Pekerjaan dalam ruang terbatas (confined space) di industri perkapalan, khususnya dalam proses perbaikan kapal, menghadirkan berbagai risiko yang dapat membahayakan keselamatan pekerja. Karakteristik ruang terbatas dalam perbaikan kapal dan mengklasifikasikan risiko ke dalam tujuh kategori bahaya. Dengan menggunakan metode Confined Space Risk Analysis (CRSA) dan Bowtie Analysis, penelitian ini menguraikan penyebab, dampak, serta strategi mitigasi untuk mengurangi potensi kecelakaan yang dapat terjadi dalam pekerjaan hot working.
Bahaya dalam pekerjaan hot working ke dalam tujuh kategori risiko utama:
- Atmosfer berbahaya – Kekurangan oksigen, gas beracun, asap pengelasan.
- Bahan kimia – Residu bahan bakar, uap kimia berbahaya.
- Biologi – Risiko paparan bakteri atau mikroorganisme dalam tangki penyimpanan.
- Ergonomi – Ruang gerak terbatas yang meningkatkan risiko cedera.
- Jatuh dan tergelincir – Akses masuk yang sulit dan penerangan yang kurang memadai.
- Bahaya fisik – Suhu tinggi dan radiasi panas dari proses hot working.
- Bahaya mekanis – Peralatan berat seperti tabung gas dan mesin pemotong.
Risiko utama dalam pekerjaan hot working di ruang terbatas meliputi:
- Akumulasi gas beracun (CO, Hâ‚‚S) yang dapat menyebabkan sesak napas hingga kematian.
- Potensi kebakaran dan ledakan akibat penggunaan gas dan percikan api dari proses pengelasan.
- Cedera akibat jatuh dan tergelincir, terutama saat masuk atau keluar dari tangki kapal.
Salah satu insiden yang dianalisis dalam studi ini melibatkan kecelakaan di tangki penyimpanan LPG, di mana seorang pekerja mengalami keracunan gas akibat kegagalan sistem ventilasi. Penyebab utama kecelakaan ini adalah:
- Kurangnya deteksi atmosfer sebelum memasuki ruang terbatas.
- Tidak adanya sistem ventilasi yang memadai selama pekerjaan berlangsung.
- Penggunaan APD yang tidak sesuai standar.
Sebelum tindakan pengendalian diterapkan, penelitian ini menemukan bahwa:
- 32 risiko berada dalam kategori ekstrem.
- 31 risiko tergolong tinggi.
- 13 risiko masuk dalam kategori menengah.
Setelah implementasi langkah mitigasi, terjadi penurunan risiko yang signifikan:
- Risiko ekstrem berkurang dari 32 menjadi 15.
- Risiko tinggi berkurang dari 31 menjadi 33 risiko menengah.
- 28 risiko dikategorikan sebagai risiko rendah setelah pengendalian diterapkan.
Kelebihan
Menggunakan pendekatan berbasis data dengan metode CRSA dan Bowtie Analysis untuk mengevaluasi risiko. Menyajikan studi kasus nyata yang memperjelas dampak dari kurangnya mitigasi risiko. Menawarkan rekomendasi konkret untuk meningkatkan keselamatan kerja di ruang terbatas.
Kekurangan
Tidak membahas perbandingan efektivitas metode mitigasi dengan standar internasional lainnya. Tidak ada analisis dampak ekonomi dari kecelakaan dalam ruang terbatas. Kurangnya eksplorasi terkait teknologi baru seperti sensor IoT dalam pengawasan atmosfer ruang terbatas.
Beberapa langkah perbaikan yang direkomendasikan adalah:
- Meningkatkan Deteksi Atmosfer dan Ventilasi, Menggunakan sensor gas otomatis untuk mendeteksi kadar oksigen dan gas beracun. Meningkatkan sistem ventilasi aktif untuk memastikan sirkulasi udara yang baik.
- Optimalisasi Pelatihan dan Kesadaran Keselamatan, Mengadakan simulasi keadaan darurat setiap tiga bulan untuk meningkatkan kesiapsiagaan pekerja. Mewajibkan sertifikasi keselamatan ruang terbatas bagi semua pekerja yang bertugas.
- Pemanfaatan Teknologi untuk Pengawasan, Memasang CCTV di area ruang terbatas untuk memantau kondisi pekerja secara real-time. Mengembangkan sistem peringatan dini berbasis AI untuk mendeteksi potensi bahaya sebelum insiden terjadi.
- Pengetatan Regulasi dan Audit Keselamatan, Melakukan audit keselamatan rutin untuk memastikan kepatuhan terhadap standar internasional. Mengembangkan database insiden nasional untuk meningkatkan pembelajaran dari kecelakaan sebelumnya.
Mengenai risiko dalam pekerjaan hot working di ruang terbatas pada perbaikan kapal LPG tanker. Dengan menggunakan metode Confined Space Risk Analysis dan Bowtie Analysis, penelitian ini berhasil mengidentifikasi 50 potensi bahaya dengan total 76 tingkat risiko sebelum pengendalian diterapkan. Penerapan strategi mitigasi yang lebih efektif, peningkatan pelatihan keselamatan, serta pemanfaatan teknologi pengawasan dapat secara signifikan mengurangi angka kecelakaan kerja dalam ruang terbatas. Implementasi langkah-langkah ini sangat penting bagi industri perkapalan untuk meningkatkan standar keselamatan dan kesehatan kerja.
Sumber Artikel
Dhanistha, W. L., Silvianita, & Roshi, M. (2023). Risk Analysis of Hot Working in Confined Space Using Confined Space Risk Analysis (CRSA) and Bowtie Analysis Method on LPG Tanker Repair Process. Maritime Technology and Society, 2(1), 22-27.