Gandeng Perusahaan Industri, Sekolah Vokasi Kemenperin Cetak SDM Kompeten

Dipublikasikan oleh Admin

25 November 2022, 06.38

Sumber: unsplash

Sekolah vokasi yang dikelola Kementerian Perindustrian (Kemenperin) terus meningkatkan kualitas sumber daya manusia (SDM) industri lulusannya melalui kemitraan dengan dunia industri. Salah satunya adalah Sekolah Menengah Khusus SMAK Padang Sekolah yang usai menggelar pertemuan dengan 30 perusahaan dalam Temu Industri.

“SMK-SMAK Padang mengundang sebanyak 30 perusahaan industri untuk menambah mitranya guna menyukseskan program dual system. Temu Industri ini berlanjut dengan penandatanganan Memorandum of Understanding (MoU) antara SMAK Padang dengan 14 perusahaan industri,” kata Kepala Badan Pengembangan Sumber Daya Manusia Industri (BPSDMI) Kemenperin, Arus Gunawan di Jakarta, Kamis (24/11).

Menurut Arus, pertemuan SMK-SMAK Padang dengan pelaku industri ini juga dalam rangka sinkronisasi kurikulum pendidikan yang diterapkan. Pihak industri diharapkan dapat memberikan masukan jika ada kesenjangan kompetensi dari output sekolah, sehingga ke depan bisa lebih disempurnakan.

"Selain memperluas kemitraan, melalui pertemuan ini, sekolah juga memperoleh masukan untuk menyesuaikan kompetensi SDM outputnya dengan kebutuhan industri," tuturnya.

Program Pendidikan vokasi dual system memberikan pengalaman kerja yang cukup bagi siswa melalui praktek kerja, dengan durasi 50 persen dari total masa Pendidikan, sehingga memiliki bekal yang memadai untuk bisa diserap oleh Industri.

Ketua Pelaksana kegiatan Temu Industri SMK-SMAK Padang Mila Handrefa menyebutkan, kegiatan ini menghasilkan kesepahaman antara sekolah dengan 14 industri yang menjadi mitra penerapan sistem ganda. “Untuk menyukseskan pendidikan sistem ganda tentunya membutuhkan mitra industri yang tidak sedikit. Melalui acara ini, SMK-SMAK Padang berhasil menambah mitra industri sebagai tempat prakerin siswa. Sehingga tujuan sekolah untuk mencetak SDM yang kompeten di bidangnya akan terpenuhi,” sebutnya

Analytical Manager PT Pharmametric Labs, Seriyati menyampaikan dukungannya terhadap upaya yang dijalankan SMK-SMAK Padang. Menurutnya, penerapan model pendidikan secara dual system membuat siswa mendapat kesempatan lebih lama untuk praktek. “Dengan demikian pelaku industri bisa memenuhi kebutuhan perusahaan terhadap tenaga analis yang kompeten sekaligus memiliki dasar pengalaman,” terangnya.

Gelar Industrial Vocational Week

Di lokasi berbeda, Kepala Badan Pengembangan Sumber Daya Manusia Industri (BPSDMI) Kementerian Perindustrian, Arus Gunawan menyampaikan, sumber daya manusia (SDM) yang terampil dan kompeten merupakan kunci utama untuk meningkatkan produktivitas suatu negara sehingga memiliki daya saing tinggi sekaligus mencapai pertumbuhan ekonomi dan kesejahteraan masyarakat. Salah satu strategi untuk meningkatkan kompetensi SDM adalah dengan memperkuat pendidikan dan pelatihan vokasi (Technical and Vocational Education and Training/TVET).

“Kemenperin secara giat menyiapkan SDM yang kompeten sesuai dengan kebutuhan industri. Upaya ini bertujuan untuk mendukung produktivitas sektor industri agar lebih berdaya saing di kancah global dengan secara proaktif mengajak berbagai pihak untuk bekerja sama,” ujar Arus di Jakarta, Kamis (24/11).

Beberapa kolaborasi yang diimplementasikan dalam beberapa tahun terakhir ini antara lain dengan Proyek Kerja Sama Bilateral Indonesia - Jerman untuk reformasi sistem pendidikan dan pelatihan vokasi (TVET System Reform, TSR) yang diimplementasikan oleh GIZ atas nama Pemerintah Republik Federal Jerman dan Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian.

“Kami telah menyelenggarakan rangkaian kegiatan Industrial Vocational Week (IVW) pada tanggal 21-24 November 2022 sebagai kesempatan untuk menunjukkan berbagai hasil yang telah dicapai selama ini. Rangkaian kegiatan IVW 2022 ditutup dengan Peluncuran Industrial Vocational Year 2023 pada tanggal 25 November 2022 nanti,” ungkap Arus.

Salah satu kegiatan yang dilaksanakan pada gelaran IVW 2022 adalah Webinar Nasional Praktik Baik pada Pendidikan Vokasi pada tanggal 22 November 2022 lalu. “Tujuan utama Webinar Nasional tersebut untuk memperkenalkan beberapa praktik baik pada pendidikan vokasi yang diimplementasikan atas kerja sama Proyek TVET System,” tutur Kepala Pusat Pengembangan Pendidikan Vokasi Industri BPSDMI Kemenperin, Restu Yuni Widayati.

Menurutnya, kerja sama dengan beberapa pihak antara lain pemanfaatan teknologi VR pada pendidikan vokasi, penerapan model pembelajaran teaching factory, serta evaluasi mandiri kualitas kerja sama antara lembaga pendidikan vokasi dengan dunia industri. Diharapkan melalui webinar ini praktik-praktik baik tersebut dapat dimultiplikasi oleh lembaga Pendidikan vokasi lainnya, baik SMK maupun politeknik di Indonesia.

“Kolaborasi dan sinergi dengan berbagai pihak akan memudahkan pencapaian tujuan untuk mewujudkan SDM Indonesia yang unggul untuk mencapai Visi Indonesia 2045 sebagai negara berdaulat, maju, adil dan makmur,” lanjut Restu.

Plt. Asisten Deputi Peningkatan Produktivitas Tenaga Kerja, Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian, Chairul Saleh menyatakan bahwa praktik-praktik baik yang telah berhasil diimplementasikan harus terdokumentasi dengan baik. “Perlu terus didiseminasikan seluas mungkin sehingga dapat direplikasi dan dimultiplikasi oleh lembaga pendidikan vokasi lainnya di Indonesia, sehingga pendidikan dan pelatihan vokasi akan semakin berkualitas sehingga dapat mencetak SDM Indonesia yang unggul,” paparnya.

Sumber: kemenperin.go.id