Jakarta, CNBC Indonesia - PT Indonesia Asahan Aluminium (Inalum) meningkatkan target produksi aluminium pada tahun 2024 ini mencapai sebesar 274.140 ton. Peningkatan target produksi ini seiring dengan adanya kerja sama dengan perusahaan asal Uni Emirat Arab (UEA).
Direktur Utama Inalum, Danny Praditya mengatakan saat ini pihaknya sudah menjalin kerja sama dengan perusahaan asal Arab yakni Emirates Global Alumina (EGA).
"Tahun 2024 ini kami menargetkan 274.140 ton dari beberapa produk mulai Ingot, Billet, dan Alloy. Itu semua aluminium dan kita prioritaskan untuk pasar domestik dan kalau ada kelebihan baru kita ekspor," bebernya kepada CNBC Indonesia saat ditemui di Kabupaten Batu Bara, Sumatera Utara, dikutip Senin (8/1/2024).
Adapun penambahan target produksi untuk tahun ini bisa dijalankan setelah pihaknya melakukan optimasi tungku atau pot peleburan pabrik aluminium. "Ada pot optimization namanya itu masih dilakukan dalam piloting terhadap 5 pot kita," tambahnya.
Selain itu, Danny juga mengatakan melakukan kerja sama dengan pihak China untuk mengembangkan teknologi pabrik aluminium. Dia mengatakan ada 170 pot yang dikembangkan pada tahun 2024 ini.
"Juga sebelumnya sudah dilakukan upgrading dengan teknologi SAMI dari China untuk 170 pot kita, di potline 2. Dan itu gampang insya Allah di tahun 2024 ini kita akan dapat tambahan sekitar itu tadi dari 250 ribu ton jadi 274 ribu ton," tandasnya.
Sebelumnya, Chief Executive Officer EGA Abdulnasser Bin Kalban menyebut bahwa EGA sebagai salah satu perusahaan peleburan aluminium terbesar di dunia menyebut bahwa keberhasilan lima tungku ini merupakan tonggak penting bersejarah dalam penerapan teknologi peleburan yang lebih modern di INALUM dan berharap bisa menjadi langkah awal dalam kolaborasi lanjutan dengan INALUM dan Indonesia pada khususnya.
"Keberhasilan penyelesaian permulaan pot percontohan ini merupakan tonggak penting baik dalam proyek kami untuk menyebarkan pengetahuan teknologi EGA di Indonesia, dan potensi kemitraan kami yang lebih luas. dengan INALUM. Tim teknologi EGA memiliki rekam jejak kesuksesan selama puluhan tahun, menciptakan nilai bagi EGA tidak hanya di UEA tetapi juga secara internasional," ujar Abdulnasser dalam keterangan resmi, Selasa (10/10/2023).
Inalum memilih berkolaborasi dengan EGA terkait teknologi DX+ Ultra karena EGA telah mengembangkan teknologi peleburan aluminiumnya sendiri selama lebih dari 30 tahun. Di mana teknologi tersebut telah dianggap sebagai teknologi yang paling efisien di industri aluminium global.
EGA sendiri merupakan perusahaan industri UEA pertama yang melisensikan teknologi proses intinya secara internasional, melalui kesepakatan dengan Aluminium Bahrain pada tahun 2016. Selain itu, kolaborasi ini juga dapat mempererat hubungan bilateral antara Indonesia dengan Uni Emirat Arab dalam bidang teknologi dan investasi.
Sumber: www.cnbcindonesia.com