Pengendalian Banjir
Dipublikasikan oleh Viskha Dwi Marcella Nanda pada 27 Mei 2025
Solusi Teknologi Cerdas untuk Genangan Kronis di Wilayah Datar dan Pesisir
Banjir perkotaan kini tidak lagi hanya menjadi urusan penanganan darurat, namun telah berkembang menjadi tantangan ekosistem yang menuntut solusi teknologi terintegrasi. Apalagi di kawasan pesisir seperti Pantura Jawa Tengah, banjir bukan hanya akibat hujan lokal, tetapi juga karena pasang surut laut dan sistem drainase yang stagnan.
Dalam laporan Pengkajian Tipologi dan Pengendalian Banjir Perkotaan – Studi Kasus Pantura Jawa Tengah yang dipublikasikan oleh Pusat Litbang Sumber Daya Air (2014), diperkenalkanlah teknologi pompa aksial horizontal sebagai jawaban atas kebutuhan pengendalian banjir yang efisien dan cocok untuk wilayah pesisir yang datar.
Mengapa Pantura Jawa Tengah Rawan Banjir?
Wilayah pantai utara Jawa dikenal dengan topografi datarnya, aliran air yang lambat, dan tekanan dari pasang surut air laut. Kota-kota seperti Semarang, Pekalongan, Demak, hingga Rembang menjadi langganan banjir tahunan karena:
Inovasi Teknologi: Pompa Aksial Horizontal
Apa Itu Pompa Aksial Horizontal?
Pompa ini dirancang untuk menggerakkan udara secara horizontal, bukan mengangkatnya ke tempat lebih tinggi seperti pompa vertikal. Karena tidak melawan gravitasi, pompa ini:
Berbeda dengan sistem pompa biasa, pompa aksial horizontal bersifat mendorong udara sejajar dengan permukaan tanah, sehingga efisien dalam wadah menampung udara tanpa mengubah energi kinetik menjadi potensial.
Studi Kasus: Lasem, Rembang sebagai Lokasi Uji Coba
Kabupaten Rembang dipilih sebagai lokasi penerapan prototipe pompa aksial horizontal karena memiliki karakteristik topografi dan tipologi banjir yang sesuai:
Pemasangan dilakukan pada drainase gorong-gorong di Kecamatan Lasem, lengkap dengan rumah pompa, pintu klep otomatis, dan sistem penggerak mesin diesel yang efisien.
Keunggulan Pompa Aksial Horizontal Dibanding Sistem Konvensional
1. Efisiensi Energi
Pompa ini hanya membutuhkan energi untuk mendorong udara, bukan mengangkatnya. Dalam rumusan teknis, daya pemompaanP=1akuP⋅12akuBahasa Indonesia: V2QP = \frac{1}{\eta_p} \cdot \frac{1}{2} \rho V^2 QP=akuPBahasa Indonesia:1Bahasa Indonesia:⋅21Bahasa Indonesia:ρ V2Q, tanpa faktor gravitasi seperti pada pompa vertikal.
2. Kemampuan Debit Tinggi
Dengan diameter hingga 1 meter dan kecepatan putar (RPM) optimal, pompa dapat menggerakkan udara dalam jumlah besar dalam waktu singkat—cocok untuk hujan ekstrem.
3. Biaya Operasional Lebih Murah
Karena tidak membutuhkan tekanan tinggi, motor diesel standar sudah cukup untuk pengoperasian. Ditambah lagi, desain modularnya memudahkan perawatan.
4. Desain Adaptif
Baling-baling pompa dapat disesuaikan jumlah dan sudutnya (misalnya 4 sudu, 30 derajat) untuk mengoptimalkan debit sesuai kondisi lokasi.
Tantangan & Rekomendasi
Tantangan:
Rekomendasi:
Dibandingkan dengan Sistem Polder Konvensional
Sistem polder memang telah digunakan di Semarang dan Belanda sebagai standar pengendalian banjir di dataran rendah. Namun sistem ini mahal karena membutuhkan:
Pompa aksial horizontal menawarkan versi “polder ringan” yang lebih modular , hemat energi , dan dapat diterapkan di banyak lokasi tanpa perlu infrastruktur besar.
Dampak Sosial dan Ekonomi
Penggunaan teknologi ini, jika diterapkan secara luas di Pantura, akan berdampak langsung pada:
Kritik terhadap Studi
Meskipun cukup komprehensif, laporan ini masih memiliki beberapa kekurangan:
Studi lanjutan sangat dianjurkan untuk mencakup aspek-aspek tersebut serta memperluas pemodelan terhadap tipologi kota lain.
Kesimpulan
Teknologi pompa aksial horizontal adalah langkah maju dalam pengendalian banjir perkotaan yang adaptif terhadap kondisi geografis Indonesia. Solusi ini menjawab tantangan:
Dengan desain inovasi yang hemat energi dan kapasitas debit besar, pompa ini cocok untuk diadopsi tidak hanya di Pantura, tetapi juga kota-kota pesisir lainnya seperti Surabaya, Makassar, dan Pontianak.
Referensi
Pusat Penelitian dan Pengembangan Sumber Daya Air. (2014). Teknologi Pengendalian Banjir pada Berbagai Tipologi di Kawasan Pantura Jawa Tengah . Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat.