Ilmu Ekonomi Rumah Tangga, yang dahulu dianggap sebagai inti dari pendidikan sekunder, telah mengalami evolusi yang mendalam selama berabad-abad, mencerminkan dinamika yang berubah dari masyarakat dan pendidikan. Awalnya dikonseptualisasikan pada tahun 1850-an di Skotlandia, ilmu Ekonomi Rumah Tangga awalnya berfokus pada pemberian keterampilan membuat rumah kepada perempuan, dengan menjahit sebagai komponen utama. Namun, ketika abad ke-20 tiba, lanskap pendidikan mulai bergeser, dengan pengakuan akan kebutuhan akan keterampilan vokasional dan pemahaman yang lebih luas tentang manajemen rumah tangga.
Di Amerika Serikat, Asosiasi Amerika untuk Ilmu Keluarga dan Konsumen memainkan peran kunci dalam memperbarui narasi seputar ilmu Ekonomi Rumah Tangga. Mengakui tuntutan masyarakat agar pemuda memperoleh keterampilan praktis di luar peran gender tradisional, upaya dilakukan untuk memperluas kurikulum. Ini menandai perubahan signifikan dari fokus sebelumnya hanya pada peran wanita di rumah tangga, menuju pendekatan yang lebih inklusif yang melayani kedua gender. Akibatnya, ilmu Ekonomi Rumah Tangga bertransisi dari dominasi perempuan menjadi menjadi mata pelajaran yang diperlukan untuk semua jenis kelamin.
Terminologi seputar ilmu Ekonomi Rumah Tangga juga mengalami transformasi. Pada tahun 1994, berbagai organisasi, termasuk Asosiasi Amerika untuk Ilmu Keluarga dan Konsumen, mengadopsi istilah "Ilmu Keluarga dan Konsumen (FCS)" untuk lebih mencerminkan sifat interdisipliner bidang ini. Rebranding ini bertujuan untuk mencakup aspek di luar pekerjaan rumah tangga tradisional, seperti keuangan pribadi, nutrisi, persiapan karir, dan teknologi modern. Dengan memeluk cakupan yang lebih luas ini, FCS berupaya untuk tetap relevan dalam lanskap pendidikan yang terus berubah.
Meskipun memiliki arti sejarah dan kurikulum yang diperluas, ketersediaan kursus ilmu Ekonomi Rumah Tangga dalam lembaga pendidikan mengalami penurunan yang signifikan dalam beberapa tahun terakhir. Penurunan ini dapat disebabkan oleh berbagai faktor, termasuk pergeseran prioritas dalam pendidikan, kendala anggaran, dan perubahan persepsi masyarakat tentang pendidikan vokasional. Namun, pentingnya FCS dalam mengatasi keterampilan hidup praktis dan persiapan karir tidak dapat diabaikan.
Dalam ranah Pendidikan Teknik Karier (CTE), FCS memainkan peran penting dalam melengkapi siswa dengan keterampilan vokasional yang penting. Mulai dari desain busana dan interior hingga dietetika, perhotelan, dan perkembangan anak, FCS menawarkan beragam jalur karir bagi siswa untuk menjelajahi. Selain itu, hubungan sejarah antara ilmu Ekonomi Rumah Tangga dan ekologi manusia menggarisbawahi relevansinya dalam mengatasi tantangan kontemporer seperti keberlanjutan dan kepedulian lingkungan.
Dimensi internasional FCS juga patut dicatat, seperti yang ditunjukkan oleh upaya koordinasi organisasi seperti Federasi Internasional untuk Ilmu Ekonomi Rumah Tangga. Kerja sama global ini menyoroti pentingnya FCS secara universal dalam mempromosikan kesejahteraan holistik dan praktik hidup berkelanjutan lintas batas. Dengan memfasilitasi kerja sama internasional, FCS bertujuan untuk mengatasi tantangan umum yang dihadapi individu dan komunitas di seluruh dunia.
Saat kita menavigasi lanskap pendidikan yang selalu berubah, prinsip-prinsip ilmu Ekonomi Rumah Tangga tetap relevan seperti sebelumnya. Meskipun asal-usulnya mungkin terletak dalam ilmu domestik, FCS telah berkembang menjadi bidang yang dinamis yang mencakup berbagai disiplin, mulai dari keuangan pribadi hingga desain tekstil. Pendekatannya yang lintas disiplin dan fokus pada keterampilan praktis memastikan bahwa siswa siap menghadapi tantangan dunia modern.
Sebagai kesimpulan, perjalanan ilmu Ekonomi Rumah Tangga dari awal yang sederhana hingga Ilmu Keluarga dan Konsumen pada zaman sekarang adalah bukti akan relevansi dan adaptabilitasnya yang langgeng. Meskipun menghadapi tantangan dan mengalami transformasi, FCS tetap menjadi landasan pendidikan, memberdayakan individu untuk menjalani kehidupan yang memuaskan dan memberikan kontribusi positif bagi masyarakat. Saat kita melihat ke masa depan, prinsip-prinsip FCS akan terus membimbing kita dalam membangun dunia yang lebih berkelanjutan, adil, dan sejahtera untuk generasi mendatang.
Disadur dari: