Bekerja di ruang terbatas (confined spaces) membawa risiko tinggi yang sering kali berujung pada kecelakaan kerja serius, bahkan fatal. Ruang terbatas didefinisikan sebagai area yang:
- Cukup besar untuk dimasuki pekerja.
- Memiliki akses masuk dan keluar yang terbatas.
- Tidak dirancang untuk hunian permanen.
Dalam penelitian ini, ditemukan bahwa 56% pekerja tidak memahami konsep ruang terbatas, yang mencerminkan rendahnya kesadaran terhadap risiko yang ada. Kurangnya Kesadaran dan Pelatihan Keselamatan
- 81% pekerja tidak pernah menjalani pelatihan sebelum masuk ruang terbatas.
- Faktor penyebab utama adalah kurangnya kesadaran perusahaan terhadap pentingnya pelatihan dan rendahnya anggaran untuk program keselamatan.
Minimnya Identifikasi Bahaya dan Pemantauan Atmosfer
- 82% pekerja memasuki ruang terbatas tanpa identifikasi bahaya terlebih dahulu.
- 0% pemantauan atmosfer dilakukan sebelum atau selama masuk ke dalam ruang terbatas.
- Lebih dari 80% ruang terbatas memiliki potensi bahaya atmosfer, termasuk defisiensi oksigen dan gas beracun seperti hidrogen sulfida dan metana.
Prosedur Keselamatan yang Tidak Memadai
- Hanya 56,3% pekerja yang mendapatkan izin tertulis untuk memasuki ruang terbatas.
- 37,5% pekerja mengalami kesulitan saat memasuki ruang terbatas akibat kurangnya alat pelindung diri (APD), penerangan yang buruk, dan komunikasi yang tidak efektif.
- 43% pekerja mengalami kecelakaan, baik luka ringan hingga kehilangan kesadaran.
Studi Kasus: Insiden di Kawasan Industri Khartoum Utara
Seorang pekerja yang memasuki tangki penyimpanan tanpa ventilasi yang memadai mengalami pingsan akibat kadar oksigen yang rendah. Tidak adanya prosedur penyelamatan menyebabkan keterlambatan dalam pertolongan pertama, yang hampir berakibat fatal. Dalam sebuah pabrik kimia, pekerja yang melakukan perawatan pada pipa mengalami paparan gas hidrogen sulfida. Karena tidak ada pemantauan atmosfer, pekerja mengalami sesak napas dan harus dievakuasi dalam kondisi kritis.
Rekomendasi untuk Meningkatkan Keselamatan
- Meningkatkan Pelatihan dan Kesadaran Pekerja
- Pelatihan wajib sebelum masuk ke ruang terbatas.
- Simulasi keadaan darurat secara berkala.
- Implementasi Pemantauan Atmosfer
- Penggunaan sensor gas otomatis sebelum dan selama pekerjaan berlangsung.
- Ventilasi mekanis untuk mengurangi risiko atmosfer beracun.
- Penerapan Sistem Izin Kerja (Permit-to-Work System)
- Setiap pekerja harus memiliki izin tertulis sebelum memasuki ruang terbatas.
- Supervisi ketat untuk memastikan semua prosedur dipatuhi.
- Prosedur Darurat yang Efektif
- Tim penyelamat harus siap dan memiliki akses ke peralatan keselamatan.
- Waktu respon harus kurang dari 3 menit setelah kehilangan kontak dengan pekerja di dalam ruang terbatas.
Pentingnya implementasi prosedur keselamatan kerja di ruang terbatas. Minimnya pelatihan, pemantauan atmosfer, dan prosedur darurat yang tidak efektif menjadi penyebab utama kecelakaan kerja di kawasan industri Khartoum Utara. Dengan menerapkan standar keselamatan yang lebih ketat, perusahaan dapat mengurangi risiko kecelakaan dan meningkatkan kesejahteraan pekerja.
Sumber Asli Artikel
Sarah M. Abdalwhab, Kamal Eldin E. Yassin, Hazards Arising from Working in Confined Spaces: Case Study Khartoum North Industrial Area, Sudan, University of Khartoum Engineering Journal, Vol. 5 Issue 1, February 2015.