Akuntansi

Laporan Arus Kas (Cash Flow Statement)

Dipublikasikan oleh Nurul Aeni Azizah Sari pada 13 Juni 2024


Laporan arus kas (Inggris: cash flow statement atau statement of cash flows) adalah bagian dari laporan keuangan suatu perusahaan yang dihasilkan pada suatu periode akuntansi yang menunjukkan aliran masuk dan keluar uang (kas) perusahaan. Dalam arti sempit laporan arus kas artinya sebuah laporan keuangan yang menyajikan arus kas masuk dan kas keluar dari sebuah perusahaan. Laporan arus kas juga menyediakan informasi yang berguna tentang pola pinjaman perusahaan, pembayaran kembali, investasi oleh pemilik dan deviden. Laporan arus kas merupakan laporan yang wajib dibuat oleh perusahaan berdasarkan Standar Akuntansi Keuangan tahun 1994 (PSAK No.2).

Tujuan

Tujuan dari laporan arus kas ini adalah untuk memberikan informasi mengenai sumber, penggunaan, perubahan kas dan setara kas selama satu periode akuntansi. Informasi ini disajikan untuk pertanggungjawaban dan pengambilan keputusan di masa yang akan datang. Di samping itu, laporan arus kas juga menyajikan laporan historis. Informasi historis yang diberikan mengenai perubahan kas dan setara kas dari suatu perusahaan melalui laporan arus kas yang mengklasifikasikan kas berdasarkan aktivitas operasional, akitivitas pendanaan dan aktivitas investasi selama satu periode akuntansi.

Menurut PSAK No.2 , Kas terdiri dari atas saldo kas, rekening giro, aset setara kas, dan investasi yang sangat mudah diuangkan tanpa mengalami risiko perubahan harga yang signifikan. Contohnya: cash on hand and banktreasury billscommercial papermoney market fund, dan lainnya. Sedangkan, setara kas adalah aktiva yang dimiliki untuk memenuhi komitmen kas jangka pendek bukan untuk dimaksudkan ke dalam investasi atau tujuan lain.

Laporan arus kas disusun untuk menunjukkan perubahan kas selama satu periode dan memberikan penjelasan tentang alasan perubahan tersebut dengan menunjukkan dari mana sumber penerimaan kas dan untuk apa penggunaannya. Laporan arus kas berguna sebagai dasar untuk menilai kemampuan perusahaan dalam menghasilkan kas dan yang setara dengan kas dan menilai kebutuhan perusahaan untuk menggunakan arus kas tersebut. Jadi, dengan demikian komponen utama laporan arus kas adalah sumber-sumber penerimaan kas dan penggunaan-penggunaan kas.

Ruang lingkup

Ruang lingkup dari laporan arus kas adalah suatu kegiatan menyusun laporan arus kas sesuai dengan kaidah dan persyaratan tertentu yang kemudian menyajikan laporan tersebut sebagai bagian tak terpisahkan dari laporan keuangan untuk setiap periode penyajian laporan keuangan. Ruang lingkup penyusunan laporan arus kas ini berlaku bagi seluruh satuan organisasi atau perusahaan yang disebutkan didalam peraturan perundang-undangan, termasuk di dalamnya organisasi dalam lingkungan pemerintah pusat maupun daerah. Namun, ada juga beberapa perusahaan negara atau daerah yang tidak wajib menyusun laporan arus kas, dimana perusahaan tersebut harus diatur tersendiri dalam standar akuntasi keuangan yang dikeluarkan oleh Ikatan Akuntan Indonesia.

Manfaat informasi arus kas

  • Informasi arus kas berguna sebagai indikator jumlah arus kas pada masa yang akan datang, serta berguna untuk menilai kecermatan atas taksiran arus kas yang telah dibuat sebelumnya.
  • Laporan arus kas juga menjadi alat pertanggung jawaban arus kas masuk dan arus kas keluar selama periode pelaporan.
  • Apabila dikaitkan dengan laporan keuangan lainnya, laporan arus kas memberikan informasi yang bermanfaat bagi pengguna laporan dalam mengevaluasi perubahan kekayaan bersih/ekuitas dana suatu entitas pelaporan dan struktur keuangan pemerintah (termasuk likuiditas dan solvabilitas).

Kegiatan laporan arus kas

Aktivitas operasi

Aktivitas operasi adalah aktivitas penerimaan dan pengeluaran kas yang ditujukan untuk kegiatan operasional selama satu periode akuntasi. Jumlah arus kas yang timbul dari aktivitas operasi adalah indikator utama untuk menentukan apakah operasi entitas telah menghasilkan arus kas yang cukup untuk melunasi pinjaman, memelihara kemampuan operasi entitas, membayar deviden, dan melakukan investasi baru tanpa bantuan sumber pendanaan dari luar. Contoh dari kas aktivitas operasi yaitu pembayaran dan pendapatan piutang, pembayaran gaji, pengeluaran operasional, dan lain sebagainya. Laporan kas dari aktivitas operasi terdiri dari kegiatan atau operasi utama pada sebuah perusahaan yang secara langsung berimbas pada kas.

Aktivitas investasi

Aktivitas investasi adalah aktivitas penerimaan dan pengeluaran kas yang ditujukan untuk perolehan dan pelepasan aset tetap dan aset non tetap keuangan lainya. Pengungkapan terpisah arus kas yang timbul dari kegiatan investasi adalah penting karena arus kas tersebut mempersentasikan sejauh mana pengeluaran yang telah terjadi untuk sumber daya yang diintesikan untuk menghasilkan penghasilan dan arus kas masa depan. Contoh arus kas dari aktivitas investasi ialah penerimaan dari penjualan aset tetap, aset tak berwujud, dan aset jangka panjang lainya. Selain itu, pembayaran kas juga untuk memperoleh aset tetap, aset tak berwujud, dan aset lainnya.

Akitivitas pembiayaan

Aktivitas pembiayaan adalah aktivitas penerimaan kas yang perlu dibayar kembali dan atau pengeluaran kas yang akan diterima kembali yang mengakibatkan perubahan dalam jumlah dan komposisi investasi jangka panjang, piutang jangka panjang, dan utang pemerintah sehubungan dengan pendanaan defisit atau penggunaan surplus anggaran. Pengungkapan terpisah arus kas yang timbul dari aktivitas pendanaan adalah penting karena berguna untuk memprediksi kliam atas arus kas masa depan oleh para penyedia modal entitas. 

Contoh arus kas yang timbul dari aktivitas pendanaan ialah penerimaan kas dari penerbitan saham, pembayaran kas kepada pemilik untuk memperoleh atau menebus saham entitas, penerimaan kas dari penerbitan obligasi, pinjaman, wesel, hipotik, dan pinjaman jangka pendek dan jangka panjang lain, pelunasan pinjaman, pembayaran kas oleh lesseeuntuk mengurangi saldo liabilitas yang berkaitan dengan sewa pembiayaan.

Metode penyajian

Terdapat dua bentuk metode penyajian laporan arus kas:

  • Metode langsung arus kas dari kegiatan operasional dirinci menjadi arus kas masuk dan arus kas keluar. Arus kas masuk dan keluar dirinci lebih lanjut dalam beberapa jenis penerimaan atau pengeluaran kas. Dalam metode ini pelaporan arus kas dilakukan dengan cara melaporkan kelompok-kelompok penerimaan kas dan pengeluaran kas dari kegiatan operasi secara lengkap. Setelahnya baru dilanjutkan dengan kegiatan investasi dan pembiayaan.
  • Metode tidak langsung artinya ialah arus kas dari operasional ditentukan dengan cara mengoreksi laba bersih yang dilaporkan di laporan laba rugi dengan beberapa hal seperti biaya penyusunan, kenaikan harta lancar dan utang lancar serta laba atau rugi karena pelepasan investasi. Perbedaan antara kedua metode terletak pada penyajian arus kas berasal dari kegiatan operasi. Dalam metode tidak langsung ini net income disesuaikan dengan menghilangkan pengaruh transaksi yang masih belum direalisir dari arus kas masuk dan keluar seperti utang dan piutang. Selain itu juga menghilangkan pengaruh perkiraan yang terdapat dalam kelompok investasi dan pembiayaan yang tidak mempengaruhi kas seperti penyusutan, amortisasi, laba rugi dari penjualan aktiva tetap dan dari operasi yang dihentikan, dan laba rugi pembatalan utang (transaksi pembiayaan).

Arus kas mata uang asing

Arus kas yang timbul dari transaksi valuta asing dicatat dalam mata uang fungsional entitas dengan mengalikan jumlah valuta asing tersebut dengan kurs antara mata uang fungsional dengan valuta asing pada tanggal transaksi arus kas. Arus kas yang timbul dari aktivitas entitas pelaporan di luar negeri harus dijabarkan ke dalam mata uang rupiah berdasarkan kurs pada tanggal transaksi. Keuntungan atau kerugian yang belum direalisasikan akibat perubahan kurs mata uang asing tidak akan mempengaruhi arus kas.

Sumber artikel: Wikipedia

Selengkapnya
Laporan Arus Kas (Cash Flow Statement)

Akuntansi

Laporan Perubahan Modal

Dipublikasikan oleh Nurul Aeni Azizah Sari pada 13 Juni 2024


Laporan perubahan modal atau laporan perubahan ekuitas adalah laporan yang isinya memberikan informasi mengenai perubahan modal akibat penambahan dan pengurangan laba atau rugi dan transaksi keuangan pemilik modal. Perubahan modal di dalam laporan keuangan modal diperoleh dari selisih antara penambahan jumlah modal awal dan laba atau rugi dengan jumlah penarikan modal. 

Laporan perubahan modal merupakan salah satu bagian utama dari laporan keuangan selama proses akuntansi. Data untuk menyusun laporan perubahan modal berasal dari laporan laba rugi. Bentuk datanya berupa infromasi tentang laba dan rugi. Standar pelaporan keuangan internasional merekomendasikan pembuatan laporan perubahan modal di dalam susunan laporan keuangan. Hasil pelaporan keuangan dari laporan perubahan modal memberikan gambaran mengenai aset bersih dan kekayaan yang dimiliki oleh suatu perusahaan selama periode pelaporan.

Komponen

Laporan perubahan modal tersusun dari beberapa komponen yaitu modal awal, laba atau rugi, penarikan modal dan modal akhir. Modal awal diperoleh sebagai hasil investasi awal maupun dari penambahan investasi. Laba atau rugi bersifat menambah atau mengurangi modal. Penambahan modal terjadi ketika diperoleh laba, sementara pengurangan modal terjadi ketika diperoleh rugi. Penarikan modal dilakukan oleh pemilik modal.

Sifat penarikannya untuk memenuhi kebutuhan pemilik modal. Penarikan modal mengurangi jumlah modal perusahaan. Modal tetap dapat bertambah meski ada penarikan modal. Syaratnya yaitu jumlah laba yang diperoleh lebih besar dibandingkan dengan penarikan modal. Sementara itu, modal berkurang ketika jumlah penarikan lebih besar dibandingkan laba. Sementara modal akhir adalah hasil perhitungan antara saldo awal yang ditambah dengan laba dan rugi dan kemudian dikurangi dengan jumlah penarikan modal.

Isi

Laporan perubahan modal berisi informasi mengenai perubahan modal yang dimiliki oleh suatu perusahaan dan jumlahnya pada saat dilaporkan. Isi laporan perubahan modal membahas tentang laba modal dan kerugian modal. Modal akan bertambah akibat laba dan sebaliknya, modal akan berkurang akibat terjadinya kerugian. Laporan perubahan modal hanya menyajikan entitas yang telah diakui secara langsung sebagai ekuitas keuangan. Beberapa entitas ini ialah laba atau rugi, pos pendapatan dan beban.

Laporan perubahan modal juga memberikan informasi mengenai pengaruh perubahan kebijakan akuntansi beserta dengan koreksi kesalahan yang telah terjadi dan telah diakui. Pada beberapa format pelaporan perubahan modal disertakan pula informasi mengenai pemilik modal, jumlah investasi dari pemilik modal, serat pihak yang menjadi sasaran distribusi dalam pemberian dividen.

Bentuk

Bentuk laporan perubahan modal tidak sama dengan neraca, tetapi sama dengan laporan laba rugi. Laporan perubahan modal dimulai dari pemberian informasi mengenai modal awal yang dimiliki perusahaan pada awal periode pelaporan hingga modal akhir yang dimiliki perusahaan di akhir periode pelaporan. Isi laporan digambarkan dalam bentuk laba ditahan, dividen saham dan penjualan saham pada anak perusahaan.

Laporan laba ditahan

Laporan laba ditahan digunakan oleh perusahaan yang berbentuk perseroan. Laba ditahan merupakan laba yang dijadikan kembali sebagai modal perusahaan. Perhitungannya dilakukan selama perusahaan beroperasi. Adanya laba ditahan merupakan akibat dari pembagian laba yang tidak sepenuhnya diberikan sebagai dividen kepada para pemegang saham tetapi digunakan sebagian untuk berbagai keperluan perusahaan. Laporan Laba ditahan terkadang digabungkan dengan laporan laba-rugi sehingga diberi nama laporan laba rugi dan laporan laba ditahan.

Dividen saham

Penerbitan tambahan saham kepada pemegang saham dengan nilai yang sebanding dengan persentase kepemilikannya disebut sebagai dividen saham. Jumlah laba ditahan akan berkurang jika dividen saham diumumkan. Penerimaan dividen saham tidak sama dengan penerimaan deviden tunai bagi pemegang saham karena dividen saham tidak memiliki nilai yang berwujud. Aset atau liabilitas perusahaan tidak terpengaruh oleh pembayaran terhadap dividen saham. Dampaknya hanya berupa suatu penyesuaian dalam seksi ekuitas di neraca. Pada saat bersamaan, pertambahan dengan jumlah yang sama terjadi pada saldo laba ditahan berkurang dan perkiraan saham.

Laporan modal sendiri

Laporan modal sendiri dibuat untuk mengetahui perubahan besarnya modal sendiri. Pembuatan laporan modal sendiri dilakukan oleh perusahaan perseorangan khususnya pada perusahaan dagang. Modal sendiri dihitung dengan memasukkan faktor berupa pendapatan bersih yang diperoleh, penarikan modal dan penambahan modal oleh pemilik perusahaan.

Penghitungan perubahan modal

Perubahan jumlah modal di dalam laporan perubahan modal dihitung dari awal periode pemodalan hingga akhir periode pemodalan. Sebelum perubahan jumlah ditentukan, laporan perubahan modal menyebutkan penyebab terjadinya perubahan modal. Informasi mengenai akun modal, penarikan modal dan laba bersih menjadi faktor yang digunakan untuk menghitung perubahan modal.

Sumber artikel: Wikipedia

Selengkapnya
Laporan Perubahan Modal

Akuntansi

Liabilitas

Dipublikasikan oleh Nurul Aeni Azizah Sari pada 13 Juni 2024


Liabilitas (dalam bahasa Inggris disebut: liability) merupakan utang yang harus dilunasi berupa uang atau pelayanan yang harus dibayarkan pada pihak lain diwaktu yang datang. Liabilitas disebut juga sebagai kebalikan dari aset. Contoh liabilitas seperti pinjaman uang yang diberikan oleh pihak lain dan juga termasuk pajak. 

Pada dasarnya, liabilitas diartikan sebagai kewajiban. Berdasarkan pernyataan standar akuntansi keuangan (PSAK) 1, penyajian laporan keuangan, istilah kewajiban diganti dengan liabilitas. Liabilitas dapat berupa kewajiban hukum maupun kewajiban konstruktif.

Dalam pencatatan akuntansi, pengertian liabilitas sendiri bermakna cukup luas, tak hanya soal utang atau pinjaman. Namun juga bisa berasal dari transaksi, peristiwa bisnis, pertukaran aset, atau apa pun bentuknya yang bisa memberikan manfaat ekonomi di kemudian hari. Contohnya, dalam dunia perbankan. Akan tetapai, liabilitas tetap menjurus ke kewajiban.

Definisi

Istilah liabilitas diambil dari bahasa Inggris, yaitu liability. Istilah liability disebut di dalam PSAK (Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan) sebagai kewajiban. Liabilitas adalah kewajiban yang dimiliki seseorang atau perusahaan dibayarkan berdasarkan periode tertentu. Biasanya didasarkan atas nilai uang atau yang lazimnya disebut dengan utang.

Menurut kerangka dasar pengukuran dan pengungkapan laporan keuangan (KDP2LK), liabilitas adalah utang entitas masa kini yang timbul dari peristiwa masa lalu, penyelesaiannya diharapkan mengakibatkan arus keluar dari sumber daya entitas yang mengandung manfaat ekonomi.

Irham Fahmi memberikan defenisi bahwa utang adalah kewajiban. Artinya liabilitas adalah kewajiban yang dimiliki perusahaan yang bersumber dari dana eksternal baik yang berasal dari sumber pinjaman perbankan, leasing, penjualan obligasi dan sejenisnya.

Karakteristik

Dalam dunia akuntansi, liabilitas memiliki beberapa karakteristik:

  1. Segala jenis pinjaman dari perseorangan atau bank untuk meningkatkan pendapatan bisnis.
  2. Tanggung jawab kepada pihak lain yang memerlukan penyelesaian melalui transfer aset berupa penyediaan layanan atau transaksi lain di masa depan dan menghasilkan manfaat ekonomi.
  3. Tugas dan tanggung jawab pada pihak lain, baik meninggalkan sedikit atau tidak sama sekali kebijakan untuk menghindari penyelesaian.
  4. Peristiwa atau transaksi yang telah terjadi dan menimbulkan tanggung jawab entitas.

Klasifikasi

Liabilitas dimasukkan dalam neraca dengan saldo normal kredit. Biasanya dibagi menjadi dua kelompok, yaitu liabilitas jangga pendek (Current Liabilities) atau kewajiban lancar dan liabilitas jangka panjang (Long Term Liabilities) atau kewajiban tidak lancar: Namun dalam laporan keuangan terdapat liabilitas yang dijadikan sebagai lampiran yaitu, liabilitas kontinjensi (Contingent Liabilities). 

Liabilitas jangka pendek

Merupakan liabilitas yang dapat diharapkan untuk dilunasi dalam jangka pendek (satu tahun atau kurang). Biasanya terdiri dari pembayaran ( dagang, gaji, pajak, dan sebagainya), pendapatan ditangguhkan, bagian dari jangka panjang yang jatuh tempo dalam tahun berjalan, obligasi jangka pendek (misalnya dari pembelian peralatan), dan lain-lain. Liabilitas jangka pendek harus dibayarkan kurang dari satu tahun.

Kriteria liabilitas jangka pendek sebagai berikut:

  1. Perusahaan akan memperkirakan liabilitas tersebut diselesaikan dalam siklus operasi normal atau kurang dari 12 bulan.
  2. Perusahaan memiliki liabilitas itu dengan tujuan untuk diperdagangkan.
  3. Liabilitas tersebut jatuh tempo diselesaikan dalam jangka waktu 12 bulan setelah periode pelaporan.
  4. Perusahaan tidak memiliki hak tanpa syarat untuk menunda penyelesaian liabilitas sekurang-kurangnya 12 bulan setelah periode palaporan.

Jenis-jenis liabilitas jangka pendek sebagai berikut:

  1. Utang usaha atau utang dagang
  2. Uang muka pelanggan
  3. Pendapatan diterima dimuka
  4. Utang PPN / PPnBM.
  5. Beban yang harus dibayar
  6. Bagian liabilitas jangka panjang yang jatuh tempo dalam waktu satu tahun
  7. Utang pajak pihak ketiga
  8. Utang gaji
  9. Utang pajak penghasilan.
  10. Utang deviden.

Liabilitas jangka panjang

Merupakan liabilitas yang penyelesaiannya melebihi satu periode akuntansi atau lebih dari satu tahun. Liabilitas ini pada dasarnya dikenakan bukan dan pambayarannya dapat dicicil. Namun, liabilitas jangka panjang ini juga bisa menjadi liabilitas jangka pendek jika jatuh temponya dalam satu tahun.

Kriteria liabilitas jangka panjang sebagai berikut:

  1. Tanggal jatuh temponya kurang lebih dalam 1 periode akuntansi atau 1 tahun, bahkan bisa lebih dari itu.
  2. Ada aset atau barang jaminan, bisa berupa sertifikat, BPKB (Bukti Pemilik Kendaraan Bermotor), atau surat berharga lainnya.
  3. Pembayaran dilakukan dengan cara cicilan atau berjangka, dengan menggunakan bunga sesuai dengan kesepakatan kedua belah pihak.
  4. Didapat dari lembaga keuangan atau supplier yang menyediakan utang jangka panjan.

Jenis-jenis liabilitas jangka panjang sebagai berikut:

  1. Utang jangka panjang
  2. Obligasi pensiun
  3. Hipotek
  4. Utang noveltasi
  5. Utang subduersi
  6. Utang pemegang saham
  7. Utang bank.

Liabilitas kontijensi

Liabilitas kontijensi adalah liabilitas yang harus dibayar sebagai akibat pada periode peristiwa masa lalu. Kriteria liabilitas kontijensi sebagai berikut: Jenis-jenis liabilitas kontijensi, yaitu :

  1. Garansi
  2. Gugatan hukum 
  3. Investigasi 

Sumber artikel : Wikipedia

Selengkapnya
Liabilitas

Akuntansi

Likuiditas

Dipublikasikan oleh Nurul Aeni Azizah Sari pada 13 Juni 2024


Likuiditas adalah kemampuan suatu perusahaan dalam memenuhi kewajiban jangka pendek yang dimilikinya pada saat jatuh tempo. Pengertian lain adalah kemampuan seseorang atau perusahaan untuk memenuhi kewajiban atau utang.

Pengukuran likuiditas

Likuiditas diukur dengan rasio aktiva lancar dibagi dengan kewajiban lancar. Perusahaan yang memiliki likuiditas sehat paling tidak memiliki rasio lancar sebesar 100%. Ukuran likuiditas perusahaan yang lebih menggambarkan tingkat likuiditas perusahaan ditunjukkan dengan rasio kas (kas terhadap kewajiban lancar). Contoh: membayar listrik, telepon, air PDAM, gaji karyawan, dsb.

Rasio likuiditas antara lain terdiri dari:

  • Rasio lancar: adalah membandingkan antara total aktiva lancar dengan kewajiban lancar (current assets/current liabilities"). Current Assetsmerupakan pos-pos yang berumur satu tahun atau kurang, atau siklus operasi usaha yang normal yang lebih besar. Current Liabilities merupakan kewajiban pembayaran dalam satu (1) tahun atau siklus operasi yang normal dalam usaha. Tersedianya sumber kas untuk memenuhi kewajiban tersebut berasal dari kas atau konversi kas dari aktiva lancar. (aktiva lancar dibagi hutang lancar dikali 100%).
  • Rasio cair: adalah membandingkan antara aktiva lancar dikurangi persediaan dengan kewajiban lancar. Persediaan terdiri dari alat-alat kantor, bahan baku, persediaan barang dalam proses, dan persediaan barang jadi. Tujuan manajemen persediaan adalah mengadakan persediaan yang dibutuhkan untuk operasi yang berkelanjutan pada biaya yang minimum. Suatu perusahaan yang mempunyai rasio cepat kurang dari 1:1 atau 100% dianggap kurang baik tingkat likuiditasnya.(aktiva lancar dikurangi persediaan dibagi hutang lancar).

Sumber artikel: Wikipedia

Selengkapnya
Likuiditas

Akuntansi

Modal Kerja

Dipublikasikan oleh Nurul Aeni Azizah Sari pada 13 Juni 2024


Modal kerja adalah modal yang digunakan untuk keperluan pembiayaan kegiatan perusahaan dalam jangka pendek. Jenis modal kerja secara umum ada dua yaitu modal kerja tetap dan modal kerja variabel. Modal kerja digunakan untuk pembiayaan keperluan perusahaan tiap harinya yang disebut sebagai kegiatan operasional.

Modal kerja dikelola melalui manajemen modal kerja oleh pihak manajemen keuangan. Manajemen modal kerja berlangsung dalam waktu yang lama karena dilakukan setiap hari. Modal kerja yang dikelola secara baik akan memberikan keuntungan yang optimal bagi perusahaan serta memberikan kesejahteraan bagi para pemegang saham. Sementara itu, dampak pengelolaan modal kerja yang buruk adalah berkurangnya pendapatan perusahaan yang berakibat kepada berkurangnya laba atau terjadinya kerugian bagi perusahaan.

Konsep

Pengertian mengenai modal kerja dapat ditinjau dari tiga konsep yang berlainan. Masing-masing ialah konsep kuantitatif, konsep kualitatif dan konsep fungsional. Pada konsep kuantitatif, yang dianggap sebagai modal kerja adalah seluruh aset lancar. Dalam konsep kuantitatif, modal kerja disebut sebagai modal kerja bruto. Pada konsep kualitatif, yang termasuk modal kerja hanya aset lancar yang mampu mencukupi biaya operasional perusahaan tanpa mempengaruhi likuiditas perusahaan tersebut. Sementara pada konsep fungsional, yang dianggap sebagai modal kerja hanya setiap jenis aset lancar yang mampu menghasilkan pendapatan bagi perusahaan.

Jenis

Modal kerja kotor

Modal kerja kotor adalah modal kerja yang meliputi keseluruhan jumlah aset lancar. Jumlah aset lancar perusahaan dapat diketahui melalui neraca atau laporan posisi keuangan. Modal kerja kotor meliputi semua jenis aset lancar, yaitu kas, surat berharga komersial, pembiayaan di muka, piutang dagang, dan persediaan. Piutang dagang dan persediaan merupakan akun utama dalam modal kerja kotor. 

Modal kerja bersih

Modal kerja bersih diperoleh dari pengurangan antara seluruh aset lancar dengan seluruh kewajiban lancar. Kewajiban lancar yang dimasukkan antara lain kewajiban dalam pembayaran utang lancar. Jenis utang lancar ini berkaitan dengan pajak, gaji, wesel perbankan, perdagangan dan utang bank jangka pendek. Utang yang terhitunga hanya utang jangka pendek dengan masa terlama yaitu satu tahun.

Tingkat kebutuhan

Modal kerja selalu dibutuhkan oleh suatu perusahaan dalam melaksanakan kegiatan operasional harian. Modal kerja yang selalu dibutuhkan oleh perusahaan dalam setiap kegiatan operasionalnya disebut sebagai modal kerja permanen. Modal kerja permanen terbagi lagi menjadi modal kerja primer, modal kerja normal, dan modal kerja variabel. Modal kerja primer merupakan modal kerja yang wajib tersedia karena tanpa keberlangsungan usaha dalam suatu perusahaan dapat berakhir. Modal kerja normal digunakan untuk kegiatan produksi perusahaan dalam keadaan normal.

Sementara itu, modal kerja variabel berhubungan dengan perubahan jumlah modal pada kondisi tertentu. Modal kerja variabel terbagi lagi menjadi tiga jenis yaitu modal kerja musiman, modal kerja siklus dan modal kerja darurat. Modal kerja musiman merupakan modal kerja yang dapat mengalami perubahan nilai mengikuti perubahan keadaan musim pada bisnis. Modal kerja siklus merupakan modal kerja yang perubahan nilainya mengikuti siklus bisnis yang terjadi. Sedangkan modal kerja darurat merupakan modal kerja yang perubahan nilainya hanya terjadi pada kondisi-kondisi darurat yang menimpa perusahaan.

Kebutuhan akan modal kerja dapat diketahui melalui pengurangan nilai antara pembayaran dan penerimaan kas. Sudut pandang dari pihak manajemen keuangan dapat dijadikan sebagai acuan dalam meninjau kebutuhan akan modal kerja. Pihak manajemen keuangan umumnya memberikan perhatian yang besar terhadap aset lancar sebagai faktor terpenting dalam menentukan modal kerja. Ini dikarenakan operasi perusahaan dapat terwujud dengan jumlah aset lancar.

 Persentase aset lancar minimal 5% dari keseluruhan aset perusahaan agar perusahaan dapat beroperasi. Pada perusahaan kecil atau pada usaha mikro kecil menengah, aset lancar merupakan faktor yang menjamin keberlangsungan usaha. Sementara itu, kegiatan penjualan pada perusahaan juga berhubungan secara langsung dengan aset lancar. Beberapa kondisi ini yang kemudian membuat modal kerja menjadi suatu perhatian besar bagi perusahaan.

Sumber

Modal kerja dapat diperoleh dari beberapa sumber. Masing-masing ialah pendapatan bersih, peningkatan kewajiban tidak lancar, peningkatan ekuitas pemegang saham dan penurunan nilai aset tidak lancar.

Sudut pandang

Konsep mengenai modal kerja dipandang berbeda oleh akuntansi dan analis keuangan. Akuntansi umumnya menggunakan istilah modal kerja untuk modal kerja bersih. Sementara analis keuangan menggunakan istilah modal kerja untuk modal kerja kotor. Akuntansi memandang modal kerja sebagai selisih antara jumlah aset lancar dengan kewajiban lancar. Sementara analis keuangan memandang modal kerja sebagai jumlah aset lancar saja.

Manajemen

Perkiraan terhadap besarnya modal kerja yang dibutuhkan oleh perusahaan ditentukan oleh pihak manajemen keuangan perusahaan, khususnya di bidang manajemen modal kerja. Dalam garis besarnya, pengelolaan modal kerja melalui manajemen modal kerja dapat dikelompokkan menjadi tiga pendekatan. Masing-masing yaitu manajemen modal kerja dengan pendakatan teori, manajemen modal kerja dengan pendekatan konservatif, dan manajemen modal kerja dengan pendekatan agresif.

Manfaat

Perhitungan modal kerja dapat memberikan gambaran yang jelas mengenai tingkat likuiditas suatu perusahaan. Selain itu, modal kerja yang memadai di dalam suatu perusahaan menandakan adanya kemampuan perusahaan dalam membayar seluruh kewajiban lancar jangka pendeknya. Modal kerja bagi perusahaan bermanfaat untuk memperlancar likuiditas perusahaan. Jumlah modal kerja yang tidak mencukupi dapat menghambat kegiatan produksi oleh perusahaan. Kegiatan produksi yang mengalami perlambatan kemudian berdampak pada perlmabtan kegiatan distribusi produk kepada konsumen.

Sumber artikel: Wikipedia

Selengkapnya
Modal Kerja

Akuntansi

Neraca Percobaaan

Dipublikasikan oleh Nurul Aeni Azizah Sari pada 13 Juni 2024


Neraca percobaan atau Trial balance adalah sebuah daftar semua akun-akun dalam laporan pembukuan atau akuntansi yang berisi saldo yang terdapat pada buku besar. Daftar ini berisi nama akun dan nilainya. Nilai yang disajikan adalah saldo debit maupun kredit. Saldo debit ditampilkan di sisi (kolom) debit dan saldo kredit ditampilkan di sisi kredit. 

Laporan laba rugi, laporan posisi keuangan (neraca), dan laporan keuangan lainnya dapat dihasilkan berdasarkan akun-akun yang disajikan dalam neraca percobaan.

Neraca sado percobaan adalah laporan internal dalam perusahaan yang berguna dalam sistem akuntansi dan pembukuan manual yang akan menentukan jika terdapat saldo pada neraca yang tidak seimbang, maka terdapat adanya kesalahan pada pencatatan jurnal atau neraca saldo.

Definisi

Neraca percobaan juga disebut sebagai daftar saldo. Kadang sering juga disebut dengan neraca saldo. Secara umum, neraca percobaan merupakan daftar yang memuat seluruh akun dalam pembukuan yang berisikan saldo akhir pada akhir periode akuntansi tertentu. Neraca percobaan juga diartikan sebagai pengumpulan saldo-saldo akhir dari setiap akun pada buku besar. Neraca percobaan adalah pencatatan singkat dan ringkas dari semua akun dalam buku besar akun.

Fungsi neraca saldo percobaan

Fungsi dari neraca saldo yaitu untuk memastikan bahwa semua entri yang dimasukkan ke dalam buku besar telah sesuai dan selalu seimbang. Neraca saldo akan mencantumkan saldo akhir di setiap akun yang terdapat pada buku besar umum dan jumlah total dari sisi debit dan sisi kredit harus selalu cocok dan seimbang.

Secara umum, fungsi dari neraca saldo percobaan adalah sebagai berikut:

  1. Untuk menyajikan data kepada pemilik usaha atau perusahaan mengenai daftar konsolidasi semua saldo buku besar.
  2. Merupakan metode terpendek untuk memverifikasi mengenai keakuratan data entri hitung yang dibuat dalam buku besar.
  3. Jumlah total sisi atau kolom debit harus sama dengan total sisi atau kolom kredit, kalau tidak sama, berarti terjadi kesalahan yang terdapat dalam beberapa akun atau pencatatan dalam jurnal.
  4. Membantu dalam persiapan pembuatan laporan keuangan akhir seperti: Laporan arus kas, laporan laba rugi, dan neraca.

Sumber artikel: WIkipedia

Selengkapnya
Neraca Percobaaan
« First Previous page 2 of 3 Next Last »