Keinsinyuran
Dipublikasikan oleh Muhammad Reynaldo Saputra pada 17 Februari 2025
KOMPAS.com - Jurusan Teknik biasanya identik dengan mahasiswa atau laki-laki. Sebab, pada tahapan proses masuk jurusan kuliah ini membutuhkan kecerdasan ekstra baik fisik dan mental yang kuat. Dibalik itu, terdapat banyak alasan mengapa mahasiswa tertarik masuk jurusan Teknik, salah satunya karena peluang karier yang lebih luas dan meminimalisir risiko menganggur setelah lulus kuliah. Untuk diketahui, jurusan Teknik merupakan salah satu keahlian spesifik, sehingga peluang mahasiswa untuk bekerja di perusahaan atau instansi lebih tinggi. Hal ini juga membuat calon mahasiswa berlomba untuk masuk di jurusan Teknik.
Namun, apakah ada jurusan Teknik yang cocok untuk calon mahasiswi? Jangan salah, jurusan Teknik juga dapat menjadi pilihan terbaik bagi calon mahasiswi. Bahkan, perguruan tinggi tidak pernah mendiskriminasi atau pun membatasi kaum hawa untuk mengambil jurusan ini.
Apakah Anda tertarik masuk jurusan Teknik, tetapi belum menemukan bidang yang sesuai? Tidak perlu bingung, Universitas Bina Sarana Informatika (BSI) dalam keterangan tertulisnya kepada Kompas.com, Rabu (22/9/2021), memberikan lima rekomendasi jurusan kuliah di bidang Teknik yang cocok bagi calon mahasiswi yang dirangkum dari berbagai sumber.
1. Teknik Biomedik
Bagi yang belum tahu, jurusan Teknik Biomedik merupakan salah satu bidang yang paling diminati mahasiswi. Tidak jauh dari dunia medis, pada jurusan ini mahasiswi akan dibekali ilmu tentang sains, kesehatan, dan teknologi kedokteran. Fokus keilmuan tersebut menjadi salah satu daya tarik Teknik Biomedik bagi calon mahasiswi. Terlebih, prospek kerja di bidang kesehatan dan teknologi cukup besar peluangnya.
Dengan mengambil jurusan Teknik Biomedik, mahasiswi bisa berkarier di laboratorium kesehatan, instansi pemerintahan, perusahaan farmasi, lembaga penelitian hingga pengembang perangkat lunak untuk kesehatan.
Adapun rekomendasi Perguruan Tinggi Negeri (PTN) di Indonesia dengan jurusan Teknik Biomedik di antaranya Universitas Gadjah Mada (UGM), Universitas Airlangga (Unair), Universitas Indonesia (UI), Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS), dan Institut Teknologi Bandung (ITB). Sementara itu, untuk Perguruan Tinggi Swasta (PTS) antara lain Institut Teknologi Telkom (ITT) dan Universitas Yarsi.
2. Teknik Kimia
Teknik Kimia merupakan jurusan kedua yang paling diminati mahasiswi di fakultas teknik. Selain prospek kerja yang menjanjikan, jurusan ini akan dapat membawa mahasiswi berkarier di bidang industri pangan, barang konsumsi, hingga kosmetik. Tak hanya itu, mahasiswi nantinya juga bisa menggeluti pekerjaan di bidang industri petrokimia maupun minyak dan gas.
Bagi calon mahasiswi yang tertarik masuk jurusan Teknik Kimia dapat memilih salah satu dari daftar PTN terbaik, mulai dari ITB, UGM, UI, ITS dan Universitas Diponegoro (Undip). Apabila ingin memasuki jurusan Teknik Kimia di PTS, maka dapat memilih perguruan tinggi seperti Institut Teknologi Nasional (ITN), Universitas Katolik Parahyangan (Unpar), dan Universitas Pertamina.
Teknik Industri merupakan salah satu jurusan paling populer di kalangan calon mahasiswi. Selain prospek kerja, jurusan ini memiliki jenjang karier yang cukup luas. Adapun cakupan karier Teknik Industri di antaranya pada bidang manufaktur, pengolahan data, sistem informasi, keuangan, pemasaran, manajemen, dan konsultan sumber daya manusia (SDM). Untuk diketahui, Teknik Industri memiliki tiga bidang keahlian, yaitu sistem manufaktur, manajemen industri, sistem industri, dan tekno ekonomi.
Dengan banyak pilihan bidang keahlian, calon mahasiswi dapat masuk jurusan Teknik Industri di PTN UI, UGM, ITB, Universitas Brawijaya (Unbraw), dan Undip. Calon mahasiswi juga dapat menemukan jurusan Teknik Industri di PTS terkenal, seperti Universitas Bina Sarana Informatika (BSI), Universitas Pancasila (UP), dan ITN.
4. Teknik Sipil
Teknik Sipil mungkin sudah tidak asing bagi calon mahasiswa yang ingin berkarier di bidang konstruksi. Meski demikian, jurusan ini tidak menutup peluang karier bagi calon mahasiswi. Untuk diketahui, prospek kerja Teknik Sipil di Indonesia tergolong tinggi. Sebab, Indonesia masih masuk kategori negara berkembang dan tengah gencar melakukan pembangunan infrastruktur. Bagi calon mahasiswa yang ingin masuk jurusan Teknik Sipil akan mendapat peluang karier di bagian perencanaan dan pengembangan real estate, konsultan properti, sales perusahaan konstruksi, surveyor tanah, hingga kontraktor.
Adapun PTN yang menyediakan jurusan Teknik Industri di antaranya ITB, UI, UGM, ITS, dan Unbraw. Selain PTN, calon mahasiswa baru juga dapat mendaftar jurusan Teknik Sipil di PTS populer, seperti Universitas Universitas Bina Nusantara (Binus), Institut Teknologi PLN (ITPLN), dan UP.
5. Teknik Elektro
Jurusan Teknik terakhir yang cocok bagi calon mahasiswi adalah Teknik Elektro. Sebagai jurusan Teknik paling tua, Teknik Elektro fokus pada bidang ilmu yang mempelajari listrik beserta aplikasinya dalam kehidupan sehari-hari. Dengan bidang kelistrikan, calon mahasiswi Teknik Elektro akan diajarkan lebih dalam pengetahuan seputar konsep, perancangan, pengembangan, serta produk perangkat listrik dan elektronik. Untuk prospek kerja, lulusan Teknik Elektro dapat berkarier sebagai product manager, bagian perancangan produk otomotif, perancang dan teknisi mesin, teknisi robot, dan teknisi listrik.
Apabila calon mahasiswi berminat masuk jurusan tersebut, PTN seperti ITB, UI, UGM, ITS, dan Unbraw bisa menjadi pilihan yang tepat. Namun, apabila ingin masuk Teknik Elektro di PTS, calon mahasiswi bisa mendaftarkan diri di kampus terkenal seperti UP, Universitas BSI, ITT, dan ITN.
Sumber: www.kompas.com
Keinsinyuran
Dipublikasikan oleh Muhammad Reynaldo Saputra pada 17 Februari 2025
KOMPAS.com - Salah satu jurusan saintek yang diminati calon mahasiswa adalah jurusan teknik. Hampir di semua kampus di Indonesia, memiliki jurusan teknik. Mulai teknik industri, teknik informatika, teknik mesin, teknik elektro dan jurusan teknik lainnya. Dari sekian kampus yang ada, penting untuk mengetahui kampus dengan jurusan teknik terbaik di Indonesia.
Ada daftar peringkat jurusan teknik terbaik yang dirilis oleh salah satu lembaga pemeringkatan The World University Rankings (THE WUR).
Melalui skema World University Rankings 2022 by subject: Engineering, THE WUR merilis daftar kampus yang memiliki jurusan-jurusan teknik terbaik.
Universitas yang memiliki jurusan teknik terbaik di dunia adalah Harvard University, Amerika Serikat. Sedangkan National University of Singapore berhasil meraih peringkat pertama dalam skala terbaik Asia dan Asia Tenggara.
Pada pemeringkatan jurusan teknik terbaik, THE WUR menggunakan jurusan teknik antara lain general engineering, teknik listrik dan teknik elektro, teknik mesin dan teknik kedirgantaraan, teknik sipil dan teknik kimia
THE WUR memakai lima indikator dalam menentukan peringkat universitas terbaik yaitu: Citations, industry income, international outlook, research, dan teaching.
Berikut ini daftar lengkap universitas dengan jurusan teknik terbaik di Indonesia:
1. Institut Teknologi Bandung (ITB)
Ranking dunia: 601-800
Citations: 29,0
Industry income: 95,0
International outlook: 29,3
Research: 21,4
Teaching: 20,1
Total nilai keseluruhan: 23,7 - 29,8 2
2. Universitas Indonesia (UI)
Ranking dunia: 601-800
Citations: 13,0
Industry income: 81,6
International outlook: 50,8
Research: 16,8 Teaching: 29,1
Total nilai keseluruhan: 23,7 - 29,8 3.
3. Universitas Gadjah Mada (UGM)
Ranking dunia: 801 - 1000
Citations: 15,8
Industry income: 67,0
International outlook: 29,6
Research: 13,9
Teaching: 16,3
Total nilai keseluruhan: 17,1 - 23,6
4. Universitas Sebelas Maret (UNS)
Ranking dunia: 801 - 1000
Citations: 37,0
Industry income: 34,5
International outlook: 38,7
Research: 8,1
Teaching: 12,5
Total nilai keseluruhan: 17,1 - 23,6
5. Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS)
Ranking dunia: 801 - 1000
Citations: 13,5
Industry income: 57,1
International outlook: 38,1
Research: 12,3
Teaching: 17,0
Total nilai keseluruhan: 17,1 - 23,6
6. Telkom University
Ranking dunia: 801 - 1000
Citations: 37,5
Industry income: 33,1
International outlook: 19,2
Research: 6,9 Teaching: 11,1
Total nilai keseluruhan: 17,1 - 23,6
7. Binus University
Ranking dunia: 1001+
Citations: 7,3
Industry income: 33,3
International outlook: 24,7
Research: 9,4
Teaching: 11,6
Total nilai keseluruhan: 8,8 - 17,0
8. Universitas Brawijaya (UB)
Ranking dunia: 1001+
Citations: 2,8
Industry income: 35,2
International outlook: 23,3
Research: 6,1
Teaching: 12,4
Total nilai keseluruhan: 8,8 - 17,0
9. Universitas Diponegoro
Ranking dunia: 1001+
Citations: 7,5
Industry income: 35,0
International outlook: 24,9
Research: 6,5
Teaching: 13,9
Total nilai keseluruhan: 8,8 - 17,0
10. Universitas Padjadjaran
Ranking dunia: 1001+
Citations: 11,6
Industry income: 36,0
International outlook: 30,0
Research: 8,3
Teaching: 19,0
Total nilai keseluruhan: 8,8 - 17,0
Sumber: www.kompas.com
Keinsinyuran
Dipublikasikan oleh Admin pada 13 Februari 2025
Pendahuluan
Dalam beberapa tahun terakhir, perhatian terhadap peran dan penerapan kode etik insinyur di Indonesia semakin meningkat, terutama dalam bidang teknik sipil dan lingkungan. Peran kode etik tidak hanya sebagai panduan moral, tetapi juga mendukung keberhasilan proyek yang berfokus pada keselamatan, efisiensi, dan keberlanjutan lingkungan. Sebagai profesi yang memiliki dampak langsung pada masyarakat, insinyur bertanggung jawab untuk menegakkan standar etika guna menciptakan hasil kerja berkualitas tinggi yang aman dan berintegritas.
Kode Etik Insinyur: Pilar Utama Profesionalisme
Kode etik insinyur di Indonesia dikenal sebagai "Catur Karsa Sapta Dharma", yang mencakup empat prinsip utama dan tujuh pedoman perilaku. Kode ini mencerminkan tanggung jawab insinyur terhadap masyarakat, lingkungan, dan klien. Profesionalisme menjadi kunci yang tidak hanya mencakup keahlian teknis tetapi juga integritas dan tanggung jawab dalam pengambilan keputusan.
Penerapan Kode Etik: Studi Kasus
Proyek Pembangunan: Implementasi kode etik dalam pembangunan infrastruktur memastikan penggunaan material berkualitas, desain yang aman, dan metode kerja yang sesuai standar. Contoh keberhasilan penerapan kode etik terlihat pada pembangunan stadion olahraga, di mana aspek K3 (Keselamatan dan Kesehatan Kerja) menjadi prioritas utama.
Operasional dan Pemeliharaan: Proyek seperti Bendungan Jatibarang menunjukkan pentingnya kode etik dalam operasi yang melibatkan pengawasan ketat terhadap struktur bendungan untuk menghindari potensi risiko. Aspek seperti tanggung jawab, transparansi, dan kompetensi sangat ditekankan untuk memastikan keamanan masyarakat sekitar.
Pengembangan Program Unggulan Daerah: Dalam konteks pengembangan produk unggulan daerah, kode etik membantu memastikan bahwa hasil yang dihasilkan tidak hanya berkualitas secara teknis tetapi juga bertanggung jawab terhadap lingkungan dan sosial. Insinyur dituntut untuk transparan, berintegritas, dan bekerja sesuai dengan kebutuhan lokal.
Faktor Pendukung Implementasi Kode Etik
Penerapan kode etik dipengaruhi oleh berbagai faktor internal dan eksternal. Faktor internal meliputi keterampilan teknis, kompetensi interpersonal, dan motivasi. Sementara faktor eksternal mencakup budaya organisasi, gaya kepemimpinan, lingkungan kerja, dan sistem kompensasi. Disiplin dan komunikasi yang baik juga memainkan peran penting dalam mendorong keberhasilan implementasi kode etik.
Pendidikan dan Sertifikasi: Pilar Pembentukan Insinyur Etis
Sertifikasi insinyur profesional di Indonesia menjadi instrumen penting untuk memastikan kompetensi dan integritas insinyur. Program pendidikan yang mengintegrasikan etika ke dalam kurikulum, seperti diskusi kasus, proyek capstone, dan pelatihan aktif, membantu membangun dasar etis bagi insinyur muda. Namun, masih diperlukan perbaikan dalam sistem sertifikasi untuk menyelaraskan dengan praktik terbaik internasional.
Kesimpulan
Penerapan kode etik insinyur merupakan komponen esensial untuk meningkatkan efisiensi dan keselamatan kerja dalam proyek teknik sipil dan lingkungan. Dengan fokus pada profesionalisme dan norma etika, insinyur dapat memberikan kontribusi signifikan terhadap keberlanjutan dan kesejahteraan masyarakat. Untuk itu, pendidikan dan pengembangan profesional harus terus ditingkatkan agar kode etik dapat diterapkan secara optimal.
Sumber:
Handika, R. A., Istikhoratun, T., & Buchori, L. (2024). Kajian Peranan dan Penerapan Kode Etik Profesi Keinsinyuran dalam Praktik Pekerjaan Bidang Sipil dan Lingkungan di Indonesia untuk Meningkatkan Efisiensi dan Perlindungan Keselamatan Kerja. Jurnal Profesi Insinyur Indonesia, 2(3), 201-211.
Keinsinyuran
Dipublikasikan oleh Wafa Nailul Izza pada 11 Februari 2025
Manajemen fasilitas (FM) adalah disiplin manajemen profesional yang berfokus pada pengiriman logistik yang efisien dan efektif serta layanan dukungan lainnya yang terkait dengan properti dan bangunan. Ini mencakup berbagai disiplin ilmu untuk memastikan fungsionalitas, kenyamanan, keamanan, dan efisiensi lingkungan binaan dengan mengintegrasikan orang, tempat, proses, dan teknologi, sebagaimana didefinisikan oleh Organisasi Internasional untuk Standardisasi (ISO). Profesi ini disertifikasi melalui organisasi anggota Global Facility Management Association (Global FM).
Sejarah
Istilah "manajemen fasilitas" diciptakan pada tahun 1960-an oleh alumnus IBM dan pendiri Electronic Data Systems, Ross Perot, yang mengacu pada manajemen jaringan sistem TI, dan segera diperluas untuk mencakup semua elemen manajemen ruang komersial.
Manajemen fasilitas sebagai bagian integral dari proses perencanaan organisasi strategis diwakili dalam konferensi tahun 1979 yang disponsori oleh Herman Miller. Setelah pertemuan tersebut, produsen mebel tersebut membuka Facility Management Institute (FMI), dengan kantor pusatnya di Ann Arbor, Michigan.
Asosiasi Manajemen Fasilitas Nasional (NFMA) dibentuk pada tahun 1980, memisahkan keseluruhan profesi dari satu perusahaan. Pada tahun 1982, NFMA diperluas untuk membentuk Asosiasi Manajemen Fasilitas Internasional (IFMA).
Pada tahun 1986, organisasi FM profesional pertama diluncurkan di Inggris, sebagai Asosiasi Manajer Fasilitas (Association of Facility Managers/AFM).
Definisi dan ruang lingkup
FM profesional sebagai fungsi bisnis interdisipliner memiliki tujuan untuk mengoordinasikan permintaan dan penawaran fasilitas dan layanan dalam organisasi publik dan swasta. Istilah "fasilitas" (pl. fasilitas) berarti sesuatu yang dibangun, dipasang atau didirikan untuk melayani suatu tujuan, International Facility Management Association (IFMA), 1998 yang, secara umum, adalah setiap "aset berwujud yang mendukung suatu organisasi". Contohnya meliputi: properti real estat, bangunan, infrastruktur teknis, HVAC, penerangan, transportasi, layanan TI, perabot, kustodian, pemeliharaan halaman, serta peralatan dan peralatan khusus pengguna lainnya.
Pada bulan April 2017, Organisasi Internasional untuk Standardisasi menerbitkan standar ISO 41011: 2017 untuk manajemen fasilitas, mendefinisikannya sebagai "fungsi organisasi yang mengintegrasikan orang, tempat, dan proses dalam lingkungan binaan dengan tujuan meningkatkan kualitas hidup manusia dan produktivitas bisnis inti." Definisi ISO secara resmi diadopsi oleh BIFM pada bulan Agustus 2017.
Standar sistem manajemen untuk manajemen fasilitas juga telah dikembangkan oleh ISO dan diterbitkan sebagai ISO 41001:2018.
Ruang Lingkup
Manajemen fasilitas dibagi menjadi dua area:
ruang dan infrastruktur, seperti perencanaan, desain, tempat kerja, konstruksi, sewa, hunian, pemeliharaan, dan perabotan
orang dan organisasi, seperti katering, kebersihan, TIK, SDM, akuntansi, pemasaran, dan perhotelan.
Dua area operasinya yang luas biasanya disebut sebagai "FM keras" dan "FM lunak." Yang pertama mengacu pada lingkungan fisik yang dibangun dengan fokus pada ruang kerja dan infrastruktur bangunan. Yang kedua mencakup orang-orang dan organisasi dan terkait dengan psikologi kerja dan fisiologi kerja.
Menurut IFMA: "FM adalah praktik mengkoordinasikan tempat kerja fisik dengan orang-orang dan pekerjaan organisasi. Hal ini mengintegrasikan prinsip-prinsip administrasi bisnis, arsitektur, dan ilmu perilaku dan teknik." Dalam analisis tugas pekerjaan global tahun 2017, IFMA mengidentifikasi sebelas kompetensi manajemen fasilitas sebagai:
Institute of Workplace and Facilities Management, yang sebelumnya bernama British Institute of Facilities Management, mengadopsi definisi Eropa dan melalui kerangka kualifikasi yang terakreditasi menawarkan kurikulum jenjang karier mulai dari tingkat lulusan sekolah hingga tingkat gelar master yang selaras dengan kerangka Kualifikasi Eropa.
FM juga dapat mencakup kegiatan selain layanan bisnis: ini disebut sebagai fungsi non-inti dan bervariasi dari satu sektor bisnis ke sektor bisnis lainnya. FM juga tunduk pada inovasi dan pengembangan yang berkelanjutan, di bawah tekanan untuk mengurangi biaya dan menambah nilai pada bisnis inti organisasi klien sektor publik atau swasta.
Akademisi yang terakreditasi
Manajemen fasilitas didukung dengan pendidikan, pelatihan, dan kualifikasi profesional yang sering kali dikoordinasikan oleh lembaga, universitas, dan asosiasi FM. Program gelar tersedia di tingkat sarjana dan pasca sarjana. Manajemen Fasilitas telah menjadi disiplin akademis yang diakui sejak tahun 1990-an. Pekerjaan penelitian FM awal di Eropa dimulai di universitas-universitas di Inggris, Belanda, dan negara-negara Nordik, di mana akademi mendanai pusat-pusat penelitian dan mulai mendirikan program-program di tingkat Sarjana, Magister, dan PhD.
Pusat penelitian FM Eropa awal meliputi Centre for Facilities Management (CFM), yang didirikan di Glasgow pada tahun 1990; Centre for People and Buildings di Delft University of Technology; dan Metamorphose di Norwegian University of Science and Technology.[rujukan dibutuhkan] Fakultas Arsitektur Universitas Moratuwa di Sri Lanka telah menawarkan gelar BSc. di bidang Manajemen Fasilitas sejak tahun 2006.
Pada tahun 2018, 50 universitas dan lembaga penelitian diwakili dalam EUROFM. Asosiasi Manajemen Fasilitas Jerman (GEFMA) telah mensertifikasi 16 program studi dan kursus FM di universitas dan universitas ilmu terapan di Jerman.
Pada tahun 2021, IFMA mengakreditasi program gelar universitas di Amerika Serikat, Sri Lanka, Korea Selatan, Singapura, Jerman, Swedia, Hong Kong, Irlandia, dan Belanda.
Peran manajer fasilitas
Manajer fasilitas (FM) beroperasi di seluruh fungsi bisnis. Prioritas utama seorang FM adalah menjaga agar orang-orang tetap hidup dan aman. Manajer fasilitas harus beroperasi di dua tingkat:
Secara strategis dan taktis: membantu klien, pelanggan, dan pengguna akhir memahami dampak potensial dari keputusan mereka terhadap penyediaan ruang, layanan, biaya, dan risiko bisnis.
Secara operasional: memastikan lingkungan perusahaan dan hemat biaya agar penghuni dapat berfungsi.
EHS: lingkungan, kesehatan dan keselamatan
Departemen FM dalam sebuah organisasi diharuskan untuk mengidentifikasi, menganalisis, mengevaluasi, mengendalikan, dan mengelola banyak masalah yang berhubungan dengan lingkungan dan keselamatan. Kegagalan dalam melakukan hal tersebut dapat menyebabkan kondisi yang tidak sehat yang menyebabkan karyawan jatuh sakit, cedera, kehilangan bisnis, tuntutan hukum, dan klaim asuransi. Kepercayaan pelanggan dan investor terhadap bisnis juga dapat terpengaruh oleh publisitas yang merugikan akibat kelalaian keselamatan.
Keselamatan kebakaran
Ancaman kebakaran merupakan salah satu risiko tertinggi yang dapat menyebabkan hilangnya nyawa, dan berpotensi merusak properti atau menutup bisnis. Departemen manajemen fasilitas akan melakukan pemeliharaan, inspeksi, dan pengujian untuk semua peralatan dan sistem keselamatan kebakaran fasilitas, menyimpan catatan dan sertifikat kepatuhan.
Keamanan
Perlindungan karyawan dan bisnis sering kali berada di bawah kendali departemen manajemen fasilitas, terutama pemeliharaan perangkat keras keamanan. Penjagaan yang dilakukan oleh staf mungkin berada di bawah kendali departemen terpisah.
Pemeliharaan, pengujian dan inspeksi
Jadwal pemeliharaan, pengujian, dan inspeksi diperlukan untuk memastikan bahwa fasilitas beroperasi dengan aman dan efisien sesuai dengan kewajiban hukum, untuk memaksimalkan masa pakai peralatan, dan untuk mengurangi risiko kegagalan. Pekerjaan ini direncanakan, sering kali menggunakan sistem manajemen fasilitas berbantuan komputer (CAFM). Pemeliharaan gedung mencakup semua pekerjaan pencegahan, perbaikan, dan peningkatan yang diperlukan untuk pemeliharaan dan peningkatan gedung dan komponennya. Pekerjaan ini dapat mencakup disiplin ilmu seperti pengecatan dan dekorasi, pertukangan, pipa ledeng, kaca, plesteran, dan ubin.
Bangunan dapat dirancang dengan tujuan untuk meminimalkan kebutuhan perawatannya.
Pembersihan
Operasi pembersihan sering kali dilakukan di luar jam kerja, tetapi penyediaan dapat dilakukan selama masa pendudukan untuk membersihkan toilet, mengisi ulang bahan habis pakai (seperti tisu toilet, sabun) ditambah pemungutan sampah dan respons reaktif dijadwalkan sebagai serangkaian tugas berkala (harian, mingguan, dan bulanan).
Operasional
Departemen manajemen fasilitas memiliki tanggung jawab untuk menjalankan gedung sehari-hari; tugas-tugas ini dapat dialihdayakan atau dilakukan oleh staf yang dipekerjakan secara langsung. Ini adalah masalah kebijakan, tetapi karena kesegeraan respon yang diperlukan dalam banyak kegiatan yang terlibat, manajer fasilitas sering kali memerlukan laporan harian atau prosedur eskalasi.
Beberapa masalah memerlukan lebih dari sekedar pemeliharaan berkala, misalnya, masalah yang dapat menghentikan atau menghambat produktivitas bisnis atau yang memiliki implikasi keselamatan. Banyak dari masalah ini dikelola oleh "meja bantuan" manajemen fasilitas yang dapat dihubungi oleh staf melalui telepon atau email. Tanggapan terhadap panggilan help desk diprioritaskan tetapi mungkin sesederhana seperti terlalu panas atau terlalu dingin, lampu tidak berfungsi, mesin fotokopi macet, tumpahan kopi, atau masalah mesin penjual otomatis.
Meja bantuan dapat digunakan untuk memesan ruang pertemuan, tempat parkir mobil, dan banyak layanan lainnya, namun hal ini sering kali tergantung pada bagaimana departemen fasilitas diatur. Fasilitas dapat dibagi menjadi dua bagian, yang sering disebut sebagai layanan "lunak" seperti resepsionis dan ruang pos, dan layanan "keras", seperti layanan mekanik, kebakaran, dan listrik. Karena perubahan iklim, penyedia layanan FM semakin berfokus pada pertimbangan kepatuhan lingkungan, sosial, dan tata kelola.
Perencanaan kesinambungan bisnis
Semua organisasi harus memiliki rencana keberlanjutan sehingga jika terjadi kebakaran atau kegagalan besar, bisnis dapat pulih dengan cepat. Dalam organisasi besar, mungkin saja staf pindah ke lokasi lain yang telah disiapkan untuk mencontoh operasi yang ada. Departemen manajemen fasilitas akan menjadi salah satu pemain kunci jika diperlukan untuk memindahkan bisnis ke lokasi pemulihan.
Alokasi dan perubahan ruang
Di banyak organisasi, tata letak kantor sering mengalami perubahan. Proses ini disebut sebagai churn, dan persentase staf yang berpindah dalam satu tahun dikenal sebagai "churn rate". Perpindahan ini biasanya direncanakan oleh departemen manajemen fasilitas dengan menggunakan sistem desain berbantuan komputer (CAD). Selain memenuhi kebutuhan bisnis, kepatuhan terhadap persyaratan hukum yang terkait dengan tata letak kantor meliputi:
Hari Manajemen Fasilitas Dunia
Sejak 2009, Global FM telah mensponsori Hari Manajemen Fasilitas Dunia tahunan, "Hari FM Dunia." "Tema untuk Hari FM Dunia 2022 (22 Mei 2022) adalah 'memimpin masa depan yang berkelanjutan'; tujuan hari itu adalah 'untuk mengenali dan merayakan pekerjaan penting yang dikontribusikan oleh para manajer tempat kerja dan fasilitas serta industri yang lebih luas terhadap bisnis di seluruh dunia'."
Disadur dari: en.wikipedia.org
Keinsinyuran
Dipublikasikan oleh Wafa Nailul Izza pada 11 Februari 2025
JAKARTA, KOMPAS.com - Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) Basuki Hadimuljono mengharapkan dukungan dan kontribusi Persatuan Insinyur Indonesia (PII) dalam pelaksanaan program-program pembangunan yang akan dilakukan oleh Kementerian PUPR ke depan.
Di antaranya dukungan infrastruktur untuk persiapan Presidensi Indonesia dalam KTT G20 Bali, penataan kawasan Mandalika, dan pembangunan Ibu Kota Negara (IKN) Nusantara.
Hal tersebut disampaikan pada acara Pelantikan dan Rapat Perdana Pengurus Pusat PII Masa Bakti 2021-2024, di Kantor Kementerian PUPR, Jakarta, Rabu (26/1/2022).
"Kami mengapresiasi program Engineering 20 yang telah disiapkan PII untuk menyukseskan G20 di Bali. Selain itu, kami juga mengharapkan kontribusi PII dalam pembangunan IKN yang ditargetkan menjadi future city of Indonesia. Kita ingin pembangunan IKN ini dapat mencerminkan kecerdasan pembangunan infrastruktur Indonesia ke depan, sehingga pembangunan IKN ini harus dilakukan dengan kualitas yang terbaik menggunakan inovasi teknologi yang mutakhir," ujarnya melalui siaran pers, Rabu (26/1/2022).
Seiring dengan pembangunan infrastruktur di Indonesia, kualitas para insinyur Indonesia akan menentukan kualitas infrastruktur yang dihasilkan.
Untuk itu peran dan kompetensi para insinyur diharapkan dapat terus ditingkatkan terutama pada segi perencanaan dan pengawasan.
"Untuk selanjutnya kita ingin meningkatkan kompetensi para insinyur untuk menjamin kualitas hasil pembangunan infrastruktur, terutama para perencana dan pengawas karena mereka memiliki peran yang kuat dalam menentukan kualitas pekerjaan," katanya.
Lebih lanjut kata Basuki, dalam upaya mempercepat pembangunan infrastruktur Indonesia, diperlukan dukungan inovasi teknologi dan peningkatan jumlah serta kualitas insinyur profesional.
Ia berharap, kepengurusan PII yang baru ini mampu mengembangkan suatu sistem untuk meningkatkan kualitas SDM di bidang perencanaan, pelaksanaan, dan pengawasan pekerjaan serta mendorong inovasi teknologi bidang infrastruktur.
Ketua Umum PII Danis Hidayat Sumadilaga mengatakan, PII mempunyai dua tugas utama, mengembangkan kompetensi para anggota agar menciptakan para insinyur yang profesional serta memberikan kontribusi pemikiran atau ide yang bisa dikembangkan untuk mendukung pemerintah dalam memajukan bangsa dan negara.
Danis berharap dengan melalui program-program tersebut dan disertai dukungan dari Pemerintah, khususnya Kementerian PUPR, PII dapat berkembang sebagai partner pemerintah dalam mengembangkan pembangunan di Indonesia.
"Kami berfokus pada bagaimana kami dapat meningkatkan kualitas pendidikan sarjana teknik dan akreditasi program sarjana teknik, meningkatkan para sarjana teknik menjadi insinyur, mendukung upaya peningkatan kuantitas dan kualitas profesi insinyur melalui sertifikasi, mendukung registrasi para insinyur dalam rangka melaksanakan praktik keinsinyuran, serta secara internasional mengembangkan mutual recognition insinyur Indonesia," jelasnya.
Sumber: money.kompas.com
Keinsinyuran
Dipublikasikan oleh Wafa Nailul Izza pada 11 Februari 2025
Jakarta (ANTARA) - Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto menyampaikan profesor maupun insinyur dituntut memiliki daya saing dan tingkat adaptasi tinggi serta adaptif terhadap perkembangan teknologi.
“Di era industri 4.0 saat ini, seorang insinyur dituntut memiliki daya saing dan tingkat adaptasi yang tinggi untuk dapat bersaing secara global serta dapat mengejar dan menyesuaikan diri terhadap perkembangan teknologi yang semakin cepat,” kata Menko Airlangga dalam keterangan yang diterima di Jakarta, Kamis.
Hal tersebut dikarenakan sektor industri merupakan salah satu sektor yang mencatatkan pertumbuhan yang terus membaik pada masa pandemi dan terus tumbuh 6,58 persen (yoy) sejak Q2-2021. Kemudian dilanjutkan pada Q3-2021 sebesar 3,68 persen (yoy).
“Momentum perbaikan dari sektor industri tentunya juga menjadi hal yang positif bagi para pelaku industri termasuk di dalamnya para insinyur dari bidang ilmu teknik industri,” ujarnya.
Ke depan, sektor industri diperkirakan masih akan dapat meneruskan tren pertumbuhan positifnya dan menjadi penopang pertumbuhan ekonomi Indonesia. Optimisme pertumbuhan positif pada sektor industri ini dicerminkan oleh berbagai leading indicator yang terus berada pada area yang positif. PMI Manufaktur kembali berada di wilayah ekspansif dengan mencatatkan angka 53,5 pada Desember 2021.
Dalam kaitannya dengan perkembangan dunia industri, profesi Insinyur termasuk bidang teknik industri, dikenal sebagai problem solver yang mampu memberikan solusi praktis dan menyelesaikan berbagai masalah dengan keluasan ilmu yang dimiliki sehingga profesi ini bisa menjadi salah satu penggerak utama pertumbuhan ekonomi. Untuk itu, diharapkan teknik industri perlu melakukan transformasi dari manajemen shop floor ke modern digital engineering yang dikenal sebagai Industry 4.0.
Jenis-jenis teknologi yang perlu dipelajari secara terus menerus dan dikuasai oleh para Insinyur Teknik Industri agar mampu terus bersaing di era Industri 4.0 ini diantaranya seperti Internet of Things (IoT), Big Data, Augmented Reality, Kecerdasan Buatan, Integrated System, Cloud Computing, dan Additive Manufacturing.
Lebih lanjut Airlangga menyampaikan bahwa menghadapi era revolusi industri 4.0, pemerintah telah meluncurkan Peta Jalan Making Indonesia 4.0. Pada peta jalan tersebut, terdapat 5 subsektor industri yang diutamakan pada Industri 4.0, diantaranya yakni industri makanan dan minuman, tekstil, otomotif, elektronik, serta industri kimia.
“Ke depan, kebutuhan insinyur-insinyur yang berkualitas tinggi akan muncul dari 5 subsektor industri tersebut dan hal ini haruslah dapat dipenuhi oleh Badan Kejuruan Teknik Industri,” tuturnya.
Menurutnya, Presidensi G20 Indonesia bisa menjadi tempat para insinyur untuk turut berkontribusi dalam penciptaan berbagai lighthouse projects sesuai tiga visi presidensi kali ini, yaitu di bidang arsitektur kesehatan, transformasi ekonomi digital, dan transisi energi berkelanjutan.
“Di samping memiliki kemampuan teknikal dengan kualitas yang baik, para Insinyur Teknik Industri juga haruslah memiliki kemampuan manajerial dan komunikasi yang baik agar terus dapat memberikan dampak yang besar bagi masyarakat,” kata Airlangga.
Sumber: www.antaranews.com