Analisis Kritis terhadap Safety Management Systems dalam Pengelolaan Bahan Berbahaya

Dipublikasikan oleh Izura Ramadhani Fauziyah

16 Maret 2025, 06.30

freepik.com

Perusahaan yang beroperasi dengan bahan berbahaya memiliki tantangan besar dalam memastikan keselamatan kerja dan kepatuhan terhadap regulasi industri. Studi oleh József Lakatos dan Ágota Drégelyi-Kiss (2023) membandingkan berbagai Safety Management Systems (SMS), termasuk Occupational Health and Safety Management System (OHSMS) berdasarkan ISO 45001, Process Safety Management (PSM), dan Safety Management System (SMS) yang diwajibkan oleh hukum. Penelitian ini menyoroti peluang perbaikan dalam sistem keselamatan yang diterapkan di perusahaan yang memproduksi dan memproses bahan berbahaya. Dengan mengadopsi praktik terbaik dari berbagai sistem, perusahaan dapat meningkatkan kinerja keselamatan, mengurangi risiko kecelakaan, dan menciptakan budaya keselamatan yang lebih kuat.

Perbandingan Sistem Manajemen Keselamatan

1. Occupational Health and Safety Management System (OHSMS) – ISO 45001

  • Berfokus pada keselamatan kerja dan kesehatan karyawan.
  • Menekankan partisipasi pekerja dalam mengidentifikasi bahaya dan mencegah kecelakaan.
  • ISO 45001 menggantikan OHSAS 18001, yang sebelumnya menjadi standar utama dalam keselamatan kerja.

2. Process Safety Management (PSM)

  • Digunakan dalam industri kimia dan manufaktur bahan berbahaya.
  • Bertujuan untuk mencegah kebocoran bahan kimia dan insiden besar melalui pemantauan teknologi dan pelatihan ketat.
  • Menekankan analisis risiko proses dan pemeliharaan peralatan.

3. Safety Management System (SMS) berdasarkan Regulasi Hukum

  • SMS diwajibkan oleh Undang-Undang Perlindungan Bencana di Hungaria dan mengikuti prinsip SEVESO III.
  • Menyediakan kerangka kerja untuk mencegah kecelakaan besar dan memastikan perusahaan memenuhi standar keselamatan yang ketat.
  • SMS hukum menggabungkan komunikasi dengan pemangku kepentingan eksternal, termasuk masyarakat dan otoritas pemerintah.

Studi Kasus dan Data Statistik

  • Tingkat kecelakaan industri menurun sebesar 30% dalam perusahaan yang mengadopsi kombinasi ISO 45001 dan PSM.
  • Di sektor kimia, penerapan PSM telah mengurangi risiko kebocoran bahan beracun hingga 45%.
  • Pabrik yang mengimplementasikan SMS berbasis hukum mengalami peningkatan kepatuhan regulasi sebesar 90%.

Elemen Kunci dalam Sistem Manajemen Keselamatan

  1. Analisis Risiko dan Pencegahan Bahaya
    • OHSMS: Menggunakan pendekatan berbasis pekerja untuk mengidentifikasi risiko.
    • PSM: Menganalisis risiko bahan kimia dan kegagalan proses industri.
    • SMS: Menilai risiko bencana besar dan melibatkan pemangku kepentingan eksternal.
  2. Pemeliharaan dan Inspeksi Teknologi
    • PSM mewajibkan pemeliharaan prediktif untuk mencegah kegagalan teknis.
    • ISO 45001 mengharuskan inspeksi berkala terhadap alat pelindung diri (APD).
  3. Pelibatan Pekerja dan Manajemen
    • ISO 45001 menekankan keterlibatan karyawan dalam pengambilan keputusan keselamatan.
    • PSM lebih teknis, dengan fokus pada insinyur dan ahli keselamatan.
    • SMS hukum mengharuskan komunikasi dengan regulator dan komunitas.

Rekomendasi untuk Meningkatkan Efisiensi SMS

  1. Integrasi Elemen Terbaik dari Berbagai Sistem
    • Menggabungkan ISO 45001 untuk keselamatan kerja, PSM untuk manajemen risiko teknologi, dan SMS berbasis regulasi untuk kepatuhan hukum.
  2. Penggunaan Teknologi Cerdas dalam Keselamatan Kerja
    • Internet of Things (IoT) dan cloud computing dapat digunakan untuk pemantauan risiko secara real-time.
    • Sensor otomatis membantu mendeteksi kebocoran bahan berbahaya lebih cepat.
  3. Penerapan Siklus PDCA (Plan-Do-Check-Act)
    • Menjadikan keselamatan sebagai bagian dari perbaikan berkelanjutan dalam operasional perusahaan.
    • Memastikan pelaporan insiden digunakan untuk mengidentifikasi kelemahan sistem.

Kesimpulan

Studi ini menunjukkan bahwa tidak ada satu sistem keselamatan yang sempurna, tetapi dengan menggabungkan elemen terbaik dari OHSMS, PSM, dan SMS berbasis regulasi, perusahaan dapat meningkatkan keselamatan operasional dan kepatuhan terhadap hukum. Dengan adopsi teknologi modern dan pendekatan yang lebih fleksibel, organisasi dapat menciptakan sistem keselamatan yang lebih efektif dan responsif terhadap tantangan industri modern.

Sumber: Lakatos, J., & Drégelyi-Kiss, Á. (2023). ‘Critical Comparison on Safety Management Systems, Identifying Opportunities for Companies Manufacturing and Using Hazardous Substances’. Interdisciplinary Description of Complex Systems, 21(1), 114-130.