REPUBLIKA.CO.ID, BANDUNG - Institut Teknologi Bandung (ITB) memulai kegiatan perkuliahan secara luring pada semester II tahun ajaran 2021/2022. Dalam pelaksanaan kegiatan perkuliahan luring kedepannya, ITB akan mengulangi protokol kesehatan yang diterapkan kepada seluruh peneliti ITB baik dosen, mahasiswa maupun dosen.
"Kami berharap suasana akademik dan hasil pembelajaran yang menjadi ciri khas ITB dapat kembali normal," kata Wakil Rektor Bidang Akademik dan Kemahasiswaan ITB Prof. Jaka Sembiring dalam siaran persnya, Senin (15 November).
Menurut Profesor Jaka, selama dua semester terakhir civitas ITB melakukan kegiatan akademik luring terbatas. menjalani kebiasaan baru, juga dalam proses belajar mengajar,” jelasnya.
Guru besar IT itu menjelaskan, kegiatan offline 100 persen dipraktikkan di perkuliahan yang sudah berpengalaman. . sedang belajar ), meliputi latihan, workshop, studio, kuliah lapangan, dan lain-lain. “Kegiatan tersebut pada semester depan akan kami pastikan dan tingkatkan secara offline, tentunya dengan kehati-hatian dan kehati-hatian,” ujarnya.
Ada mekanisme yang tepat dalam pelaksanaannya. praktik, workshop dan kegiatan studio yang dilakukan seluruhnya di kampus. akan disesuaikan. peralatan yang sangat penting untuk menunjang pemahaman materi perkuliahan dan pengembangan karir lebih lanjut.
Selain experiential learning, proses ujian dan ulangan juga berlangsung seluruhnya di kampus. “Metode penilaian secara offline akan diprioritaskan agar dapat digunakan kembali di kampus untuk meningkatkan tingkat penilaian dan kualitas pembelajaran secara lebih efektif,” ujarnya.
Sedangkan aktivitas perkuliahan di dalam kelas tergolong hybrid. format Artinya, ada siswa yang belajar di kelas dan ada pula yang belajar online pada waktu yang bersamaan.
"Instruktur diminta memilih dan menugaskan minimal tiga mata kuliah untuk setiap kelas," kata Jaka.
Mahasiswa mengikuti perkuliahan luring secara bergilir, dengan kapasitas ruangan hingga 50 persen, ujarnya. kekuatan biasa Menurut Jaka, seluruh ruang kelas akan dilengkapi dengan perangkat yang mendukung perkuliahan hybrid sehingga dapat memberikan suasana perkuliahan kepada mahasiswa secara daring juga.
Jaka akan mengundang seluruh mahasiswa ITB ke kampus semester depan, keduanya di Ganesha. Kampus Jatinangor dan Cirebon. “Jadwal kalian ke kampus akan diatur sesuai dengan kapasitas kampus kita masing-masing,” kata Jaka.
Jaka juga menekankan bahwa inisiatif kesehatan menjadi prioritas selama proses perkuliahan. “Seluruh mahasiswa ITB tetap menjadi duta program kesehatan, kita saling peduli, kita peduli satu sama lain sehingga kita bisa meningkatkan suasana akademik dalam kondisi yang sewaktu-waktu bisa berubah,” ujarnya. dari.
Sumber: republika.co.id