Hambatan Perdagangan di El Salvador 2025: Integrasi Kawasan, Reformasi Prosedural, dan Tantangan Baru bagi Pelaku Usaha Global

Dipublikasikan oleh Guard Ganesia Wahyuwidayat

02 Desember 2025, 20.17

El Salvador merupakan salah satu negara Amerika Tengah yang paling dalam terintegrasi dengan Amerika Serikat melalui Dominican Republic–Central America–United States Free Trade Agreement (CAFTA–DR). Sejak perjanjian tersebut berlaku pada 2006, akses pasar bagi produk Amerika Serikat meningkat signifikan. Namun, sebagaimana negara berkembang lain di kawasan, El Salvador tetap mempertahankan beragam hambatan tarif maupun non-tarif yang berimplikasi pada efisiensi rantai pasok global. Tahun 2025 memperlihatkan dinamika kebijakan yang tidak hanya dipengaruhi komitmen integrasi regional, tetapi juga kondisi politik domestik yang sedang berubah cepat.

Artikel ini mengkaji struktur hambatan perdagangan El Salvador berdasarkan 2025 National Trade Estimate Report on Foreign Trade Barriers – El Salvador Section, mencermati implikasinya bagi pelaku usaha internasional.

Struktur Tarif: Harmonisasi Regional dengan Pengecualian Selektif

Sebagai anggota Central American Common Market (CACM), El Salvador menggunakan tarif eksternal bersama yang relatif rendah, dengan batas maksimum 15 persen. Namun di bawah CAFTA–DR, hampir semua produk non-pertanian Amerika Serikat masuk secara bebas bea, sementara produk pertanian juga secara bertahap mendapatkan liberalisasi penuh.

Beberapa komoditas seperti beras, jagung kuning, dan produk unggas sebelumnya dikenai tarif, namun seluruhnya telah dihapus pada 2023, dan tarif produk susu dihapus 1 Januari 2025. Kebijakan ini menunjukkan komitmen El Salvador terhadap liberalisasi pertanian. Namun, mekanisme tariff-rate quota (TRQ) yang dikelola melalui sistem lisensi impor tetap menjadi instrumen pengawasan yang ketat, sehingga keterlambatan penerbitan izin dapat langsung berdampak pada arus perdagangan.

Pada sisi perpajakan, El Salvador menerapkan struktur cukai diskriminatif bagi minuman beralkohol, dengan jenjang tarif yang membuat produk impor seperti whiskey terkena tarif tertinggi. Pola ini memperlihatkan bentuk proteksi fiskal terhadap produsen domestik.

Hambatan Non-Tarif: Prosedur Bea Cukai, Kejelasan Valuasi, dan Ketergantungan Administratif

Pelaku usaha masih menghadapi hambatan pada level implementasi kebijakan bea cukai. Keluhan yang paling sering muncul meliputi:

  • penerapan aturan yang tidak konsisten,

  • penilaian kepabeanan yang tidak transparan,

  • prosedur administrasi fisik yang memakan waktu, termasuk kewajiban kehadiran pihak penerima dan pengirim saat pelepasan barang dari zona bebas.

Pemerintah El Salvador tengah menguji coba digitalisasi proses di zona bebas untuk mengurangi beban administratif. Meski demikian, ketidakjelasan proses valuasi untuk pengiriman ekspres masih menjadi titik masalah yang menghambat efisiensi logistik.

Standar Teknis dan SPS: Duplikasi Regulasi dan Biaya Kepatuhan Tinggi

Di bawah CAFTA–DR, El Salvador mengakui kesetaraan sistem inspeksi sanitasi Amerika Serikat untuk daging sapi, babi, dan unggas. Namun beberapa persyaratan tetap dianggap tidak perlu atau duplikatif, misalnya:

  • kewajiban Certificate of Free Sale untuk produk daging tertentu,

  • uji laboratorium yang ekstensif untuk setiap produk dan setiap varian rasa,

  • kewajiban melakukan pengujian hanya di laboratorium Kementerian Kesehatan, bukan dari laboratorium internasional yang sudah terakreditasi.

Syarat ini menyebabkan penundaan registrasi produk serta meningkatkan biaya bagi importir.

Untuk komoditas gandum dan biji-bijian, pemerintah mewajibkan fumigasi penuh di titik masuk, karena USDA tidak dapat mengeluarkan sertifikat bebas patogen tertentu. Kebijakan fumigasi wajib ini menambah biaya logistik dan dapat mempengaruhi kualitas komoditas.

Pengadaan Pemerintah: Reformasi Baru tetapi Masih Ada Celah

Pada 2023, El Salvador mengesahkan Undang-Undang Pengadaan Publik baru yang menggantikan regulasi sebelumnya. Reformasi ini memperkenalkan:

  • National Directorate of Public Procurement,

  • sistem tender kompetitif untuk kontrak di atas $87.600,

  • katalog elektronik untuk pembelian skala kecil.

Namun, sejumlah proyek strategis dan pembelian oleh perusahaan milik negara tetap dikecualikan dari aturan ini, memperkuat ruang diskresi dan berpotensi membatasi partisipasi pihak asing.

Situasi semakin kompleks karena negara masih berada dalam State of Exception sejak 2022, yang memungkinkan pemerintah melakukan pembelian langsung tanpa mengikuti mekanisme tender formal.

Perlindungan Kekayaan Intelektual: Komitmen CAFTA–DR dengan Kendala Implementasi

El Salvador telah melakukan beberapa reformasi signifikan, termasuk:

  • memperkuat perlindungan paten,

  • menerapkan Accelerated Patent Grant (APG),

  • meluncurkan strategi nasional kekayaan intelektual.

Namun, tantangan tetap muncul pada isu pemalsuan barang, pembajakan konten digital, penggunaan perangkat lunak tanpa lisensi, serta perlindungan data uji farmasi. Efektivitas mekanisme penyelesaian sengketa paten dalam konteks pemasaran obat baru juga masih menjadi perhatian.

Hambatan Perdagangan Digital: Kewajiban Lokalisasi Data

Pada 2021, amandemen Undang-Undang Riwayat Kredit memperkenalkan kewajiban lokalisasi data, mewajibkan penyimpanan data kredit secara eksklusif di El Salvador.

Persyaratan ini menimbulkan kekhawatiran terkait:

  • risiko privasi data,

  • potensi gangguan layanan lintas negara,

  • hambatan ekspansi perusahaan teknologi yang beroperasi secara regional.

Bagi perusahaan multinasional, kebijakan ini menambah lapisan kompleksitas dalam manajemen data dan kepatuhan.

Implikasi Strategis bagi Pelaku Usaha Global

Bagi profesional dan perusahaan internasional, dinamika hambatan perdagangan di El Salvador membawa sejumlah implikasi:

  • Perlu strategi penetrasi pasar yang berbasis kepatuhan, terutama untuk industri pangan, bahan baku, dan logistik.

  • Digitalisasi bea cukai yang sedang berkembang menawarkan peluang efisiensi, namun perlu dipantau karena masa transisi rawan perbedaan interpretasi.

  • Perubahan regulasi pengadaan publik menciptakan peluang baru, tetapi pengecualian untuk proyek strategis harus diperhitungkan.

  • Perusahaan teknologi dan keuangan perlu menyiapkan arsitektur data yang sesuai dengan aturan lokalisasi.

  • Sektor agrikultur dan pangan harus memperhitungkan pemeriksaan laboratorium serta fumigasi wajib sebagai komponen biaya tetap.

Penutup: Integrasi Tinggi Tidak Selalu Berarti Hambatan Rendah

Meskipun El Salvador merupakan salah satu negara dengan integrasi perdagangan paling tinggi di kawasan Amerika Tengah, hambatan struktural tetap nyata. Tahun 2025 memperlihatkan kontradiksi antara komitmen liberalisasi melalui CAFTA–DR dan ketatnya aturan teknis, sanitari, serta mekanisme bea cukai di lapangan.

Bagi pelaku usaha global, keberhasilan memasuki pasar El Salvador bukan hanya bergantung pada preferensi tarif bebas bea, tetapi juga pada kemampuan memahami dan menavigasi detail administratif yang menjadi bagian integral dari arsitektur perdagangan negara tersebut.

 

Daftar Pustaka

Office of the United States Trade Representative. 2025 National Trade Estimate Report on Foreign Trade Barriers – El Salvador Section.