Sejarah perkotaan merupakan cabang ilmu yang mempelajari karakter sejarah kota dan proses urbanisasi. Pendekatannya bersifat interdisipliner, menggabungkan berbagai bidang seperti sejarah sosial, sejarah arsitektur, sosiologi perkotaan, geografi perkotaan, sejarah bisnis, dan arkeologi.
Para sejarawan abad ke-20 banyak fokus pada urbanisasi dan industrialisasi, sering kali menghubungkannya dengan model modernisasi atau transformasi masyarakat pedesaan tradisional. Sejarah urbanisasi meneliti proses konsentrasi populasi di wilayah perkotaan dan konteks sosial, politik, budaya, dan ekonomi kota-kota tersebut.
Kebanyakan sarjana perkotaan fokus pada "metropolis", yaitu kota besar atau kota yang sangat penting. Kurang perhatian diberikan pada kota kecil atau pinggiran kota. Sejarah sosial menganggap kota kecil lebih mudah dipelajari karena data sensus dapat mencakup seluruh populasi atau mengambil sampel. Di Amerika Serikat, banyak monografi berpengaruh tentang sejarah perkotaan dimulai sebagai disertasi di Universitas Harvard.
Hanya sedikit penelitian yang mencoba mengeksplorasi sejarah kota secara global, yang paling terkenal adalah karya Lewis Mumford, "The City in History". Studi perbandingan yang representatif lainnya termasuk "Kota Eropa" oleh Leonardo Benevolo, "Kota Modern Awal" oleh Christopher R. Friedrichs, dan "Edo dan Paris" oleh James L. McClain, John M. Merriman, dan Ugawa Kaoru.
Sejarah arsitektur merupakan bidang tersendiri, namun terkadang tumpang tindih dengan sejarah perkotaan. Peran politik kota dalam pembentukan negara dan mempertahankan kemerdekaannya dibahas oleh Charles Tilly dan W.P. Blockmans dalam "Kota dan Kebangkitan Negara di Eropa". Studi perbandingan tentang elit perkotaan dan struktur kekuasaan perkotaan di Eropa dan Amerika Utara disajikan oleh Luisa Passerini, Dawn Lyon, Enrica Capussotti, dan Ioanna Laliotou dalam "Siapa yang Memerintah Kota?".
Sumber: id.wikipedia.org