Lean Construction
Dipublikasikan oleh Izura Ramadhani Fauziyah pada 08 Mei 2025
Lean Construction adalah pendekatan yang bertujuan untuk mengurangi segala bentuk pemborosan—baik material, waktu, maupun tenaga kerja—dalam proses konstruksi. Lean menitikberatkan pada penciptaan nilai (value) dan penghilangan aktivitas non-produktif.
Jenis waste yang umumnya muncul dalam proyek konstruksi mencakup:
Dengan adopsi prinsip lean seperti Just-in-Time, Last Planner System, Kaizen, dan Value Stream Mapping, industri konstruksi bisa meniru kesuksesan efisiensi seperti yang pernah dicapai Toyota Production System di sektor manufaktur.
Metodologi Penelitian: Gabungan Survei, Wawancara dan Analisis Statistik
Penelitian dilakukan di Distrik Bushenyi, Uganda, dengan pendekatan campuran (mixed methods). Metode yang digunakan antara lain:
Teknik sampling yang digunakan meliputi purposive dan stratified sampling untuk memastikan keberagaman responden dan proyek yang dikaji.
Temuan Utama dan Studi Kasus
Profil Responden
Tren Praktik Konstruksi Lokal
Faktor paling signifikan menurut masing-masing profesi:
Menariknya, seluruh kelompok profesi menganggap "pertimbangan iklim" sebagai faktor paling tidak signifikan, yang menunjukkan rendahnya perhatian terhadap aspek keberlanjutan lingkungan.
Prinsip Lean yang Dianggap Efektif
Tantangan Implementasi Lean
Namun, kolaborasi dan kepemilikan proyek tidak dianggap sebagai tantangan besar oleh mayoritas responden.
Dampak Lean terhadap Kinerja Proyek
Analisis Statistik: Korelasi dan Konsistensi Penilaian
Dengan menggunakan Spearman Rank Correlation, ditemukan korelasi positif yang kuat antara Project Manager dan Property Surveyor dalam menilai dampak lean terhadap kinerja proyek (r = 0,879).
Namun, korelasi negatif ditemukan antara Civil Engineer dan Property Surveyor (r = -0,257) saat menilai praktik lean yang efektif, menandakan perbedaan sudut pandang signifikan.
Hal ini menegaskan bahwa implementasi lean perlu disesuaikan dengan peran dan tanggung jawab masing-masing stakeholder.
Kritik dan Evaluasi
Kekuatan Penelitian
Kelemahan dan Batasan
Rekomendasi Praktis dan Strategis
Kesimpulan
Studi ini memberikan wawasan penting mengenai dinamika penerapan lean construction di Uganda. Dengan merinci manfaat, tantangan, dan persepsi lintas profesi, penelitian ini menggarisbawahi pentingnya pendekatan yang fleksibel dan berbasis kolaborasi dalam mengimplementasikan lean.
Hasilnya tidak hanya relevan untuk Bushenyi District, tetapi juga dapat menjadi referensi bagi wilayah lain di negara berkembang dengan kondisi serupa. Untuk langkah ke depan, diperlukan studi lanjutan berbasis waktu (longitudinal), evaluasi dampak ekonomi, serta penyusunan kebijakan yang mendukung adopsi lean secara luas.
Sumber Artikel
Njideka Maryclara Aguome, George Uwadiegwu Alaneme, Bamidele Charles Olaiya & Mustapha Muhammad Lawan (2024). Evaluation of Lean Construction Practices for Improving Construction Project Delivery: Case Study of Bushenyi District, Uganda. Cogent Engineering, 11(1), 2365902.
Lean Construction
Dipublikasikan oleh Izura Ramadhani Fauziyah pada 08 Mei 2025
Mengapa Industri Konstruksi Masih Boros?
Industri konstruksi dikenal sebagai salah satu sektor dengan tingkat pemborosan tertinggi. Keterlambatan proyek, overbudget, bahan menumpuk tak terpakai, hingga pengerjaan ulang akibat kesalahan teknis, menjadi persoalan klasik yang kerap merugikan semua pihak. Maka, konsep Lean Construction hadir sebagai solusi konkret. Dengan filosofi efisiensi tinggi ala Toyota Production System, Lean berupaya memangkas aktivitas tanpa nilai tambah agar proyek berjalan lebih cepat, hemat, dan berkualitas.
Sekilas Tentang Lean Construction
Lean Construction (LC) adalah pendekatan sistematis yang bertujuan memaksimalkan nilai dan meminimalkan limbah dalam proyek konstruksi. Filosofi ini memetakan alur kerja, mengidentifikasi pemborosan (waste), dan mengatur ulang proses agar lebih ramping. Dalam studi ini, LC diimplementasikan menggunakan tiga alat utama:
Studi Kasus: Proyek Al Fatih Islamic Center, Pekanbaru
Fokus Penelitian
Penelitian ini dilakukan pada proyek pembangunan gedung Al Fatih Islamic Center, Pekanbaru, Indonesia. Fokus analisisnya terletak pada pembangunan struktur lantai pertama dari total enam lantai yang dirancang. Lantai ini sangat penting karena menopang beban keseluruhan bangunan tinggi.
Metodologi: Langkah Sistematis Lean untuk Eliminasi Waste
Tahapan Implementasi LC:
Temuan Penting: Jenis Waste yang Paling Menghambat Proyek
Berdasarkan WAQ dan WRM, ditemukan tiga jenis pemborosan paling berpengaruh:
Penjelasan:
Diagram Fishbone: Menguak Akar Masalah
Kategori Penyebab Waste:
Rekomendasi Perbaikan: Dari SOP Hingga Just-In-Time
Solusi yang Diusulkan:
Dampak Penerapan Lean Construction
Implementasi LC berhasil meningkatkan efisiensi waktu dan mengurangi aktivitas tak bernilai. Ini menjadi contoh konkret bagaimana pendekatan ilmiah dapat diadopsi secara praktis dalam proyek real.
Relevansi Global & Tren Industri
Studi ini menambah daftar panjang keberhasilan Lean Construction di berbagai negara:
Kritik & Implikasi Tambahan
Kelebihan Studi:
Keterbatasan:
Kesimpulan: Lean Construction = Efisiensi yang Terukur
Penerapan Lean Construction terbukti mampu menekan pemborosan hingga 30% dan meningkatkan efisiensi kerja proyek secara signifikan. Dengan mengidentifikasi dan menangani akar masalah baik manusia, mesin, metode, atau material proyek dapat berjalan lebih cepat, hemat, dan berkualitas. Studi ini patut dijadikan referensi oleh manajer proyek, kontraktor, maupun instansi pemerintah yang menangani pembangunan skala besar.
Saran Pengembangan Selanjutnya
Sumber Artikel Asli:
Anggraini, W., Harpito, Siska, M., & Novitri, D. (2022). Implementation of Lean Construction to Eliminate Waste: A Case Study Construction Project in Indonesia. Jurnal Teknik Industri, 23(1), 1–16.