Pendahuluan
Dalam industri farmasi, pengadaan yang efisien adalah kunci untuk memastikan ketersediaan obat yang berkualitas dan tepat waktu. Studi ini meneliti bagaimana Supplier Relationship Management (SRM) memengaruhi kinerja pengadaan Ethiopian Pharmaceuticals Supply Service (EPSS), badan yang bertanggung jawab atas distribusi farmasi di Ethiopia.
SRM mengacu pada strategi dalam mengelola hubungan dengan pemasok guna meningkatkan efisiensi rantai pasokan, mengurangi waktu pengadaan, serta memastikan kualitas produk. Penelitian ini menyoroti faktor-faktor seperti pelatihan pemasok, evaluasi kinerja pemasok, berbagi informasi, negosiasi, dan kepercayaan dalam mendukung efisiensi pengadaan farmasi di Ethiopia.
Metodologi Penelitian
Penelitian ini menggunakan metode deskriptif dan inferensial, dengan 100 responden dari EPSS yang terdiri dari berbagai direktorat terkait pengadaan. Data dikumpulkan melalui kuesioner dan dianalisis menggunakan SPSS versi 23 untuk melihat korelasi antara variabel SRM dan kinerja pengadaan farmasi.
Hasil & Temuan Utama
1. Supplier Training dan Kinerja Pengadaan
- Rata-rata skor: 2.76 (kategori "moderately practiced").
- Teknikal training bagi pemasok belum dilakukan secara optimal, terutama dalam aspek peningkatan kualitas produk dan pengurangan lead time.
- Pelatihan dalam persiapan dokumen tender memiliki rata-rata skor 2.88, menunjukkan perlunya peningkatan agar pemasok lebih memahami prosedur pengadaan.
2. Evaluasi Kinerja Pemasok dan Efisiensi Pengadaan
- Rata-rata skor: 3.02, menunjukkan bahwa EPSS telah menerapkan evaluasi pemasok, tetapi masih ada ruang perbaikan.
- Kriteria evaluasi utama meliputi ketepatan waktu pengiriman, kepatuhan terhadap spesifikasi produk, serta efisiensi operasional pemasok.
- Hubungan antara evaluasi pemasok dan kinerja pengadaan cukup kuat (r=0.814, p<0.01), menunjukkan bahwa evaluasi yang lebih ketat dapat meningkatkan efisiensi.
3. Berbagi Informasi dalam Rantai Pasokan
- Rata-rata skor: 2.9, mengindikasikan bahwa komunikasi antara EPSS dan pemasok masih belum maksimal.
- Koefisien korelasi antara berbagi informasi dan kinerja pengadaan adalah 0.700 (p<0.01), menandakan bahwa transparansi lebih tinggi akan meningkatkan efisiensi pengadaan.
4. Peran Negosiasi dalam Efisiensi Pengadaan
- Rata-rata skor: 2.61, termasuk dalam kategori "moderately practiced".
- Hubungan antara negosiasi dan efisiensi pengadaan cukup rendah (r=0.36), menandakan bahwa negosiasi belum dimanfaatkan secara maksimal untuk mengurangi biaya dan meningkatkan keandalan pasokan.
5. Kepercayaan dalam Hubungan dengan Pemasok
- Rata-rata skor: 3.15, menandakan bahwa kepercayaan antara EPSS dan pemasok cukup baik tetapi perlu penguatan.
- Korelasi antara kepercayaan dan efisiensi pengadaan sangat kuat (r=0.814, p<0.01), membuktikan bahwa hubungan jangka panjang berbasis kepercayaan dapat mengurangi risiko dan meningkatkan efisiensi pengadaan.
6. Analisis Regresi & Dampak SRM pada Kinerja Pengadaan
- Model regresi menunjukkan bahwa 88.4% variasi dalam kinerja pengadaan dapat dijelaskan oleh SRM (adjusted R²=0.884).
- Faktor paling berpengaruh adalah evaluasi pemasok dan kepercayaan, diikuti oleh pelatihan pemasok dan berbagi informasi.
- Negosiasi memiliki dampak paling kecil, menandakan perlunya strategi yang lebih agresif dalam negosiasi kontrak.
Implikasi Studi & Rekomendasi
Dari hasil penelitian ini, terdapat beberapa rekomendasi strategis bagi EPSS dan organisasi pengadaan farmasi lainnya:
- Meningkatkan Program Pelatihan Pemasok
- Menyediakan lebih banyak sesi pelatihan dalam prosedur pengadaan, persiapan dokumen tender, dan kontrol kualitas produk.
- Mengoptimalkan Evaluasi Kinerja Pemasok
- Menerapkan standar penilaian berbasis data untuk memastikan pemasok yang berkinerja buruk dapat diperbaiki atau diganti.
- Meningkatkan Transparansi dan Berbagi Informasi
- Memanfaatkan teknologi digital untuk sistem komunikasi real-time antara EPSS dan pemasok.
- Mengembangkan Strategi Negosiasi yang Lebih Efektif
- Melatih tim pengadaan dalam strategi negosiasi berbasis data dan benchmarking harga global.
- Memperkuat Hubungan Jangka Panjang dengan Pemasok
- Membangun mekanisme insentif bagi pemasok yang memenuhi standar tinggi untuk meningkatkan kepercayaan dan stabilitas pasokan.
Kesimpulan
Studi ini menegaskan bahwa Supplier Relationship Management (SRM) memiliki dampak signifikan pada efisiensi pengadaan farmasi di Ethiopia. Evaluasi pemasok dan kepercayaan memiliki dampak terbesar, sementara negosiasi masih perlu diperbaiki. Dengan memperbaiki strategi SRM, EPSS dapat mengurangi waktu pengadaan, meningkatkan kualitas produk, serta menurunkan biaya operasional, yang pada akhirnya akan meningkatkan pelayanan kesehatan di Ethiopia.
Sumber Asli:
Walta Tekle Embaye (2022). The Effects of Supplier Relationship Management on Procurement Performance of the Ethiopian Pharmaceuticals Supply Service. Addis Ababa University, School of Commerce.