Evaluasi Kesehatan untuk Pekerja di Ruang Terbatas di Thailand

Dipublikasikan oleh Izura Ramadhani Fauziyah

05 Maret 2025, 13.01

katigaku.top

Pekerjaan di ruang terbatas memiliki risiko tinggi yang memerlukan evaluasi kesehatan yang ketat. Penelitian ini merupakan studi deskriptif yang bertujuan mengidentifikasi kondisi kesehatan pekerja yang bekerja di ruang terbatas. Pemeriksaan kesehatan dilakukan sesuai dengan "Guideline for Health Examination of Confined-space Workers" yang mencakup:

  • Pemeriksaan darah lengkap (CBC)
  • Spirometri
  • Elektrokardiogram (EKG)
  • Rontgen dada
  • Pengukuran tekanan darah, detak jantung, indeks massa tubuh (BMI), serta pemeriksaan kesehatan umum

Demografi Pekerja

  • 97,20% pekerja adalah laki-laki.
  • Usia rata-rata pekerja adalah 29,69 tahun.
  • Mayoritas pekerja berasal dari industri petrokimia (77,48%), industri pati (21,40%), dan sub-kontraktor (1,12%).

Beberapa kelainan kesehatan yang ditemukan selama pemeriksaan:

Hipertensi: 8,11% pekerja memiliki tekanan darah sistolik tinggi, sementara 3,64% memiliki tekanan darah diastolik tinggi. Elektrokardiogram Abnormal: 29,36% pekerja menunjukkan kelainan EKG, dengan 2,66% di antaranya memiliki pola iskemik. Abnormalitas Rontgen Dada: 11,19% pekerja mengalami kelainan paru-paru, meskipun hanya 1,40% yang dianggap serius dan menyebabkan diskualifikasi kerja. Indeks Massa Tubuh (BMI): 8,95% pekerja mengalami obesitas, dengan 1,82% memiliki BMI di atas 35 yang menyebabkan pembatasan kerja. Spirometri: 13,00% pekerja mengalami gangguan fungsi paru-paru, dengan 6 pekerja dilarang bekerja di ruang terbatas karena kapasitas paru-paru yang rendah.

Dari total 715 pekerja, 108 orang tidak mendapatkan izin kerja akibat masalah kesehatan yang signifikan.

Hipertensi merupakan kelainan kesehatan paling umum yang ditemukan dalam penelitian ini. Pekerja dengan tekanan darah tinggi dapat mengalami gangguan akibat stres fisik dan mental yang berlebihan saat bekerja di ruang terbatas. Oleh karena itu, pemantauan tekanan darah secara berkala serta intervensi melalui diet dan olahraga menjadi penting. Kelainan pada EKG yang mengindikasikan iskemia dapat meningkatkan risiko kejadian fatal saat bekerja di lingkungan yang penuh tekanan. Para pekerja dengan temuan abnormal harus menjalani evaluasi tambahan oleh dokter spesialis jantung.

Gangguan pernapasan dapat menjadi risiko besar bagi pekerja di ruang terbatas yang memiliki ventilasi minim. Oleh karena itu, pekerja dengan kapasitas paru yang rendah harus mendapatkan rekomendasi medis sebelum diberikan izin kerja. Pekerja dengan obesitas tingkat tinggi menghadapi kendala fisik dalam mobilitas di ruang sempit. Oleh karena itu, perusahaan harus mempertimbangkan batasan BMI bagi pekerja yang bekerja di lingkungan ini untuk mengurangi risiko kecelakaan dan cedera.

Evaluasi kesehatan yang ketat sangat penting untuk memastikan keselamatan pekerja di ruang terbatas. Hipertensi, kelainan EKG, gangguan paru-paru, serta obesitas adalah beberapa faktor utama yang mempengaruhi kelayakan pekerja untuk mendapatkan izin kerja. Studi ini menekankan pentingnya pemeriksaan kesehatan menyeluruh sebelum menempatkan pekerja di lingkungan kerja yang berisiko tinggi.

Sumber

Chernbamrung, T. (2015). "Health Assessment for Confined Space Work Permit at a Regional Hospital in Thailand." Thammasat Medical Journal, Vol. 15 No. 1, January-March 2015, pp. 12-20.