Desain minimalis merupakan salah satu yang paling popuper dalam beberapa tahun terakhir. Karena kesederahanaanya, desain ini menjadi favorit banyak orang. Tetapi tidak semua kalangan menyukai konsep minimalis yang dinilai monoton. Karenanya, muncul konsep desain tandingan yakni maksimalis.
Desain maksimalis memiliki aspek dan elemen yang berlawanan dengan komponen minimalis. Dari dekorasinya, desain maksimalis terlihat lebih meriah dan cerah. Alih-alih menampilkan satu atau dua konsep saja dalam satu hunian, desain bergaya maksimalis memanfaatkan semua sumber daya yang tersedia.
Namun harus diingat, Desain maksimalis tidak menganjurkan adanya penimbunan barang-barang secara berlebihan dalam sebuah ruangan. Meskipun secara harafiah, maksimalis berarti berlebih namun bukan berarti harus berlebihan dalam banyak aspek. Penataan ruangan harus dilakukan dengan baik.
Jika pada desain minimalis, ruangan diperlakukan secara sederhana, gaya maksimalis justru mendorong anda untuk memanfaatkan ruangan secara lebih berani. Penting untuk diingat ketika memaksimalkan gaya di hunian maka harus bersifat priadi sehingga desain yang hadir menunjukan siapa diri pemilik rumah tersebut.
Ada beberapa karateristik utama yang bisa anda lakukan untuk menciptakan hunian bergaya maksimalis. Mulai dari pola berulang seperti pengguna motif bunga, abstrak, atau binatang. Kemudian penggunaan warna yang berani serta bisa mencampur dan mencocokkan tekstur dan warna.
Selanjutnya, pada rumah dengan desain maksimalis, Anda bisa menerapkan lebih dari satu konsep hunian. Misalnya memadukan konsep klasitk dan elektik. Perlu diingat bahwa maksimalis dapat terlihat berantakan dan tidak teratur. Jadi cobalah untuk menghindari penempatan aksesori yang berlebihan.
Desainer interior Isabel Ladd mengatakan pengaplikasian motif hewan, seperti macan tutul dan ular dapat berfungsi sebagai dasar netral untuk desain ruang yang maksimal. Warna print motif kedua hewan ini tidak berlebihan sehingga anda bisa memadukan pola lainya tanpa perlu menciptakan desain hunian yang terlalu ramai.
Sumber artikel: Kompas.com