Pemerintah mengingatkan adopsi Big Data dan internet of thing (IoT) harus memperhatikan isu keamanan siber sebagai kunci pemanfaatan Teknologi Informasi dan Komunikasi (TIK).
Di Indonesia, sesuai dengan kerangka Critical Information Infrastructure Protection (CIPP) yang telah disiapkan Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kominfo), aspek keamanan informasi mencakup persoalan mitigasi risiko, penanganan insiden, serta pemulihan informasi.
"Kami telah menyiapkan CIIP bagi banking, finansial, transportasi, dan energi. Selain itu pula saat ini ada Badan Siber dan Sandi Negara (BSSN) sebagai instansi yang mengatur dan mengawasi sektor tersebut," kata Menteri Kominfo Rudiantara, pekan lalu.
Menghadapi perkembangan teknologi yang memasuki era internet of thing (IoT), keterhubungan menurut Menteri Rudiantara menjadi hal yang sangat penting. "Era IoT dan big data memungkinkan semua terhubung dengan cyber space atau jaringan siber," katanya.
Rudiantara memberikan ilustrasi tentang arti penting pemanfaatan big data dalam sektor kesehatan. Dengan ilustrasi Badan Penyelenggara Jaminan Sosial Kesehatan (BPJS Kesehatan) ia menerangkan keterkaitan antarsektor industri yang dapat memanfaatkan big data.
"Soal kesehatan atau perawatan kesehatan di Indonesia ada BPJS Kesehatan. Ke depan bukan hanya perlu big data lebih dari itu ini soal penanganan kesehatan masyarakat. Bahkan industri farmakologi bisa memanfaatkan data yang ada agar bisa membuat produk obat-obatan generik yang paling banyak digunakan oleh orang Indonesia," jelasnya.
Menteri Kominfo memastikan bahwa Kementerian Kominfo bersama stakeholders akan mendukung upaya menjaga keamanan siber di Indonesia. "Kami punya Program 1000 9Security Warriors untuk memastikan adanya sumberdaya manusia yang menjaga keamanan digital. Persoalan human capital inilah yang menjadi tantangan bagi sektor yang berkaitan dengan keamanan siber," paparnya.
Deputi Monitoring dan Kontrol Badan Siber dan Sandi Negara (BSSN) Brigjen TNI (Mar.) Suharyanto menyebutkanChief Information and Security Officer (CISO) memiliki peran strategis untuk menjaga keamanan digital organisasi yang terintegrasi dengan bisnis lainnya.
"CISO harus bekerja sama dalam mempertahankan diri dalam mengantisiasi serangan siber. Keamanan siber yang menjadi wilayah BSSN meliputi perlindungan terhadap kerahasiaan integritas, infrastruktur ekonomi nasiomal dan keamanan ekonomi digital," katanya.
Menurut Suharyanto, kemanan siber dapat terjamin jika ada keterlibatan dan sinergitas semua pihak. "Keamanan siber dapat terselenggara jika ada sinergitas pihak terkait. Jaminan keamanan siber bisa mendukung(pelaksanaan) e-government yang baik," katanya.(wn)
Sumber: kominfo.go.id