Kesenjangan digital adalah kesenjangan akses terhadap teknologi digital, termasuk ponsel pintar, tablet, laptop, dan internet. Kesenjangan digital menciptakan fragmentasi dan kesenjangan dalam akses terhadap informasi dan sumber daya. Di era informasi, ketika teknologi informasi dan komunikasi (TIK) telah mengambil alih teknologi manufaktur sebagai basis konektivitas ekonomi dan sosial dunia, masyarakat yang tidak memiliki akses terhadap Internet dan teknologi informasi dan komunikasi lainnya berada pada posisi yang dirugikan secara sosio-ekonomi. karena mereka tidak dapat mencari dan memperoleh pekerjaan, berbelanja, dan belajar.
Ketika pandemi COVID-19 dimulai, pemerintah di seluruh dunia memberlakukan perintah tinggal di rumah yang menyerukan penutupan, karantina, pembatasan, dan penghentian aktivitas. Akibatnya, gangguan terhadap sekolah, layanan publik, dan perdagangan telah menyebabkan hampir separuh populasi dunia mencari cara hidup alternatif selama lockdown.
Metode-metode tersebut antara lain telemedicine, kelas virtual, belanja online, interaksi sosial berbasis teknologi, dan teletraining yang semuanya memerlukan akses internet berkecepatan tinggi atau broadband dan teknologi digital. Menurut survei yang dilakukan oleh Pew Research Center, 90% orang Amerika menganggap penggunaan Internet sebagai hal yang penting selama pandemi ini.
Menurut Pew Research Center, 59% anak-anak dari keluarga miskin kemungkinan besar akan menghadapi hambatan digital. ketika mereka selesai. tugas sekolah. Hambatan tersebut misalnya penggunaan ponsel untuk mengerjakan pekerjaan rumah, penggunaan Wi-Fi publik di rumah karena layanan internet yang tidak dapat diandalkan, dan tidak memiliki komputer di rumah. Kesulitan ini, yang dikenal sebagai tidak adanya pekerjaan rumah, mempengaruhi lebih dari 30% siswa sekolah dasar yang hidup di bawah garis kemiskinan dan secara tidak proporsional mempengaruhi siswa penduduk asli Amerika/Penduduk Asli Alaska, kulit hitam, dan Hispanik.
Jenis gangguan atau kesenjangan hak istimewa dalam pendidikan mencerminkan masalah yang terkait dengan pengucilan sistematis terhadap individu yang secara historis terpinggirkan dalam pendidikan dasar. Pandemi ini telah mengungkap kesenjangan yang menyebabkan kesenjangan dalam pembelajaran.
Kurangnya kesiapan teknologi, yang berarti kurangnya kepercayaan diri dan penggunaan perangkat secara mandiri, telah dilaporkan terjadi di kalangan penduduk lanjut usia di AS. lebih dari 50% melaporkan kurangnya pengetahuan tentang perangkat dan lebih dari sepertiganya kurang percaya diri. Selain itu, hasil serupa dapat ditemukan di beberapa negara Asia, di mana negara-negara berusia di atas 74 tahun melaporkan lebih sedikit penggunaan perangkat digital dan lebih sedikit kekacauan, menurut penelitian PBB. Aspek kesenjangan digital dan lansia menjadi jelas selama pandemi ini karena penyedia layanan kesehatan semakin bergantung pada telemedis untuk menangani kondisi kesehatan kronis dan akut.
.
Disadur dari Artikel : en.wikipedia.org