PT. Jababeka Tbk melalui salah satu anak usahanya, yaitu PT. Jababeka Infrastruktur dan Pusat Pendidikan dan Pelatihan SDM Industri Kementerian Perindustrian melaksanakan penandatanganan perjanjian kerja sama mengenai pengembangan sumber daya manusia industri terkait industri 4.0, dilansir dari Liputan6.com, Jakarta.
Pada perjanjian itu menjadi dasar untuk pihak-pihak dalam rangka akselerasi transformasi industri 4.0.
“Saya sangat senang serta bahagia sebab baru 8 bulan PIDI (Pusat Inovasi Digital Industri Indonesia) 4.0 beroperasi, kami telah memiliki 29 mitra industri dan universitas," ujar Kepala BPSDMI Kemenperin Arus Gunawan pada keterangan tertulis di Jakarta, Rabu(13/7/2022).
"Saya harapkan semua mitra PIDI 4.0 bisa berkontribusi untuk Making Indonesia 4.0 dan saya menunggu kegiatan Hackathon (kegiatan pengembangan proyek software dan hardware) yang akan dilaksanakan Jababeka dengan PIDI 4.0," ujar dia.
Pendatanganan perjanjian ini adalah salah satu rangkaian acara dalam kegiatan yang diselenggarakan oleh Pusat Pendidikan dan Pelatihan SDM Industri Kementerian Perindustrian di Bali yang didatangi oleh beberapa perusahaan yang tergabung pada Ekosistem PIDI 4.0, di antaranya PT. Telekomunikasi Selular, PT. Ericsson Indonesia PT. Schneider Indonesia, dan sebagainya.
“Kegiatan ini kita adakan di Balai Diklat Industri (BDI) Denpasar agar para mitra dapat melihat serta terpacu untuk memberikan ide-ide kerjasama berkaitan dengan pengembangan Satelit PIDI 4.0 di Bali. BDI Denpasar mempunyai fokus pada pengembangan SDM Industri di bidang animasi dan digital content," ujar Kepala Pusat Pendidikan dan Pelatihan SDM Industri Kemenperin, Wisnu.
PT. Jababeka Infrastruktur melalui Fablab Jababeka selaku Satelit PIDI 4.0 ini mempunyai peran penting, yakni agar bisa melaksanakan kolaborasi dengan Pusat Pendidikan dan Pelatihan SDM Industri Kementerian Perindustrian untuk mengembangkan sumber daya manusia industri dan melaksanakan transformasi industri 4.0 di Indonesia.
Untuk informasi, PT. Jababeka Infrastruktur adalah satu-satunya perusahaan kawasan industri yang diundang pada kegiatan tersebut.
Fablab Jababeka merupakan salah satu fasilitas yang berlokasi di Kawasan Industri Jababeka, ditujukan sebagai pusat inovasi, pengembangan kompetensi dan purwarupa berbagai produk yang berkaitan implementasi Industri 4.0 dan wujud nyata dari komitmen PT. Jababeka Tbk dengan tujuan untuk menunjang program pemerintah Making Indonesia 4.0 dan secara khusus untuk melaksanakan percepatan industri 4.0 di Kawasan Industri Jababeka-Cikarang.
Pada momen ini, Agung Wicaksono selaku Managing Director PT. Jababeka Infrastruktur menandatangani perjanjian tersebut serta melangsungkan pemaparan materi tentang kegiatan yang akan dilakukan dalam waktu dekat ini sebagai langkah awal implementasi perjanjian, yakni Hackathon melalui kerja sama dengan PT. Bisa Artifisial Indonesia.
“Kegiatan Hackathon ini sejalan dengan salah satu dari 10 prioritas nasional making indonesia 4.0, yakni peningkatan kualitas sumber daya manusia," ujar Agung.
Dalam kegiatan Hackathon ini, setiap tim peserta harus menyampaikan proposal yang berisi suatu ide atas solusi terhadap suatu permasalahan nyata yang tengah dialami oleh beberapa perusahaan manufaktur yang beroperasi di Kawasan Industri Jababeka.
Seluruh ide dari tim peserta akan diseleksi sehingga hanya akan terpilih 5-10 proposal ide terbaik dan bagi tim peserta yang produknya sudah memperoleh traction akan diberikan dukungan seperti pendirian badan usaha berbentuk perseroan terbatas (PT), pengurusan hak kekayaan intelektual, serta memiliki peluang agar memperoleh pendanaan dari venture capital.
Hasil dari kegiatan Hackathon ini akan diimplementasikan pada sektor industri untuk dapat memberikan dampak yang nyata terhadap making Indonesia 4.0.
Disadur dari sumber liputan6.com