Pengantar
Transisi menuju ekonomi sirkular menjadi urgensi global untuk menjawab krisis iklim, degradasi lingkungan, dan keterbatasan sumber daya. The Circularity Gap Report: Denmark yang dirilis oleh Circle Economy mengungkap bahwa tingkat sirkularitas ekonomi Denmark hanya mencapai 4%, jauh di bawah rata-rata global sebesar 7,2%, dan sangat jauh dari tingkat berkelanjutan yang diestimasikan sebesar 8 ton per kapita. Artikel ini mengulas secara kritis isi laporan tersebut, termasuk data konsumsi material Denmark, dampak ekologis, serta strategi konkret untuk menutup celah sirkularitas (circularity gap).
Tingginya Konsumsi Material dan Emisi Karbon
Denmark mengonsumsi 142,2 juta ton material per tahun, setara dengan 24,5 ton per kapita, lebih dari tiga kali lipat batas konsumsi berkelanjutan. Mayoritas konsumsi ini berasal dari sumber virgin materials, termasuk bahan tambang, biomassa, dan bahan bakar fosil. Emisi karbon Denmark mencapai 11,1 ton per kapita, di atas rata-rata Uni Eropa (9,5 ton per kapita), dengan 54% emisi berasal dari produk impor.
Sektor Berdampak Tinggi
Tiga sektor penyumbang terbesar jejak material dan karbon adalah:
- Konstruksi: 31% jejak material dan 17% jejak karbon.
- Manufaktur: 18% material dan 22% karbon, khususnya dari kilang minyak dan manufaktur kendaraan.
- Agrifood: 15% material dan 16% karbon, terutama dari peternakan sapi dan produksi susu.
Tantangan dalam Menutup Circularity Gap
- 49,2% material digunakan sebagai stok jangka panjang (bangunan, infrastruktur, kendaraan), tidak segera tersedia untuk daur ulang.
- Hanya 4% material yang kembali ke ekonomi sebagai material sekunder (recycled).
- 27,3% berpotensi sirkular dari biomassa karbon netral.
- 17,3% adalah input non-sirkular (fossil fuel), dan 0,5% material non-terbarukan belum didaur ulang.
Studi Kasus dan Angka Strategis
- Limbah makanan di Denmark mencapai 814.000 ton/tahun, atau 140 kg per orang.
- Konsumsi energi dari mobil pribadi sangat rendah efisiensinya: mobil rata-rata hanya digunakan 5% dari waktu keberadaannya.
- Program pengembalian botol Denmark mencapai tingkat pengembalian 96%, tertinggi di Eropa.
Skenario Perubahan dan Dampaknya
Circle Economy menawarkan lima skenario transformasi yang dapat meningkatkan tingkat sirkularitas Denmark dari 4% menjadi 7,6%, sekaligus:
- Mengurangi jejak material sebesar 39% menjadi 86,8 juta ton.
- Mengurangi emisi karbon sebesar 42% menjadi 35,7 juta ton CO2e.
- Menurunkan jejak material per kapita dari 24,5 ton menjadi 15 ton, lebih mendekati rata-rata global (11,9 ton).
Lima Skenario Transformasional:
- Membangun lingkungan binaan sirkular
- Menerapkan gaya hidup sirkular
- Transportasi dan mobilitas berkelanjutan
- Sistem pangan berputar (circular food system)
- Manufaktur sirkular yang maju
Kesiapan Tenaga Kerja dan Pendidikan
Sekitar 9,6% lapangan kerja di Denmark saat ini mendukung ekonomi sirkular. Namun, sebagian besar adalah peran tidak langsung. Diperlukan peningkatan:
- Pendidikan vokasional dan pembelajaran seumur hidup.
- Integrasi keterampilan sirkular dalam sistem pendidikan tinggi.
- Pusat kompetensi dan pelatihan lintas sektor.
Kritik dan Opini Tambahan
Laporan menunjukkan kemajuan Denmark dalam elektrifikasi dan manajemen limbah, namun masih minim dalam pencegahan limbah dan perubahan pola konsumsi. Banyak kebijakan ambisius, seperti Strategi Ekonomi Sirkular Nasional dan Rencana Aksi Limbah, kekurangan pendanaan atau implementasi menyeluruh. Konsumsi berbasis impor masih menjadi titik lemah yang belum tertangani.
Relevansi Global dan Implikasi Kebijakan
Denmark termasuk negara Shift dalam klasifikasi Circle Economy: negara berpendapatan tinggi dengan jejak ekologis besar. Jika seluruh dunia hidup seperti warga Denmark, dibutuhkan lebih dari empat planet untuk menopang gaya hidup tersebut. Ini menegaskan bahwa transisi sirkular di Denmark akan menjadi preseden penting bagi negara maju lainnya.
Kesimpulan dan Rekomendasi
Transisi menuju ekonomi sirkular di Denmark memerlukan reformasi sistemik: koordinasi lintas sektor, kerangka kebijakan yang sesuai, pendanaan untuk UKM, dan pemantauan kinerja yang menyeluruh. Potensi untuk mengurangi konsumsi material dan emisi karbon sangat besar, namun keberhasilan bergantung pada komitmen politik dan partisipasi masyarakat luas.
Sumber: Circle Economy. The Circularity Gap Report: Denmark, 2023.