Internet berperan besar dalam kehidupan manusia secara menyeluruh. Misalnya sistem perbankan, sistem administrasi pemerintah, sekolah, dan beragam instansi, toko online, hingga profesi influencer media sosial beroperasi melalui internet.
Belakangan ini frasa Internet of Things atau yang biasa disingkat dengan IoT sering terdengar dalam kehidupan sehari-hari. Namun apakah sebenarnya internet of things tersebut?
Dilansir dari Forbes, Internet of Things pada dasarnya menghubungkan perangkat apapun dengan sakelar hidup dan mati ke internet.
Dilansir dari Balai Pelatihan dan Perkembangan Teknologi Informasi dan Komunikasi, Internet of Things memiliki pengertian bahwa internet telah berintegrasi ke berbegai peralatan elektronik manusia yang memungkinkan untuk “ditanami” internet.
Membuat IoT menjadi jaringan raksasa yang menghubungkan berbagai macam hal.
Internet og Things bekerja dengan cara menghubungkan perangkat elektronik dengan sistem otomatis melalui internet.
Dilansir dari Wired UK, perangkat yang terhubung dengan sistem otomatis dimungkinkan untuk mengumpulkan informasi, menganalisisnya, dan membuat tindakan.
Perangkat elektronik harus memiliki sensor untuk dapat mendeteksi dan mengumpulkan data. Suresh, P, Daniel, dan Aswathy dalam buku A state of the art review on the Internet of Things (IoT) History, Technology and Fields of Deployment (2014) menyebutkan bahwa sensor mengumpulkan data mentah fisik dari scenario real time dan mengkonversikannya ke dalam mesin format yang dimengerti sehingga mempermudah pertukaran berbagai format data.
Data tersebut kemudian diolah sesuai dengan artificial intelligent yang telah ditanamkan pada program. Hasil dari olahan data yaitu suatu perintah yang dikirim melalui konektivitas internet dalam suatu perangkat. Perintah tersebut kemudian dapat dieksekusi oleh perangkat elektronik.
Contoh Internet of Things
Rumah pintar merupakan contoh dari Internet of Things. Misalnya lampu yang menyala sendiri saat keadaan gelap, mesin penyiram tanaman otomatis, maupun perangkat elektronik rumah yang terhubung dengan ponsel pintar.
Satu perintah melalui ponsel pintar, perangkat elektronik tersebut bisa dihidupkan dan dimatikan dalam jarak jauh. Contoh lain adalah perangkat keamanan kebakaran. Di mana sensornya bisa menyala ketika ada asap yang terdeteksi, dan perangkat tersebut bisa memberitahukan keaada tersebut ke ponsel pintar pemiliknya. Contoh yang paling sering terasa adalah keberadaan kamera pengawas lalu lintas. Kamera merekam data berupa keadaan lalu lintas secara real time dan menghubungkannya ke monitor pengawas melalui internet. Dari ruang pengawas, polisi lalu lintas bisa mengingatkan pengendara yang melakukan pelanggaran melalui speaker yang terhubung ke internet juga.
Sumber Artikel: kompas.com