Kementerian Pekerjaan Umum dan Bangunan Umum (PUPR) mendapat kesepakatan anggaran sebesar 5,1 triliun franc untuk tahun anggaran (TA) 2022..Tahun ini Ditjen Perumahan mendapat Rp 5,1 triliun. Hal itu diungkapkan Iwan Surpijanto, Direktur Perumahan (Dirjen) Kementerian PUPR saat rapat (RDP) dengan Komite V DPR RI, Rabu (16 Februari 2022)..
Iwan menjelaskan, dana sebesar Rp 1,98 triliun akan dialokasikan untuk membangun 5.141 unit rumah (rusun)..Meliputi perumahan bagi Masyarakat Berpenghasilan Rendah (MBR), pekerja, organisasi nirlaba (ASN), mahasiswa, dan fasilitas pendidikan keagamaan..
Anggaran pembangunan rumah khusus (rusus) sebesar Rp 341 miliar untuk proyek pemerintah, masyarakat terdampak bencana, daerah rawan dan daerah terluar (3T)..
Dengan subsidi ini, rencananya akan membangun 1.823 rumah..Berikutnya, di sektor perumahan rakyat dan komersial (RUK), Otoritas Perumahan mengalokasikan dana senilai 185 miliar untuk pembangunan prasarana, sarana dan perlengkapan (PSU) umum..
Iwan mengatakan, dana telah dicairkan untuk pembangunan PSU sebanyak 20.500 rumah..Sedangkan untuk perumahan sendiri, Direktorat Jenderal Perumahan mengalokasikan anggaran sebesar 2,29 miliar untuk pembangunan total 101.250 rumah. Rumah yang dibangun tersebar di 34 wilayah Indonesia..
Saat itu, dana yang diberikan untuk dukungan lain meliputi administrasi, hukum, pelatihan, dan pengawasan mencapai Rp 295 miliar.Pada tahun 2021, Otoritas Perumahan mencapai anggaran sebesar Rp7,31 triliun atau setara dengan 81,03% pendapatan yang diterima atau senilai Rp9,23 triliun.
Tahun lalu, anggaran nonkeuangan sebesar Rp 1,711 triliun yang sebagian besar berasal dari penanaman modal asing (PHLN)..
Sumber: kompas.com