Kesetaraan Gender
Dipublikasikan oleh Marioe Tri Wardhana pada 16 September 2025
Mengapa Temuan Ini Penting untuk Kebijakan?
Tesis Maria Barrett memberikan gambaran mendalam mengenai bagaimana kesenjangan gender masih menjadi tantangan serius di dunia kerja profesional. Perempuan kerap menghadapi hambatan struktural berupa stereotip, diskriminasi, serta bias tidak langsung yang membatasi ruang gerak mereka dalam mengembangkan karier. Kondisi ini menunjukkan bahwa kesetaraan gender belum sepenuhnya terwujud, meskipun sudah banyak regulasi yang secara formal menjamin hak yang sama.
Bagi Indonesia, temuan ini sangat penting untuk kebijakan publik karena memperlihatkan kesenjangan antara regulasi dan implementasi nyata di lapangan. Tanpa kebijakan yang menekankan perubahan budaya organisasi dan penguatan mekanisme pengawasan, kesenjangan gender akan tetap bertahan.
Implementasi di Lapangan: Dampak, Hambatan, dan Peluang
Dari sisi dampak, kesenjangan gender menurunkan produktivitas dan efektivitas organisasi. Perempuan yang potensinya terhambat tidak hanya merugikan individu, tetapi juga membatasi inovasi serta daya saing nasional.
Hambatannya cukup kompleks, mulai dari bias dalam proses rekrutmen, ketidaksetaraan dalam akses promosi jabatan, hingga stereotip bahwa peran kepemimpinan lebih cocok dipegang laki-laki. Tantangan lain adalah budaya kerja yang belum ramah terhadap kebutuhan perempuan, misalnya dalam hal fleksibilitas jam kerja dan dukungan terhadap peran ganda.
Namun, peluang tetap terbuka lebar. Integrasi prinsip kesetaraan gender ke dalam regulasi ketenagakerjaan, pendidikan vokasi, hingga kebijakan organisasi dapat memperkuat partisipasi perempuan dalam dunia kerja. Pendidikan dan pelatihan tentang inklusivitas, serta pemberian penghargaan bagi organisasi yang berhasil menerapkan prinsip kesetaraan, bisa menjadi langkah strategis untuk mendorong perubahan nyata.
Kritik: Risiko Jika Tanpa Kebijakan Serius
Apabila isu kesetaraan gender tidak dijawab dengan kebijakan publik yang tegas, risikonya adalah perempuan akan terus mengalami marginalisasi. Indonesia juga berpotensi kehilangan kontribusi signifikan dari setengah populasi yang bisa memperkuat produktivitas dan inovasi. Lebih jauh lagi, kesenjangan gender yang dibiarkan dapat memperburuk ketidakadilan sosial dan menurunkan reputasi negara dalam kancah global.
Penutup: Relevansi Strategis untuk Indonesia
Kesetaraan gender bukan sekadar isu moral, tetapi juga strategi pembangunan berkelanjutan. Tesis Maria Barrett mengingatkan bahwa perubahan hanya bisa terwujud jika kebijakan publik mampu melampaui regulasi formal dan masuk ke ranah implementasi yang konkret. Indonesia perlu memastikan bahwa setiap perempuan memiliki kesempatan yang sama untuk berkembang, baik melalui kebijakan afirmatif, pendidikan, maupun reformasi budaya organisasi. Dengan begitu, kesetaraan gender dapat menjadi motor penggerak kemajuan bangsa.
Sumber
Barrett, Maria (2022).
Literatur pendukung mengenai kesetaraan gender dan kebijakan ketenagakerjaan.