Mengapa Integrasi IWRM dan Tata Guna Lahan Jadi Kunci Masa Depan?
Di tengah eskalasi krisis iklim, urbanisasi cepat, dan degradasi lingkungan, kolaborasi antar sektor tak lagi opsional. Salah satu pendekatan yang tengah naik daun adalah integrasi strategi pengelolaan sumber daya air (water resources management/WRM) ke dalam perencanaan tata guna lahan. Artikel dari Kalogiannidis et al. (2023) yang terbit di Sustainability menyodorkan kajian kuantitatif dari Yunani yang membuktikan bahwa sinergi antara WRM dan land use planning berkontribusi signifikan terhadap konservasi lingkungan.
IWRM dan Tata Guna Lahan: Dua Dunia yang Saling Bertaut
Secara historis, pengelolaan air dan perencanaan lahan kerap berjalan sendiri-sendiri. Namun dalam konteks modern, keduanya adalah sisi dari mata uang yang sama:
- IWRM menekankan pada pengelolaan terpadu yang mencakup air permukaan, air tanah, dan ekosistem terkait.
- Land Use Planning mengarahkan fungsi ruang seperti zona pemukiman, pertanian, industri, dan konservasi.
Kalogiannidis et al. menyoroti bahwa pengambilan keputusan yang terfragmentasi memperparah degradasi lingkungan. Mereka mendorong pendekatan lintas sektor untuk menciptakan kebijakan yang lebih tangguh dan adil.
Studi Kasus: Yunani sebagai Laboratorium Kebijakan
Penelitian ini mengambil sampel 278 ahli lingkungan di Yunani melalui survei daring, lalu dianalisis dengan regresi menggunakan SPSS. Hasil utamanya:
- IWRM menjadi strategi WRM paling populer (29.9%) diikuti pendekatan berbasis ekosistem (21.2%).
- Zoning and designation (29.9%) dan brownfield redevelopment (21.9%) merupakan aspek perencanaan lahan paling diakui.
- Manfaat utama integrasi adalah mitigasi banjir dan kekeringan (34.5%) dan perlindungan ekosistem (25.5%).
- Korelasi positif ditemukan antara strategi WRM, aspek tata lahan, dan hasil konservasi lingkungan (R² = 0.627).
Nilai Tambah: Membaca Tren Lebih Luas
A. Relevansi Global
Dari California hingga Jakarta, pendekatan terintegrasi mulai jadi norma baru. Contoh:
- Singapura memadukan zonasi hijau dan pengelolaan air hujan dalam konsep kota spons.
- California sukses memadukan Water Supply Plans dengan Urban Growth Boundaries.
B. Tantangan Nyata
Meski secara teoritis sinergi WRM dan perencanaan lahan ideal, ada banyak batu sandungan:
- Konflik antar lembaga dan skala kewenangan.
- Data spasial yang tidak sinkron.
- Minimnya partisipasi publik.
Studi Kalogiannidis et al. menunjukkan bahwa mayoritas responden memiliki >10 tahun pengalaman, menambah bobot validitasnya. Namun, generalisasi global perlu hati-hati karena konteks sosial-politik tiap negara berbeda.
C. Kritik dan Peluang Perbaikan
- Kritik: Studi hanya berfokus pada persepsi, tanpa menguji dampak fisik secara longitudinal (misalnya, kualitas air sungai atau perubahan tutupan lahan).
- Peluang: Dengan dukungan remote sensing, AI (misalnya spiking neural network), dan IoT, kini evaluasi integrasi bisa lebih presisi dan real-time.
Rekomendasi Strategis
Untuk Pembuat Kebijakan
- Sinkronisasi Data: Bangun dashboard kolaboratif antara dinas tata ruang dan sumber daya air.
- Harmonisasi Regulasi: Satu peta zonasi, satu bahasa kebijakan.
- Insentif Ekologis: Misalnya, pengurangan pajak untuk pembangunan ramah air.
Untuk Industri & Komunitas
- Developer: Terapkan pendekatan TOD dan green infrastructure.
- Komunitas: Dorong partisipasi aktif dalam musrenbang dan perencanaan daerah aliran sungai.
Kesimpulan: Menuju Perencanaan Ruang yang Berkelanjutan
Integrasi strategi WRM ke dalam tata guna lahan bukan sekadar jargon akademik, tapi kunci praktis untuk masa depan yang tangguh iklim. Studi Kalogiannidis et al. membuktikan adanya hubungan nyata antara kebijakan spasial dan kualitas lingkungan. Namun implementasi tak boleh setengah hati. Butuh kepemimpinan kolaboratif, pembiayaan adaptif, dan teknologi pendukung agar visi ini benar-benar terwujud.
Sumber: Kalogiannidis, S., Kalfas, D., Giannarakis, G., & Paschalidou, M. (2023). Integration of water resources management strategies in land use planning towards environmental conservation. Sustainability, 15(21), 15242