Green Supply Chain Management

Struktur Manajemen Rantai Pasok Hijau untuk Keberlanjutan Usaha Kecil dan Menengah: Analisis Kolaborasi Lingkungan dan Inovasi Hijau di Korea

Dipublikasikan oleh Dewi Sulistiowati pada 20 Februari 2025


Pendahuluan

Artikel "Structure of Green Supply Chain Management for Sustainability of Small and Medium Enterprises" oleh Donghyuk Jo dan Chulhwan Kwon, yang diterbitkan di jurnal Sustainability pada tahun 2022, membahas tentang kebutuhan mendesak bagi usaha kecil dan menengah (UKM) berbasis manufaktur untuk menerapkan green supply chain management (GSCM) secara efisien. Artikel ini bertujuan untuk mengidentifikasi faktor-faktor yang mempengaruhi kinerja GSCM UKM Korea dengan memeriksa hubungan struktural antara kolaborasi lingkungan, kapasitas inovasi hijau, dan kinerja.

Latar Belakang dan Motivasi

UKM berbasis manufaktur saat ini menghadapi peningkatan tekanan untuk mengatasi hambatan lingkungan di pasar yang semakin kompetitif dan meningkatkan kinerja keuangan. Artikel ini menyoroti bahwa implementasi GSCM yang efisien sangat penting bagi UKM untuk mencapai keberlanjutan. Sementara peraturan lingkungan dan permintaan pemangku kepentingan semakin meningkat, banyak UKM kesulitan untuk memenuhi tuntutan ini sendirian. Kolaborasi lingkungan melalui pembentukan rantai pasok hijau menjadi solusi yang efektif.

Tujuan Penelitian

Tujuan utama dari penelitian ini adalah:

  1. Menganalisis pengaruh kolaborasi lingkungan terhadap kapasitas inovasi hijau pada UKM manufaktur Korea.
  2. Menganalisis pengaruh kapasitas inovasi hijau terhadap kinerja keuangan melalui kinerja lingkungan.
  3. Membangun dasar teoritis untuk studi sistematis tentang mekanisme struktural rantai pasok hijau.
  4. Menyarankan arah strategis untuk implementasi GSCM yang sukses pada UKM berbasis manufaktur.

Metodologi Penelitian

Penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif untuk menganalisis hubungan struktural antara variabel-variabel yang diteliti. Data dikumpulkan dari UKM manufaktur di Korea. Metode analisis yang digunakan mencakup analisis regresi dan structural equation modeling (SEM) untuk menguji hipotesis penelitian.

Kerangka Teoretis

Artikel ini membahas konsep-konsep kunci berikut:

  • Green Supply Chain Management (GSCM): Strategi manajemen yang mempertimbangkan dampak seluruh rantai pasok terhadap perlindungan lingkungan dan pembangunan ekonomi.
  • Kolaborasi Lingkungan: Implementasi praktik manajemen lingkungan dalam perusahaan manufaktur, termasuk kolaborasi internal dan eksternal dengan mitra rantai pasok.
  • Kapasitas Inovasi Hijau: Kemampuan perusahaan untuk mengembangkan ide, barang, jasa, proses, atau manajemen baru yang dapat mengatasi masalah lingkungan.
  • Kinerja Lingkungan: Hasil yang dicapai perusahaan dalam mengurangi dampak negatif terhadap lingkungan.
  • Kinerja Keuangan: Hasil yang dicapai perusahaan dalam hal profitabilitas dan pertumbuhan keuangan.
  • ESG (Environmental, Social, and Governance): Data yang berkaitan dengan perhatian perusahaan terhadap isu lingkungan, sosial, dan tata kelola perusahaan.

Hasil dan Diskusi

Temuan Utama

Temuan utama dari penelitian ini adalah:

  1. Kolaborasi lingkungan memiliki pengaruh positif yang signifikan terhadap kapasitas inovasi hijau pada UKM manufaktur Korea.
  2. Kapasitas inovasi hijau memiliki pengaruh positif terhadap kinerja keuangan melalui kinerja lingkungan.

Statistik Penting

  • Perhatian perusahaan terhadap data ESG (Environmental, Social, and Governance) telah meningkat pesat.
  • Pasar keuangan telah menunjukkan keputusan investasi yang mempertimbangkan kriteria ESG.

Studi Kasus

Artikel ini tidak menyajikan studi kasus spesifik, tetapi merujuk pada pentingnya studi GSCM sebelumnya dalam mengidentifikasi pentingnya manajemen lingkungan bagi perusahaan.

Kesimpulan

Penelitian ini menyimpulkan bahwa kolaborasi lingkungan dalam rantai pasok hijau merupakan pendorong penting bagi kapasitas inovasi hijau pada UKM manufaktur Korea. Selain itu, kapasitas inovasi hijau memiliki efek positif pada kinerja keuangan melalui kinerja lingkungan. Hasil ini memberikan dasar teoritis untuk memahami mekanisme struktural rantai pasok hijau dan menyarankan arah strategis bagi UKM untuk menerapkan GSCM dengan sukses.

Implikasi Manajerial

Artikel ini menawarkan implikasi manajerial berikut:

  • UKM harus memprioritaskan kolaborasi lingkungan dalam rantai pasok mereka.
  • UKM harus berinvestasi dalam kapasitas inovasi hijau untuk meningkatkan kinerja lingkungan dan keuangan.
  • Implementasi GSCM harus dianggap sebagai bagian integral dari strategi bisnis yang lebih luas untuk mencapai keberlanjutan.

Penelitian Masa Depan

Penelitian masa depan dapat fokus pada:

  • Analisis lebih mendalam tentang faktor-faktor yang mempengaruhi kolaborasi lingkungan dan inovasi hijau pada UKM.
  • Studi tentang dampak GSCM pada aspek-aspek kinerja lainnya, seperti kinerja operasional dan sosial.
  • Perbandingan implementasi GSCM di berbagai jenis UKM dan industri.

Daftar Pustaka

  • Jo, D.; Kwon, C. Structure of Green Supply Chain Management for Sustainability of Small and Medium Enterprises. Sustainability 2022, 14, 50.

Sumber Asli Artikel:

Jo, D.; Kwon, C. Structure of Green Supply Chain Management for Sustainability of Small and Medium Enterprises. Sustainability 2022, 14, 50.

Selengkapnya
Struktur Manajemen Rantai Pasok Hijau untuk Keberlanjutan Usaha Kecil dan Menengah: Analisis Kolaborasi Lingkungan dan Inovasi Hijau di Korea
« First Previous page 7 of 7