Signifikansi Danau Lut Tawar bagi Aceh Tengah
Danau Lut Tawar yang terletak di dataran tinggi Gayo, Kabupaten Aceh Tengah, Provinsi Aceh, merupakan danau vulkanik dengan luas sekitar 57 km² pada ketinggian 1230 mdpl. Danau ini tidak hanya berfungsi sebagai destinasi wisata utama, tetapi juga sebagai sumber air bersih yang vital untuk pertanian, industri, dan perikanan di wilayah sekitarnya. Kualitas air danau menjadi indikator kesehatan ekosistem perairan dan sangat penting untuk keberlangsungan fungsi danau tersebut. Penelitian ini bertujuan menganalisis kualitas air dan tingkat pencemaran di Danau Lut Tawar dengan menggunakan parameter fisika, kimia, dan biologi, serta metode STORET untuk penilaian status pencemaran.
Sampling dan Analisis Parameter Kualitas Air
Pengambilan sampel dilakukan secara purposive sampling di empat stasiun yang dipilih berdasarkan aktivitas di sekitar danau:
- Stasiun I: Desa One-One (daerah Keramba Jaring Apung/KJA)
- Stasiun II: Desa Nosar (daerah pertanian)
- Stasiun III: Desa Bintang (daerah pemukiman)
- Stasiun IV: Desa Baor Kelitu (lokasi kontrol)
Setiap stasiun diambil dua sampel air (permukaan dan bawah permukaan) selama dua bulan berturut-turut. Parameter fisik yang diukur secara in situ meliputi suhu, pH, dan penetrasi cahaya. Parameter kimia dan biologi dianalisis di laboratorium, termasuk Total Suspended Solid (TSS), Dissolved Oxygen (DO), Chemical Oxygen Demand (COD), Biochemical Oxygen Demand (BOD), Nitrat, dan Fosfat.
Metode STORET digunakan untuk membandingkan hasil pengukuran dengan baku mutu air sesuai Peraturan Pemerintah No. 22 Tahun 2021 dan Keputusan Menteri Lingkungan Hidup No. 115 Tahun 2003.
Kondisi Kualitas Air Danau Lut Tawar
Parameter Fisik
- Suhu: Rata-rata suhu air berkisar antara 21,1°C hingga 24,1°C, masih dalam rentang toleransi bagi organisme akuatik dan sesuai baku mutu.
- TSS: Nilai TSS berkisar 7,45–9,25 mg/L, jauh di bawah batas maksimum 50 mg/L, menunjukkan air relatif jernih.
- Penetrasi Cahaya: Berkisar 165–262,5 cm, menunjukkan tingkat kecerahan yang baik untuk kehidupan akuatik.
Parameter Kimia
- pH: Berkisar 6,3–7,85, masih dalam rentang baku mutu kelas II (6–9), menunjukkan kondisi air yang netral hingga sedikit basa.
- DO: Rata-rata 7,55 mg/L, menunjukkan kadar oksigen terlarut yang cukup untuk mendukung kehidupan ikan dan organisme air lainnya.
- COD: Rata-rata 6,59 mg/L, jauh di bawah batas maksimum 25 mg/L, menandakan tingkat pencemaran kimia yang rendah.
- BOD: Rata-rata 0,605–0,64 mg/L, berada di bawah batas maksimal 3 mg/L, mengindikasikan air tidak tercemar secara biologis.
- Nitrat: Rata-rata 4,1 mg/L, tergolong mesotrofik dan masih di bawah batas maksimum 10 mg/L.
- Fosfat: Rata-rata 0,03 mg/L, menunjukkan tingkat kesuburan sedang dan tidak menyebabkan pencemaran.
Status Pencemaran
Berdasarkan metode STORET, semua stasiun menunjukkan status pencemaran dalam kategori cemar sedang dengan skor antara -22 hingga -24. Pencemaran ini terutama disebabkan oleh aktivitas budidaya ikan keramba jaring apung (KJA), limbah domestik, pertanian, dan sampah rumah tangga yang masuk ke danau.
Faktor Penyebab dan Dampak Pencemaran
- Budidaya ikan KJA: Makanan ikan yang tidak termakan meningkatkan beban organik dan nutrien terlarut (nitrat dan fosfat) di perairan.
- Limbah domestik dan pertanian: Pembuangan limbah rumah tangga dan limbah pertanian memperparah pencemaran, terutama di daerah pemukiman dan pertanian.
- Sampah rumah tangga: Sampah yang masuk ke danau juga berkontribusi pada penurunan kualitas air.
Dampak pencemaran ini dapat mengganggu ekosistem danau, menurunkan kualitas air, dan berpotensi mengancam kesehatan masyarakat serta keberlanjutan aktivitas ekonomi di sekitar danau.
Analisis Kritis dan Perbandingan dengan Penelitian Lain
Penelitian ini memberikan gambaran lengkap dan valid mengenai kualitas air Danau Lut Tawar dengan pendekatan multidisiplin dan data primer yang kuat. Hasilnya konsisten dengan studi lain yang menunjukkan bahwa danau di kawasan tropis dengan aktivitas manusia intensif cenderung mengalami pencemaran sedang akibat limbah organik dan nutrien.
Namun, penelitian ini juga menunjukkan bahwa kualitas air secara umum masih dalam batas toleransi, yang membuka peluang untuk pengelolaan berkelanjutan dengan pengawasan ketat dan partisipasi masyarakat.
Rekomendasi dan Implikasi Pengelolaan
- Pengelolaan limbah KJA: Optimalisasi pemberian pakan dan pengelolaan limbah budidaya ikan untuk mengurangi beban organik.
- Pengelolaan limbah domestik dan pertanian: Menerapkan sistem pengolahan limbah terpadu dan konservasi lahan.
- Edukasi masyarakat: Meningkatkan kesadaran akan pentingnya menjaga kebersihan danau.
- Pemantauan berkala: Melanjutkan monitoring kualitas air dengan metode STORET dan teknologi modern.
Kesimpulan
Kualitas air Danau Lut Tawar di Kabupaten Aceh Tengah secara umum masih memenuhi baku mutu lingkungan, namun tergolong tercemar sedang berdasarkan metode STORET. Pencemaran terutama disebabkan aktivitas budidaya ikan, limbah domestik, dan pertanian. Penelitian ini menegaskan pentingnya pengelolaan terpadu dan berkelanjutan untuk menjaga fungsi dan kelestarian danau sebagai sumber kehidupan masyarakat.
Sumber Asli Artikel
Rima Tamara, Ternala Alexander Barus, Hesti Wahyuningsih. 2022. Analisis Kualitas Air Danau Lut Tawar Kabupaten Aceh Tengah Provinsi Aceh. Jurnal Serambi, Volume VII, No.4, Oktober 2022, Hal 4159-4167.