Dampak Sistem Manajemen Kesehatan dan Keselamatan Kerja terhadap Praktik Manajemen Risiko

Dipublikasikan oleh Izura Ramadhani Fauziyah

11 Maret 2025, 10.47

pexels.com

Keselamatan dan kesehatan kerja (K3) merupakan aspek fundamental dalam operasional berbagai industri. Penelitian ini berfokus pada bagaimana faktor-faktor utama dalam OHSMS—seperti kepemimpinan, keterlibatan karyawan, lingkungan kerja, pelatihan, dan manajemen stres—mempengaruhi upaya mitigasi risiko.

Hubungan OHSMS dengan Manajemen Risiko

  • Kepemimpinan tidak memiliki pengaruh signifikan terhadap manajemen risiko (p=0,145), bertentangan dengan hipotesis awal.
  • Pelatihan K3 memiliki dampak paling besar terhadap efektivitas manajemen risiko (p<0,005), menunjukkan bahwa peningkatan keterampilan dan pengetahuan karyawan sangat berpengaruh dalam mengurangi insiden kerja.
  • Keterlibatan karyawan dan lingkungan kerja juga memiliki korelasi positif yang signifikan dengan pengelolaan risiko.
  • Manajemen stres berdampak langsung pada pengurangan kecelakaan kerja, karena stres yang tinggi berkorelasi dengan peningkatan tingkat kecelakaan.

Data dan Statistik K3

  • 91,5 juta hari kerja hilang setiap tahun akibat penyakit yang berkaitan dengan stres di tempat kerja.
  • Lebih dari 50% absensi kerja terkait langsung dengan gangguan stres kerja.
  • Sebanyak 52,6% responden berasal dari industri manufaktur, diikuti sektor energi (8,6%) dan transportasi (7,8%).
  • UKM memiliki tingkat penerapan OHSMS yang lebih rendah dibandingkan perusahaan besar, dengan hanya 19,8% responden berasal dari UKM kecil.

Dampak Pelatihan K3 terhadap Manajemen Risiko

Sebuah perusahaan manufaktur yang meningkatkan anggaran pelatihan K3 sebesar 25% dalam dua tahun mengalami penurunan insiden kerja sebesar 40%. Hasil ini menegaskan temuan dalam penelitian bahwa pelatihan K3 adalah faktor paling berpengaruh dalam pengurangan risiko kerja.

Manajemen Stres di Sektor Transportasi

Perusahaan logistik yang menerapkan program manajemen stres berbasis mindfulness dan fleksibilitas jam kerja mengalami peningkatan produktivitas hingga 18% dan penurunan kecelakaan kerja sebesar 22%.

Keunggulan 

  1. Pendekatan berbasis data kuantitatif yang memberikan hasil empiris dalam hubungan antara OHSMS dan manajemen risiko.
  2. Fokus pada berbagai sektor industri, memberikan perspektif luas tentang efektivitas sistem K3.
  3. Analisis regresi yang mendalam memungkinkan identifikasi faktor-faktor utama yang mempengaruhi keberhasilan implementasi OHSMS.

Kelemahan

  • Tidak memasukkan aspek biaya implementasi OHSMS, yang bisa menjadi faktor penting dalam keputusan organisasi.
  • Fokus utama pada organisasi bersertifikasi OHSMS, sehingga kurang menggambarkan tantangan organisasi yang belum menerapkan sistem ini.
  • Kurangnya analisis dampak jangka panjang, seperti bagaimana investasi dalam pelatihan dan manajemen stres berdampak terhadap profitabilitas perusahaan.

Rekomendasi untuk Peningkatan OHSMS

  1. Meningkatkan Kualitas dan Frekuensi Pelatihan K3
    • Mengintegrasikan teknologi digital, seperti simulasi VR, dalam program pelatihan.
    • Menjadikan pelatihan K3 sebagai persyaratan wajib bagi seluruh karyawan, bukan hanya pekerja lapangan.
  2. Penguatan Manajemen Stres di Tempat Kerja
    • Menyediakan layanan konsultasi psikologis bagi karyawan yang mengalami tekanan kerja tinggi.
    • Menerapkan fleksibilitas jam kerja untuk mengurangi beban kerja berlebihan.
  3. Memperkuat Peran Kepemimpinan dalam Keselamatan Kerja
    • Mengembangkan kebijakan keselamatan berbasis partisipatif dengan melibatkan karyawan dalam pengambilan keputusan.
    • Memastikan bahwa manajer puncak ikut serta dalam sesi pelatihan K3 untuk memperkuat budaya keselamatan di perusahaan.

Efektivitas sistem manajemen keselamatan kerja sangat bergantung pada pelatihan, keterlibatan karyawan, dan pengelolaan stres. Meskipun kepemimpinan tidak menunjukkan dampak yang signifikan dalam studi ini, peran mereka dalam menciptakan budaya keselamatan tetap krusial. Dengan meningkatkan aspek-aspek ini, organisasi dapat secara signifikan mengurangi risiko kecelakaan kerja dan meningkatkan kesejahteraan karyawan.

Sumber: Vulanovic, S., Zizakov, M., Vasic, S., Delic, M., & Sremcev, N. (2019). The Impact of Occupational Health and Safety (OH&S) Management Systems on Risk Management Practices. Proceedings of the 30th DAAAM International Symposium, pp. 1188-1195, Vienna, Austria.