Fin Komodo adalah mobil buggy buatan Indonesia yang diproduksi oleh PT Fin Komodo Teknologi. Mobil Komodo menyasar pasar rekreasi dan pariwisata, berbeda dengan mobil kebanyakan yang menyasar pasar kendaraan komersial. Fin Komodo adalah mobil yang paling sukses diantara mobil produksi anggota Asianusa (Asosiasi Industri Automotif Nusantara). Sampai tahun 2017, hanya PT FKT-lah anggota Asianusa yang tetap berdiri dan memproduksi mobil.
Deskripsi
Oleh produsennya Komodo disebut sebagai kendaraan berjenis cruiser (penjelajah), yaitu kendaraan off-road nonkonvensional yang digunakan pada medan daerah pegunungan dan dataran dalam kondisi jalanan aspal, tanah, batu, dan berlumpur. Fin Komodo dirancang agar memiliki perawatan yang mudah, dengan dukungan spare part yang dapat ditemukan di pasaran. Fin Komodo dirancang oleh mantan insinyur IPTN, Ibnu Susilo, sehingga memiliki bobot yang ringan tetapi dapat membawa muatan yang cukup berat.
Sebelum diluncurkan, PT FKT terlebih dahulu membuat 4 buah prototipe. Dimulai dari prototipe pertama dan kedua, menggunakan mesin dua tak yang berkapasitas 180 cc. Keduanya menggunakan transmisi manual dengan 3 kecepatan. Prototipe pertama dirancang single seat sedangkan prototipe kedua komodo dirancang double seat. Prototipe pertama dan kedua memiliki torsi sebesar 1,19 Kgm/3000 rpm (11,7 Nm/3000 rpm). Serta kapasitas tangki yang bisa memuat bensin sebanyak 15 liter. Kedua prototipe ini memiliki kapasitas oli sebesar 0,3 liter serta menggunakan rangka tubular seamless dan bagasi.
Prototipe ketiga dan keempat, menggunakan mesin berkapasitas 250 cc empat tak. Mobil prototipe ini memiliki torsi 17,6 Nm per 5500 rpm. Kapasitas tangki bertambah 5 liter menjadi 20 liter. Mesin yang digunakan pada prototipe ketiga menggunakan transmisi otomatis yang terdiri dari high speed, low speed, netral, dan mundur. Sedangkan prototipe keempat menggunakan mesin CVT otomatis (maju, netral, dan mundur).
Kapasitas oli yang digunakan adalah 1,2 liter. Generasi pertama dan kedua memiliki berat kosong sebesar 250 kg. Sedangkan generasi ketiga dan keempat memiliki berat kosong sebesar 320 kg. Rangka yang digunakan pada generasi keempat adalah rangka tubular tanpa bagasi.[1]
Prototipe yang keempat adalah yang sekarang diproduksi dengan nama Komodo KD 250 AT. Kendaraan ini dirancang untuk melakukan berbagai macam keperluan. Fungsi Komodo antara lain:
Perkebunan:
> Patroli keamanan.
> Survey perkebunan/pengontrolan.
> Perawatan jalan perkebunan.
> Penyemprotan (dapat dilengkapi dengan power spray).
> Mengangkut hasil-hasil perkebunan, khususnya daerah yang tidak dapat dijangkau oleh mobil biasa atau sepeda motor.
> Karena bentuk bodi yang kecil dan ringan, maka Komodo dapat bermanuver diantara pepohonan yang mempunyai jarak antara 4 meter.
> Dapat digunakan untuk mengangkut Agro UAV, untuk tujuan pemetaan dan pengontrolan via udara.
Pertambangan/proyek:
> Patroli keamanan.
> Survey lokasi dan pengontrolan pekerjaan.
> Alat transportasi.
Rekreasi:
> Alat transportasi pada area resort.
> Disewakan untuk permainan off-road/adventure.
> Untuk dipakai sebagai kendaraan fun offroad.
> Golf car.
Keperluan khusus militer:
> Patroli keamanan untuk daerah perbatasan.
> Dapat dilengkapi dengan senapan ringan kaliber 5,56 mm atau 7,62 mm (tentunya dengan spesifikasi mesin khusus).
> Dapat dilengkapi dengan alkom dan radar.
> Dapat diterjunkan dari pesawat terbang dengan bentuk dan konstruksi strukturnya yang spesifik.
> Dapat dilengkapi dengan rudal Stinger.
> Dapat digunakan sebagai robot pengintai.
Keperluan khusus polisi:
> Patroli keamanan lingkungan setingkat Polsek.
> Dapat dilengkapi kursi tambahan untuk mengangkut pelaku kejahatan.
> Dapat digunakan sebagai robot pengintai anti teroris.
SAR:
> Untuk mencapai daerah-daerah bencana atau medan yang sulit.
> Untuk misi evakuasi.
> Dapat digunakan untuk misi medevac.
Komplek perumahan:
> Patroli keamanan linkungan (satpam).
> Jalan-jalan di sekitar perumahan.
Generasi Pertama (2006–sekarang)
Generasi pertama dimulai dari riset tahun 2006, yang menghasilkan prototipe 1 dengan 1 tempat duduk, lalu disempurnakan dengan prototipe 2 yang sudah menggunakan 2 tempat duduk namun masih bermesin sama (180 cc). Prototipe ke-3 sudah menggunakan mesin baru (250 cc). Prototipe yang keempat akhirnya diproduksi massal dengan nama Komodo KD 250 AT.
KD 250 AT
Sebuah Fin Komodo KD 250 AT
Generasi pertama Komodo yang diproduksi adalah KD 250 AT. Menggunakan mesin “Fin Power” yang merupakan rancangan tim PT FKT. Mesin ini memiliki 2 silinder sebesar 250 cc yang dapat menghasilkan daya 14 HP/7000 RPM dan torsi 17,6 Nm/5500 RPM. Meskipun rancangan Indonesia, mesin ini dibuat di China karena belum ada pabrikan Indonesia yang bisa memproduksi mesin.[2] Rangka berjenis tubular, dengan suspensi independent double wishbone bernama "Fin Absorber".[3]
Rem menggunakan cakram hidraulis, dan steering system-nya menggunakan sistem rack and pinion. KD 250 AT dilengkapi transmisi otomatis (maju, netral, dan mundur) dan berpenggerak 4x2 (penggerak di 2 roda belakang). Kecepatan maksimum yang bisa dicapai adalah 60 km/jam.
Spesifikasi lainnya:
Ground Clearance: 300 mm
Jarak Sumbu Roda: 2000 mm
Jarak Roda: 1400 mm
Panjang Total: 2650 mm
Lebar Total: 1750 mm
Tinggi Total: 1460 mm
Berat Kosong: 320 Kg
Kapasitas Angkut: 250 Kg barang
Kapasitas Penumpang: 2 (dua) penumpang
Seat Belt: Menggunakan sistem 4 titik.
KIT 250 AT[sunting | sunting sumber]
Komodo KIT (Kendaraan Intai Tempur) 250 AT adalah versi militer yang ditujukan untuk misi pengintaian dan pembuka jalan. Pertama kali muncul pada Indo Defence 2014, kendaraan ini dikembangkan Dislitbang AD dengan PT FKT. Dengan berat hanya 600 kg,[4] Komodo KIT dapat masuk ke dalam pesawat kargo militer, seperti C-130 Hercules. Senjata yang bisa dipasang adalah FN Minimi (kaliber 5,56 mm) atau FN MAG (kaliber 7,62 mm), dan dapat diputar 360 derajat. Pada dashboard penembak ada slot untuk radio komunikasi. Muatan maksimum yang bisa dibawa adalah 250 kg. Di Indo Defence 2014 tampaknya masih menggunakan mesin standar Fin Power. Dengan tangki bahan bakar 20 liter, jarak tempuh yang bisa dicapai kira-kira 400 km. Versi militer ini sudah dilengkapi winch pada bagian depan kendaraan.[5]
KD 250 X
KD 250 X adalah Fin Komodo yang diperkenalkan pertama kali di IIMS 2017, tanggal 1 Mei 2017. KD 250 X bisa dibilang merupakan versi sipil dari Komodo KIT, yang bisa dilihat pada bentuk fairing-nya yang lebih menyudut dari KD 250 AT. Bisa juga dibilang KD 250 X merupakan facelift dari KD 250 AT. Volume bagian kabin diperbesar, sehingga penumpang bisa lebih leluasa bergerak. Konfigurasi dashboard diubah, kursi menggunakan kursi baru yang diklaim lebih aman dan nyaman dari versi-versi sebelumnya. Meskipun begitu, mesin dan komponen fisik lainnya tidak berubah.[6]
Bledhex
Varian listrik dari Fin Komodo KD 250 X yang ditampilkan pada IIMS 2021 (15–25 April 2021). Namanya berasal dari bahasa Jawa bledeg yang berarti petir. Bodi kendaraan terbuat dari polikarbonat dengan rangka tubular. Motor listriknya memiliki tenaga sebesar 20 kW dan torsi 70 Nm sedangkan kecepatan tertinggi mencapai 40 km/jam. Untuk baterainya, berkapasitas 21 kWh dengan pengisian dari 0 hingga 100 persen dalam 3 jam. Untuk ketahanannya, mobil ini sudah diuji di jalan raya sejak 2019, dites di jalan tol sepanjang 2.000 km dari Labuan Bajo menuju Jakarta. Sedangkan tes off road sejauh 1.500 km di wilayah Malang yaitu Coban Talun. Jarak jelajahnya mencapai 150-200 km tergantung lintasannya.[7]
Sumber: wikipedia.org