Keprofesian
Dipublikasikan oleh Jovita Aurelia Sugihardja pada 30 April 2024
Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud) melalui Direktorat Jenderal Pendidikan Vokasi kembali meluncurkan program sertifikasi kompetensi dan profesi bagi mahasiswa vokasi pada tahun ini. Direktur Pendidikan Tinggi Vokasi dan Profesi Kemendikbud Beny Bandanadjaya mengatakan bantuan ini diharapkan dapat meningkatkan potensi dan kompetens bagi mahasiswa vokasi.
Program sertifikasi ini pada dasarnya ditujukan untuk meningkatkan kapasitas dan kapabilitas sumber daya manusia (SDM) agar memiliki kemampuan pengetahuan dan keterampilan terstandar yang relevan, antara proses pembelajaran di perguruan tinggi dengan kebutuhan dunia usaha dan industri.
“Dengan adanya progam ini, kami berharap bantuan yang diberikan dapat memfasilitasi hak mahasiswa yaitu hak sertifikasi kompetensi,” ujar Beny Bandanadjaya dalam acara peluncuran Program Sertifikasi Kompetensi Mahasiswa Vokasi Tahun 2021 yang dilaksanakan beberapa waktu lalu.
Program sertifikasi kompetensi bagi mahasiswa vokasi diharapkan dapat melahirkan lulusan mahasiswa vokasi yang kompeten dan profesional sesuai dengan Kerangka Kualifikasi Nasional Indonesia (KKNI). Selain itu, melalui program ini, peningkatkan penyerapan lulusan pendidikan tinggi dalam pasar kerja lokal dan nasional diharapkan dapat terwujud.
Lebih lanjut, program sertifikasi kompetensi bagi mahasiswa vokasi dapat melahirkan lulusan mahasiswa vokasi yang mampu berdaya saing secara global dalam pasar kerja internasional. Adapun target sasaran mahasiswa vokasi yang akan menerima bantuan program sertifikasi kompetensi adalah sekitar 12.000 mahasiswa, dengan kurun waktu pelaksanaan mulai Maret hingga November mendatang.
Penyelenggaraan program difokuskan pada bidang permesinan, konstruksi, ekonomi, kreatif, pariwisata, dan industri jasa. Selain itu, terdapat beberapa bidang lainnya yang mendukung empat fokus bidang tersebut. Bagi mahasiswa pendidikan tinggi vokasi yang ingin mendaftar program sertifikasi kompetensi dan profesi, ada beberapa syarat dan tahapan yang telah ditetapkan oleh Direktorat Pendidikan Tinggi Vokasi dan Profesi. Diantaranya adalah minimal semester pada mahasiswa program Diploma II yaitu mahasiswa yang menginjak semester tiga.
Sementara, untuk mahasiswa program Diploma III yaitu minimal semester lima, serta bagi mahasiswa program Diploma IV yaitu minimal semester tujuh. Nilai IPK tentu juga menjadi salah satu penilaian kriteria bagi mahasiswa pendidikan tinggi vokasi yang mendaftar program sertifikasi dan profesi mahasiswa pendidikan vokasi. Adapun standar nilai IPK mahasiswa yaitu sebesar 2,75 dalam skala angka 4.
“Tentunya kami berharap bahwa program ini dapat membantu politeknik atau perguruan tinggi untuk mensertifikasi mahasiswa. Kami ingin mereka lulus dengan memiliki minimal dua sertifikat yang diakui oleh industri, walaupun tuntutan ini cukup sulit,” jelas Bambang.
Sementara itu, Aries Pratiarso dari Politeknik Elektronika Negeri Surabaya menjelaskan proses sertifikasi adalah kegiatan lembaga sertifikasi profesi dalam menentukan bahwa seseorang memenuhi persyaratan sertifikasi, yang mencakup pendaftaran, penilaian, keputusan sertifikasi, pemeliharaan sertifikasi, sertifikasi ulang, dan penggunaan sertifikat maupun logo atau penanda (mark).
Sertifikasi kompetensi merupakan proses pemberian sertifikat kompetensi yang dilakukan secara sistematis dan objektif melalui uji kompetensi yang mengacu pada standar kompetensi kerja, baik yang bersifat nasional maupun internasional. Sertifikasi profesi merupakan sertifikasi kerja yang diperlukan untuk mendapatkan atau meningkatkan kompetensi tertentu. Sertifikasi profesi dilakukan untuk kompetensi atau keahlian khusus.
“Tujuan program sertifikasi kompetensi dan profesi bagi mahasiswa vokasi tahun ini adalah meningkatkan kemampuan politeknik / PTPPV sebagai penyelenggara pendidikan tinggi vokasi dalam menyiapkan lulusan yang kompeten dan profesional,” jelas Aries.
Aries juga mengatakan tujuan utama program adalah meningkatkan kompetensi dan profesionalitas mahasiswa pendidikan tinggi vokasi sesuai dengan kompetensi utamanya. Selain itu, ini diharapkan dapat meningkatkan civil effect atau pengaruh terhadap jabatan atau remunerasi dari sertifikat kompetensi yang dihasilkan.
Sumber: www.republika.co.id
Keprofesian
Dipublikasikan oleh Jovita Aurelia Sugihardja pada 30 April 2024
Palang Merah Indonesia (PMI) Kota Sukabumi siap dijadikan sebagai tempat uji kompetensi (TUK) untuk Lembaga Sertifikasi Profesi (LSP) PMI dalam upaya mendorong sumber daya manusia yang kompeten dalam berbagai bidang layanan kemanusiaan ke depan."Ini sebagai bentuk komitmen kita untuk terus mendukung program PMI Pusat seperti dibentuknya LSP PMI untuk meningkatkan keahlian dan kompetensi SDM PMI di berbagai layanan kemanusiaan," kata Ketua PMI Kota Sukabumi Suranto Sumowiryo di Sukabumi, Jumat (30/1).
Menurut Suranto, PMI Kota Sukabumi menyatakan siap untuk dijadikan lokasi uji kompetensi tersebut karena didukung tersedianya SDM tersertifikasi kompetensi, asesor, sarana kantor yang representatif yang akan menjalankan fungsi dan tugasnya dalam kerangka sertifikasi kompetensi, baik untuk internal maupun mitra dan pihak terkait. Pihaknya tidak menyangka, PMI Pusat khususnya LSP PMI yang telah mempercayai PMI Kota Sukabumi untuk menjalankan tugas barunya tersebut dalam menciptakan SDM berkompeten serta memiliki berbagai keahlian dalam bidang kemanusiaan.
Sementara Kepala Badan Diklat PMI Pusat Arifin Hadi menyatakan Tim LSP PMI merekomendasikan beberapa PMI di daerah untuk dijadikan bagian dari TUK yang salah satunya adalah PMI Kota Sukabumi. Selain itu, ia yang juga menjabat sebagai Ketua Komite Skema LSP, menilai TUK LSP PMI Kota Sukabumi telah memenuhi persyaratan untuk mengampu 39 skema sertifikasi okupasi terkait dengan tanggap darurat dan pengurangan risiko bencana, Kesehatan serta diklat.
Kota Sukabumi yang merupakan program percontohan retrofitting rumah aman gempa, maka dari itu pihaknya mendorong untuk pengembangan skema sertifikasi pembangunan rumah aman gempa berbasis masyarakat."Selama pandemi COVI-19 PMI Kota Sukabumi menunjukkan kinerja yang membanggakan dalam penanganan penyebaran virus mematikan ini, maka dari itu ke depan kita bisa arahkan untuk pengembangan skema surveilans berbasis masyarakat (SBM)," ujarnya.
Sumber: news.republika.co.id
Keprofesian
Dipublikasikan oleh Jovita Aurelia Sugihardja pada 30 April 2024
Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Darmin Nasution menyampaikan, tidak hanya infrastruktur saja yang perlu dibangun untuk membalikkan arah pertumbuhan ekonomi ke depan, melainkan juga pembangunan sumber daya manusia. Sejauh ini, tutur Darmin, anggaran pendidikan yang dialokasikan 20 persen dari belanja, sudah cukup baik. Hanya saja ada satu program yang menurut dia belum berjalan optimal, yakni program pelatihan.
Atas dasar itu, mantan Gubernur Bank Indonesia itu menyampaikan pemerintah akan fokus meningkatkan Indeks Pembangunan Manusia, melalui standar kompetensi dan akreditasi lembaga pelatihan, serta sertifikasi profesi. "Kami di pemerintah pusat sedang mendorong agar mekanisme ini berjalan lebih cepat, dengan Kementerian Tenaga Kerja, Badan Nasional Sertifikasi Profesi, Kadin, dan asosiasi," ujar Darmin dalam Musrenbang DKI Jakarta, Jakarta, Kamis (14/4/2016).
Dalam kesempatan tersebut, Darmin juga mengajak Pemerintah Provinsi DKI Jakarta untuk bekerja sama dalam program akreditasi dan sertifikasi profesi. Darmin mengatakan, selama ini pelatihan tenaga kerja memang hanya mengandalkan Balai Latihan Kerja (BLK) milik pemerintah. Namun ke depan, lembaga pelatihan yang dibangun oleh pihak swasta pun akan diatur standar kompetensinya, untuk kemudian diakreditasi.
Dengan begitu, diharapkan semakin banyak tenaga kerja yang bisa mengantongi sertifikat profesi. "Saya ingin mengundang kerja sama dengan DKI untuk melakukan ini. Misal di rumah sakit itu kompetensi apa saja yang diperlukan. Kami harus menyusun pelatihan seperti apa, yang bisa memberikan sertifikat untuk profesi seperti itu," kata Darmin. Dia menyebutkan saat ini sudah ada delapan profesi di kawasan ASEAN yang mendapatkan peluang lapangan kerja di seluruh kawasan terintegrasi Masyarakat Ekonomi ASEAN (MEA).
Darmin menegaskan, untuk membuat sumber daya manusia Indonesia 'laku' di pasar MEA, maka sertifikasi profesi mutlak diperlukan. "Kami sudah melakukan pembangunan infrastruktur. Kami sudah melakukan deregulasi. Kami harus mempertajam alokasi anggaran kita. Kami harus membangun SDM secara lebih cepat, melalui mekanisme standar kompetensi, akreditasi, dan sertifikasi," kata dia kepada wartawan, usai memberikan arahan dalam Musrenbang DKI Jakarta.
Sumber: money.kompas.com
Keprofesian
Dipublikasikan oleh Jovita Aurelia Sugihardja pada 30 April 2024
Dalam mempersiapkan kegiatan sertifikasi kompetensi untuk mahasiswa, Program Studi (prodi) Teknik Informatika, Universitas Nusa Mandiri (UNM) mengadakan pembekalan sertifikasi kompetensi. Pembekalan sertifikasi kompetensi ini bertajuk “Program Studi Teknik UNM Siap Melaksanakan Sertifikasi Mahasiswa” yang terselenggara secara online melalui zoom, pada Jumat (17/12).
Kegiatan dihadiri oleh ketua prodi (kaprodi) Teknik Informatika, Arfhan Prasetyo dan narasumber Andry Maulana, selaku dosen UNM sekaligus sebagai asesor LSP (Lembaga Sertifikasi Profesi) Nusa Mandiri, serta dipandu oleh Sari Dewi selaku moderator.
Arfhan Prasetyo mengatakan, peran sertifikasi sudah menjadi kebutuhan untuk setiap orang. Sertifikasi kompetensi dapat menunjang karier yang sangat penting. Mahasiswa dituntut untuk memiliki sertifikat dalam menunjang karir masa depan mereka.
“Kegiatan ini bertujuan untuk mempersiapkan mahasiswa dalam proses sertifikasi kompetensi yang diadakan oleh LSP Nusa Mandiri pada Selasa-Kamis 11-13 Januari 2022 dengan skema network administrator madya dan analis program,” katanya.
Sementara itu, Andry Maulana, selaku narasumber menjelaskan mengenai pentingnya sertifikasi kompetensi di era sekarang, mekanisme kegiatan uji kompetensi dan berkas yang harus dilengkapi oleh para mahasiswa.
“Pembekalan ini penting untuk mahasiswa, demi mengetahui berkas atau dokumen pendukung apa saja yang harus disiapkan dan juga penjelasan mengenai penggunaan sisfo (sistem informasi) LSP http://lsp.nusamandiri.ac.id, agar pada hari pelaksanaan dapat mengikuti sertifikasi dengan baik dan lancar,” tuturnya.
Sumber: www.republika.co.id
Keprofesian
Dipublikasikan oleh Jovita Aurelia Sugihardja pada 30 April 2024
Perkembangan dunia kerja tumbuh pesat saat ini berdampak pada munculnya beragam profesi. Namun masih ada profesi yang sepi peminat, sehingga menjadi peluang bagi para pencari kerja atau lulusan baru. Sepinya peminat pada beberapa profesi karena di Indonesia belum banyak lulusan bidang terkait profesi tersebut. Menurut The Future of Jobs Report 2020, World Economic Forum (WEF), pada Selasa (10/10/2020), ada tiga profesi yang menjanjikan dan banyak dicari, tapi masih sepi peminat. Berikut ini 3 profesi yang masih sepi peminat, namun paling dicari dan dibutuhkan saat ini:
Aktuaris
Aktuaris mungkin adalah salah satu pekerjaan yang belum banyak dikenal, bidang ini bertugas menyelesaikan masalah bisnis di perusahaan. Contohnya, risiko yang akan dihadapi perusahaan dan dampak bencana terhadap perekonomian dan kemajuan perusahaan. Semua perusahaan harus memperhitungkan risiko demi mengembangkan usahanya. Sebab itu, perusahaan membutuhkan seorang aktuaris. Sayangnya, masih sedikit orang yang menggeluti bidang aktuaris.
Hal ini dibuktikan melalui data dari Persatuan Aktuaris Indonesia (PAI) yang menyebutkan, per pertengahan 2019, baru terdapat sekitar 652 orang aktuaris di Indonesia. Jika ingin menjadi aktuaris, Anda bisa memilih Jurusan Matematika di perguruan tinggi. Namun, untuk lebih spesifiknya, dapat mencari kampus yang sudah memiliki Peminatan Aktuaria di Jurusan Matematika, seperti Institut Pertanian Bogor (IPB) dan Universitas Pelita Harapan (UPH).
Analis Data
Hampir semua bidang bisnis saat ini membutuhkan peran seorang data analyst atau analis data. Profesi ini bertanggungjawab menerjemahkan data menjadi laporan yang akan membantu proses manajemen dan pengolahan data di perusahaan. Jika ingin menjadi analis data, Anda harus menguasai beberapa ilmu pemrograman, seperti structured query language (SQL), Python, Microsoft Excel, dan software visualisasi data lainnya. Presiden Republik Indonesia (RI) Joko Widodo (Jokowi) pernah menyebutkan, data adalah kekayaan baru yang lebih berharga dibanding minyak. Di Indonesia, kebutuhan ahli analis data mencapai 9.000.000 orang. Jika ingin menekuni profesi analis data, seseorang dapat memilih jurusan Sains Data atau Data Science. Beberapa universitas yang memiliki Program Studi (Prodi) Sains Data antara lain UNM, IPB, dan Universitas Airlangga (Unair). Itulah tiga profesi menjanjikan yang paling dicari di Indonesia.
Arsitek AI
Bagi sebagian orang, profesi artificial intelligence (AI) architect atau arsitek AI mungkin sudah tidak asing lagi. Arsitek AI adalah orang yang mengukur kinerja AI yang telah dibuatnya, dan mempertahankan keberlanjutan AI tersebut. Profesi ini masih sangat jarang di Indonesia. Bahkan, menurut Emerging Jobs Linkedin 2020, Arsitek AI atau Spesialis AI masuk ke dalam tiga daftar teratas pekerjaan yang paling berkembang di Amerika Serikat (AS). Hal tersebut menjadi bukti, bahwa Arsitek AI masih memiliki peluang besar karena banyak dicari perusahaan. Di Indonesia, hanya ada satu universitas yang menyediakan Jurusan AI, yaitu Universitas Indonesia (UI). Selain memilih Jurusan AI di UI, seseorang yang berminat menekuni dunia AI, dapat memilih jurusan kuliah bidang teknologi. Kampus swasta terbaik Tanah Air seperti Bina Nusantara University (Binus University), Universitas Nusa Mandiri (UNM), dan Universitas Bina Sarana Informatika (BSI) telah menyediakan jurusan bidang teknologi, yakni Jurusan Teknik Informatika, Ilmu Komputer, dan lain-lain. Ketiga profesi ini bisa dijadikan peluang besar bagi Anda, karena masih sepi peminat dan saingan.
Sumber: www.kompas.com
Keprofesian
Dipublikasikan oleh Jovita Aurelia Sugihardja pada 30 April 2024
Profesi adalah pekerjaan, tapi tidak semua pekerjaan masuk ke dalam profesi. Lantas apa yang dimaksud dengan profesi? Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia, apa yang dimaksud profesi adalah bidang pekerjaan yang dilandasi pendidikan keahlian seperti keterampilan dan kejuruan tertentu. Mengutip buku Etika Profesi: Membangun Profesionalisme Diri oleh Sukarman Purba, Astuti Astuti, dan Juniyanto Gulo, apa itu profesi adalah segala seutu hal yang berkaitan dengan bidang yang sangat dipengaruhi oleh pendidikan dan keahlian. Dengan demikian, apa yang dimaksud dengan profesi adalah pekerjaan yang dilakukan untuk menghasilkan nafkah hidup yang mengandalkan suatu keahlian.
Artinya, tidak semua pekerjaan termasuk dengan profesi. Profesi hanya pekerjaan yang mengandalkan keahlian saja yang masuk pada apa itu profesi. Profesi adalah tidak seperti pekerjaan karena tidak bisa dilakukan oleh sembarangan orang yang tidak dilatih dan tidak disiapkan secara khusus untuk melakukan pekerjaan itu.
Keahlian ini diperoleh melalui profesionalisasi seperti latihan, pendidikan, atau sertifikasi, yang dilakukan sebelum menjalani profesi maupun setelah menjalani macam-macam profesi tersebut. Pengertian apa itu profesi menurut ahli Untuk lebih memahami tentang apa itu profesi, simak definisi profesi adalah dari beberapa ahli, dikutip dari buku Etika Profesi: Membangun Profesionalisme Diri, yaitu:
Prakoso dan Tobing menyatakan apa itu profesi adalah sebutan atau jabatan di mana penyandangnya memiliki pengetahuan khusus yang diperolehnya melalui pelatihan atau pengalaman lain atau keduanya. Sehingga dapat membimbing, memberi nasihat, dan saran untuk melayani orang lain dalam bidang profesinya.
Muchtar menyatakan apa itu profesi adalah suatu konsep yang lebih spesifik dari pekerjaan. Istilah pekerjaan memiliki arti yang lebih luas dari profesi. Setiap profesi adalah pekerjaan tapi tidak semua pekerjaan merupakan apa itu profesi.
Sumaryono memiliki definisi profesi adalah sebutan atau jabatan di mana orang yang menyandangnya memiliki pengetahuan khusus yang diperoleh melalui training atau pengalaman lain, sehingga penyandang profesi bisa membimbing, memberi nasihat atau saran, dan melayani orang lain sesuai bidangnya.
Darmodiharjo dan Sidarta, mendefinisikan apa itu profesi adalah pekerjaan yang dilakukan sebagai kegiatan pokok untuk menghasilkan nafkah hidup dan yang mengandalkan suatu keahlian khusus. Unsur keahlian inilah yang membedakan profesi menjadi profesi bersifat umum dan profesi bersifat luhur.
Ciri-ciri apa itu profesi Menurut Isnanto, dikutip dari Etika Profesi: Membangun Profesionalisme Diri, ciri-ciri apa yang dimaksud dengan profesi adalah sebagai berikut:
Macam-macam profesi memiliki pengetahuan khusus biasanya berupa keahlian dan keterampilan yang dimiliki dari menjalani pendidikan, pelatihan, dan pengalaman yang bertahun-tahun.
Memiliki kaidah dan standar moral yang sangat tinggi karena pelaku apa itu profesi umumnya melakukan kegiatannya berdasarkan kode etik profesi.
Mengabdi pada kepentingan masyarakat. Setiap pelaku profesi harus meletakkan kepentingan pribadi di bawah kepentingan masyarakat.
Ada izin khusus untuk menjalankan apa itu profesi. Setiap profesi adalah akan selalu berkaitan dengan kepentingan masyarakat seperti kemanusiaan, keselamatan, keamanan, kelangsungan hidup sehingga untuk menjalankan profesi harus ada izin khusus.
Kaum profesional biasanya menjadi anggota dari suatu apa yang dimaksud dengan profesi.
Macam-macam profesi Ada berbagai macam-macam profesi yang berbeda dari berbagai sektor pekerjaan. Berikut macam-macam profesi di Indonesia, di antaranya adalah:
Akuntan.
Guru
Teknisi.
Fisik.
Bankir komersial.
Insinyur.
Pengacara.
Psikolog.
Apoteker.
Ahli diet.
Analis riset.
Bidan. Montir.
Dokter.
Montir listrik.
Konsultan.
Bankir investasi.
Programmer.
Pilot
Kesimpulannya, apa yang dimaksud dengan profesi adalah pekerjaan yang memiliki keterampilan atau keahlian tertentu. Contoh apa itu profesi ada macam-macam profesi di Indonesia seperti dokter, akuntan, guru, psikolog, pilot, bidan, dan lainnya.
Sumber: money.kompas.com