Gambar Peta Dunia – Peta dunia adalah merupakan salah satu bentuk peta yang dapat menggambarkan sebagian maupun seluruh permukaan Bumi dengan keseluruhan yang kemudian juga dapat dilihat secara umum serta dapat dibuat dengan menggunakan berbagai macam proyeksi peta.
Peta dunia dapat berupa peta politik maupun peta fisik. Tujuan utama dari pembuatan peta politik adalah untuk dapat menunjukan terkait batas teritorial, tujuan dari pembuatan peta fisik adalah untuk dapat menampilkan fitur geografi seperti pegunungan, jenis tanah serta penggunaan tanah. Selain itu, didalam peta dunia juga dapat menunjukkan buatan alam maupun buatan manusia.
Hidup dalam zaman ilmu pengetahuan yang terbuka secara bebas serta umum, seluruh kalangan manusia lebih dimudahkan untuk mencari data serta informasi atas bantuan dari penemuan maupun penelitian yang telah dilakukan. Apakah kalian mengetahui letak pasti dari suatu negara yang sama sekali belum kalian ketahui atau asing di telingamu, maka dapat ditampilkan gambar peta dunia untuk lebih mempermudah kalian.
Keberadaan peta dunia seperti saat ini, tidak lepas dari perkembangan peradaban manusia. Orang sendiri membutuhkan yang namanya perlengkapan bantu penunjuk arah serta tempat, khususnya untuk para pelayar serta penjelajah lautan lepas. Tak ada penunjuk arah yang pasti serta akurat di laut, mengandalkan bintang utara pun harus menanti malam. Maka peta serta kompaslah yang menjadi penolong dan teman sejati untuk mereka.
Sejarah mencatat bahwa aktivitas dari pelayaranlah yang mulai menghubungkan berbagai bangsa serta negara dari berbagai benua di seluruh belahan bumi. Dari aktivitas inilah, lama-lama diketahui bagaimana bentuk dari bumi yang sebenarnya serta lokasi yang tepat dari suatu tempat.
Gambar Peta Dunia
Peta Buta Dunia
Gambar Peta Dunia Hitam Putih
Sebaran Benua Di Dunia
Pada permukaan bumi dapat kita bedakan menjadi dua bagian yakni perairan serta daratan. Daratan yang mempunyai wilayah sangat luas kita sebut sebagai benua. Pada dasarnya selain dari Australia serta Antartika yang jelas terpisah oleh lautan, benua yang lain saling terhubung satu dengan yang lain. Pembagian benua dilakukan berdasarkan konversi sejarah. Dapat kita kenali ada 6 benua di dunia, yakni Asia, Afrika, Amerika, Eropa, Antartika, serta Australia.
Sampai dengan memasuki era milenium pertama, keberadaan benua Amerika belum terdengar. Kegiatan dari pelayaran saat itu hanya berpusat pada benua Asia, Afrika, serta juga Eropa. Sampai kemudian bangsa Eropa mulai perlahan-lahan coba menjajaki samudera Pasifik serta Atlantik, dua samudera tersebut adalah merupakan samudera terluas yang pada saat itu belum pernah diarungi oleh siapapun.
Benua Amerika baru dapat ditemukan pada abad pertengahan. Nama Benua Amerika sendiri diambil dari nama Amerigo Vespucci yaitu seorang penjelajah, pedagang, serta pembuat peta dunia yang berasal dari Italia yang menyadari bahwa Amerika bukanlah bagian dari benua Asia. Vespucci sendiri menemukan bahwa Amerika membentang jauh ke selatan lebih luas dibandingkan dengan apa yang saat itu orang Eropa yakini.
Pada sekitar abad ke-18, daratan Australia baru di temukan oleh seorang bangsawan Inggris yang bernama James Cook. Sampai saat ini, Australia masihlah sebuah negara persemakmuran dari Inggris. Benua Australia sendiri meliputi daratan Australia, Tasmania, Guinea Baru, serta beberapa pulau yang ada disekitarnya. Penetapan mengenai Australia sebagai benua lantaran karena karakteristik dari daratan mereka yang berbeda jauh dengan Asia sebagai benua terdekat.
Kemudian benua Antartika baru ditemukan di awal abad ke-19. Dari berbagai macam ekspedisi, ditemukanlah bahwa benua ini tidak memiliki penduduk asli. Ini lantaran karena iklim dingin di sana terjadi setiap tahun, dengan suhu antara -55 hingga -90 derajat celsius. Hewan khas dari benua Antartika adalah singa laut, penguin, anjing laut, serta juga ikan paus.
Sejarah Pembuatan Peta Dunia
Perlu anda ketahui bahwa pembuatan peta dunia dapat kita kategorikan menjadi 4 fase. Ini terjadi bersamaan dengan adanya perkembangan dari ilmu pengetahuan serta pemahaman tentang bentuk bumi, bersamaan dengan aktivitas pelayaran yang telah dilakukan oleh manusia.
1. Periode Awal
- Pada tahun 2300 SM adalah awal dimana peta dunia pertama kali di buat oleh bangsa Babilonia, peta tersebut di buat dengan menggunakan tablet dari tanah liat.
- Pada peradaban Yunani, ilmu pengetahuan berkembang dengan cukup pesat, termasuk di dalamnya adalah mengenai ilmu kartografi. Konsep tentang bumi bulat yang telah dicetuskan oleh Aristoteles mendapatkan banyak pengakuan dari para filsuf maupun ahli bumi yang ada waktu itu.
- Beranjak pada tahun 165-85 SM, di masa periode tersebut ilmu kartografi mencapai puncak era kejayaan di wilayah Yunani serta Roma karena seorang kartograf yang bernama Ptolemaeus atau yang dikenal sebagai Ptolemy.
2. Periode Pertengahan
- Pada abad pertengahan ketika masa dimana agama berkuasa, sehingga penggambaran dari peta dunia pun harus mengikuti cara pandang dari agama. Di Jerussalem peta dunia yang terkenal adalah dalam bentuk T-O, yang mana gambar bulat (O) serta di dalamnya terbagi dalam tiga bagian (T), sisi atas menunjukkan wilayah Asia serta dua sisi bagian bawah adalah wilayah Afrika serta Eropa.
- Di era ke-12 bangsa Viking mulai melakukan penjelajahan ke arah utara Atlantik serta mempercayai tentang bentuk bumi yang sebenarnya.
- Peta gambar tangan yang dibuat oleh bangsa-bangsa dari wilayah Mediterania serta bangsa Arab.
3. Periode Kejayaan
- Pada abad ke-15, telah ditemukan yang namanya alat pencetak peta yang terbuat dari kayu. Pada abad ke-16, sebuah alat pencetak yang terbuat dari tembaga dikembangkan serta menjadi dasar dari pembuatan peta hingga dikembangkannya teknik fotografis.
- Pada abad ke-16, Gerardus Marcator mulai mengembangkan sebuah proyeksi silindris untuk dapat menggambarkan sebuah peta. Inilah yang kemudian kita kenal sebagai globe.
4. Periode Modern
- Sejak period abad ke-17 inilah teknologi yang dapat digunakan untuk ilmu kartografi terus dikembangkan.
- Sekarang proses dari pembuatan peta dapat dilakukan dengan menggabungkan antara pengindraan dari satelit, foto udara, serta hasil dari pengecekan langsung di lapangan. Serta ketiga konsep pasti tersebut digabungkan.
Garis Bujur dan Garis Lintang
Pasti anda kerap mendengar mengenai garis bujur serta garis lintang pada peta dunia. Garis-garis tersebut berguna sebagai garis khayal untuk membagi bumi secara tegak lurus antara utara-selatan serta timur-barat.
Hal ini merupakan konsep yang dicetuskan Erathostenes di abad ke-3 SM dan baru dapat diaplikasikan oleh Hipparchus pada abad ke-2 SM. Memasuki abad ke-11, Al-Biruni menyatakan bahwa bumi berputar pada porosnya serta inilah yang jadi dasar dari ilmu modern mengenai hubungan antara perhitungan waktu dengan garis bujur. Berikut ini adalah penjelasan yang lebih lengkap serta terperinci tentang garis bujur serta garis lintang:
1. Garis Bujur
Garis bujur merupakan garis khayal yang membagi bumi menjadi dua bagian yakni antara utara ke selatan, disebut juga dengan garis meridian. Kegunaan utama dari garis ini adalah sebagai penentu waktu serta juga penanggalan. Garis bujur 0 derajat berada di Greenwich, Inggris serta menjadi patokan utama dari awal perhitungan waktu internasional (GMT, Greenwich Mean Time).
Garis bujur sendiri dibagi menjadi dua yakni bujur timur serta barat (BT serta BJ) cocok dengan posisi terhadap Greenwich. Masing-masing bujur membentang antara 0 hingga 180 derajat.
2. Garis Lintang
Garis ini terbentang dari timur serta barat. Kegunaan dari garis lintang adalah membagi bumi (secara khayal) menjadi selatan serta utara. Garing lintang 0 derajat disebut sebagai garis lini atau garis ekuator atau di Indonesia lebih dikenal dengan sebutan garis khatulistiwa. Lintang utara merupakan garis lintang yang ada di sisi ekuator serta lintang selatan merupakan garis yang berada di sisi selatan (LU serta LS).
Terdapat beberapa jenis garis lintang istimewa seperti 0 derajat, 23½ derajat, 66½ derajat, serta 90 derajat. 0 derajat adalah merupakan garis ekuator, 23½ derajat dapat kita sebut sebagai garis balik yang mana merupakan garis batas peredaran semu matahari, 66½ derajat disebut dengan garis lingkar kutub, serta yang terakhir adalah 90 derajat yang adalah merupakan titik kutub.
Garis lintang biasa digunakan sebagai patokan untuk menandai perbedaan iklim yang ada pada bumi ini. 0 – 23½ derajat adalah merupakan iklim tropis, 23½ – 66½ derajat adalah merupakan iklim sub tropis, serta 66½ – 90 derajat adalah merupakan iklim kutub.
Wilayah yang mempunyai iklim tropis memiliki 2 musim, yakni musim panas serta hujan. Iklim sub tropis memiliki 4 musim, yakni musim panas, gugur, dingin serta juga semi. Sementara untuk iklim kutub hanya mempunyai musim dingin dengan satu siang serta satu malam selama setahun penuh (pergantian siang serta juga malam hanya terjadi setiap 6 bulan saja).
Dengan adanya perkembangan dari ilmu kartografi serta pembuatan peta dunia adalah hal yang wajib kita syukuri. Berkat jasa dari para pemikir selama ribuan tahun, kita dapat menikmati hasilnya saat ini. Mulai dari hal yang sederhana seperti menemukan lokasi dari tempat yang mau kita ketahui serta tuju. Mempermudah sistem navigasi, sehingga mengemudikan perkakas transportasi semacam kapal laut atau pesawat menjadi lebih mudah.
Selain dari itu, manusia modern sangatlah terikat akan waktu. Dengan adanya sistem penanggalan serta juga pembagian waktu yang sudah dicetuskan pada kartografi dulu, kita yang hidup di masa kini hanya perlu menikmati hasilnya saja.
Sumber: tataruang.id