Implementasi Manajemen Rantai Pasokan Hijau untuk Keunggulan Kompetitif

Dipublikasikan oleh Dewi Sulistiowati

21 Februari 2025, 08.20

unplash.com

Pendahuluan
Studi "Green Supply Chain Management for Competitive Advantage" oleh Jamila Nasser Malti (2021) menyoroti pentingnya implementasi Green Supply Chain Management (GSCM) sebagai strategi untuk meningkatkan keunggulan kompetitif organisasi. Berdasarkan model keberlanjutan perusahaan, penelitian ini mengeksplorasi pendekatan yang diambil oleh manajer rantai pasokan untuk mengintegrasikan praktik ramah lingkungan ke dalam operasi mereka, termasuk penggunaan teknologi dan manajemen pemasok. Dengan pendekatan kualitatif berbasis kasus tunggal, penelitian ini mengidentifikasi praktik utama GSCM, seperti pengadaan hijau, distribusi hijau, dan pemulihan investasi, sebagai faktor kunci dalam mencapai keberlanjutan ekonomi, sosial, dan lingkungan.

Metodologi Penelitian
Penelitian ini menggunakan wawancara semi-terstruktur dengan delapan peserta, terdiri dari empat pemimpin perusahaan dan empat staf operasional rantai pasokan di sebuah perusahaan manufaktur di Lebanon. Data juga dikumpulkan melalui dokumen arsip perusahaan dan dianalisis menggunakan analisis tematik untuk mengidentifikasi pola dan tema utama.

Temuan Utama

  1. Keterlibatan dalam Praktik Hijau di Seluruh Rantai Pasokan
    • Perusahaan yang berhasil dalam implementasi GSCM menunjukkan keterlibatan menyeluruh dalam desain produk, pengelolaan limbah, dan penggunaan energi terbarukan.
  2. Pentingnya Sertifikasi Lingkungan
    • Sertifikasi seperti ISO 14001 diidentifikasi sebagai alat penting untuk meningkatkan kredibilitas perusahaan dan mendukung standar ramah lingkungan.
  3. Penggunaan Balanced Scorecard (BSC)
    • BSC digunakan sebagai model pemantauan untuk mengukur indikator kinerja utama (Key Performance Indicators/KPI), seperti pengurangan emisi karbon dan efisiensi energi.

Studi Kasus dan Data Pendukung

  1. Efisiensi Energi
    • Salah satu perusahaan yang diwawancarai melaporkan pengurangan konsumsi energi hingga 15% melalui optimalisasi proses produksi menggunakan teknologi hijau.
  2. Pemulihan Investasi
    • Proses daur ulang material menciptakan efisiensi biaya hingga 20%, sekaligus mengurangi jumlah limbah padat yang dibuang.
  3. Distribusi Hijau
    • Dengan mengoptimalkan rute transportasi dan menggunakan kendaraan rendah emisi, perusahaan mengurangi biaya logistik hingga 12%.

Rekomendasi Strategis

  1. Integrasi Teknologi Hijau
    • Penggunaan teknologi seperti Internet of Things (IoT) dan blockchain dapat meningkatkan transparansi dan efisiensi di seluruh rantai pasokan.
  2. Pelatihan dan Edukasi Karyawan
    • Pelatihan tentang pentingnya keberlanjutan lingkungan diperlukan untuk memastikan keberhasilan implementasi GSCM.
  3. Kolaborasi dengan Pemasok
    • Perusahaan harus memastikan pemasok memenuhi standar lingkungan melalui audit dan kerja sama berkelanjutan.

Kesimpulan
Studi ini menunjukkan bahwa implementasi GSCM memberikan keuntungan kompetitif yang signifikan bagi organisasi, termasuk pengurangan biaya operasional, peningkatan efisiensi, dan peningkatan citra perusahaan. Dengan fokus pada keterlibatan menyeluruh, sertifikasi lingkungan, dan penggunaan alat pengukuran seperti Balanced Scorecard, perusahaan dapat menciptakan dampak positif yang berkelanjutan bagi lingkungan dan bisnis mereka.

Sumber Artikel:
Malti, J. N. (2021). Green Supply Chain Management for Competitive Advantage. Doctoral Dissertation, Walden University.