KOMPAS.com - Perkembangan toko roti atau kue di Indonesia mengalami kemajuan yang sangat pesat. Bagi Anda yang mendalami ilmu kuliner pasti paham perbedaan antara toko kue dan toko roti. Selain membuat kue atau roti, dunia baking juga membutuhkan banyak kreativitas. Selain itu, pastry chef juga harus mempunyai passion yang kuat. Praktek membuat kue di masa lalu juga menjanjikan karier dan penghasilan besar. Berbicara mengenai confectionery tidak hanya berarti aneka kue yang lezat, roti yang lembut atau dunia baking, baking memadukan kreativitas dan teknologi tinggi.
Yakni memadukan keindahan, keterampilan, teknologi tinggi, kreativitas, dan lain-lain. Bahkan dapat dikatakan bahwa makanan yang dipanggang merupakan salah satu bidang yang paling menantang dalam industri makanan dan minuman. Produk bule itu unik, kata kepala koki chef Martua Sakti, Minggu (20 Februari 2022) di situs Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Ilmu Pengetahuan dan Teknologi (Kemendikbud Ristek). Menurut seorang chef yang bekerja di Emerald Palace Kempinski Dubai, seorang pastry chef harus memiliki "tangan dingin" untuk menyiapkan kue atau produk. Pasalnya, karya pastry tidak hanya soal cita rasa yang enak, tapi juga memiliki sisi dekoratif yang indah.
Membutuhkan seni dan ketelitian yang tinggi. Seorang pastry chef, lanjut Sakti, mengolah bahan-bahannya berbeda-beda. Karena gula, coklat, tepung dan krim dibuat dari bahan-bahan tersebut. “Jadi harus paham cara memilih bahan yang terbaik. Identifikasi kelebihan masing-masing jenis bahan,” jelasnya. Seorang pastry chef juga harus mengetahui reaksi antara bahan dan cara pengolahannya agar bisa berkreasi dengannya. Ia menambahkan, tidak hanya detail bahan saja yang harus diperhatikan. Untuk berkreasi, seorang pastry chef juga memerlukan tingkat kesenian dan ketelitian yang tinggi.
Saat memanggang, mereka harus memperhatikan takaran, suhu, dan teknik yang tepat dari setiap bahan. Sebab, besar kemungkinan kegagalan pembuatan kue disebabkan oleh turunnya suhu akibat teknik memanggang yang salah. Selain itu, pastry chef juga harus kreatif dalam bereksperimen dan mengolah bahan. “Yang terpenting adalah passion yang kuat, karena kreatifitas biasanya akan muncul asalkan kita memiliki passion yang kuat di bidang ini,” tambah Sakti.
Penghasilan seorang pastry chef
Tetapi juga keinginan untuk terus mengeksplorasi bahan-bahannya , teknik dan keterampilan. Agar anda dapat mengembangkan atau mengembangkan bakat dan keterampilan anda. “Karena seperti fashion, pastry terus berkembang, tidak ada habisnya. Jadi perlu passion yang kuat jika ingin menggelutinya,” ujar chef jebolan Sekolah Tinggi Pariwisata (STP) Bandung yang dulu bernama National Hotel ini. Institut (NHI). Pendapatan seorang pastry chef berbeda-beda sesuai dengan posisi atau levelnya. Mulai dari tugas 3/asisten juru masak hingga kepala koki.
Sumber: kompas.com