Akses, Ekonomi, dan Kesejahteraan: Pembelajaran Evaluasi Dampak Jalan Fufulso–Sawla (Ghana)

Mengapa Temuan Ini Penting untuk Kebijakan?

Laporan Transport Impact Evaluation pada proyek Fufulso–Sawla Road Improvement di Ghana menunjukkan bahwa pembangunan jalan bukan hanya soal konektivitas fisik, tetapi instrumen kebijakan ekonomi yang memengaruhi kualitas hidup masyarakat.

Temuan ini relevan bagi negara berkembang karena aksesibilitas jalan yang baik terbukti menurunkan biaya transportasi, mengurangi waktu tempuh, meningkatkan mobilitas pasar, serta mempermudah akses layanan sosial seperti pendidikan dan kesehatan. Tanpa kebijakan yang menekankan evaluasi dampak transportasi, program pembangunan jalan berisiko hanya berorientasi pada konstruksi fisik tanpa memahami manfaat sosial-ekonominya. Bagi pemerintah, laporan ini menegaskan pentingnya pendekatan evidence-based policy, di mana proyek jalan harus dinilai dari outcome dan impact seperti peningkatan pendapatan dan kesejahteraan masyarakat, bukan hanya output fisik (kilometer terbangun).

Implementasi di Lapangan: Dampak, Hambatan, dan Peluang

Dampak Signifikan:

• Waktu tempuh dan biaya transportasi menurun drastis, meningkatkan efisiensi perjalanan.

• Akses layanan sosial meningkat, terutama rumah sakit dan sekolah.

• Pertumbuhan ekonomi lokal meningkat, didukung mobilitas barang dan aktivitas perdagangan yang lebih tinggi.

• Konektivitas desa–kota membaik, mendukung mobilitas tenaga kerja dan kegiatan ekonomi kecil.

Hambatan:

• Monitoring dampak tidak terintegrasi, sulit mengukur manfaat secara sistematis.

• Kurangnya data baseline, membuat analisis before–after tidak optimal.

• Keterbatasan anggaran pemeliharaan jalan, berisiko menurunkan kualitas layanan jangka panjang.

Peluang:

• Penerapan model evaluasi dampak campuran (mixed-methods) dalam penilaian infrastruktur nasional.

• Integrasi proyek jalan dengan program sosial dan pemberdayaan untuk pemerataan manfaat.

Untuk memperkuat kapasitas aparatur dalam hal ini, pelatihan seperti Kursus Manajemen Infrastruktur dan Pengembangan Wilayah sangat penting untuk mendukung kebijakan berbasis data dan pembangunan yang berorientasi outcome.

5 Rekomendasi Kebijakan Praktis

1. Standarisasi Evaluasi Dampak Infrastruktur Jalan Nasional: Tetapkan pedoman evaluasi yang memasukkan analisis sosial, ekonomi, dan transportasi.

2. Peningkatan Sistem Baseline dan Data Transportasi: Setiap proyek jalan harus memiliki data awal yang kuat agar perubahan dampak dapat diukur akurat.

3. Integrasi Proyek Jalan dengan Program Pemberdayaan Ekonomi Lokal: Kaitkan proyek infrastruktur dengan pelatihan UMKM, pasar lokal, dan integrasi rantai pasok.

4. Kebijakan Pemeliharaan Jalan Berkelanjutan: Diperlukan mekanisme anggaran khusus untuk maintenance agar dampak positif jangka panjang tetap terjaga.

5. Pendekatan Partisipatif untuk Pemerataan Manfaat: Komunitas lokal harus dilibatkan dalam proses perencanaan dan evaluasi.

Kritik terhadap Potensi Kegagalan Kebijakan

Jika pemerintah hanya fokus pada konstruksi tanpa evaluasi dampak yang komprehensif, risiko yang muncul meliputi: manfaat ekonomi tidak terdistribusi merata, komunitas terpencil tetap sulit dijangkau, biaya proyek meningkat karena kurangnya sistem pemeliharaan, dan pengambilan keputusan tidak berbasis data. Tanpa evaluasi yang kuat, kebijakan infrastruktur akan kehilangan arah dan berpotensi merugikan masyarakat dalam jangka panjang.

Penutup

Laporan ini menunjukkan bagaimana pembangunan jalan dapat menjadi instrumen kebijakan yang strategis dalam meningkatkan kesejahteraan masyarakat. Dampaknya melampaui aspek fisik, mencakup akses sosial, ekonomi, kesehatan, dan mobilitas pasar. Dengan kebijakan yang menekankan evaluasi dampak yang kuat, pembangunan infrastruktur jalan dapat menjadi pilar transformasi wilayah dan penggerak pertumbuhan ekonomi yang berkelanjutan di negara berkembang

Sumber

Transport Impact Evaluation – Summary Report (Fufulso–Sawla Road Project, AfDB).