Teori perencanaan kota adalah seperangkat konsep ilmiah, definisi, hubungan perilaku, dan asumsi yang mendefinisikan pengetahuan di bidang ini. Sembilan teori desain proses masih menjadi teori utama dalam prosedur desain saat ini, termasuk pendekatan rasional-holistik, pendekatan inkremental, pendekatan transformasional inkremental (TI), pendekatan transaktif, pendekatan komunikatif, pendekatan lobi, pendekatan keadilan, pendekatan radikal, dan pendekatan humanistik atau fenomenologis.
Perencanaan kota dapat melibatkan pembaruan perkotaan di kota-kota yang menyusut, atau menangani tantangan pertumbuhan perkotaan di negara-negara berkembang. Secara umum, perencanaan kota memiliki banyak bentuk dan membahas berbagai topik. Asal-usulnya terletak pada gerakan pembaruan perkotaan sebagai reaksi terhadap kekacauan kota-kota industri pada pertengahan abad ke-19. Bentuk perkotaan baru diciptakan untuk masyarakat baru yang didasarkan pada kerja sama sukarela dalam komunitas yang memiliki pemerintahan sendiri.
Pada akhir abad ke-20, keberlanjutan menjadi hasil yang diinginkan dalam semua tujuan desain. Arsitektur berkelanjutan menggunakan material dan sumber energi terbarukan dan semakin penting sebagai solusi ekologis.
Perencanaan Kota: Ilmu dan Seni
Sejak zaman Renaisans dan Pencerahan, perencanaan kota umumnya dianggap sebagai perencanaan fisik dan perancangan komunitas manusia. Oleh karena itu, dianggap berkaitan dengan arsitektur dan teknik sipil, dan diterapkan oleh para ahli tersebut. Jenis desain ini bersifat fisik dan berorientasi pada desain, dan melibatkan pembuatan rencana induk dan sketsa yang menunjukkan dengan tepat apa yang seharusnya dibangun. Demikian pula, teori perencanaan kota biasanya tertarik pada perencanaan dan desain visioner yang menunjukkan bagaimana kota yang ideal harus ditata secara tata ruang.
Evolusi Perencanaan Kota
Perencanaan kota telah berkembang dari fokus tradisional pada tata letak fisik dan desain menjadi disiplin yang lebih komprehensif yang mempertimbangkan faktor-faktor sosial, ekonomi, dan lingkungan. Perencana kota modern bekerja sama dengan berbagai pemangku kepentingan untuk mengembangkan rencana yang berkelanjutan dan adil untuk komunitas mereka.
Tantangan dan Peluang
Perencana kota menghadapi banyak tantangan, termasuk perubahan iklim, pertumbuhan penduduk, dan kemiskinan. Namun, mereka juga memiliki banyak peluang untuk membuat kota yang lebih livable, berkelanjutan, dan adil untuk semua.
Masa Depan Perencanaan Kota
Masa depan perencanaan kota kemungkinan akan dibentuk oleh tren seperti urbanisasi, perubahan iklim, dan kemajuan teknologi. Perencana kota perlu beradaptasi dengan tren ini untuk terus mengembangkan kota yang livable, berkelanjutan, dan adil untuk semua.
Disadur dari Artikel : en.wikipedia.org