yang jadi bencana bagi masyarakat Sidoarjo dan sekitarnya itu ternyata mengandung nilai tak terkira.
Lumpur Lapindo yang seolah tidak berguna, kini menjelma jadi harta karun incaran dunia hingga dinilai lebih mahal dari emas.
Hal ini menyusul adanya temuan ilmiah terkait lumpur Lapindo.
Pemerintah dalam penelusuran Kementerian ESDM menemukan fakta baru Lumpur Lapindo mengandung logam tanah jarang atau dikenal dengan singkatan LTJ.
Seperti diketahui, bencana Lumpur Lapindo ini pertama kali terjadi di Desa Renokenongo, Kecamatan Porong, Sidoarjo pada 29 Mei 2006.
Hal ini bermula dari kebocoran sumur pengeboran gas milik PT Lapindo Brantas.
Mengutip pemberitaan Kompas (30/5/2006), semburan lumpur disertai gas keluar dari permukaan tanah melalui rawa yang ada di sekitar lokasi pengeboran.
Dalam sepekan semburan lumpur terus meluas menggenangi areal sekitar lokasi pengeboran.
Semburan Lumpur Lapindo itu setidaknya menggenangi 16 desa di tiga kecamatan.
Total 10.426 unit rumah terendam lumpur dan puluhan ribu jiwa terpaksa mengungsi.
Berdasarkan peta area terdampak, luas wilayah penanganan sosial kemasyarakatan dari bencana semburan Lumpur Lapindo mencapai 1.143,3 hektare.
Penyebab terjadinya semburan gas disertai lumpur panas hingga kini masih misterius.
Sudah 16 tahun berlalu sejak pertama kali bencana Lumpur Lapindo menyembur.
Hingga detik ini, belum bisa diprediksi secara pasti kapan Lumpur Lapindo benar-benar berhenti.
Untuk menangani bencana ini, Pemerintah melalui Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat terus menggelontorkan anggaran dalam jumlah yang tidak sedikit. ***
Sumber: bangka.tribunnews.com
Perindustrian
Dipublikasikan oleh Admin pada 25 November 2022
Sekolah vokasi yang dikelola Kementerian Perindustrian (Kemenperin) terus meningkatkan kualitas sumber daya manusia (SDM) industri lulusannya melalui kemitraan dengan dunia industri. Salah satunya adalah Sekolah Menengah Khusus SMAK Padang Sekolah yang usai menggelar pertemuan dengan 30 perusahaan dalam Temu Industri.
“SMK-SMAK Padang mengundang sebanyak 30 perusahaan industri untuk menambah mitranya guna menyukseskan program dual system. Temu Industri ini berlanjut dengan penandatanganan Memorandum of Understanding (MoU) antara SMAK Padang dengan 14 perusahaan industri,” kata Kepala Badan Pengembangan Sumber Daya Manusia Industri (BPSDMI) Kemenperin, Arus Gunawan di Jakarta, Kamis (24/11).
Menurut Arus, pertemuan SMK-SMAK Padang dengan pelaku industri ini juga dalam rangka sinkronisasi kurikulum pendidikan yang diterapkan. Pihak industri diharapkan dapat memberikan masukan jika ada kesenjangan kompetensi dari output sekolah, sehingga ke depan bisa lebih disempurnakan.
"Selain memperluas kemitraan, melalui pertemuan ini, sekolah juga memperoleh masukan untuk menyesuaikan kompetensi SDM outputnya dengan kebutuhan industri," tuturnya.
Program Pendidikan vokasi dual system memberikan pengalaman kerja yang cukup bagi siswa melalui praktek kerja, dengan durasi 50 persen dari total masa Pendidikan, sehingga memiliki bekal yang memadai untuk bisa diserap oleh Industri.
Ketua Pelaksana kegiatan Temu Industri SMK-SMAK Padang Mila Handrefa menyebutkan, kegiatan ini menghasilkan kesepahaman antara sekolah dengan 14 industri yang menjadi mitra penerapan sistem ganda. “Untuk menyukseskan pendidikan sistem ganda tentunya membutuhkan mitra industri yang tidak sedikit. Melalui acara ini, SMK-SMAK Padang berhasil menambah mitra industri sebagai tempat prakerin siswa. Sehingga tujuan sekolah untuk mencetak SDM yang kompeten di bidangnya akan terpenuhi,” sebutnya
Analytical Manager PT Pharmametric Labs, Seriyati menyampaikan dukungannya terhadap upaya yang dijalankan SMK-SMAK Padang. Menurutnya, penerapan model pendidikan secara dual system membuat siswa mendapat kesempatan lebih lama untuk praktek. “Dengan demikian pelaku industri bisa memenuhi kebutuhan perusahaan terhadap tenaga analis yang kompeten sekaligus memiliki dasar pengalaman,” terangnya.
Gelar Industrial Vocational Week
Di lokasi berbeda, Kepala Badan Pengembangan Sumber Daya Manusia Industri (BPSDMI) Kementerian Perindustrian, Arus Gunawan menyampaikan, sumber daya manusia (SDM) yang terampil dan kompeten merupakan kunci utama untuk meningkatkan produktivitas suatu negara sehingga memiliki daya saing tinggi sekaligus mencapai pertumbuhan ekonomi dan kesejahteraan masyarakat. Salah satu strategi untuk meningkatkan kompetensi SDM adalah dengan memperkuat pendidikan dan pelatihan vokasi (Technical and Vocational Education and Training/TVET).
“Kemenperin secara giat menyiapkan SDM yang kompeten sesuai dengan kebutuhan industri. Upaya ini bertujuan untuk mendukung produktivitas sektor industri agar lebih berdaya saing di kancah global dengan secara proaktif mengajak berbagai pihak untuk bekerja sama,” ujar Arus di Jakarta, Kamis (24/11).
Beberapa kolaborasi yang diimplementasikan dalam beberapa tahun terakhir ini antara lain dengan Proyek Kerja Sama Bilateral Indonesia - Jerman untuk reformasi sistem pendidikan dan pelatihan vokasi (TVET System Reform, TSR) yang diimplementasikan oleh GIZ atas nama Pemerintah Republik Federal Jerman dan Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian.
“Kami telah menyelenggarakan rangkaian kegiatan Industrial Vocational Week (IVW) pada tanggal 21-24 November 2022 sebagai kesempatan untuk menunjukkan berbagai hasil yang telah dicapai selama ini. Rangkaian kegiatan IVW 2022 ditutup dengan Peluncuran Industrial Vocational Year 2023 pada tanggal 25 November 2022 nanti,” ungkap Arus.
Salah satu kegiatan yang dilaksanakan pada gelaran IVW 2022 adalah Webinar Nasional Praktik Baik pada Pendidikan Vokasi pada tanggal 22 November 2022 lalu. “Tujuan utama Webinar Nasional tersebut untuk memperkenalkan beberapa praktik baik pada pendidikan vokasi yang diimplementasikan atas kerja sama Proyek TVET System,” tutur Kepala Pusat Pengembangan Pendidikan Vokasi Industri BPSDMI Kemenperin, Restu Yuni Widayati.
Menurutnya, kerja sama dengan beberapa pihak antara lain pemanfaatan teknologi VR pada pendidikan vokasi, penerapan model pembelajaran teaching factory, serta evaluasi mandiri kualitas kerja sama antara lembaga pendidikan vokasi dengan dunia industri. Diharapkan melalui webinar ini praktik-praktik baik tersebut dapat dimultiplikasi oleh lembaga Pendidikan vokasi lainnya, baik SMK maupun politeknik di Indonesia.
“Kolaborasi dan sinergi dengan berbagai pihak akan memudahkan pencapaian tujuan untuk mewujudkan SDM Indonesia yang unggul untuk mencapai Visi Indonesia 2045 sebagai negara berdaulat, maju, adil dan makmur,” lanjut Restu.
Plt. Asisten Deputi Peningkatan Produktivitas Tenaga Kerja, Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian, Chairul Saleh menyatakan bahwa praktik-praktik baik yang telah berhasil diimplementasikan harus terdokumentasi dengan baik. “Perlu terus didiseminasikan seluas mungkin sehingga dapat direplikasi dan dimultiplikasi oleh lembaga pendidikan vokasi lainnya di Indonesia, sehingga pendidikan dan pelatihan vokasi akan semakin berkualitas sehingga dapat mencetak SDM Indonesia yang unggul,” paparnya.
Sumber: kemenperin.go.id
Perindustrian
Dipublikasikan oleh Admin pada 21 November 2022
Kementerian Perindustrian mengadopsi sistem pelatihan tempat kerja (in-company training) yang telah diterapkan oleh Jerman di Indonesia. Dalam in-company training tersebut, pekerja dilatih oleh pelatih profesional sesuai dengan Peraturan Kelayakan Pelatih Tempat Kerja (AEVO) Jerman.
“Manfaat dari sistem ini adalah perusahaan dapat mencetak dan memperoleh tenaga ahli kompeten yang benar-benar memenuhi tuntutan dan kebutuhan perusahaan, sehingga dapat menghemat biaya, waktu, dan tenaga dalam proses rekrutmen,” kata Kepala Badan Pengembangan Sumber Daya Manusia Industri (BPSDMI) Arus Gunawan di Jakarta, Minggu (20/11).
Menurut Arus, BPSDMI Kemenperin terlibat aktif dalam penyusunan Strategi Nasional Pengembangan Pendidikan dan Pelatihan Vokasi sebagai turunan dari Peraturan Presiden Nomor 68 tahun 2022, yang di dalamnya membahas penyediaan pelatih tempat kerja sebagai salah satu aspek utama pendidikan dan pelatihan vokasi.
“Kebutuhan terhadap pelatih tempat kerja (in-company trainer) diproyeksi semakin tinggi. Apalagi, Kamar Dagang dan Industri Daerah (Kadinda) di seluruh provinsi Indonesia dapat menyediakan layanan pelatihan in-company trainer,” paparnya.
Guna mendukung penyediaan pelatih tempat kerja di Indonesia, BPSMI Kemenperin telah menggelar pelatihan Master Trainer. Kegiatan ini bertujuan untuk melatih dan mencetak pelatih-pelatih tempat kerja di Indonesia. “Program ini bekerja sama dengan Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian, Kadin Indonesia, Program Kemitraan IHK Trier (Jerman), GIZ-TSR (Jerman), dan Program Swisscontact S4C (Swiss),” sebut Arus.
Pelatihan Master Trainer tersebut diikuti sebanyak 16 peserta yang merupakan lulusan pelatihan Ausbildung der Ausbilder International Basic (AdAIB) terbaik dari berbagai daerah, dan hasil saringan melalui proses seleksi yang cukup ketat. “Selama lima hari, para peserta dilatih oleh para Senior Master, dan di akhir pelatihan akan dilaksanakan ujian,” jelas Kepala Pusat Pengembangan Pendidikan Vokasi Industri (PPPVI) BPSDMI Kemenperin, Restu Yuni Widayati.
Menurut Restu, syarat agar menjadi Pelatih Tempat Kerja melalui program tersebut adalah merupakan pekerja tetap, sehat, memiliki kompetensi teknis dan metodologi pelatihan. Selain itu ditunjuk oleh manajernya dan memahami peraturan pemagangan.
“Pelatih tempat kerja juga bertugas dalam pemilihan calon pemagang, menyusun rencana alur kerja pemagang, hingga menerapkan materi pelatihan vokasi di perusahaan agar kualitas pemagang sesuai dengan yang diharapkan,” terangnya.
Setelah kegiatan ini, peserta akan mendapatkan tugas sebagai instruktur dalam pelatihan pelatih tempat kerja di Indonesia. “Untuk itu, diharapkan agar para peserta dapat menyiapkan diri dan terus memperkuat jejaring kerja sama dan saling mendukung. Sebab, Master Trainer merupakan bagian dari ekosistem Pendidikan Vokasi Industri,” imbuhnya.
Dukungan Infrastruktur Kompetensi SDM Industri
BPSDMI Kemenperin selalu mendukung upaya penyiapan infrastruktur kompetensi SDM industri, di antaranya melalui ketersediaan Standar Kompetensi Kerja Nasional Indonesia (SKKNI) beserta Kerangka Kualifikasi Nasional Indonesia (KKNI), Lembaga Sertifikasi Profesi (LSP), Asesor Kompetensi, serta Tempat Uji Kompetensi (TUK).
Beberapa waktu lalu, salah satu satuan kerja di bawah BPSDMI Kemenperin, yakni Balai Diklat Industri (BDI) Medan telah melaksanakan Recognition Current Competency terhadap 21 asesor, baik yang ada di lingkungan Lembaga Sertifikasi Profesi (LSP-P1) BDI Medan maupun dari LSP SMK-SMTI Aceh. Diklat ini dibimbing oleh dua master asesor yang dipilih oleh Badan Nasional Sertifikasi Profesi (BNSP)
Recognition Current Competencies (RCC) merupakan mekanisme untuk perpanjangan sertifikat asesor atau master asesor kompetensi. Sertifikat tersebut sendiri berlaku selama tiga tahun. “Lembaga Sertifikasi Profesi (LSP-P1) BDI Medan yang sudah berdiri sejak tahun 2017 memiliki puluhan asesor yang mendekati masa kedaluwarsa, sehingga perlu untuk melaksanakan diklat RCC,” ungkap Kepala BDI Medan Chairil Almy.
“Peserta perlu mengikuti diklat dengan sungguh-sungguh, karena tugas sebagai asesor merupakan tanggung jawab yang besar untuk meningkatkan kualitas SDM industri di Indonesia agar bisa berdaya saing hingga kancah internasional,” ujar Chairil.
Sumber; kemenperin.go.id
Perindustrian
Dipublikasikan oleh Siti Nur Rahmawati pada 22 Agustus 2022
Industrialisasi adalah suatu proses perubahan sosial ekonomi yang mengubah sistem pencaharian masyarakat agraris menjadi masyarakat industri. Industrialisasi juga bisa diartikan sebagai suatu keadaan di mana masyarakat berfokus pada ekonomi yang meliputi pekerjaan yang semakin beragam (spesialisasi), gaji, dan penghasilan yang semakin tinggi. Industrialisasi adalah bagian dari proses modernisasi di mana perubahan sosial dan perkembangan ekonomi erat hubungannya dengan inovasi teknologi.
Dalam Industrialisasi ada perubahan filosofi manusia di mana manusia mengubah pandangan lingkungan sosialnya menjadi lebih kepada rasionalitas (tindakan didasarkan atas pertimbangan, efisiensi, dan perhitungan, tidak lagi mengacu kepada moral, emosi, kebiasaan atau tradisi). Menurut para peniliti ada faktor yang menjadi acuan modernisasi industri dan pengembangan perusahaan. Mulai dari lingkungan politik dan hukum yang menguntungkan untuk dunia industri dan perdagangan, bisa juga dengan sumber daya alam yang beragam dan melimpah, dan juga sumber daya manusia yang cenderung rendah biaya, memiliki kemampuan dan bisa beradaptasi dengan pekerjaannya.
Negara pertama yang melakukan industrialisasi adalah Inggris ketika terjadi revolusi industri pada abad ke 18.
Pada akhir abad ke 20, Negara di Asia Timur telah menjadi bagian dunia yang paling banyak melakukan industrialisasi.
Deskripsi Industrialisasi
Menurut klasifikasi Jean Fourastie, sebuah ekonomi terdiri dari 3 bagian. Bagian pertama terdiri dari produksi komoditas (pertanian, peternakan, ekploitasi sumber daya mineral). Bagian kedua proses produksi barang untuk dijual dan bagian ketiga sebagai industri layanan. Proses Industrialisasi didasarkan pada perluasan bagian kedua yang kegiatan ekonominya didominasi oleh kegiatan bagian pertama.
Revolusi Industri pertama terjadi pada pertengahan abad ke 18 sampai awal abad ke 19 di daerah Eropa Barat, Amerika Utara, dimulai pertama kali di Inggris. Revolusi Industri kedua terjadi pada pertengahan abad ke 19 setelah penemuan mesin uap, listrik, mesin pembakaran dalam (tenaga fosil) dan pembangunan kanal kanal, rel kereta api sampai ke tiang listrik.
Dampak Sosial dan Lingkungan
Terpusatnya tenaga kerja pada pabrik – pabrik di suatu daerah, sehingga daerah tersebut berkembang menjadi kota besar.
Pekerja harus meninggalkan keluarga agar bisa bekerja di mana industri itu berada.
Perubahan struktur sosial berdasarkan pada pola pra industrialisasi di mana suatu keluarga besar cenderung menetap di suatu daerah. Setelah industrialisasi keluarga biasanya berpindah pindah tempat dan hanya terdiri dari keluarga inti (orang tua dan anak – anak). Keluarga dan anak – anak yang memasuki kedewasaan akan semakin aktif berpindah pindah sesuai tempat di mana pekerjaan itu berada.
Industrialisasi menimbulkan banyak masalah penyakit. Mulai polusi udara, air, dan suara, masalah kemiskinan, alat alat berbahaya, kekurangan gizi. Masalah kesehatan di Negara industri disebabkan oleh faktor ekonomi, sosial politik, budaya dan juga patogen (mikroorganisme penyebab penyakit)
Industrialisasi di Indonesia
Industrialisasi di Indonesia semakin menurun semenjak krisis ekonomi tahun 1998. Kemunduran ini bukanlah berarti Indonesia tidak memiliki modal untuk melakukan investasi pada industri dalam negeri, tetapi lebih kepada penyerapan barang hasil produksi industri dalam negeri. Membuka pasar dalam negeri adalah kunci penting bagi industri Indonesia untuk bisa bangkit lagi karena saat ini pasar Indonesia dikuasai oleh produk produk asing.
Faktor-faktor pembangkit Industri Indonesia
Adapun faktor-faktor pembangkit industri di Indonesia, antara lain:
Dilakukan inovasi dalam jaringan institusi pemerintah dan swasta yang melakukan impor. Sebagai pihak yang membawa,mengubah, mengembangkan dan menyebarluaskan teknologi.
Perlu sikap dalam menentukan pilihan untuk mengembangkan suatu teknologi apakah menganut tecno-nasionalism,techno-globalism, atau techno-hybrids.
Pemimpin dan elit politik Indonesia harus tegas dan cermat dalam mengambil keputusan. Hal ini dimaksudkan untuk mengembalikan kepercayaan pasar dalam negeri maupun luar negeri.
Faktor penghambat Industri Indonesia
Faktor-faktor yang menjadi penghambat industri di Indonesia meliputi:
Kurangnya perluasan dan penelitian dalam bidang teknologi menghambat efektivitas dan kemampuan produksi.
Terbatasnya tenaga profesional di Indonesia menjadi penghambat untuk mendapatkan dan mengoperasikan alat alat dengan teknologi terbaru.
Terbatasnya dana pengembangan teknologi oleh pemerintah untuk mengembangkan infrastruktur dalam bidang riset dan teknologi
Dampak Industrialisasi di Indonesia
Teknologi memungkinkan negara tropis seperti Indonesia untuk memanfaatkan kekayaan hutan untuk meningkatkan devisa negara dan pembangunan infrastruktur. Hilangnya hutan di Indonesia berarti hilang juga tanaman - tanaman yang memiliki khasiat sebagai obat dan juga fauna langka yang hidup di ekosistem hutan tersebut.
Dibalik kesuksesan Indonesia dalam pembangunan sebenarnya ada kemerosotan dalam cadangan sumber daya alam dan peningkatan pencemaran lingkungan. Pada kota kota yang sedang berkembang seperti Gresik, Medan, Jakarta, Surabaya, Bandung, Lhoksumawe, bahkan hampir seluruh kota kota di pulau Jawa sudah mengalami peningkatan suhu udara, Walaupun daerah tersebut tidak pesat perkembangan industrinya.
Pencemaran dapat diklasifikasikan dalam bermacam-macam bentuk menurut pola pengelompokannya. mengelompokkan pecemaran atas dasar:
Sumber Artikel: id.wikipedia.org